"Aku akan bertanggungjawab, untuk apa aku menghindar jika nantinya kita akan menikah.Itu bentuk tanggung jawabku padamu." jawab Mario dengan santai.
Natasya pun hanya membalas dengan ekspresi kesal mendengar perkataan Mario yang dengan entengnya menjawab.
"Sudah lepaskan,aku mau pulang sekarang." ucap Natasya yang sudah kesal dengan Mario yang terus menganggu dirinya terus.
"Aku antar kamu pulang ya." jawab Mario yang langsung menarik tangan Natasya, akhirnya mereka pulang bersama dengan mobil miliknya sedang mobil Natasya dibawa oleh asistennya.
Natasya mencoba menghubungi Nadin yang terpaksa dia tinggal karena ulah pria di sampingnya.
Mario melirik kearah yang Natasya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Kamu sedang menghubungi siapa?" tanya Mario pada Natasya.
"Nadine." jawab singkat Natasya yang sedari tadi menghubungi Nadin tidak selalu diangkat oleh dia.
"Tumben sekali dia sulit dihubungi." gumam Natasya yang mulai kebingungan,tanpa dia sadari Mario tersenyum sinis dengan apa yang dia dengar tentang sahabat dari Natasya.
"Sudahlah, pasti sahabatmu sedang sibuk." jawab santai Mario yang tahu betul apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu.
"Semua itu gara-gara kamu." jawab Natasya yang begitu kesal niatnya ingin kumpul malahan semuanya berantakan karena ulah pria itu.
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Natasya,tanpa berkata apapun Natasya langsung keluar dari mobil.
Tapi, tiba-tiba saja reflek Tangan Mario menarik tangan Natasya hingga Mario segera cepat mencium pipi Natasha sebelah kanan.
Spontan Natasya kaget dengan apa yang dilakukan oleh Mario.
"Kamu!" teriak Natasya yang kaget tiba-tiba saja dia mencium pipinya.
"Kenapa sayang,ini sebagai ucapan perpisahan kita.Selamat malam sayang." ucap Mario yang mulai menampakkan sisi romantisnya.
Sedari pertemuan mereka,Mario tampak lebih cuek dan dingin.Tapi setelah kejadian itu perubahan sifatnya nampak jelas terlihat disaat mereka sedang berdua.
"Dasar mesum." ucap Natasya yang langsung pergi meninggalkan Mario,Reaksi Mario hanya tersenyum setelah dia menjuluki dirinya Mesum.
Dari belakang ada Asistennya yang langsung menghampiri tuannya.
"Ayo kita kembali ke hotel sekarang." perintah Mario yang nampak dingin ingin melihat situasi ditempat itu.
"Baik tuan." jawab Reza asistennya yang akhirnya mereka saling bertukar posisi Reza ada didepan sedangkan Mario duduk dibelakang.
Mereka sengaja pergi kembali ke hotel itu melihat kondisi wanita itu.Saat sampai di hotel,Reza segera memeriksa tempat itu.
Dan benar saja wanita itu tergeletak ditempat tidur dengan posisi tertutup beralaskan Selimut.
"Cepat bangunkan wanita itu." perintah Reza pada ke 3 pria itu.
"Baik tuan." jawab Salah satu dari mereka,yang dengan terpaksa menyiram wajah wanita itu dengan air dingin dengan sedikit tamparan di wajah wanita itu.
Perlahan-lahan wanita itu membuka mata sembari melihat ke tiga pria itu berdiri disamping wanita itu.
"Kalian." teriak Nadine sembari menutup tubuhnya dengan selimut.
Reza yang melihatnya langsung menatap tajam kearah wanita itu."Lebih baik mulut kamu diam." jawab Reza yang nampak menatapnya dengan tatapan sinis.
Dari belakang masuklah Mario yang langsung menghampiri wanita itu."Bagaimana?"
"Semuanya aman tuan." jawab Reza dengan menundukkan kepala,Reza pun memberikan kode pada ketiga pria itu untuk segera mengambil kursi untuk tuannya duduk.
Setelah Mario duduk,dia menatap tajam kearah wanita itu."Bagaimana,apa kamu menikmatinya?" tanya Mario dengan tatapan sinis.
Nadine pun merasa bingung dengan pria itu."Kamu siapa?" tanya Nadine yang masih penasaran dengan pria itu.
"Pertanyaan konyol,jika kamu bertanya aku siapa.Seharusnya kamu sadar diri ,apa yang kamu perbuat sudah mulai memancing kemarahan ku." jawab Mario yang nampak menahan ekspresi kesalnya.
"Maksud anda apa?"
"Masih saja kamu bersandiwara,apa yang kamu lakukan sudah kelewatan batas.Tapi justru membuat aku beruntung akhirnya dia baik-baik saja."
"Natasya."
Mendengar nama itu disebut ,Nadine langsung melirik kearah pria itu.
"Apa anda kenal deng-." belum selesai bicara Mario langsung memotong pembicaraan wanita itu.
"Kenal,bahkan lebih kenal lagi.Apa kamu masih tak mengakui kesalahanmu pada calon istriku?" pertanyaan itu sontak membuat Nadine kaget.
"Apa anda bilang?" tanya Nadine yang syok mendengar nama itu disebut .
"Iya calon istri,aku tahu niat jahat mu yang sengaja ingin menjual Natasya pada seorang laki-laki yang kamu kenal itu kan." Langsung saja Nadine terdiam tak menjawab pertanyaan itu.
"Itulah akibatnya jika berurusan denganku.Biadab juga kamu menggunakan cara itu demi mendapatkan uang dengan menjual calon istriku pada laki-laki itu."
"Tidak,mungkin anda salah." jawab Nadine yang masih membela diri.
"Aku salah,lalu apa yang kamu lakukan setelah kamu diam-diam memasukkan obat perangsang kedalam minuman Natasya?" mulailah Nadine kebingungan harus menjawab apa.
"Lebih baik kamu mengakui saja, apalagi dirimu sudah hancur bukan.Setelah laki-laki itu melakukan hal senonoh padamu bahkan aku menyuruh beberapa anak buahku untuk melecehkan mu dengan beberapa video yang mungkin membuat dirimu makin terpukau." ucap Mario yang lebih kejam melakukan hal itu.
"Video?"
"Iya,apa kamu ingin melihat aksimu di ranjang bersama mereka." jawab Mario dengan sinis.
"Dasar kurang!" teriak Nadine yang tak terima jika semua kejadian yang menimpa dirinya ulah pria itu.
"Diam mulut kamu, beraninya kamu membentak tuanku." teriak Reza yang langsung memberikan tamparan pada wanita itu.
Nadine pun semakin kesakitan dengan tamparan dari pria itu ."Jika kamu berani membentak,aku pastikan video itu akan aku sebar dan tamat hidupmu itu." ancaman Reza pada Nadine yang kali ini tidak main-main dia ucapkan.
"Dengarkan apa kata asistenku,jika kamu masih berani denganku tamat hidupmu.Setelah apa yang kamu lakukan pada calon istriku." jawab santai Mario dengan senyuman sinisnya.
"Dasar Natasya wanita jalang!" teriak Nadine yang tak bisa menahan emosinya hingga Mario maju menamparnya lebih keras hingga luka lebam di pipinya dengan sedikit luka.
"Lebih baik jaga mulut kamu,tidak sepantasnya kamu menghina calon istriku.Jika kamu ingin bebas,lebih baik kamu pergi dan jangan lagi dekati calon istriku lagi.Jika kamu masih berani menganggu, aku pastikan video itu akan aku sebar." mendengar ancaman itu,Nadine terdiam setelah Reza menunjukkan beberapa video yang ada di rekaman laptopnya sembari menunjukkan video yang dimana Nadine melakukan hal senonoh.
Nadine terdiam tak bisa berkutik lagi setelah ancaman yang pria berikan bukan sekedar main-main." Ingat apa yang aku ucapkan,jauhi Natasya.Jika kamu masih berani menemui Natasya lagi,aku pastikan video itu akan aku sebar dan lihat apa akibatnya jika kamu mengingkari janjimu itu." ancaman Mario pada Nadine.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments