Elly perlahan memejamkan matanya. Dadanya masih terasa berat, pikirannya dipenuhi bayangan Zack, tapi tubuhnya yang lelah akhirnya menyerah.
Keheningan malam menyelimuti kamarnya. Detik demi detik berlalu… hingga akhirnya suara itu terdengar.
“Elly…”
Elly mengerutkan kening dalam tidurnya.
“Elly… bangun.”
Suara itu terdengar lebih jelas, lembut dan akrab. Ia mengenali suara itu—suara yang telah lama hilang.
Matanya terbuka.
Cahaya terang menyilaukan pandangannya, dan ia refleks mengangkat tangan untuk menutupi matanya. Udara di sekitarnya terasa berbeda, bukan lagi dingin kamar yang sunyi, melainkan udara ruangan yang lebih ramai.
“Elly, ayo bangun. Jangan tidur di jam pelajaran.”
Elly menurunkan tangannya perlahan dan matanya melebar saat menyadari di mana ia berada.
Bangku kayu yang familiar. Dinding bercat putih dengan papan tulis di depan kelas. Suara obrolan pelan dari murid-murid lain.
Ini… kelasnya?
Ia menunduk, melihat seragam putih abu-abu yang dikenakannya.
SMA?
Elly menoleh ke samping dan melihat seorang gadis berambut pendek tersenyum ke arahnya.
“Kau ini kenapa? Biasanya nggak pernah ketiduran,” ujar gadis itu.
Elly terdiam. Itu… sahabatnya semasa SMA, Maya. Tapi ini tidak masuk akal. Maya seharusnya sudah kuliah dan bekerja sekarang.
Elly menoleh ke sekeliling, hatinya berdebar kencang. Semua terlihat seperti dulu, seperti saat ia masih kelas tiga SMA.
“Apa… yang terjadi?” gumamnya.
Tiba-tiba, pintu kelas terbuka. Seorang pria masuk bersama guru mereka.
“Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid pindahan,” kata guru itu.
Elly menatap pria itu… dan napasnya tertahan.
Zack.
Tapi bukan Zack yang ia kenal sekarang. Zack yang berdiri di depan kelas adalah versi muda, mengenakan seragam SMA yang sama dengannya. Rambut hitamnya sedikit berantakan, ekspresinya tenang namun sedikit acuh.
Guru mereka melanjutkan perkenalan.
“Namanya Zack, dia murid pindahan dari luar negeri. Tolong bantu dia menyesuaikan diri di sini.”
Zack menatap kelas dengan ekspresi datar.
Dan saat pandangannya bertemu dengan mata Elly…
Elly merasa jantungnya berhenti berdetak.
Zack menatapnya lama, seolah ia juga merasakan sesuatu yang aneh.
Lalu, bibirnya bergerak, seperti menyebut satu kata.
“Elly.” padahal Zack muda tidak mengatakan apapun hanya mengerjakan bibirnya saja.
Elly tersentak.
Bagaimana Zack bisa tahu namanya? Apa yang sebenarnya terjadi? Dalam pikirannya.
---
Elly masih menatap Zack dengan napas tertahan.
Apakah ini mimpi?
Bagaimana bisa ia tiba-tiba kembali ke masa SMA?
Dan yang lebih aneh lagi… bagaimana mungkin Zack ada di sini?
Seketika, suara riuh murid-murid di kelas menyadarkannya.
"Wah, murid pindahan?" bisik seorang teman sekelasnya.
"Iya, dan dia ganteng banget!" sahut yang lain.
Guru mereka tersenyum sambil mengangkat tangan untuk menenangkan kelas. "Baiklah, Zack, silakan duduk di kursi kosong yang ada di belakang sana."
Zack mengangguk dan mulai berjalan menuju bangku di belakang. Namun, langkahnya terhenti sebentar saat melewati tempat duduk Elly.
Saat itu, mata mereka kembali bertemu.
Elly masih membeku di tempatnya, jantungnya berdetak tak karuan. Zack hanya menatapnya sebentar sebelum kembali melanjutkan langkahnya dengan ekspresi yang sulit dibaca.
Apa yang sebenarnya terjadi? pikir Elly.
Ia mencubit lengannya sendiri, berharap bisa bangun dari mimpi aneh ini. Tapi rasa sakit yang menjalar di kulitnya membuatnya sadar… ini bukan mimpi.
Atau setidaknya, kalau ini mimpi, maka ini terasa terlalu nyata.
Kenangan yang Terulang
Jam pelajaran berlangsung seperti biasa, tapi Elly sama sekali tidak bisa berkonsentrasi.
Buku catatan di depannya hanya terisi coretan tidak jelas. Setiap kali ia mencoba mendengarkan guru yang mengajar di depan kelas, pikirannya selalu kembali ke sosok Zack yang kini duduk di belakangnya.
Bagaimana bisa Zack berada di sini?
Zack bukan manusia biasa. Ia adalah makhluk dari dunia asing yang telah hidup ratusan tahun. Di kehidupan nyata, ia sudah menjadi seorang dokter, dan pertemuan terakhir mereka berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan.
Tapi di sini, Zack kembali seperti anak SMA biasa.
Apa ini artinya aku kembali ke masa lalu?
Jika benar demikian, lalu apa tujuannya? Apakah ini kesempatan kedua untuk memperbaiki sesuatu?
“Elly?”
Elly tersentak ketika mendengar namanya dipanggil. Ia menoleh dan melihat Maya menatapnya dengan curiga.
"Kamu kenapa sih? Dari tadi melamun terus," bisik Maya pelan agar tidak mengganggu pelajaran.
"Aku…," Elly menggigit bibirnya, bingung harus menjawab apa. "Aku cuma kurang tidur."
Maya mengerutkan dahi. "Serius, kamu nggak kelihatan seperti biasanya. Biasanya kalau ada murid baru yang cakep, kamu pasti langsung kepo. Tapi sekarang kamu malah diem aja."
Elly hanya tersenyum samar.
Murid baru itu bukan orang asing baginya.
Ia sudah mengenal Zack lebih dari yang Maya bisa bayangkan.
Dan itu membuatnya semakin bingung.
Saat bel istirahat berbunyi, Elly masih merasa bimbang. Ia ingin mencari tahu lebih lanjut, tapi pada saat yang sama, ia juga takut.
Mungkin… mungkin lebih baik jika ia hanya mengikuti alur dan melihat apa yang terjadi.
"Season 1 Selesai..."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments