Ketakutan Natasya

  Natasya pun akhirnya sampai dirumahnya,dia pun mencoba merapikannya penampilan yang masih berantakan dan mencoba bersikap seperti biasanya.

  Natasya pun langsung masuk kedalam rumahnya.

  "Natasya."

  "Mama." sapa Natasya balik yang secara langsung mamanya memeluk dirinya.

  "Semalam kamu kemana saja, kenapa semalam kamu tidak pulang.Mama takut ada apa-apa denganmu sayang." ucap Mamanya yang nampak khawatir dengan kondisi putrinya yang baru saja pulang .

  "Maaf ma,semalam Natasya menginap dirumahnya Nadine ma,sampai-sampai Natasya kelupaan mengabari mama." jawab Natasya yang terpaksa berbohong dengan apa yang sebenarnya terjadi.

  "Apa segitunya kamu sampai lupa mengabari mama,mama takut ada apa-apa sama kamu ." jawab mamanya yang nampak begitu sedih.

  "Apa yang kamu lakukan sudah salah, seharusnya kamu mengabari papa dan mama bukannya diam saja membuat kami khawatir." ucap papanya yang begitu keras memperingati putrinya.

  "Maaf pa,semalam Natasya keasyikan nonton drama Korea." jawab Natasya dengan senyuman.

  "Kebiasaan kamu,bukannya fokus dengan kuliahmu malah main-main terus." jawab mamanya yang kesal dengan putrinya yang selalu kebiasaan menonton drama hingga tengah malam.

  "Ya maaf ma, jangan marah ya." ucap Natasya yang mencoba merayu mamanya.

  Reaksi mamanya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya yang masih saja manja.

  "Ya sudah ,kalau begitu kamu mandi sana .Bukannya hari ini kamu harus masuk kampus." perintah mamanya pada putrinya.

  "Ya sudah ma,Natasya mau ke kamar dulu." pamit Natasya pada mamanya.

  "Ya sudah sayang." jawab Mamanya dengan senyuman.

  "Dengarkan apa perintah papa,jangan lagi kamu keluar dengan temanmu Nadine lagi." perintah papanya yang mulai keras pada putrinya.

  Sontak saja Natasya kaget dengan apa yang papanya ucapkan.

  "Memangnya kenapa pa,apa salah Nadine sampai melarang Tasya berteman dengan Nadine?" tanya Natasya yang kaget tiba-tiba saja dia tidak diperbolehkan bertemu lagi dengan Nadin.

  "Papa bilang tidak ya tidak,lebih baik kamu fokus dengan kuliahmu daripada harus bermain dengan Nadine.Papa tidak suka perintah papa kamu larang." jawab papanya dengan tegas.

  "Papa." sang istri mulai memberikan kode pada suaminya.

  "Ma,papa hanya ingin Tasya bertanggungjawab.Lihat seperti hari ini,dia pergi tanpa mengingat waktu untuk pulang dan tanpa mengabari kita.Itu saja sudah salah ,papa tak mau tahu lagi ini sudah keputusan papa." pada akhirnya suaminya pergi karena rasa kesalnya pada putrinya yang terus membantah apa perintahnya.

  Natasya merasa sedih dengan keputusan papanya yang sudah melarang dia bertemu lagi dengan Nadin.

  Mamanya pun mendekati putrinya."Sudahlah sayang, lebih baik kamu mandi saja dulu.Jangan sampai telat hari ini kamu harus masuk kampus." ucap mamanya yang mencoba menenangkan putrinya.

  "Tapi ma."

  "Jangan bantah apa perintah mama,kalau kamu masih membantah nantinya papamu akan marah besar." ucap mamanya yang mengingatkan putrinya untuk tidak membantai lagi.

  " Baik ma." jawab Natasya dengan lemas,pada akhirnya Natasya pergi menuju kamarnya.Mamanya hanya bisa menghembuskan nafas pelan-pelan melihat perilaku putrinya.

  Sedangkan Natasya masih berdiri dibelakang pintu kamar sembari menangis mengingat apa yang terjadi pada dirinya.

  "Bagaimana ini,kenapa bisa terjadi seperti ini." gumam Natasya yang tak menyangka jika dirinya harus mengalami hal separah ini. Dan lebih gilanya dia tidur dengan seorang pria yang dia kenal siapa lagi jika bukan Pak dosen di kampusnya sendiri.

  "Kenapa kamu bisa segila seperti ini." ucap Natasya yang merasa kesal sendiri.

  Natasya langsung mandi dan tatapan matanya mengarah di bagian dada penuh dengan noda merah yang tertinggal di kulitnya.

  Natasya terus menggosoknya dengan sabun untuk menghilangkan noda itu,tapi tetap saja tak bisa.Hingga Natasya merasa kesal melihat tubuhnya dipenuhi noda merah dari atas sampai bawah.

  "Semoga saja Pak Mario tak mengetahui jika malam itu aku wanita yang tidur dengannya.Tapi bagaimana aku hamil." gumam Natasya sembari memegang perutnya.

  " Tidak,itu tak akan terjadi." jawab Natasya yang mencoba menyakinkan dirinya sendiri semua itu tak akan terjadi.

  Natasya bergegas menyelesaikan mandinya dan bersiap untuk segera berangkat ke kampus.

  Semuanya pun sudah terasa lengkap kini dia tinggal turun kebawah untuk berangkat.Saat hendak akan menuju ruang meja makan ,nampak ada dua roti bakar kesukaan Natasya sudah siap dimeja makan.

  Natasya langsung memakannya ,dengan minuman jus mangga yang sudah ada dimeja makan.

  "Natasya."

  "Iya ma,ada apa?"

   "4 hari lagi di rumah kita akan ada tamu yang akan berkunjung di rumah kita." jawab Mamanya dengan senyuman.

  "Tamu,tamu siapa ma?" tanya lagi Natasya.

  "Kebetulan salah satu dari teman mama ,mereka teman satu kampus mama.Jadi 4 hari yang akan datang kamu harus menemani mama menyambut mereka.Kebetulan mereka memiliki putra, mungkin saja kalian dapat bisa menjadi teman." jawab mamanya dengan senyuman.

  "Apa harus Natasya menyambut mereka,bukannya mereka teman mama." jawab Natasya dengan santai.

  "Kamu harus menyambut mereka,mama ingin memperkenalkan kamu dengan mereka."

  "Untuk apa Natasya ikut, bagaimana kalau saat itu Natasya sedang sibuk dengan tugas kampus?" mulailah Natasya mencari alasan,apalagi dia tak merasa kenal dengan tamu mamanya.

  "Jangan bantah perintah mama,ingat 4 hari lagi." ucap mamanya yang tak ingin dibantah.

  "Baiklah." jawab Natasya dengan ekspresi lesu melihat mamanya terus memaksa dirinya.

  Nampak ekspresi mamanya begitu bahagia bisa memperkenalkan pada mereka jika dirinya memiliki putri.Natasya langsung berdiri dari tempat duduknya.

  "Natasya mau berangkat sekarang." pamit Natasya pada mamanya.

  "Hati-hati dijalan sayang."

  "Iya ma." jawab Natasya yang sudah pergi meninggalkan mamanya diruang meja makan.

  Natasya segera keberangkatan ke kampus, pikirannya langsung tertuju pada peristiwa tadi malam.

  "Bagaimana ya,nanti aku bertemu dengan Pak Mario.Apa aku harus biasa-biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa ya." gumam Natasya yang nampak kebingungan harus berbuat apalagi.

  "Aku harus menghindarinya, jangan sampai dia tahu jika wanita itu adalah aku" ucap Natasya yang mulai berhati-hati dengan dosennya.

  Pada akhirnya Natasya sampai juga di kampus,dia terus melirik kanan dan kiri takutnya Pak Mario datang menghampiri dirinya.Dia segera lari menuju kelasnya, untungnya hari ini bukan mata pelajaran pak Mario dirinya pun menjadi tenang.

  "Hai Natasya." sapa Dini yang baru saja datang.

  "Hai juga." balas Natasya dengan senyuman.

  "Oh iya sya,Nanti setelah istirahat kita ke ruang perpustakaan ya.Kebetulan ada beberapa yang ingin aku pinjam untuk tugas." ucap Dini yang ingin mengajak keluar ke ruangan perpustakaan.

  "Oke ,nanti aku antar kamu kesana.kebetulan aku juga mau mengembalikan buku juga." jawab Natasya dengan senyuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!