"Aku harus bersabar, walaupun dia menolak. Aku akan tetap membuat dia luluh padaku." gumam Ibu Siska yang diselimuti obsesi pada Pak Mario.
Dari kejauhan Dini membisikan sesuatu ditelinga Natasya.
"Lihat tuh,didepan ada ibu Siska sama pak Mario.Sepertinya Bu Siska suka sama Pak mario deh." bisik Dini pada Natasya yang terlihat malas membicarakan pria itu lagi.
"Lalu kalau suka salah?"
"Bukan begitu,tapi kalau dilihat dari ekspresi wajah Pak Mario nampak jelas jika beliau merasa tidak begitu nyaman dengan kehadiran ibu Siska." jawab Dini yang merasakan hal itu.
"Terserah kalau ibu Siska suka,apa bagusnya laki-laki seperti itu dingin dan galak lagi." jawab Natasya yang diam-diam kesal pada pak Mario yang dibelakang memiliki sifat mesumnya luar biasa .
"Jangan bicara seperti itu kamu,didepan kamu bilang benci nanti dibelakang cinta mati." jawab Dini dengan nada bercanda.
"Kalau aku suka Pak Mario,rabun jauh mataku." jawab Natasya dengan nada kesal.
Dini pun membalas dengan nada tertawa mendengar jawaban dari Natasya.
"Sudahlah jangan bicara tentang Pak Mario lagi,malas aku dengarnya."jawab Natasya yang mulai bete mendengar nama dia lagi.
Sore hari
Seperti biasanya Natasya siap untuk pulang hari ini,dia berjalan santai melewati lorong menuju arah area parkiran mobil.
Saat hendak akan masuk mobil, tiba-tiba saja ada seorang pria menghampiri dirinya.
"Nona Natasya." sontak saja Natasya menoleh kesampingkan.
"Maaf anda siapa ya?" tanya Natasya.
"Saya asisten dari tuan Mario , silakan ikut saya nona.Tuan Mario sudah menunggu anda." ucap Asisten dari Tuan Mario yang mulai mengarahkan Natasya untuk segera menemui tuannya.
Dengan cepat Asisten dari Mario segera membuka pintu mobil yang didalamnya sudah ada tuannya yang sengaja menunggu kedatangan Natasya.
Melihat kedatangan Mario , Natasya mulai berubah ekspresi kesal."Kenapa juga dia tetap disini." batin Natasya yang merasa kesal dengan kehadiran Mario ditempat itu.
Mario terdiam menatap wajah Natasya."Mana kunci mobilmu."Mario melihat tangan kanannya memegang sebuah gantungan kunci.
Dengan cepat dia merebut kunci itu ditangan Natasya.
"Hey,kenapa kamu ambil kunci mobilku." teriak Natasya yang spontan kaget tiba-tiba saja Mario mengambil kunci mobilnya.
Mario hanya terdiam tak menanggapi perkataan Natasya.Sedangkan di arah samping mobil masih berdiri asistennya yang langsung menerima kunci dari tuannya.
"Kamu antar mobil itu di alamat yang aku berikan,masalah Natasya aku yang akan mengurusnya." perintah Mario pada asistennya.
"Baik tuan." jawab Asistennya,yang langsung melaksanakan tugas yang diberikan tuannya.
"Apa maksud kamu, mau dibawa kemana mobilku?" tanya Natasya yang terlihat begitu marah pada Mario.
"Mobilmu akan diantar pulang asistenku" jawab Mario yang segera menjalankan mobil miliknya keluar ke area kampus.
"Sebenarnya kita mau pergi kemana?" tanya Natasya yang penasaran mereka akan pergi kemana.
"Lebih baik kamu diam ikuti saja aku pergi." Jawa Mario yang pandangan fokus ke depan.
Natasya benar-benar kesal kenapa dalam hidupnya selalu berurusan dengan pria satu ini,bahkan semua dipertemukan dari awal kesengajaan hingga sampai tragedi di malam itu.
Akhirnya mereka sampai di sebuah restoran yang ada dipusat perkotaan dan tampak mewah dari lokasi mereka mengunjungi.
"Kenapa kita berhenti disini?"
"Sekedar ingin duduk santai saja,sekalian kita membicarakan hal penting mengenai kita berdua." jawab Mario yang segera keluar dari mobil di ikuti Natasya dari belakang.
Mario pun menarik tangan Natasya hingga mereka berjalan sejajar, Spontan saja kejadian membuat kaget Natasya.
"Lepaskan tanganmu." ucap Natasya yang sedikit berontak.
"Kalau kamu tidak mau diam,aku akan menciummu didepan umum." ancaman itu langsung membuat Natasya menciut dengan mudahnya dia secara langsung mengancam.
Pada akhirnya Natasya mengakui kekalahannya, dan terpaksa mengikuti apa perintahnya.
Saat sampai di tempat duduk mereka,mereka langsung memesan beberapa menu makanan dan minuman.
Mereka pun duduk menunggu pesanan mereka, Natasya langsung bangkit dari tempat duduknya.
"Kamu mau pergi kemana?" tanya Mario yang secara langsung ditanggapi dingin oleh Natasya.
"Aku mau ke toilet." jawab Natasya dengan nada dingin pada Mario sampai pada akhirnya dia pergi meninggalkan sendiri Mario ditempat itu.
Mario pun duduk santai sembari mengecek handphone miliknya,dan tidak sengaja Mario mendengar samar-samar dari belakang suara wanita dengan seorang pria berbadan gempal sedang ribut dengan seorang wanita muda.
"Apa kamu ingin menipuku,aku sudah memberikan uang padamu dan sekarang kamu berani membohongiku setelah kamu menjanjikan wanita yang kamu maksudkan." ucap laki-laki berbadan gempal itu yang nampak begitu marah besar.
"Semua sudah saya atur om,tapi wanita itu meloloskan diri." jawab wanita itu.
"Siapa wanita yang kamu maksudkan, kenapa bisa dia meloloskan diri?"
"Sebenarnya dia teman saya,dia bernama Natasya om." mendengar nama wanita itu disebut Mario sempat melirik sedikit kearah suara itu.
"Natasya,pasti dia wanita cantik."
"Bukan lagi cantik,masih perawan juga seperti om inginkan." jawab wanita itu.
"Aku tak mau tahu besok kamu harus mengatur pertemuan wanita itu padaku.Jika kamu berhasil akan kuberikan uang bonus." jawab laki-laki berbadan gempal.
Mendengar kata bonus,mata wanita itu berbinar."Baiklah om besok malam aku janji akan mempertemukan om dengan teman saya." jawab wanita itu yang langsung saja laki-laki itu pergi meninggalkan wanita itu bersamaan dengan wanita yang diajak bicara itu.
Tanpa mereka ketahui, tampak kemarahan dari Mario tahan setelah mendengar apa yang sebenarnya yang terjadi.
"Ternyata mereka dalang dibelakang,dan wanita tadi ternyata Nadine teman dari Natasya.Baiklah akan kuberikan pelajaran untuk kalian." gumam Mario yang tiba-tiba saja menghubungi asistennya dan memberikan tugas untuknya.
Setelah selesai menghubungi asistennya, Natasya pun datang kembali menemui Mario kembali.
"Ternyata sudah selesai." ucap Mario yang sedari tadi menunggu dimeja mereka.
Natasya melirik dengan tatapan tajam kearah Mario."Memangnya ada apa bapak bertanya seperti itu?" tanya Natasya mendengar pertanyaan dari Mario.
"Mario, jangan panggil bapak.Apa harus akan ulangi lagi perkataanku?" mendengar perkataan itu, Natasya mendengus lagi.lalu mengalihkan pandangan kesamping.
Akhirnya mereka berdua menikmati hidangan yang mereka Natasya nampak masih kesal dengan Mario yang masih saja mengejar dirinya.
Bahkan dia benar-benar bingung bagaimana cara menghindarinya.
"Memang apa tidak enak sampai belum kamu habiskan makanan milikmu?" tanya Mario yang melihat Natasya hanya bermain dengan makanannya.
"Aku sudah merasa kenyang." jawab Natasya yang masih bermain dengan sisa makanan yang belum dia makan.
Mario hanya membalasnya dengan menggelengkan kepala, melihat kelakuan Natasya yang sedari tadi hanya memainkan makanan miliknya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments