Ayah Untuk Anakku

Ayah Untuk Anakku

1.pertengkaran

"kamu selalu saja mau menang sendiri.!kenapa GK pernah mau dengar penjelasan ku dulu...?" tanya tuan Ananta pada istrinya.pasalnya,istrinya itu sangat keras kepala.

"tapi Bu Titin bilang kalau dia lihat kamu sama Bu ayu di warung Mak Ijah mas,,,!penjelasan apa lagi yg mesti aku dengerin..??"balas nyonya Ananta

"kamu percaya kata orang,tapi kenapa GK percaya sama aku...?"tanya tuan Ananta lagi.pasalnya istrinya itu selalu saja cemburu buta.

"secara ayu itu kan emang mantan kamu,ya gimana aku gak curiga coba...??"tanya nyonya Ananta.

"tyas,,dia itu cuma masa lalu aku,berhenti mengungkitnya lagi!"tegas tuan Ananta

"tapi mas masih cinta kan...??"sanggah nyonya Ananta

"lama lama aku capek ngomong sama kamu,terserah kamu saja lah!"putus tuan Ananta.

Yah,itulah pertengkaran yg disaksikan Aurora hampir setiap hari.ibunya itu memang keras kepala dan maunya menang sendiri.entahlah,rasanya dia sudah benar benar jengah dengan semuanya.aurora yg baru saja pulang dari sekolah itu memilih berlalu mengabaikan kedua orang tuanya yg masih sibuk bertengkar.

"sudah pulang mbak..?"sapa aluna.adik dari aurora.saat ini Aluna masih duduk di bangku SMP kelas 2,sedangkan Aurora sudah di kelas 3SMA,semester akhir.

"hm"dehem Aurora singkat sebagai jawaban

Aurora melangkahkan kakinya menuju kamarnya.rumahnya memang tidak terlalu mewah,tapi cukup luas.tuan Ananta yg merupakan seorang pegawai dari sebuah pabrik sudah cukup bersyukur dengan kehidupannya itu.

Aurora merebahkan tubuhnya kasar diatas ranjang.ia benar2 letih.dan tanpa terasa ia tertidur.

Tok...tok...tok...!suara ketukan pintu membangunkan tidurnya.

"Ra,makan malam dulu..!"panggil ayahnya lembut

"hm,,aku ketiduran sampai malam!"gumam Rara dalam hati.

"ya ayah,Rara mandi dulu,!"jawabnya pada sang ayah.gadis yang akrab di panggil Rara itu kemudian beranjak menuju kamar mandi.

Di meja makan.

"bagaimana ulangan hari ini,apa itu sulit..?"tanya tuan Ananta pada putri sulungnya tersebut.

"lumayan..!"jawab Rara singkat.

"apa kamu bener mau mengambil beasiswa kuliah itu..?"lanjut tuan Ananta lagi

"benar ayah,karna itu aku harus juara 1!"tegas Aurora.

"maafkan ayah Ra,karna ayah kurang mampu,kamu jadi harus berkerja keras.!"sesal sang ayah.

"ayah gak salah,ini sudah keputusan Rara."hiburnya.

Rara memang lebih dekat dengan sang ayah dari pada ibunya.menurutnya,ibunya itu terlalu keras kepala

Selesai makan malam Rara memutuskan kembali ke kamarnya.

Tiba2 handponnya berdering.ada panggilan masuk.panggilan dari sang kekasih hati.hendra,tuan muda dari keluarga Hermawan itu sudah menjalin kasih dengannya semenjak beberapa bulan ini.

"ya,hallo,,selamat malam.."ucab Rara menjawab panggilan tersebut.

"selamat malam sayang,,,aku kangen...!"balas Hendra mesra.

"gak usah lebay deh,,baru juga tadi ketemu di sekolah..!"balas Rara

"iya,memang,tapi aku udah kangen nih,,"kata Hendra.

"gombal..!"balas Rara memutar bola matanya jengah.kekasihnya itu kadang memang sangat berlebihan.

"ha..ha...ha..,,aku serius sayang,,!"balas Hendra sambil tertawa.

"kamu udah makan..?"tanya Hendra lagi

"hm.udah barusan,kamu gimana..?"balas Rara

"udah dong,,ya sudah,cepet istirahat.besok ketemu lagi di sekolah.selamat malam sayang..!"kata Hendra

"hm,selamat malam"balas Rara lagi

"mimpi indah ya,,,!"ujar Hendra setelah itu pria itu menutup telfonnya.

Aurora tersenyum tipis,lelaki yg gencar mengejarnya sejak duduk di bangku SMP itu,memang sangat romantis.baru beberapa bulan menjalin hubungan,membuat Rara merasa nyaman.ia berharap lelaki itu kelak bisa memberikannya kebahagiaan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!