Beberapa bulan telah berlalu,tidak ada hal istimewa yang terjadi pada kehidupan Aurora selain kelulusannya dgn nilai terbaik.tapi hal itu tidak cukup untuk meredam kemelut dalam rumahnya.ya,pertengkaran kedua orang tuanya masih saja menjadi momok yang menghantui dirinya.
Puncaknya terjadi pada hari ini.di depan matanya,ia melihat ayahnya menampar ibunya dengan keras.ayahnya yang sangat sabar dan tak pernah berbuat kasar itu mungkin sudah sampai pada batasnya.
Meskipun begitu,Aurora tak merasa kasihan pada ibunya,ia berfikir ibunya itu sekali kali memang harus diberi pelajaran.pasalnya,ibunya itu mudah sekali terhasut dengan omongan orang lain.ibunya juga sering mengeluh tentang kehidupannya,dan selalu menuntut ayahnya untuk memenuhi gaya hidupnya yg sok kaya.ibunya itu selalu saja iri pada kehidupan wanita lain yg berkecukupan harta.
Tapi Aurora tidak bisa menyalahkan ibunya juga.setiap wanita juga ingin bahagia bukan???ia hanya menyayangkan sikap ibunya yg egois itu.
Malam harinya.
Di ruang keluarga,tengah duduk 2 orang wanita dan seorang lelaki yang terlihat sedang bicara serius.
"Ra,ayah dan ibu ingin berbicara padamu.."ucap tuan Ananta membuka pembicaraan
"hm,katakan saja ayah,Rara akan mendengarkan.!"balas Rara
Tuan Ananta melirik istrinya sejenak.ia terlihat ragu dan bimbang untuk mengungkapkannya.tuan Ananta menarik nafas dalam.bersiap untuk mengatakan sesuatu yg mungkin berat untuk di ungkapkannya.
"ayah dan ibu sudah memutuskan untuk bercerai..!"ucap tuan Ananta dalam satu tarikan nafas
JEDDEEEEERRRRRR....!!!!
Bagaikan petir yg bergemuruh saat kata kata itu terdengar ditelinganya.
Rara diam mematung.sesuatu yg paling di takutkannya kini terjadi.
"kau adalah anak ayah yg paling tua,,ayah harap kau bisa mengerti dengan keputusan ayah ini.!"ujar tuan Ananta melanjutkan
Rara masih bergeming.ia masih tak terima.setekah agak lama terdiam,Rara membuka suara
"tidak bisakah...?"lirihnya.
Tuan Ananta memperhatikan putrinya itu dengan tatapan sendu.ia tau betul putrinya itu merasa sangat kecewa saat ini.tapi ia tak bisa berbuat apa,istrinya sendiri yang mengatakan sudah tak ingin hidup bersamanya lagi.
"tidak bisakah kalian bertahan demi kami...??tidak bisakah kalian membuang keegoisan kalian...???cecar Rara sendu.
"sayang,,sesuatu yang memang tidak ditakdirkan tidak akan bisa di paksakan,,,!!"akhirnya nyonya Ananta buka suara setelah sejak tadi terdiam.
Rara menatap marah ibunya.
"nyonya Tyas Ananta,,anda terlalu egois,!anda hanya mementingkan ego anda sendiri tanpa memikirkan anak2mu.tidakkah anda pernah berfikir tentang perasaan kami?apakah hanya perasaan anda yang terpenting dan lebih utama...??"ungkap Rara tegas,ia sudah benar2 tidak tahan dengan sikap egois ibunya itu.
"apakah anda masih pantas di sebut sebagai seorang ibu...,??
PLAKKK....!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulusnya.rara tersenyum sinis sembari menahan perit yg terasa di pipi kanannya.
"ada apa nyonya..."timpalnya sarkas pada sang ibu.
Nyonya Ananta menatap tangannya nanar,ia menyesal
"apakah aku salah jika mengatakan apa yg aku rasa,bukankah itu yang selalu anda katakan kepada suami anda.anda tidak ingin mendengar apapun.anda hanya terus mengatakan apa yang anda ingin katakan kepada orang lain,lalu kenapa sekarang anda merasa marah hanya karna saya mengungkapkan apa yg saya rasakan...?"ucapnya sarkas.ia benar benar sudah merasa kecewa dgn ibunya itu.
Nyonya Ananta terdiam.kata kata putrinya itu benar benar menusuk dalam hatinya.apakah benar ini salahnya?apakah benar dia bukan seorang ibu yg baik,sampai2 putrinya mengatakan hal sekasar itu.pikirannya berkecamuk.ia terduduk lesu,pandangannya menatap lurus ke lantai.
"sayang,dengarkan ayah!"ucap tuan Ananta menengahi.ai paham betul dengan perasaan sang putri.
Rara mengalihkan tatapannya pada sang ayah.tatapan yang awalnya nanar,berangsur berubah menjadi sendu.setetes air mata jatuh di pelupuk matanya.ia tau ayahnya itu sudah sangat bersabar terhadap ibunya.
"sayang,jika dalam sebuah rumah tangga tidak ada lagi suatu kepercayaan,maka tak ada lagi alasan untuk bertahan.jika kasih sayang ayah tidak lagi bisa memenangkan hati ibumu,,maka ayah hanya bisa memberi kebebasan padanya...!!"ucap tuan Ananta bergetar.
Air mata Rara luruh seketika.ia mengerti,,sangat mengerti perasaan sang ayah.rara memeluk erat sang ayah.
"ya,,mungkin ini yg terbaik untuk ibu...!"lirih Rara masih dalam pelukan sang ayah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
hoba
Asik banget!
2025-03-14
2