"mungkin ini yg terbaik untuk ibu"
"saat tak ada lagi kepercayaan,tak ada lagi yg bisa di pertimbangkan"
"egois"
"jika kasih sayang ayah tak bisa memenangkan hati ibumu,maka ayah hanya bisa melepaskan"
"anda bukanlah ibu yang baik"
"ya,mungkin ini yg terbaik untuk ibu"(3x)
Kata kata itu terus saja terngiang di benak nyonya ananta.kata kata dari sang suami dan putrinya,membuatnya bimbang.
Benarkah dia bukan istri yang baik...??
Benarkah dia bukan ibu yang baik...??
Pikirannya berkecamuk.haruskah dia turutkan egonya,dan mengorbankan perasaan anak2nya...??
Suara pintu di buka membuyarkan lamunannya.ia melihat suaminya itu melangkah masuk ke dalam kamar.ia tatap suaminya lekat lekat.
"sebenarnya ia tak kurang suatu apapun,dia sangat mencintai dan menyayangiku.mungkin aku tak akan menemukan laki laki lain seperti dirinya.apakah memang aku yg bersalah..??"batin nyonya Ananta sambil terus memperhatikan suaminya itu.
Merasa di awasi,tuan Ananta menoleh pada sang istri.
"Rara sudah tenang,tidak perlu lagi mengkhawatirkannya..!"ucapnya dingin pada sang istri.ia berfikir istrinya kepikiran tentang keadaan putrinya.
mendengar suara dingin dari sang suami,membuat nyonya Ananta sadar akan kesalahannya.kecemburuannya yg tak beralasan yang berawal dari rasa insecure dari dalam dirinya,membuatnya cemburu buta pada sang suami.ia merasa tak lagi menarik di mata sang suami.
Ia sadar sekarang.suaminya itu bukanlah laki laki yg brengsek.terlambatkah jika ia menyesal sekarang..??kata kata dari sang putri memberikan tamparan keras pada dirinya.
Nyonya Ananta segera menyambar tangan sang suami saat suaminya itu berjalan melewatinya.ia menggenggam tangan sang suami erat.
"Tyas,,aku lelah!aku sedang tak ingin berdebat denganmu..!"ucap tuan Ananta datar.ia berfikir istrinya itu mungkin akan memulai pertengkaran lagi.ia tak mengindahkan sang istri,dan memilih melangkah pergi.
Langkahnya terhenti seketika saat sepasang tangan sang istri melingkar erat dipinggangnya.pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu terdiam mematung.ia tertegun saat istrinya itu terisak.ia merasa gagal menjadi suami.ia merasa belum bisa membahagiakan wanita yg berstatus istrinya sekaligus ibu dari anak anaknya tersebut.
"maafkan aku mas bima!"ucapan itu terdengar di sela Isak tangis sang istri.
Tuan Ananta menghembuskan napas kuat.ia membalikkan badannya,kemudian merengkuh tubuh istrinya itu ke dalam rangkulannya.
"kamu tidak salah sayang,,!di sini akulah yg bersalah.aku yg tidak becus menjadi suami.aku yg masih belum bisa membahagiakanmu.! Dan aku yg tidak bisa memberikan rasa aman dan nyaman padamu."ucap tuan Ananta getir.
nyonya Ananta menggeleng pelan dalam pelukan sang suami.hatinya semakin sakit mendengar perkataan suaminya itu.
"aku tahu pernikahan kita berawal dari perjodohan,,tapi ketahuilah sayang,,selama 20 Tahun hidup bersamamu,aku tak pernah merasa terpaksa.aku sangat bahagia saat putra putri kita hadir.selama 20 tahun pula aku selalu berusaha membahagiakanmu dan anak2 kita.!"tuan Ananta berhenti sejenak,memberikan waktu untuk sang istri agar bisa mencerna kata katanya.
"jika aku tidak menerimamu,jika aku tidak mencintaimu,jika aku tidak menyayangimu,apakah kamu fikir Aurora,Aluna dan Revan akan hadir di antara kita...?."imbuh tuan Ananta
Nyonya Ananta semakin menangis dalam pelukan suaminya.
"kita sudah sangat bahagia,keluarga kita sudah lengkap.lalu kenapa hanya karna kehadiran orang dari masa lalu yang tidaklah penting membuatmu terusik...??.tidakkah kau memahami ku setelah hidup bersamaku selama ini...??apakah menurutmu aku akan melakukan seperti apa yang kau tuduhkan...??tidak adakah sedikit saja rasa percaya dari hatimu kepadaku..?hingga kau menuduhku berselingkuh...??"cecar tuan Ananta dengan nada penuh penekanan dan kekecewaan.
seketika tubuh nyonya Ananta luruh mendengar ucapan sang suami.rasa bersalah mendera di dalam hatinya,membuat isak nya semakin kuat.
"mungkin kamu benar Tyas,,,sesuatu yang tidak di takdirkan tidak akan bisa dipaksakan.sekuat apapun aku meyakinkanmu,tetap saja kau memilih pergi dariku..!"ungkap tuan Ananta pilu.tak terasa buliran bening jatuh dari pelupuk matanya tepat mengenai dahi sang istri yang menengadah di bawahnya.
Tuan Ananta sudah benar benar putus asa.
Nyonya Ananta menekan dadanya kuat.berfikir itu bisa mengurangi rasa sakit di hatinya.ia kecewa pada dirinya sendiri.bagaimana mungkin ia bisa menyakiti hati sang suami hingga seperti itu.
Tuan Ananta menurunkan tubuhnya,berjongkok dengan bertumpu dengan satu lututnya di depan istrinya.ia mencengkram pundak istrinya lembut sambil berkata"maafkan aku..!"ucapnya bergetar menahan seblak di dadanya.
"tidak mas bima,,,jangan katakan itu...!"sanggah sang istri
"aku yang bersalah.ini salahku.aku yang salah paham padamu..!"cecar nyonya Ananta.
"sayang..!"ucapan tuan Ananta terhenti karna istrinya itu tidak memberinya kesempatan bicara.
"aku hanya takut kehilanganmu,,,!aku takut kamu meninggalkan ku,,"!cerocos nyonya Ananta
"say....."ucapannya kembali terputus karna nyonya Ananta kembali bicara
"jangan tinggalkan aku mas,,,!jangan melepaskanku apapun yang terjadi,aku GK bisa hidup tanpamu...!aku bisa ma..."kata2nya terhenti seketika saat benda kenyal nan lembut menempel pada bibirnya.
"mana mungkin aku meninggalkanmu...??kau adalah hidupku,mana mungkin aku tidak menginginkanmu lagi sayang...?"ucap tuan Ananta lembut sambil merengkuh tubuh istrinya.
Malam itu mereka memutuskan untuk terus bersama,dan saling memperbaiki diri.berharap hari2 kedepannya tidak ada lagi ke salah pahaman yg tak berarti seperti yang sudah sudah.
Episode kali ini cukup sekian dulu ya,,,pusing juga mikirin masalah orang tua tua ini🤭🤭🤭 semoga pembaca puas ya...!!
Jangan lupa beri vote and like biar Aurora tambah semangat....!!
Cayo...!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments