"Apa tidak salah mama berkata seperti itu.Sama saja mama ingin membuat malu keluarga kita.Apalagi semuanya berawal dari rencana mama sendiri." jawab Suaminya yang tak habis pikir cara istrinya berpikir.
"Mama merasa menyesal saja pa,mama merasa bersalah pada putri kita pa."
"Semua sudah terlanjur ma,tak mungkin bisa diulang kembali.Coba mama bicara empat mata dengan Natasya, papa harap jangan melakukan hal sesuatu dengan gegabah.Cukup kali ini saja yang mama lakukan." jawab suaminya yang memberikan pengertian pada istrinya.
"Jadi mama harus bicara langsung pada Natasya pa?"
"Iya,hanya dengan cara itu jika mama mau menyelesaikan semuanya sebelum nantinya terlambat." pesan tuan Andreas pada istrinya.
"Baiklah pa,besok mama akan bicara langsung pada Natasya.Tapi mama takut jika Natasya begitu marah pada mama." jawab mama Alina yang terlihat begitu sedih.
"Papa yakin Natasya tidak akan marah, selama mama bicara pelan-pelan pada Natasya dan ingat jangan memutuskan sesuatu dengan gegabah ." pesan suaminya yang memberikan pengertian pada istrinya.
Mama Alina hanya membalas dengan anggukkan kepala.
Ditempat lain
Mario satu mobil dengan mamanya bersama papanya yang saat itu dikendarai oleh sopir pribadi mereka.
"Mario."
"Ada apa ma?" tanya Mario pada mamanya.
"Jangan pernah kamu menggagalkan rencana mama kali ini.Awas saja kalau kamu berbuat sesuatu yang bertujuan ingin menghindari perjodohan ini." ucap Mama Anita nampak begitu kesal dengan putranya yang selalu saja menggagalkan rencananya untuk menjodohkan Mario dengan seorang wanita.
"Iya." jawab Mario dengan singkat.
"Jangan jawab iya-iya saja,awas saja kalau kamu berbuat sesuatu yang aneh-aneh." mama Anita memperingati putranya.
"Apa yang Mario lakukan untuk kehati-hatian saja,Mario pun tak mau salah memilih pasangan. Apalagi ini menyangkut masa depan Mario sendiri." jawab Mario yang masih berani membantah apa perkataan mamanya.
"Apa yang Mario ada benarnya juga ma." jawab tuan Niko yang setuju dengan perkataan putranya.
"Papa juga kenapa selalu mendukungnya,bukan istrinya yang harus di dukung." jawab Mama Anita yang kesal pada suaminya.
"Bukan begitu ma,Mario berkata itu memang benar adanya.Dia tak ingin salah memilih pasangan saja." jawab tuan Niko yang sekedar memberikan pengertian pada istrinya.
"Jadi mama salah begitu,mencarikan wanita untuk putra kita?" Mama Anita mulai menampakkan ekspresi marah pada suaminya.
"Nyatanya wanita yang mama kenalkan pada Mario tidak ada yang beres." jawab Mario yang sontak saja lengan Mario dipukul keras oleh mamanya.
"Aduh." Mario kaget Tiba-tiba lengannya dipukul keras oleh mamanya.
"Apa kamu bilang!" teriak Mama Anita yang tak terima perkataan dari putranya.
"Sudahlah ma,jangan selalu pukul Mario terus." jawab Mario yang sering kali dianiaya oleh mamanya jika soal perjodohan.
"Kamu itu yang susah diatur,ingat Mario cukup Natasya pilihan mama yang terakhir.Awas saja kamu berbuat diluar kendali mama lagi." jawab Mama Anita yang kesal pada putranya yang selalu menggagalkan perjodohan.
Mario hanya terdiam tanpa menanggapi ucapan dari mamanya,apalagi dia tak mau berdebat dengan mamanya.
Pagi hari
Seperti biasa Natasya sudah siap dengan aktivitas pagi hari ini,dia nampak buru-buru turun kebawah yang saat itu diruang meja makan hanya ada mamanya .
"Pagi ma." sapa Natasya pada mamanya.
"Pagi sayang." jawab Mama Alina dengan senyuman.
"Dimana papa ma?" tanya Natasya pada mamanya yang nampak terlihat sepi tanpa kehadiran papanya ditempat meja makan.
"Papamu buru-buru berangkat,ada hal penting yang harus papamu selesaikan di kantor." jawab Mama Alina.
"Natasya."
"Ada apa ma?" tanya Natasya pada mamanya .
"Mama ingin bicara penting sama kamu sayang,ini mengenai perjodohan kamu dengan Mario." mendengar kata itu, Natasya langsung terdiam.
"Mama hanya ingin berkata maafkan mama jika mama memaksa kamu sayang.Mama paham kamu pasti sulit menerima pilihan mama ini."
"Kenapa mama bicara seperti itu,sedari awal Natasya tidak pernah merasa keberatan.Natasya yakin jika memang ini pilihan yang terbaik dari mama." jawab Natasya yang masih menyembunyikan keraguannya.
"Kamu jangan seperti itu,mama tahu kamu pasti merasakan keraguan dengan pilihan mama ini.Mama tak mau memaksamu lagi ,mama tak mau membebani pikiranmu karena keputusan mama ini." jawab mama Alina yang nampak sedih dengan apa yang diputuskannya.
"Mama jangan seperti itu, Natasya tak merasa keberatan ma.Sudahlah jangan terlalu memikirkan hal itu,yang penting Natasya sudah memilih apa yang menjadi pilihan Natasya." jawab Natasya yang tak ingin membuat kecewa mamanya.
Mama Alina hanya membalas dengan senyuman walaupun dalam hatinya masih mengganjal rasa bersalahnya pada putrinya.
"Ya sudah , Natasya mau berangkat ke kampus sekarang." pamit Natasya yang segera berangkat ke kampus.
"Hati-hati dijalan sayang." pesan mama Alina pada putrinya.
"Iya ma." jawab Natasya dengan senyuman.
Akhirnya Natasya berangkat ke kampus dengan menaiki mobil miliknya.
Beberapa menit kemudian
Natasya akhirnya sampai di kampus, seperti biasa dia disambut oleh temannya yang saat itu tidak sengaja bertemu di lorong tengah.
"Akhirnya kamu datang juga." jawab Dini yang langsung menghampiri temannya.
"Tumben pagi-pagi sudah cari aku." jawab Natasya pada Dini.
"Bagaimana tidak cari kamu,kalau aku disuruh sama pak Mario." jawab Dini ,yang spontan membuat kaget Natasya.
"Pak Mario?"
"Iya,kamu dicari pak Mario.Katanya ada hal penting yang ingin Pak Mario katakan sama kamu."
"Kenapa aku dipanggil,aku merasa tak punya masalah dengan beliau." jawab Natasya yang merasa tak pernah bermasalah.
"Mana aku tahu,aku hanya diperintahkan kalau kamu sudah datang langsung menemui beliau sekalian kamu disuruh membawa sesuatu untuk dibagikan anak-anak." jawab Dini yang sekedar diperintah.
"Membagikan apa?"
"Mana aku tahu juga,cepetan kamu keruang pak Mario sebelum beliau marah nanti." perintah Dini yang langsung mendorong Natasya untuk segera keruang kerja Pak Dosen.
Dengan terpaksa dia segera pergi menemui Pak Mario, sedangkan Dini kembali dikelasnya.
Saat hendak masuk keruang Pak Mario, tiba-tiba saja ada seorang wanita berjalan menghampiri Natasya.
"Kamu mau apa keruang pak Mario?" tanya seorang wanita yang nampak begitu rapi dengan baju kerjanya.
"Oh ibu Siska.Maaf Bu,saya tadi diperintahkan untuk menemui Pak Mario katanya beliau menyuruh saya untuk mengambil sesuatu." jawab Natasya dengan senyuman.
"Aku kira apa." jawab Bu Siska dengan santai.
Wanita itu langsung pergi meninggalkan Natasya sendirian sembari Natasya menggaruk kepala melihat tingkah aneh dari ibu Siska.
"Aneh sekali Bu Siska." Batin Natasya melihat tingkah aneh dari ibu Siska yang ternyata ibu Dosen dari kampus itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments