Aturan yang dibuat oleh Mario

  Natasya nampak begitu tegang saat mengingat kejadian dirumahnya ,yang dimana Mario berani mencium bibirnya dengan tangannya yang berani meraba bagian tubuhnya.

  "Tok...tok..."

  "Masuk." suara teriakan dari dalam ruangan.

  "Aku harus bisa menghadapinya." gumam Natasya yang segera masuk diruang kerja Pak Mario.

  Natasya pun masuk kedalam ruangan itu, nampak Mario sedang sibuk didepan meja.Menyadari kehadiran Natasya,Mario segera menghentikan pekerjaannya.

  Mario pun segera berdiri dari tempat duduknya sembari berdiri membawa sesuatu ditangan kanannya.

  "Ini ada sesuatu untuk kamu,ini dari mama." ucap Mario yang secara langsung meletakkan dimeja dekat sofa.

  "Ini apa pak?"

  "Itu bekal makanan untuk kamu, sengaja mamaku membawakan ini untukmu.Cepat kamu makan sekarang." perintah Mario yang secara langsung membuka kotak makanan itu.

  "Maaf pak,tadi saya sudah sarapan pagi di rumah." jawab Natasya yang benar-benar sudah merasa kenyang.

  "Ya sudah,nanti siang saja kamu makan." jawab Mario yang langsung menutup kembali kotak bekal itu.

  "Kata Dini ,ada sesuatu yang harus saya bawa pak?" tanya Natasya yang baru mengingatkan pesan Dini.

  "Semuanya ada dimeja kerja saya, silahkan kamu ambil dan bagikan kepada teman-temanmu."perintah Mario,yang secara langsung Natasya mengambilnya dimeja kerja. Pak Dosennya.

  Saat hendak membalikkan badan, Tiba-tiba saja posisi Mario sudah berdiri dibelakang Natasya.

  Mario menatap begitu dekat kearah Natasya."Maaf ,bapak bisa minggir sekarang.Saya mau keluar pak." ucap Natasya yang mulai tak nyaman dengan posisi mereka saat ini.

  "Untuk apa kamu buru-buru pergi dari sini." jawab Mario yang secara langsung memegang kedua pinggang Natasya.

  "Bisa tidak anda lebih sopan,ini kampus." jawab Natasya dengan nada marah.

  "Aku tahu ini kampus,tapi ini ruang pribadi saya.Terserah saya mau melakukan apa pun." Natasya benar-benar dibuat pusing tujuh keliling melihat mesumnya Dosennya satu ini.

  "Saya mohon lepaskan,sebelum nanti." belum selesai bicara tiba-tiba saja Mario mencium bibir manis Natasya,yang sontak saja membuat dirinya kaget dengan apa yang dilakukan Dosennya satu ini.

  "Emmmhhh,Le-lepaskan." ucap Natasya yang berusaha berontak setelah keberanian Mario mencium bibir manis Natasya.

  Mario pun membalas dengan sedikit senyuman."Jangan pernah lagi kamu pergi lagi,dan ingat jangan sekali-kali kamu berani mendekati pria lain selain aku." Mario secara langsung memperingati Natasya untuk menjaga jarak dia bersama pria lain.

  "Apa hak anda melarang saya untuk berteman dengan orang lain?"

  "Karena kamu sudah menjadi milikku,apa kamu tak ingat kejadian malam itu?" pertanyaan itu sontak membuat Natasya dibuat makin malu dengan apa yang terjadi.

  "Karena hal itu anda terus melarang saya."

  "Aku sudah bilang kan , panggil namaku Mario.Apa aku harus memberikan hukuman untuk kedua kalinya." Mario menatap wajah Natasya dari dekat.

  Natasya spontan mundur,tapi sia-sia saja.Dia hampir jatuh menabrak meja dibelakangnya hingga Mari menangkap tubuh Natasya.

  "Jika kamu menuruti apa perintahku,aku pastikan semua baik-baik saja." ucap Mario dengan sedikit senyuman.

  Natasya pun mencoba mendorong badan Mario,tapi tetap saja tenaga pria itu lebih besar hingga tangan kanannya dia tarik.

  "Nanti sore aku jemput kamu,aku ingin mengajakmu keluar bersama." ucap Mario yang diam-diam sedang merencanakan sesuatu pada Natasya.

  "Maaf aku tidak bisa,ada pekerjaan yang lain yang harus aku kerjakan." jawab Natasya yang selalu membuat beralasan agar terhindar dari pria itu yang selalu menganggu dirinya.

  "Aku tidak menerima penolakan,nanti sore aku tunggu ditempat parkiran area kampus." jawab Mario yang tiba-tiba saja mencium dahi Natasya.

  Natasya pun dibuat makin kaget dengan keberanian dia melakukan itu.

  "Anda jangan kurang ajar ya,apa yang anda lakukan tidak begitu pantas.Sebaiknya anda tahu batasan." jawab Natasya yang nampak tegas protes dengan Sifat Mario yang tak bisa menjaga etika disaat di kampus.

  Mario membalas dengan sedikit senyuman."Untuk apa aku takut,jika nantinya kamu akan menjadi istri saya.Hal wajar jika sebagai pasangan melakukan hal seperti itu." Mario dengan santainya menjawab.

  Kemarahan Natasya makin tak tertahankan dengan apa yang dia lakukan."Sebaiknya kamu kembali kelas sebelum kamu terlambat." ucap Mario yang langsung kembali ke tempat duduknya.

  "Dasar mesum." jawab Natasya dengan lantang dengan kemarahan dia dengan apa yang dia perbuat,reaksi Mario hanya menahan tawa mendengar dirinya disebut mesum oleh calon istrinya sendiri.

  Natasya keluar dari ruang itu dengan ekspresi marahnya."Seenaknya saja dia melakukan itu." gumam Natasya dengan nada kesal.

  Natasya langsung masuk kedalam kelasnya yang sudah dipenuhi beberapa teman Natasya.

  Natasya pun membagi beberapa lembaran pada mereka sesuai nama mereka.

  Setelah selesai barulah Natasya kembali ditempat duduknya.

  "Bagaimana,kamu dapat nilai berapa?" tanya Dini yang langsung disodorkan pada Dini.

  "Pintar juga kamu." jawab Dini yang kaget melihat nilai memuaskan dari Natasya.

  Natasya hanya terdiam mendengar perkataan dari Dini."Kamu kenapa lagi,ada masalah lagi?"

  "Iya,siapa lagi jika bukan Pak Mario." jawab Natasya dengan nada cuek.

  "Pak Mario kenapa lagi?"

  "Seenaknya dia memerintahkan ini itu,kesal aku jika berurusan dengan Dosen gila itu." jawab Natasya yang kesal sendiri dengan kelakuan Dosennya sendiri.

  "Sabar,memang begitu sifatnya ,tahu sendiri orangnya sedingin kulkas dua pintu." jawab Dini yang tahu betul sifat Dosen mereka.

  "Kamu tidak tahu sifat mesumnya." batin Natasya yang kesal dengan sikapnya yang dengan berani melakukan sesuatu yang lebih dari itu.

  Natasya pun memilih diam dan fokus di kegiatan hari ini.

  Siang hari

  Seperti biasanya dia duduk santai di kantin dengan membuka kotak bekal yang diberikan oleh Mario.

  "Kenapa juga dia repot memberikan makanan ini." gumam Natasya.

  "Wah,bawa bekal kamu."

  "Iya,mamaku memaksa untuk membawa bekal makanan." jawab Natasya yang sebenarnya bohong,jika bekal itu dari Mario Dosen mereka sendiri.

  "Kelihatan enak tuh." jawab Dini yang iseng mencicipinya.

  Dari kejauhan nampak terlihat ada Mario berjalan bersama seorang Dosen wanita yang tak lain Ibu Siska.

  Tapi jika diperhatikan nampak Mario begitu tak memperdulikan kehadiran ibu Siska yang diam-diam mendekati Mario.

  "Anda mau pergi kemana?" tanya Ibu Siska yang masih mengejar Mario.

  "Lebih baik anda berhenti mengejar saya, seharusnya anda fokus dengan tugas anda di kampus bukan menganggu saya." ucap Mario dengan nada dingin.

  "Jadi saya menganggu anda?"

  "Iya,lebih baik anda ke ruangan anda dan menyelesaikan tugas anda." jawab Mario yang pergi meninggalkan Ibu Siska yang diam-diam menaruh hati pada Pak Mario yang menurut beliau begitu tampan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!