Selesai mereka makan, bang hasan menyalakan rokok bersamaan dengan dimas.
Dimas masih bersantai dengan bercerita sedikit dengan salah satu pengunjung yang ada di cafe tersebut.
Tak lama kemudian seorang pelayan datang menghantarkan dua bil.
Satu nya untuk dimas dan satu nya untuk kak silvia.
Tiwi mengambil bil dan mengeluarkan uang lembaran 250ribu.
Sedangkan bil satu nya di berikan kepada kak silvia, Namun saat kak silvia melihat bil yang di berikan.
Sontak raut wajah nya berubah drastis.
“10jt setengah, bagaimana bisa makanana seperti ini bisa semahal ini?,” Ucap kak silvia menunjuk bil itu kearah pelayan
“Mohon maaf buk, tapi memang segitu harga nya, ini restoran kelas atas, Kami tidak menjual makanan murahan buk, Ada kwalitas ada barang, begitulah kira kira,” Sahut pelayan
“Iya tapi kenapa ini sangat mahal, kami hanya memesan beberapa makanan saja, saya tidak mau bayar, kalian pasti menipu, tidak mungkin makanan segini harga nya sangat mahal,” Sahut kak silvia
“Mohon maaf buk, Tapi memang segini harga nya, untuk kata kata anda yang mengatakan kami menipu itu bisa di pidana, Jangan asal ngomong, restoran ini sudah berjalan 10 tahun lama nya dan baru kali ini ada yang mengatakan jika kami seorang penipu, buk kalo emang ibuk tidak mampu untuk membayar, setidak nya ibuk ada etika baik, jangan bersikap seperti ini, baik lah jika ibuk memang tidak mau membayar, saya akan panggilkan manager di restoran ini, biar anda berurusan dengan nya langsung,” Sahut pelayan
Pelayan tersebut berjalan masuk ke dalam, Kak silvia menatap tajam pelayan tersebut, akan tetapi di buku menu tersebut tersedia pembayaran via online, yang dimana kita bisa membayar lewat Scan QR lengkap dengan nomor meja makan.
kebetulan meja makan di resto tempat kak silvia dan ibuk ajeng berada bernomor 4.
Diam diam dimas mengeluarkan ponsel nya dan membayar nya.
Terlihat wajah tegang dari kak silvia dan yang lain nya.
Mereka sudah tidak punya uang lagi, uang mereka tersisa hanya tinggal beberapa juta lagi, Tidak sampai 10jt.
“Bagaimana ini mas? Uang kita hanya tinggal segini, buk apa ibuk punya uang lagi, kita tidak mungkin bisa keluar dari sini kalo kita tidak membayar nya,” Ucap kak silvia
“Silvia apa apaan ini, bisa bisa nya kamu meminta ibuk untuk membayar nya, Ibuk sudah membeli beberapa perhiasan, Ibuk sudah tidak punya uang lagi, Kalian berdua fikirkan cara nya,” Sahut buk ajeng
“Buk tapi ini semua kemauan ibuk untuk makan di sini, bagaimana ini, jangan membuat kita malu buk, ayok keluarkan uang ibuk, bantu kami membayar nya,” Sahut bang hasan
Perdebatan mereka membuat dimas dan juga tiwi merasa sedikit tidak enak hati untuk melihat itu semua.
Tiwi bangun dan menghampiri mereka semua.
“Sudah di bayar sama kak dimas, lain kali jangan seperti ini, Ibuk sama bang hasan kalo mau pulang silahkan kalian pulang,” Ucap tiwi
“Benarkah makanan ini sudah di bayarkan suami kamu?,” Sahut buk ajeng
“Sudah, Ibuk sekarang pulang lah, lain kali kalau mau kemana mana harus ada persiapan yang cukup, jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” Sahut tiwi
Dimas berjalan ke arah mereka.
“Bang hasan, ibuk kalian ke sini naik apa?,” Ucap dimas
“Kami menggunakan taxi online,” Sahut bang haikal
“Ini kunci mobil, mobil ada di parkiran VIP, Silahkan kalian bawa pulang mobil ini, nanti seseorang anak buah ku akan mengambil nya di rumah ibuk,” sahut dimas
“Oh baiklah dimas, tapi nanti kamu pulang naik apa?,” Sahut bang haikal
“Gampang, Di sini ada banyak mobil yang terparkir, lagi pula pemilik restoran ini juga sahabat ku, jadi aku bisa meminjam mobil mereka untuk aku bawa pulang,” Sahut dimas
“Baik lah kalau begitu, aku pulang dulu,” Sahut bang haikal
Bang haikal,istri, dan juga anak nya diat berjalan keluar dari restoran, tatapan pengunjung masih memperhatikan mereka.
Namun tak lama kemudian, pelayan yang tadi keluar dengan seorang pria dengan postur tubuh yang cukup kekar.
“Dimana orang orang yang ada di sini tadi?,” Ucap pelayan
Namun sang manager bukan merespon pelayan tersebut, melainkan mendekat menghampiri dimas.
“Dimas?,” Ucap manager
“Hallo Vigo, Apa kabar mu?,” sahut dimas
“Dimas sudah lama sekali kita tidak bertemu, apa ini istri mu?,” Sahut vigo
“Benar sekali,ini istri ku,” Sahut dimas
“Kalian sangat serasi, kamu sangat tampan dan istri mu sangat cantik, Oh iya pelayan ku memberitahu jika ada__
“Mereka mertua dan juga kakan ipar ku, lupakan. Aku sudah membayar nya,” Sahut dimas
“Tuhan jika aku tau itu adalah bagian dari keluarga mu, mungkin aku tidak akan mau menerima uang mu,” Sahut vigo
“Jangan seperti itu, aku merasa tidak enak, baik lah vigo. kalo begitu aku pulang dulu,” Sahut dimas
“Baik lah, kalo begitu kamu hati². Sekali lagi aku minta maaf atas ketidak nyaman nya kalian berkunjung kemari, lain kali jika kalian ingin kemari, hubungi aku dulu supaya aku bisa mempersiapkan semua nya,” Sahut vigo
Dimas tertawa kemudian berpamitan dengan vigo.
Di sepanjang perjalanan, tiwi hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun.
“Sayang kamu kenapa diam saja? Kamu kenapa,” ucap dimas
Tiwi berhenti kemudian mengusap air mata nya.
“Hiks maafkan aku kak dimas, keluarga ku banyak membebanimu, Marahi aku atas perlakuan keluarga ku, aku pantas di marahi, kalo bisa pukul saja aku hiks,” sahut tiwi
Tiwi menangis sesegukan, ia merasa sangat bersalah kepada suami nya.
Pernikahan mereka baru berjalan 3 bulan, akan tetapi keluarga tiwi sudah banyak membebani dimas suami nya.
“Sayang apa yang kamu katakan, aku tidak merasa keberatan sedikit pun, sayang sudah jangan menangis, lagi pula ini hanya perihal uang, uang tidak akan kita bawa mati, sudah sewajar nya kita membantu mereka, karna mereka juga sudah ku anggap sebagai keluarga ku sendiri,” Sahut dimas
Tiwi masih menangis dalam dekapan dimas.
Tiwi menangis sesegukan, ia sangat malu akan perlakuan keluarga nya kepada suami nya.
Suami nya sangat baik, akan tetapi keluarga nya mempergunakan itu semua untuk memeras dimas.
“Sayang sudah jangan menangis, aku tidak mau kamu menangis hanya gara gara hal sepele seperti ini, sudah ya. Ayok kita habiskan waktu, ini adalah momen, jarang² kita bisa berduaan seperti ini,” Sahut dimas
Tiwi sedikit menjauhkan wajah nya dari dada bidang milik dimas.
Beberapa kali mengusap air mata nya, setelah air mata nya kering, barulah tiwi mulai sedikit tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments