Anya terluka

Laura diam termenung didalam kamarnya masih memakai gaun yang sama. Arkan sudah pulang dari tadi pikirannya berkelana kemana-mana. Kenapa Kakaknya harus muncul lagi padahal hidupnya sudah sangat bahagia sekali tanpa Kakaknya itu.

Laura sekarang mulai takut kalau Kakaknya nanti malah membongkar segalanya dan menggagalkan pernikahannya dengan Arkan. Laura tak tahu akan sehancur apa Ayahnya kalau mengetahui kalau dirinya bukan Laura.

Saat Laura akan bangkit malah mendengar suara teriakan dan isak tangis, dengan khawatir Laura keluar dari dalam kamarnya dan saat sudah ada diruang tamu Laura melihat Anya sedang ada dalam pelukan Ayahnya dengan luka yang cukup lebar dikakinya.

"Ada apa Anya, kenapa kamu terluka" tanya Laura yang khawatir.

Laura mendekat pada luka Anya, ini parah sekali darah pun tak henti-hentinya keluar dari luka kaki Anya itu. Laura mencoba memberikan pertolongan pertama dengan memberikan kain dan mengikatnya agar tak keluar banyak terus darahnya. Bisa-bisa Anya kehabisan darah.

"Kita harus ke rumah sakit" ucap Andi.

"Ya sudah ayo" Laura juga setuju kalau diobati dirumah takut salah.

Anya yang masih panik dan takut menggelengkan kepalanya "Aku ga mau keluar rumah lagi Andi, Laura aku ga mau. Kalau tiba-tiba dia bunuh aku gimana. Aku ga mau keluar lagi aku ga mau" tubuh Anya bahkan sampai bergetar, wajahnya pucat dan tatapannya begitu kosong.

"Yaudah Andi minta dokter saja datang kesini" putus Laura, tak mungkin membawa Anya dalam keadaan seperti ini takutnya nanti malah akan meronta-ronta dan makin memperparah lukanya.

Untuk dirinya dengan Anya, ya sudah saling memaafkan percuma juga Laura memendam kemarahannya. Yang terpenting sekarang Anya sudah berubah lebih baik.

Tidak butuh waktu lama akhirnya dokter datang dan segera menangani Anya. Bahkan sampai harus di jahit lukanya itu. Andi yang melihatnya merasa linu dan menyembunyikan wajahnya di punggung Laura.

Setelah hampir 1 jam selesai karena Anya yang terus berteriak dan menangis padahal tadi sudah disuntik bius.

Laura duduk disamping Anya yang mulai tenang, dokter juga sudah pulang beberapa menit yang lalu. Ingin bertanya juga Laura takut Anya masih trauma.

"Ada yang mengejar aku Laura, dia melukai aku" Anya tiba-tiba saja bicara dengan air mata yang mulai mengalir lagi.

"Jika belum siap jangan ceritakan dahulu"

Anya menggelengkan kepala. Lalu menceritakan apa yang terjadi padannya tadi.

Sebelum Anya terluka.

"Kenapa sih motor ini malah mogok" kesal Anya menendang bodi motornya.

Mau tidak mau Anya mendorong motornya, pulang malam membuat nya cukup takut. Kalau saja temannya tak kekeh ingin makan dahulu diluar mungkin Anya tak akan pulang semalam ini.

"Aduh cape banget harus dorong motor, kenapa hari ini sial banget tahu gini ga akan bawa motor mending minta jemput Andi" keluh Anya.

Saat melihat ada orang tak jauh berdiri didepannya Anya cukup senang. Siapa tahu dia bisa membantunya dan mendorongkan motornya ini sampai rumah bukan.

Saat sudah berhadapan Anya tersenyum dan segera meminta bantuan "Pak apakah bisa membantu saya, apakah disini ada tempat tambal motor terdekat"

Orang itu masih diam, bahkan menundukkan kepalanya "Pak" panggil Anya sekali lagi.

Masih tak ada respon, saat Anya melihat kearah bawah, laki-laki itu membawa pisau dapur yang sepertinya baru.

Tanpa pikir panjang Anya melepaskan sepeda motornya dan berlari dengan terbirit-birit benar saja dirinya dikejar oleh laki-laki itu.

Anya berteriak dengan sekuat tenaga namun tak ada orang yang keluar dari dalam rumahnya, kenapa hari ini begitu sepi.

"Tolong siapa saja bantu aku, tolong akh" teriak Anya saat tubuhnya tiba-tiba saja terjatuh dan kakinya terluka, bukan luka kecil namun luka yang cukup besar.

Anya bahkan awalnya tak merasakan sakit namun sekarang mulai terasa menjalar dan Anya tak bisa menahan rasa sakit itu.

Anya dengan sekuat tenaga terus menggusur tubuhnya, laki-laki itu berjalan perlahan mengikuti Anya yang terus menangis dan meminta ampun.

"Aku tidak pernah punya salah padamu, lantas kenapa kamu melakukan ini padaku. Aku tidak mengenalmu jangan ganggu aku, tolong lepaskan aku" minta Anya dengan ketakutan.

Namun itu sama sekali tak mempan. Laki-laki itu masih saja berjalan mengikuti Anya, bahkan terdengar tawanya pula makin membuat Anya ketakutan. Pisaunya dilempar kearah Anya namun untungnya tidak kena.

