Memberikan nama

Rhea dan Egi sudah sampai di rumah sakit, mereka langsung naik ke lantai atas dimana Naya di rawat. Saat Rhea mengetuk pintu seseorang membuka pintunya dan mempersilahkan mereka masuk, Nando membawa Egi dan Rhea menghampiri Naya yang sudah sadarkan diri.

"Naya!" Seru Rhea berjalan mendekati Naya dan memeluknya.

Dengan tubuh yang masih lemas Naya membalas pelukan Rhea, ia mengusap punggung Rhea yang bergetar.

"Nay, aku khawatir banget sama kamu. Jangan kayak gini lagi, please! Kabarin aku kemana pun kamu pergi, kita kan udah janji selalu bareng-bareng, hiks..." Ucap Rhea menangis.

"Gue gapapa kok, untung ada orang baik yang nolongin gue, Rhe." Balas Naya.

Oekkk... Oekkk...

Rhea melepas pelukannya kala mendengar suara tangisan bayi, semua orang mengalihkan pandangannya kearah pintu dimana seorang suster mendorong box bayi masuk ke dalam bersama Dokter yang mengekor di belakangnya.

"Anakku." Lirih Naya penuh haru kala melihat bagi mungil itu sudah berada di dekatnya.

"Tuan dan yang lainnya tolong keluar dulu sebentar ya, saya mau memeriksa Ibu Naya." Ucap Dokter.

Egi dan yang lainnya pun terpaksa keluar dari dalam ruang rawat Naya, Arzan masih duduk di sofa dengan posisi mengantuk dan pastinya ia tidak tahu Dokter mengatakan apa.

Dokter memeriksa keadaan Naya, syukurnya Naya tidak kembali mengalami pendarahan dan akan terus di pantau sampai semuanya benar-benar baik. Suster mengambil bayinya dan memberikannya kepada Naya untuk di berikan Asi, di dampingi Suster dan Dokter akhirnya Naya bisa menyusui walaupun bayinya masih kesusahan untuk melakukan pelekatan.

"Pelan-pelan saja, nanti juga bayinya pasti bisa." Ucap Dokter tersenyum.

Naya membalas ucapan Dokter dengan senyuman di bibirnya, hingga beberapa menit anaknya sudah bisa mendapatkan sumber makanannya.

Arzan membuka matanya karena rasa lapar di perutnya, ia bangkit dari sofa dan hendak berjalan keluar namun, matanya langsung terbuka lebar kala melihat Naya sedang mengAsihi anaknya.

Glukkk...

Arzan menelan salivanya kasar, untuk kedua kalinya ia melihat boba dal-gandul. Secepat kilat Arzan membalikkan tubuhnya, ia berusaha memejamkan matanya dan kembali melangkah menuju sofa.

'Ngelihat boba secara live bikin darah gue ser-seran, apakah ini normal apa pikiran gue cabul? Astaga, sadar Arzan! Tuh cewek bini orang, masa suka boba punya lebel sah KUA.' Batin Arzan resah.

Dokter dan Suster keluar dari dalam ruangan Naya begitu bayinya sudah terlelap dan Naya juga sudah bisa mengAsihi anaknya.

Selepas kepergian Dokter dan Suster, Arzan langsung berdiri dan berjalan melewati Naya namun, langkahnya terhenti saat Naya memanggilnya.

"Hai, kau!"

Arzan menoleh, ia menatap Naya yang menggerakkan tangannya meminta Arzan mendekat.

"Ngapain?" Tanya Arzan mengangkat sebelah alisnya.

"Sini aja." Ucap Naya.

Arzan pun menuruti ucapan Naya, dia berjalan mendekat kearah Naya dan begitu mereka berhadapan justru fokus Arzan langsung tertuju ke satu titik yang mengganggu pikirannya.

"Terimakasih." Ucap Naya canggung.

"Em, anggap saja sebagai balas budi karena loe udah tolongin gue waktu mau bundir." Balas Arzan.

Keduanya pun kembali diam, rasanya canggung sekali dan mereka tak tahu harus berkata seperti apa. Bahkan untuk bertatap muka saja keduanya sama-sama enggan, bukan karena tak suka melainkan ada rasa malu.

Ceklek.

Suara pintu terbuka dengan lebar, Zoya datang bersama yang lainnya.

"Tarzan, makan dulu." Ucap Zoya menenteng makanan yang sudah ia pesan sebelumnya.

"Mama tau aja kalau aku lapar." Ucap Arzan menyambut uluran tangan ibunya yang menyodorkan kantong makanan kearahnya.

Arzan makan dengan lahapnya, ia tak lupa juga menawari yang lainnya makan.

Egi mendekat kearah box bayi menatap cucunya yang tengah terlelap, buliran bening jatuh dari pelupuk matanya.

"Terimakasih, nak. Kamu melewati masa sulit itu dengan ikhlas sampai lahir lah malaikat kecil ini, Papa bangga sama kamu Nay." Ucap Egi dengan rasa harunya mengelus kepala Naya.

Naya tersenyum hangat, ia tak kuasa menahan air matanya kala mendengar kata 'Bangga' yang keluar dari mulut Egi, hal itu mengingatkannya kepada ayah kandungnya sendiri yang dulu sering memuji apapun yang ia lakukan.

"Cewek apa cowok bayinya?" Tanya Rhea mengalihkan pembicaraan, ia tahu kalau Naya saat ini merasa de javu.

"Cewek." Jawab Naya seraya mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"Apa bayinya sudah di beri nama? Kalau belum, bolehkah Papa memeberikan nama?" Tanya Egi.

"Belum, Pa. Tentu saja boleh, Papa kan kakeknya." Jawab Naya.

"Zahira khalisa Az-zahra. Perempuan cantik, Suci dan Az-zahra diambil dari nama anak nabi yaitu Fatimah Az-zahra. Nama itu adalah doa, semoga cucuku tumbuh menjadi sosok yang lemah lembut, cantik, cerdas dan mampu menjaga kehormatannya sebagai wanita." Ucap Egi.

"Wah, bagus sekali namanya. Tidak sepeti suami saya, asal jeplak aja yang penting ada nama katanya gak mikirin artinya." Puji Zoya sambil menyindir Nando.

"Kata siapa? Nama anak-anak itu aku dapet sesuai inspirasi aja, Arzan ya karena aku suka film Tarzan. Laila karena aku penikmat lagu dangdut, Nakula karena aku suka Mahabharata." Ucap Nando membela dirinya.

"Agak laen memang, coba kalau Papa suka nonton kulineran bisa-bisa aku di namain rendang atau cuko pempek." Sahut Arzan sambil mengunyah makanannya.

Egi dan Rhea hanya terkekeh mendengarnya, sedangkan Naya hanya diam menikmati pembicaran orang-orang di sekitarnya.

"Ahhh, lucu sekali." Zoya gemas melihat baby Zahira menguap dengan mata tertutup.

"Yok buat, yok!" Ucap Nando tanpa melihat tempat.

"Kagak ada! Udah turun mesin, nunggu punya cucu aja." Tolak Zoya dengan tegas.

Tidak ada kata malu di kamus pasutri expired ini, mereka selalu asbun dimana pun dan kapanpun. Naya terkekeh mendengar jawaban Zoya, ia sampai memegangi perutnya begitu melihat raut wajah murung Nando yang mana itu lucu di mata Naya.

Arzan sudah selesai makan, ia mencuci tangannya dan berjalan menghampiri kedua orangtuanya.

"Ma, Pa. Berhubung keluarganya sudah dateng, kita pamit pulang aja yuk." Ucap Arzan.

"Kamu duluan aja, Mama masih mau lihat bayi gemoynya." Ucap Zoya.

"Papa tergantung ndoro ratu." Nando membungkukkan tubuhnya dan menunjuk Zoya menggunakan ibu jarinya seperti seorang pelayan yang menghormati ratunya.

"Nak, terimakasih sudah membantu anakku. Suatu saat nanti aku akan membalas segala kebaikanmu, jika butuh bantuan nanti saya bisa berikan nomor telpon supaya kita masih bisa berkomunikasi dan silaturahmi." Ucap Egi kepada Arzan.

"Tidak perlu sungkan, tuan. Saya ikhlas membantu karena dulu anak anda pun pernah menolong saya saat saya stres dan hampir bunuh diri, anggap saja sekarang bagian saya membalas kebaikannya." Balas Arzan tak kalah ramahnya.

"Terimakasih atas segala kebaikannya, nak." Ucap Egi tulus.

Arzan memejamkan matanya sejenak dengan senuman di bibirnya.

"Oh iya, untuk adiministrasinya sudah saya bayar dan kalian tidak perlu menggantinya. Seperti yang di katakan Arzan, anggap saja ini sebagai balasan atas bantuan Naya tempo hari. Kalau tidak di gagalkan oleh Naya, belum tentu putra kami masih bisa berdiri di sini." Ucap Nando.

"Mohon maaf, tuan. Menurut saya ini terlalu berlebihan, apalagi ini kelas VIP pasti biaya rawat inapnya mahal." Ucap Naya merasa sungkan.

"Nyawa lebih berharga daripada uang, aku tidak tahu akan segila apa kalau sampai anakku tiada." Jawab Zoya.

"Fokus saja dengan kesehatan lu, untuk biaya rumah sakit mah itu gak seberapa." Ucap Arzan.

Naya, Rhea dan Egi mengucapkan terimakasih kepada keluarga Fernando. Jarang sekali ada orang kaya yang baik seperti keluarga Fernando, sebagian besar banyak yang merendahkan dan Naya bersyukur sudah di pertemukan dengan orang-orang baik.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ya Allah klu punya teman kaya kel arzan mungkin akan happy krn mereka tdk memandang rendah dan materi nagi mereka tdk ada apa2y

2025-04-08

0

Sindy Sintia

Sindy Sintia

yang gondal gandul kaya pepaya gantung ga bisa buat arzan, soalnya itu punya Zahira

2025-04-08

0

Dewi kunti

Dewi kunti

otw yg gondal gandul buat Arsan🤭🤭🤭

2025-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!