Mendengar penuturan itu, laki-laki itu langsung kaget dan tak percaya wanita yang beberapa hari dia temui itu menjanjikan seorang wanita muda yang tidak disangka calon istri dari tuan Mario.
"Maafkan saya tuan,saya benar-benar tidak tahu menahu jika mana wanita itu calon istri anda tuan." jawab laki-laki yang meminta ampun pada Tuan Mario.
"Dasar bodoh.Awas saja kamu berani menganggu calon istriku,aku pastikan malam ini hari terakhirmu melihat dunia ini.Bahkan tak segan-segan aku hancur perusahaanmu." ucap Mario yang secara berani mengancam laki-laki berbadan gempal itu.
"Saya mohon tuan,saya minta ampun." ucap laki-laki itu yang mulai takut dengan ancaman yang diberikan Mario.
"Aku berikan kesempatan untukmu ,tapi kamu harus melakukan apa yang aku suruh." Mario pun memberikan perintah pada laki-laki itu untuk melakukan misi yang harus dia lakukan.
"Bagaimana apa kamu sanggup?" tanya Mario pada laki-laki itu.
"Baiklah tuan,akan saya lakukan sesuai perintah anda" jawab laki-laki itu yang lebih memilih apa perintah dari Mario.
"Jika bisa bawa laki-laki lainnya untuk dia lagi." Perintah Mario yang tak pernah main-main dengan keputusannya.
"Baik tuan." jawab Laki-laki itu yang akan mempersiapkan semua yang dibutuhkan oleh tuannya.
Setelah selesai dengan pertemuan mereka,Mario segera pergi meninggalkan laki-laki itu.
"Gara-gara wanita itu posisiku hampir saja terancam.Lebih gilanya wanita yang dimaksudkan calon istri dari tuan Mario,aku harus memberikan pelajaran pada wanita itu." gumam laki-laki itu yang merasa tertipu dengan apa yang wanita itu lakukan setelah dia sudah memberikan uang yang dia minta.
Sedangkan posisi Mario saat ini dia sedang ada didalam mobil bersama asistennya demi membahas rencana mereka.
"Kamu atur semuanya jangan sampai terlewat,aku ingin melihat kehancuran wanita itu." pesan Mario pada Asistennya.
"Akan saya kerjakan tuan,apalagi laki-laki itu bersedia bekerjasama dengan kita tuan." jawab Asistennya yang diam-diam telah menyusun rencana yang mereka susun.
"Bagus,semakin cepat semakin bagus." jawab Mario yang tersenyum sinis yang diam-diam memiliki sifat kejamnya yang selama ini dia simpan yang diputarnya berperan sebagai Dosen dan pemimpin dari perusahaan ternyata memiliki sifat yang lebih kejam yang tanpa orang lain duga.
Mereka pun kembali ke Mansion untuk pulang setelah semua pekerjaannya selesai.
Malam hari
Natasya nampak sibuk di depan laptopnya mengerjakan tugas dari kampusnya.Sudah 1 jam dia sibuk mengerjakan tugas hingga jemari tangan Natasya terasa pegal karena banyak tugas yang harus dia selesaikan.
"Akhirnya finis juga." Natasya langsung tiduran ditempat tidur sembari merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal mengetik hingga jemarinya terasa sakit.
"Mungkin besok saja aku mencari hadiah untuk acara ulangtahun besok."Gumam Natasya yang tak mau terburu-buru mencari hadiah untuk acara besok .
Natasya pun tiduran sembari melihat atas atap kamarnya.
"Waktuku hanya 3 Minggu dimulai hari ini,apa aku bisa menjalankan peran sebagai istri." gumam Natasya yang masih diliputi kebimbangan yang nantinya dia hidup dengan suaminya dan merubah peran sebagai istri di rumah saat bersama suaminya.
Natasya hanya bisa terdiam membayangkan begitu sulit menjadi peran istri dengan posisi dirinya masih mahasiswa.
"Sudahlah,jika dipikir makin tambah pusing." ucap Natasya yang langsung memilih waktunya untuk istirahat dari pada memikirkan hal yang belum tentu pasti.
Pagi hari
Sepertinya biasa Natasya sudah sampai di kampusnya,dia sengaja duduk didekat taman sembari membaca buku ditempat itu.
Dari kejauhan Natasya tidak sengaja melihat kedatangan seseorang yang dia kenal.
"Pak Mario." gumam Natasya yang melihat Pak Mario dikejar oleh ibu Siska.
Ibu Siska pun datang menghampiri pak Mario sembari memberikan sesuatu pada pak Mario, hingga dia menerima barang itu dari ibu Siska.Tapi yang aneh , barang yang diberikan oleh ibu Siska malahan dibuang tempat sampah oleh Pak Mario.
"Kok malah dibuang?" ucap Natasya yang penasaran apa yang dibuang oleh Pak Mario.
Natasya pun penasaran membuka tong sampah itu, yang ternyata isi didalamnya sekotak makanan yang nampak enak.
"Sayang sekali, makanan seenak ini dibuang.Dasar tidak bersyukur, bukan dimakan malah buang." gumam Natasya yang menyayangkan apa yang dilakukan Dosennya itu.
"Hey, Natasya." Teriak Dini yang memanggil namanya.
"Ada apa?" tanya Natasya pada Dini.
"Ayo kita ke kelas sekarang juga,ngapain kamu berdiri didepan tong sampah?" tanya balik Dini pada Natasya yang secara langsung menunjukkan sebuah kotak yang berisi makanan.
"Bukannya itu makanan,kenapa makanan itu dibuang.Apalagi isinya masih utuh begitu." ucap Dini yang spontan kaget melihat ada makanan dibuang tong sampah.
"Ini makanan dari ibu Siska."
"Maksud kamu?"
"Jadi begini." Natasya pun menceritakan apa yang terjadi hingga Dini yang mendengarnya pun mengerti apa yang diceritakan oleh Natasya.
"Oh begitu ceritanya,kasihan juga ya Bu Siska.Pasti beliau kerja keras memasak makanan ini ,tapi kenapa dibuang begitu."
"Mana aku tahu,maka dari itu aku penasaran apa yang sebenarnya yang dibuang.Eh ternyata makanan, apa mungkin Bu Siska suka sama Pak Mario ya?"
Pertanyaan itu langsung dibalas Dini dengan anggukkan."Pastinya ,aku sudah mencurigai sedari dari awal.Memang sih Pak Mario orangnya tampan dengan wajahnya blasteran orang barat,makin menambah ketampanan beliau.Tapi sayangnya orangnya dingin banget." jawab Dini yang mengakui itu semuanya.
"Baru sadar kamu ,memang orangnya dingin dan galak.Kamu belum tahu galaknya seperti apa." jawab santai Natasya.
" Itu kan masalahmu jika kamu dimarahi oleh pak Mario.Aku kan anaknya baik-baik tak pernah buat Pak Dosen marah." jawab Dini dengan percaya diri .
"Banyak alasan kamu,kalau kamu kena marah tuh Dosen rasain kamu." jawab Natasya yang langsung pergi ke kelasnya.
Akhirnya Dini berjalan mengikuti Natasya dari belakang dan mereka masuk ke kelas mereka.
Siang hari
Natasya sedang asyik duduk menikmati cemilan sembari membaca buku yang dia pinjam di perpustakaan.
Tiba-tiba saja datanglah seorang wanita menghampiri Natasya.
"Natasya."
"Iya." jawab Natasya yang langsung menoleh kearah samping .
"Ini untuk kamu." wanita itu memberikan sekotak mika plastik ukuran sedang berisikan buah potong yang masih segar untuknya.
"Buah potong,aku merasa tak pernah memesan buah potong." jawab Natasya yang keheranan kenapa dia mendapatkan buah potong.
"Aku hanya disuruh seseorang untuk memberikan itu padamu." jawab wanita itu yang langsung pergi meninggalkan Natasya tanpa wanita itu memberitahu siapa yang menyuruh dirinya untuk makan.
Natasya pun menikmati buah segar itu dengan lahapnya hingga buah itu hampir habis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments