Dia tahu jika itu aku

  "Jangan sampai aku bertemu dengan pria itu." gumam Natasya yang sedikit khawatir jika tiba-tiba saja dia bertemu dengan pria itu lagi.

  Tiba-tiba saja pundak Natasya ditepuk dan langsung menoleh kearah belakang.

  "Kamu,buat orang kaget saja." ucap Natasya yang melihat kehadiran Dini dibelakangnya.

  "Kamu itu yang aneh kenapa seperti orang kebingungan seperti itu?" tanya Dini melihat tingkah aneh dari Natasya.

  "Tidak apa-apa kok, ayo kita masuk ke kelas keburu telat nanti." ajak Natasya yang menarik tangan Dini.

  Pada akhirnya mereka sampai di kelas dan fokus ke tugas mereka masing-masing.

  Siang hari

  Posisi Dini dan Natasya duduk ditempat duduk mereka yang saat itu mereka menunggu dosen selanjutnya.

  "Apa kamu sudah punya buku mata pelajaran pak Mario?" tanya Dini pada Natasya.

  "Belum,aku belum mencari bukunya.Diperpustakaan kan ada ,nanti aku coba pinjam dulu." jawab Natasya yang diam-diam merasa risih menyebut nama orang itu.

  "Aku kira kamu sudah punya." jawab Dini yang sudah mempersiapkan semuanya.

  "Mungkin nanti sebelum pulang aku mampir ke perpustakaan dulu cari buku itu." jawab Natasya.

  Tiba-tiba saja datanglah Dosen mereka yang nampak sudah rapi dan siap memulai pelajaran pada hari ini.

  "Selamat siang semua." sapa Mario pada mereka semuanya.

  "Siang pak." jawab mereka semuanya.

  "Kita mulai pelajaran hari ini,dan ingat buka kalian halaman 10." perintah Mario pada mereka semuanya.

  Pandangan Mario diam-diam tertuju pada sosok wanita yang ingin dia temui.

  "Ternyata dia masuk." batin Mario yang sesekali melirik kearah Natasya,dia pun bersikap seperti biasa dan mulai fokus dengan pekerjaannya.

    Natasya mulai merasa risih setelah melihat kedatangan Pak Mario."Aku harus tenang,anggap saja dia tidak mengetahui hal yang sebenarnya terjadi." batin Natasya yang mulai menenangkan dirinya sendiri.

  Natasya mulai fokus kembali dengan kegiatan dan mencoba melupakan apa yang terjadi. Seperti biasa dosen mereka memberikan tugas untuk mereka.

  "Natasya."

  "Iya Pak." jawab Natasya yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

  "Tugas kamu kumpulkan semua tugas temanmu dan bawa ke ruang kerja saya.Sepertinya ada temanmu yang masih belum selesai mengerjakannya, tugasmu kumpulkan semua tugas temanmu." perintah Pak Mario pada Natasya.

  "Saya pak?" sembari menunjuk dirinya sendiri.

  "Lalu siapa lagi, apa ada nama Natasya ditempat ini selain kamu?" tanya Pak Mario dengan ekspresi dingin yang ditunjukkan pada Natasya.

  "Tidak ada pak." jawab Natasya dengan menundukkan kepala,dia benar-benar merasa sial kenapa harus dirinya yang melakukannya.

 "Kalau kamu merasa begitu ya sudah,tugas kamu kumpulkan semuanya jangan banyak protes kamu." jawab Pak Mario dengan tegas .

  "Baik pak." jawab Natasya yang akhirnya mau tidak mau dia harus menuruti apa perintah Pak Dosen.

  Mario pun bergegas keluar dari ruangan itu, kini Natasya maju ke depan didekat meja pengajar.

  "Semuanya kumpulkan didepan semuanya yang sudah selesai." ucap Natasya hingga satu -persatu maju mengumpulkan tugas mereka.

  "Ini sudah belum?" tanya Natasya pada mereka.

  "Sebentar lagi." ucap salah satu dari mereka.

  Akhirnya semua terkumpul,kini giliran Natasya mengambil lembaran jawaban miliknya yang masih ada di mejanya.

  "Sabar ya,memang begitu sifat Pak Dosen kita." ucap Dini yang paham ekspresi kesal dari raut wajah temannya.

  " Mau marah salah,Mau sabar bagaimana lagi kalau sudah menghadapi Dosen seperti itu." ucap Natasya mengeluh sifat Dosennya satu ini.

  "Sudahlah,yang penting kamu antarkan semuanya setelah itu kamu segera pergi sebelum Pak Mario terus menceramahi mu." pesan Dini pada Natasya.

  Natasya hanya membalas dengan anggukkan kepala, setelah semuanya terkumpul Natasya langsung pergi keruang kerja Pak Mario.

  Sedangkan beberapa teman Natasya masih membicarakan kejadian didalam kelas itu.

  "Benar-benar galak Pak Dosen kita, kalau sudah begini aku milih mundur saja daripada jadi bahan marahan Pak Mario." ucap salah satu dari mereka.

  "Maka dari itu kita jangan sekali-kali membuat marah, kalian dengar sendirikan Natasya dimarahi seperti itu." ucap Dini yang ikut membalas ucapan mereka.

  Mereka pun membalas dengan anggukkan mengerti apa yang dikatakan oleh Dini pada mereka,Posisi Natasya sudah ada didepan pintu,dia mulai merasa tegang.

  "Tenang Tasya, kamu harus yakin semua akan baik-baik saja." batin Natasya yang mulai mengontrol ketakutannya.

  "Tok...tok..."

  "Masuk."

  Natasya pun masuk kedalam ruangan itu,secara langsung dia melihat posisi Pak Mario sedang duduk mengecek beberapa lembaran di atas meja kerjanya.

  Mario melirik kearah depan."Letakkan semuanya diatas meja." perintah Mario pada Natasya.

  Dengan cepat Natasya meletakkan diatas meja, sebelum dia berjalan keluar langkah Natasya terhenti.

  "Stop." Natasya langsung berhenti dan menoleh kearah belakang.

  "Ada apa pak?" tanya Natasya yang nampak kebingungan kenapa dia di hentikan oleh Pak Mario.

  "Ini kamu cek,urutkan sesuai nomor absen." Mario memberikan selembar kertas pada Natasya.

  "Maksudnya lembar jawaban itu diurutkan sesuai nomor absen teman-teman saya pak?" tanya Natasya sekali lagi.

  "Kamu mengerti apa tidak apa yang saya perintahkan,apa harus saya berteriak agar kamu mengerti?" pertanyaan langsung membuat Natasya makin disalahkan.

  "Baik pak,saya mengerti." Dengan terpaksa Natasya menuruti apa perintah Pak Dosennya.

  Natasya pun duduk di sofa, mengelompok semuanya hingga rapi.Tanpa dia sadari Mario mencuri pandang kearah Natasya.

  Mario langsung berdiri dan mendekati pintu yang diam-diam dia kunci tanpa Natasya sadari.

  Mario langsung duduk di sofa sebelah Natasya." Sudah apa belum?" tanya Mario yang bertanya langsung pada Natasya.

  " Ini Pak,sebentar lagi." jawab Natasya, yang masih fokus pada lembar jawaban milik temannya.

  Mario duduk sembari melihat Natasya yang fokus dengan pekerjaannya.

  "Semuanya sudah selesai pak." jawab Natasya yang langsung berdiri mendekati meja kerja Pak Dosennya.

  Saat hendak akan membalikkan badan, Natasya kaget dengan kehadiran Pak Mario yang sudah berdiri tepat didepannya.

  " P-pak Mario." Natasya nampak gugup melihat posisi mereka saling berdekatan.

  "Jangan pergi dulu,ada hal penting yang ingin aku tanyakan padamu." ucap Mario yang langsung menarik tangan Natasya dan posisi mereka berada duduk di sofa.

  Tapi bukan Natasya duduk disampingnya tapi dia duduk dipangkuan Mario, kejadian sontak membuat Natasya kaget dan tak menyangka jika Pak Dosennya berani melakukan hal itu.

  "Kenapa kamu pergi tanpa berpamitan denganku?" pertanyaan itu sontak saja membuat Natasya kaget.

  Natasya pun segera bangkit dari tempat duduknya,tapi tetap saja tangan Mario memeluk tubuhnya hingga Natasya menyadari sesuatu.

  "Apa dia sadar kalau aku wanita yang saat itu tidur bersama dengannya." batin Natasya yang sudah diliputi rasa takut yang luar biasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!