Memegang cangkir ☕
Malam minggu aku di tempat menyalurkan hobby. Aku di sebuah kafe, dengan cekatan tanganku bergerak melukis cantik di atas kopi.
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselku.
"Assalamu'alaikum Bu'e. " Sapa Pras lebih dulu karena ini panggilan dari ibunya.
(Assalamu'alaikum ibu)
"Wa'alaikumsalam cah bagus. Kowe lagi opo?" Tanya ibunya Pras.
(Wa'alaikumsalam anak tampan. Kamu lagi apa?)
"Kulo nembe damel kopi." Kemudian Pras meletakan cangkir dan meminta temannya melanjutkan perkerjaannya. "Bu'e, niki malem minggu, sakniki Pras wonten kafe."
(Saya baru bikin kopi) (Ibu, ini malam minggu, saat ini Pras ada di kafe)
"Astagfirullah, Bu'e ngasi lali dino." Ucap Ibu Pras, karena terbiasa setiap malam ibunya menelfon Prasetya hanya ingin mengetahui kabar anaknya.
(Astagfirullah, ibu sampai lupa hari)
Malam minggu Pras memiliki kegiatan di sebuah kafe milik kenalannya. Dia menjadi barista di kafe itu dan ini membuat dia senang, bahkan di tempat juga banyak gadis penggemar dia.
"Bu'e sampun dahar dereng?" Tanya Prasetya yang duduk dibangku belakang kafe.
(Ibu sudah makan belum?)
"Uwis, mau karo Pamela. Bapakmu neng gone Pak Lurah. Terus Pandu dolan karo pacar'e." Jawab Ibunya Pras.
(Sudah, tadi sama Pamela. Bapak kamu sedang ditempat Pak Lurah. Terus Pandu main sama pacarnya.)
"Nggeh, wau Pandu sampun telfon. Pacare nggeh kenal kulo." Ucap Pras.
(Iya, tadi Pandu sudah telfon. Pacarnya juga kenal saya.)
"Iyo, Bu'e lagi reti jebule Rahma kui adike Rendy." Ucap Ibu Pras.
(Iya, Ibu juga baru tahu kalau Rahma itu adiknya Rendy.)
Pras dipanggil temannya. Lalu mengakhiri telfon Ibunya. Pras tidak lupa selalu meminta do'a dari Ibunya.
Pras kembali ke pantry depan. Ternyata ada gadis yang mencari Pras.
"Abang Pras.... Apa kabar?" Sapa Vava dengan suara manja.
"Kabar baik, Vava." Ucap Pras lalu kembali bekerja.
Vava merasa terabaikan, dia kembali ke mejanya dan teman-temannya tertawa melihat Vava yang merasa jengkel karena sikap dingin Pras.
Vallezia Varrez yang sering dipanggil Vava adalah penggemar berat Pras. Tapi Pras tidak suka dengannya karena suatu hal. Pras juga pernah menuruti ajakan Vava untuk menemaninya mencari buku di Gramed. Ternyata Vava sangat agresif, apalagi dia seusia adiknya Pras.
"Kasian!!! loe dicuekin lagi. hahaha" Ledekan teman-teman Vava.
Brraaagggh!!
Hentakan suara meja dengan kekuatan tangan Vava.
Vava semakin dongkol, karena tertawaan temannya itu. Padahal Vava kali ini sangat menaruh hati dengan Prasetya.
Dengan wajah masam dan menyungging bibirnya "Gue akan bertaruh sama kalian."
"Hah?? loe yakin? Sepertinya dia tipe cowok yang sulit didekati." Ucap Hanny.
"Vava... Santai. Masih ada gue.. Sini gue peluk" Ucap Nicholas mendekati Vava.
Vava menghindari tangan Nicholas "Gue nggak butuh loe, gue yakin sebentar lagi dia dalam genggaman gue."
Pras yang sedang sibuk, dikagetkan Dony.
"Sialan loe, bikin gue kaget aja." Ucap Pras menatap Dony.
"Sorry, habisnya loe nggak fokus. Itu kopi sampai meluber." Ucap Dony.
Pras hanya memikirkan pesan ibunya saat telfon tadi, agar selalu menjaga dirinya. Kakak perempuannya bahkan belum menikah, dan adiknya yang cowok mulai sibuk berpacaran.
"Guys balik kuy!!.... Gue dicariin nyokap" Ajak Vava setelah mendapat telfon dari seseorang dan menyuruhnya untuk segera pulang.
Lalu Nicholas membayar tagihan mereka, Vava dan lainnya berjalan keluar dan menunggu di parkiran mobil.
Kafe Senja, itu nama kafe dimana Pras melakukan pekerjaan sambilan. Setiap sabtu sore dan minggu sore sampai malam.
Sudah jam 9 malam tapi kafe ini semakin ramai, apalagi malam minggu. Banyak pemuda dan juga gadis yang bersenda gurau, bahkan ada segerombolan anak muda yang berpesta merayakan ulang tahun temannya.
Pras melihat itu dan teringat dengan teman SMA dan juga teman kuliahnya. Dony melihat ekspresi aneh Pras jadi tertawa.
"Bro, loe ingat mantan?" Tanya Dony.
"Bukan." Tapi Pras dengan tersenyum dan salah tingkah atas pertanyaan Dony.
Waktu berjalan begitu cepat, sudah tengah malam dan Pras bersiap untuk pulang. Dua karyawan kafe masih membersihan kafe dan mereka berdua tinggal didalam kafe itu. Pras dan Dony berjalan keluar dari kafe lalu pulang dengan arah jalan yang berbeda.
Pras mengendari motornya dengan cepat karena malam ini cukup sepi. Saat Pras ingin menyebrang ke kanan jalan tiba-tiba dari sisi berlawanan ada mobil dengan kencang.
Duuuaaassshh... ssssrrreeeetttttt.....!!!
Pras tergelincir ke pinggir jalan. Suara rem mobil itu terdengar tajam tapi tidak terkendali hingga menyeret motor Pras sampai ke pinggir trotoar.
Pras yang ditolong pengendara lain perlahan terbangun, lalu membuka helmnya dan mengusap wajahnya. Pras mulai merasa nyeri, dengan tertatih menghampiri mobil yang menabraknya.
Pengendara mobil itu wajahnya tertegun diatas setiran dan merasa takut karena ada beberapa orang yang mendekatinya. Lalu Pras mengetuk kaca mobil itu dan beberapa orang juga mulai memanggilnya.
Perlahan dia membuka sedikit kacanya. Dengan gemetar memberikan kartu namanya kepada Pras, karena dia ketakutan kalau sampai dihakimi massa.
Pras dengan samar membaca kartu nama itu. Karena jalanan terlalu gelap, Pras meminta orang disebelahnya untuk menyalakan senter ponselnya.
Deegh!!
Pras terdiam saat membaca kartu nama itu. Pras akhirnya meminta orang yang menolongnya dan lainnya untuk pergi. Dia mengatakan kalau Pras tidak ada masalah dan Pras juga sudah setuju untuk berdamai.
Mereka pergi meninggalkan Pras, kemudian Pras mengecek motornya dan duduk di pinggir trotoar.
Pras lalu menghubungi nomor yang tertera dalam kartu nama itu. "Hallo... Bu Britney, ini saya Prasetya."
"Iya, saya Britney." Ucap Britney masih ketakutkan didalam mobil yang sudah terparkir dipinggir jalan tidak jauh dari Pras.
"Bu Britney, ini saya Prasetya, karyawan Perusahaan RM. Saya yang tertabrak mobil Bu Britney." Ucap Pras dengan tenang, karena yang menabrak Pras adalah atasannya.
"Kamu karyawan saya?" Tanya Britney yang masih ragu dan takut karena sudah malam tidak bisa melihat jelas.
"Iya saya Pras, divisi akunting, bawahan Bu Nia. Bu Britney baik-baik saja di dalam mobil?" Tanya Pras yang mencemaskan keadaan Britney.
Mendengar nama Bu Nia, Britney mulai percaya kalau Prasetya adalah karyawannya. "Pras, tolong kamu ke mobil saja. Saya takut keluar."
Pras mendekati mobil Britney, dan Britney membuka pintu samping. Pras masuk langsung duduk dikursi sebelah kiri dan Britney menyalakan lampu dalam mobil.
"Bu Britney sakit?" Tanya Pras.
"Bagaimana keadaan kamu?" Britney yang melihat ke arah Pras.
"Tangan kiri saya nyeri." Ucap Pras.
"Kalau begitu. Kamu ke rumah sakit. Nanti saya yang akan mengurusnya." Ucap Britney.
"Tidak perlu, mungkin hanya terkilir dan memar saja. Bu Britney bagaimana?" Tanya Pras yang melihat Britney masih ketakutan.
"Saya cuma syok, baru kali ini saya begini. Saya tadi ada sedikit masalah." Ucap Britney.
Pras mulai berfikir tentang Britney, sepertinya memang bosnya sedang ada masalah. Pras tidak bertanya lagi dan menyuruh Britney untuk segera pulang dan berhati-hati.
Britney menghubungi seseorang agar mengambil mobilnya. Kemudian Pras masih menemaninya.
Sebelum tabrakan!!
Britney mendapat pesan dari seseorang, kalau tunangannya sedang berjalan dengan wanita di Hotel Classic.
"Bram, aku sudah lelah. Aku akan membatalkan pernikahan kita." Ucap Britney yang berdiri didepan pintu kamar hotel no. 87. Bram yang membuka pintu dan menatap Britney dengan kaget, Bram hanya memakai sebuah kimono.
Britney juga melepaskan cincin pertunangannya dan menyerahkan diatas telapak tangan Bram.
Bram seketika membeku melihat kedatangan Britney. Awalnya Bram hanya ingin bermain saja, karena setelah menikah nanti, Bram tidak akan bisa untuk berpaling.
"Kenapa Britney tahu aku disini." Keluh Bram dengan rasa menyesal.
Britney berjalan dengan tenang, dan berfikir kalau dia masih beruntung. Mengetahui tentang calon suaminya sebelum pernikahannya terjadi.
.
.
.
Semoga kalian semua suka dengan cerita ini, jangan lupa Like, Komentar, Rate dan Vote untuk cerita ini. Terima Kasih semuanya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
feeling so good itu berarti , memergoki calon suami melenceng , baguslah seblm married.....
2023-12-21
0
Dadik Hariyadi
cirikhas novel novel kita,selalu ada kecelakaan ...kok bisa ya
2022-12-12
1
Mommy 2
Hallo, Silakan lanjutkan baca ke:
-PANGGIL AKU MAS SEASON 2
-ABYAZ (Anak-cucu Mas PRAS)
-PERMEN KAPAS (Buyut Mas Pras)
2022-10-08
0