Menerima tawaran mamanya

  Mario membalas dengan sedikit senyuman."Aku datang kesini karena diperintah oleh mamaku, masalah kita bisa bertemu lagi mungkin sudah waktunya." jawab Mario dengan santai.

  "Maksud anda apa?"

  "Nanti kamu akan tahu sendiri apa maksud kedua orang tua kita saling bertemu." jawab Mario yang sudah hafal betul apa yang sedang mamanya rencanakan.

  Natasya makin dibuat curiga,apa yang selama ini yang sedang mereka rencanakan.

  Natasya pun berdiri dari tempat duduknya."Terserah bapak mau berkata apa, yang terpenting saya sudah mengingatkan bapak untuk tidak menganggu kehidupan saya lagi." jawab Natasya yang langsung pergi meninggalkan Mario sendiri.

  Saat melewati ruang perpustakaan, tiba-tiba saja tangan Natasya ditarik dari belakang hingga mereka berdua masuk kedalam ruangan yang nampaknya ruang perpustakaan.

  Kejadian itu sontak membuat Natasya kaget karena mereka berdua berada di dalam ruangan bersama dengan posisi saling berdekatan.

  "Lebih baik kamu diam dan turuti saja kemauan mereka."

  "Maksud bapak apa?"

  "Cukup,jangan panggil namaku dengan sebutan bapak.Panggil dengan namaku saja Mario." ucap Mario yang semakin berani ,dengan posisi keduanya saling menempel.Tiba-tiba saja Mario mencium bibir manis Natasya.

  "Hmmmph."

  Mario pun meraup bibir Natasya dengan rakus,sehingga Natasya dibuat makin syok dengan keberanian Mario pada dirinya.

  Mario makin memperdalam Ciumannya hingga Natasya mulai kehabisan bernafas.

  "Kamu diam saja dan ikuti apa perintah mereka." bisik Mario yang membisikkan sesuatu ditelinga Natasya.

  Hingga tangan kiri Mario mulai berani menyentuh dada Natasya dan sedikit meremas dengan pelan-pelan hingga membuat Natasya merasakan ada yang aneh dalam tubuhnya.

  "Le-lepaskan." ucap Natasya dengan nada sedikit terbata-bata merasakan tangan Mario masih berani menyentuh bagian sensitifnya.

  "Akan aku lepaskan sebelum kamu diam dan tak mengatakan sesuatu apa-apa yang terjadi." bisik Mario yang memberikan ciuman di daun telinga Natasya.

  Natasya hanya membalas dengan anggukkan kepala, Mario pun melonggarkan pelukannya.Hingga Mario menyentuh bibir Natasya dengan tangannya.

  "Lebih baik kamu menurut dan kamu harus ingat apa yang sudah terjadi di hotel itu memang benar adanya kamulah wanita saat malam itu dan kita sudah melakukan hal yang lebih dari ini." Ucap Mario yang sudah mengakui jika Natasya miliknya.

  "Itu hanya obsesi anda." jawab Natasya dengan berani.

  "Jika kamu berpikir seperti itu,anggap saja iya.Tapi ingat jangan sekali-kali kamu kabur atau aku akan bicara yang sebenarnya yang terjadi waktu di hotel pada kedua orangtuamu." ucap Mario yang secara berani mengancam akan memberitahu apa yang sebenarnya yang terjadi.

  "Anda berani mengancam saya?"

  "Untuk apa aku takut,jika ujungnya kita akan dipaksa untuk menikah." mendengar jawaban itu makin membuat Natasya makin marah.

  "Simpan tenagamu,masih ada beberapa hal yang akan mengejutkanmu nantinya." jawab Mario yang merapikan baju milik Natasya.

  "Ayo kita keluar, sebelum mereka mencurigai kita nantinya." jawab Mario yang menarik tangan Natasya hingga mereka sampai diruang tamu menemui kedua orang tua mereka masing-masing.

  "Ternyata kalian berdua."ucap Mama Alina pada mereka berdua.

  "Kebetulan kalian berdua sudah disini,ayo kita makan malam bersama.Kebetulan Tante sudah mempersiapkan makan malam untuk kalian." ucap mama Alina yang begitu antusiasnya mengajak para tamu menikmati makan malam ini.

  "Kamu itu ya,kenapa kamu malah repot-repot juga mempersiapkan makan malam."

  "Sudahlah sekali-kali kita makan bersama, jarang-jarang kita kumpul seperti ini." jawab mama Alina yang langsung mempersilahkan tamu mereka untuk menikmati makan malam bersama.

  Akhirnya mereka berkumpul diruang meja makan ,makan malam bersama-sama.Mereka begitu menikmati kebersamaan mereka setelah sekian lamanya tidak pernah berkumpul seperti ini.

  "Kapan-kapan kalian mampir ke rumahku ,sekalian kita makan malam seperti ini di rumahku."ucap Mama Anita yang ingin balik mengajak untuk mengunjungi kediamannya.

  "Kalau ada waktu,aku kabari." jawab Mama Alina dengan senyuman.

  Natasya pun hanya terdiam mendengar pembicaraan mereka sembari dia melirik kearah depan yang diam-diam Mario melirik ke arahnya.

  Melihat Mario sesekali melirik kearah Natasya,dia mulai salah tingkah dengan Mario yang masih berani melirik kearahnya.

  "Kenapa dia menatapku seperti itu,diam-diam dia lebih menghanyutkan dari sifat diamnya ternyata dia lebih berani di belakangnya." batin Natasya yang tak habis pikir ,jika di kampus dia nampak galak dan dingin tapi dibelakang dia lebih berani dan lebih mesum.

  Setelah selesai makan malam,mereka berkumpul lagi diruang tengah.Nampak situasi berbeda dengan Mama Alina dan Mama Anita saling memberikan kode.

  "Sebaiknya kamu bicara dulu." ucap Mama Anita yang menyuruh temannya untuk bicara.

  "Baiklah." jawab Mama Alina yang akhirnya harus memulai pembicaraan mereka.

  "Seperti rencana di awal, Natasya dan Kamu Mario sengaja kami berkumpul karena ada sesuatu hal yang penting yang harus kami bicarakan pada kalian berdua." ucap Mama Alina yang menjelaskan dengan pelan-pelan.

  "Natasya mungkin ini akan sedikit mengagetkan untuk kamu,tapi apa yang kami lakukan untuk kebaikan kamu dan juga kamu Mario Tante melakukan itu karena Tante percaya kamu anak baik." ucap Mama Alina pada mereka berdua.

  "Maksud mama apa?" tanya Natasya yang nampak kebingungan.

  "Begini sayang ,mama dan Tante Anita sudah sepakat akan menjodohkan kamu dengan Mario." jawab Mama Alina yang sontak saja membuat Natasya kaget bukan main.

  "Apa,jadi mama menyuruh Natasya untuk menikah dengan Pak Mario?" tanya lagi Natasya yang tak habis pikir jika dirinya harus menikah dengan Pak Dosennya sendiri.

  "Iya sayang,mama melakukan itu semua karena Mario orang yang paling tepat untuk kamu dan mama percaya dia bisa membahagiakanmu sayang." ucap mama Alina yang mencoba memberikan pengertian pada putrinya.

  "Tapi ma, Natasya masih mau fokus belajar dulu." jawab Natasya yang secara berani menolak didepan mereka.

  "Mama paham,tapi kan jika kalian menikah dan status kamu masih mahasiswa pun tak akan menjadi masalah bahkan kalian bisa saling kerjasama dan Mario akan membantu kamu.Tahu sendiri kan ,Mario itu Dosen kamu sendiri.Jadi mama mohon, ini keinginan kami sebagaimana orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk kamu sayang." Natasya hanya terdiam tak tahu harus berbuat apalagi setelah permintaan mamanya itu.

  Natasya melirik kearah papanya,reaksi papanya hanya menganggukkan kepala sebagai tanda agar dia menuruti apa perintah mamanya.

  Natasya hanya bisa menghembuskan nafas pelan-pelan seperti dia melepaskan semua bebannya.

  Pada akhirnya Natasya terpaksa menyetujui apa permintaan mama."Baiklah Natasya setuju." mendengar jawaban itu, nampak ekspresi Mama Alina begitu bahagia.Akhirnya putrinya menyetujui apa permintaannya dan langsung mamanya memeluk putrinya yang disayanginya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!