Bab 3 – Suami yang Dingin

selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️

******

Maya masih duduk di tepi ranjang dengan perasaan yang campur aduk. Setelah kepergian Dimas, ia merasa semakin bingung dengan keadaan ini. Bagaimana bisa aku tiba-tiba menikah dengan pria yang bahkan tidak menginginkan ku?

Ia meremas ujung selimut. Pernikahan ini jelas bukan pernikahan bahagia seperti di dongeng. Tidak ada pelukan hangat, tidak ada tatapan penuh cinta. Hanya ada sikap dingin dan kata-kata tajam dari seorang pria yang bahkan tidak melihat nya sebagai seorang istri.

Tak lama kemudian, wanita yang dipanggil ‘Ibu’ tadi datang membawa nampan berisi semangkuk bubur hangat dan segelas air putih. Wajah nya masih tampak cemas, tetapi ia tersenyum lembut.

"Riani, makan lah dulu. Kau pasti lelah setelah kemarin," kata nya, meletak kan nampan itu di meja kecil di samping ranjang.

Maya menatap wanita itu dengan sedikit canggung. Haruskah aku memanggil nya Ibu?

Dengan ragu, ia berkata, "Terima kasih, Bu."

Wanita itu tersenyum semakin lebar. "Syukurlah kau sudah sadar. Ibu benar-benar khawatir semalam."

Maya menunduk sedikit, mencoba menyembunyikan kegugupan nya. Ia tidak tahu bagaimana sifat Riani sebelum nya, jadi ia harus berhati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Saat mulai menyendok bubur, wanita itu kembali berbicara.

"Dimas memang bukan orang yang banyak bicara, tapi kau jangan terlalu memikirkan sikap nya, Nak. Dia hanya butuh waktu."

Maya berhenti mengunyah. "Maksud Ibu?"

Wanita itu menghela napas. "Dimas… dia belum benar-benar menerima pernikahan ini. Bukan karena dia membencimu, tapi karena dia tidak terbiasa. Sejak kecil, dia selalu fokus bekerja di sawah dan ladang keluarga. Dia tidak pernah berpikir untuk menikah secepat ini."

Maya mengangguk pelan. Jadi, bukan hanya aku yang terpaksa, tapi dia juga.

"Yang penting, kau bersabar dan tunjuk kan bahwa kau istri yang baik," lanjut wanita itu dengan senyum hangat.

"Seiring waktu, dia pasti akan berubah." ujar ibu.

Maya hanya tersenyum kecil. Ia tidak yakin Dimas akan berubah, apalagi dengan sikap nya yang begitu dingin.

Setelah menghabiskan bubur nya, Maya memutuskan untuk keluar kamar dan melihat-lihat rumah ini. Jika ia ingin bertahan, ia harus memahami lingkungan baru nya.

Saat keluar, ia melihat bahwa rumah ini cukup sederhana. Dinding nya terbuat dari kayu, lantainya dari papan yang sedikit berderit saat diinjak. Tidak banyak perabotan mewah, hanya ada meja kayu panjang di ruang utama, beberapa kursi, dan rak kecil berisi peralatan dapur.

Di luar rumah, ia melihat sawah luas terbentang. Beberapa pria sedang bekerja di ladang, dan di antara mereka, ia melihat sosok Dimas.

Pria itu bekerja tanpa banyak bicara. Dengan lengan yang di gulung hingga siku, ia mengangkat karung berisi hasil panen dengan mudah. Keringat mengalir di pelipis nya, tetapi ekspresi nya tetap datar.

Maya memperhatikan nya diam-diam. Jadi ini kehidupan nya? Seorang petani yang menghabiskan hari-hari nya di sawah?

Tiba-tiba, salah satu pria tua di dekat Dimas menepuk bahu nya. "Dimas, istrimu sudah bangun. Tidak kah sebaik nya kau pulang dulu untuk menemani nya?"

Dimas hanya melirik sekilas ke arah rumah, lalu menjawab datar, "Dia baik-baik saja."

Maya mengerutkan kening. Dia bahkan tidak peduli?

Pria tua itu tertawa kecil. "Jangan terlalu dingin pada istrimu, Nak. Wanita butuh perhatian."

Dimas tidak menjawab, hanya kembali bekerja seolah tidak mendengar apa pun.

Maya mengepal kan tangan nya. Jadi begini sikapnya? Dia tidak hanya dingin, tapi juga seolah tidak peduli sama sekali!

Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri nya.

Baiklah, kalau dia tidak mau bersikap baik, aku juga tidak akan memohon perhatian nya.

Tapi satu hal yang pasti…

Ia tidak akan membiarkan diri nya diperlakukan seperti orang asing dalam pernikahan nya sendiri.

******

Terima kasih sudah membaca guys maaf kalau ada yang kurang ya❤️❤️🐸❤️❤️❤️

Episodes
1 Bab 1 – Terbangun di Dunia yang Asing
2 Bab 2 – Pernikahan yang Tidak Diinginkan
3 Bab 3 – Suami yang Dingin
4 Bab 4 – Bukan Wanita Lemah
5 Bab 5 – Wanita yang Tak Mudah Menyerah
6 Bab 6 – Langkah Kecil Menuju Perubahan
7 Bab 7 – Tantangan Baru di Ladang
8 Bab 8 – Langkah Pertama Menuju Kemandirian
9 Bab 9 – Awal Mimpi Baru
10 Bab 10 – Langkah Kecil, Harapan Besar
11 Bab. 11 – Benih Perubahan
12 Bab 12 – Langkah Baru, Tantangan Baru
13 Bab 13 – Ujian Kepercayaan
14 Bab 14 – Bayangan Masa Lalu
15 Bab 15 – Rahasia yang Belum Terungkap
16 Bab 16 – Luka Lama yang Terbuka
17 Bab 17 – Bayangan Masa Lalu
18 Bab 18 – Api dalam Sekam
19 Bab 19 – Ombak Masalah yang Menerjang
20 Bab 20 – Badai yang Semakin Dekat
21 Bab 21 – Ancaman yang Tak Terduga
22 Bab 22 – Rencana Licik
23 Bab 23 – Serangan yang Tidak Terduga
24 Bab 24 – Perangkap yang Dipasang
25 Bab 25 – Langkah Balasan
26 Bab 26 – Badai di Balik Tenang
27 Bab 27 – Permainan Berbahaya
28 Bab 28 – Serangan Balik
29 Bab 29 – Ujian Kepercayaan
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34: jejak masa lalu
35 Bab 35: Batas Waktu dan Batu Sandungan
36 Bab 36: Sang Penjaga Ingatan
37 Bab 37: Meja Perundingan yang Panas
38 Bab 38: Titik Balik dan Pengakuan Tersembunyi
39 Bab 39: Benih Kolaborasi dan Harapan Baru
40 Bab 40: Harmoni yang Diperjuangkan
41 Bab 41: Membangun Jembatan Baru
42 Bab 42: Aroma Kejutan dan Bisikan Masa Lalu
43 Bab 43: Mengurai Simpul Takdir
44 Bab 44: Kekuatan yang Tumbuh dan Bayangan Teror
45 Bab 45: Harmoni Meluas, Misi Baru Terbit
46 Bab 46: Menguak Tabir "Rumah Gemerlap yang Terlupakan"
47 Bab 47: Gema Keadilan dan Bayangan Baru
48 Bab 48: Aura Pertahanan dan Kejutan yang Menembus Hati
49 Bab 49: Harmoni yang Meluas, Misi Baru Terbit
50 Bab 50: Cahaya di Ujung Terowongan
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 – Terbangun di Dunia yang Asing
2
Bab 2 – Pernikahan yang Tidak Diinginkan
3
Bab 3 – Suami yang Dingin
4
Bab 4 – Bukan Wanita Lemah
5
Bab 5 – Wanita yang Tak Mudah Menyerah
6
Bab 6 – Langkah Kecil Menuju Perubahan
7
Bab 7 – Tantangan Baru di Ladang
8
Bab 8 – Langkah Pertama Menuju Kemandirian
9
Bab 9 – Awal Mimpi Baru
10
Bab 10 – Langkah Kecil, Harapan Besar
11
Bab. 11 – Benih Perubahan
12
Bab 12 – Langkah Baru, Tantangan Baru
13
Bab 13 – Ujian Kepercayaan
14
Bab 14 – Bayangan Masa Lalu
15
Bab 15 – Rahasia yang Belum Terungkap
16
Bab 16 – Luka Lama yang Terbuka
17
Bab 17 – Bayangan Masa Lalu
18
Bab 18 – Api dalam Sekam
19
Bab 19 – Ombak Masalah yang Menerjang
20
Bab 20 – Badai yang Semakin Dekat
21
Bab 21 – Ancaman yang Tak Terduga
22
Bab 22 – Rencana Licik
23
Bab 23 – Serangan yang Tidak Terduga
24
Bab 24 – Perangkap yang Dipasang
25
Bab 25 – Langkah Balasan
26
Bab 26 – Badai di Balik Tenang
27
Bab 27 – Permainan Berbahaya
28
Bab 28 – Serangan Balik
29
Bab 29 – Ujian Kepercayaan
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34: jejak masa lalu
35
Bab 35: Batas Waktu dan Batu Sandungan
36
Bab 36: Sang Penjaga Ingatan
37
Bab 37: Meja Perundingan yang Panas
38
Bab 38: Titik Balik dan Pengakuan Tersembunyi
39
Bab 39: Benih Kolaborasi dan Harapan Baru
40
Bab 40: Harmoni yang Diperjuangkan
41
Bab 41: Membangun Jembatan Baru
42
Bab 42: Aroma Kejutan dan Bisikan Masa Lalu
43
Bab 43: Mengurai Simpul Takdir
44
Bab 44: Kekuatan yang Tumbuh dan Bayangan Teror
45
Bab 45: Harmoni Meluas, Misi Baru Terbit
46
Bab 46: Menguak Tabir "Rumah Gemerlap yang Terlupakan"
47
Bab 47: Gema Keadilan dan Bayangan Baru
48
Bab 48: Aura Pertahanan dan Kejutan yang Menembus Hati
49
Bab 49: Harmoni yang Meluas, Misi Baru Terbit
50
Bab 50: Cahaya di Ujung Terowongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!