Anya merangkak dan dengan sekuat tenaga berlari, tak peduli dengan kakinya yang sakit. Sekarang yang ada dalam pikirannya pulang ke rumah dan selamat hanya itu saja.

Anya tak mau sampai harus mati ditangan orang yang sama sekali tak Anya kenal. Saat Anya melihat kebelakang ternyata orang itu masih mengikutinya dengan langkah yang begitu lebar makin membuat Anya panik dan membuatnya terjatuh beberapa kali.

Saat sudah mendekati area rumahnya Anya berteriak dengan histeris dan keluarlah Andi dari dalam rumah. Anya langsung memeluknya dan menunjuk pada orang itu yang diam menatap Anya.

"Tolong Andi, dia ingin membunuh aku"

Saat Andi mengikuti arah yang Anya tunjuk di sana tak ada orang, kosong sepi sekali apalagi sekarang sudah jam 12 malam.

Andi langsung saja membawa Anya masuk kedalam rumah, Andi juga takut orang yang disebut Anya bersembunyi dan akan masuk kedalam rumah.

Laura menghembuskan nafasnya dengan kesal saat selesai mendengar cerita Anya. Apakah ini ulah Haidar yang ingin membalas kejahatan orang-orang yang pernah membullynya. Kenapa sudah sampai pada Anya saja, apakah dia sengaja melakukan ini untuk membuat dirinya dengan sukarela pulang padannya.

Laura mengusap tangan Anya dan segera bangkit "Kamu tidurlah istirahat, aku akan kembali ke kamar aku. Nanti pagi kita lapor kekantor polisi kamu sudah aman ada didalam rumah sekarang Anya"

Anya menggelengkan kepalanya menarik tangan Laura untuk kembali ada disampingnya "Bisa kah kamu tidur disini temani aku. Aku takut tidur sendirian, aku takut dia tiba-tiba muncul disini"

Akhirnya Laura hanya bisa menganggukkan kepalanya mengikuti kemauan Anya. Kasian juga sepertinya dia sangat trauma sekali.

Laura juga sudah ganti pakaian tadi saat Anya di obati. Berbaring disamping Anya dan pikirannya masih saja penuh dengan semua kejadian yang begitu tiba-tiba datang kedalam hidupnya lagi.

"Laura kamu tak akan meninggalkan aku kan saat aku nanti tertidur"

Laura menatap Anya dan menggelengkan kepalanya "Tidurlah aku akan ada disini menjagamu. Tak akan sampai datang orang itu ke rumah ini. Kita sudah mengunci semua pintu dan aman tenang saja"

Anya memeluk tangan Laura, agar dirinya tenang kalau Laura tak akan pergi kemana-mana dan akan terus menemaninya disini.

Terpopuler

Comments

merry

merry

knp dadar gk berhnti ajj bunuhh org apa lgh anya dhh tobat bgtuu jgg arkan

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian
2 Paket misterius
3 Apakah suruhan Laura
4 Ketemu juga
5 Anya terluka
6 Datang ke rumah
7 Tak usah ikut campur
8 Laura di culik
9 Harus tetap menikah
10 Percobaan kabur
11 Tidak mungkin
12 Jangan banyak drama
13 Dipaksa
14 Rubah
15 Tidak peduli
16 Dikhianati tubuh sendiri
17 Apakah akan berhasil
18 Balas dendam
19 Andai tak jatuh
20 Habisi saja
21 Takut
22 Masih mengingat
23 Cobalah untuk mencintainya
24 Dia lucu
25 Aku tidak siap
26 Tipis sekali
27 Galau
28 perempuan cerewet
29 Seharusnya tidak seperti ini
30 cobalah cintai dia
31 Keras kepala
32 Aku bisa menghabisi Ayah
33 Padahal mau
34 Hamil
35 Dia tak meminta
36 Serangan
37 Ketakutan
38 Dengan hewan pun jadi
39 Bertemu juga
40 Apakah akan berhasil
41 Biarkan mereka
42 Pertengkaran lagi
43 Dipertemukan
44 Mengizinkan pulang
45 Tak akan kembali
46 Anya pun sama dengan laura
47 pasrah
48 Pagi hari
49 Tak boleh dekat
50 Tak di bujuk
51 Kecelakaan Arkan
52 Aku sedang mengidam
53 Bagaimana nanti
54 Hilang ingatan
55 Siapa yang memberi racun
56 Apakah akan berhasil
57 Jangan pingsan
58 Sakit hati
59 Namanya Laura
60 Dimadu
61 Rencana jahat
62 Sudah bekerja dengan sempurna
63 Tak semudah itu
64 Akan menikahinya
65 Makan romantis bertiga
66 Sebentar lagi pasti menyesal
67 Siapa yang tertembak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Kematian
2
Paket misterius
3
Apakah suruhan Laura
4
Ketemu juga
5
Anya terluka
6
Datang ke rumah
7
Tak usah ikut campur
8
Laura di culik
9
Harus tetap menikah
10
Percobaan kabur
11
Tidak mungkin
12
Jangan banyak drama
13
Dipaksa
14
Rubah
15
Tidak peduli
16
Dikhianati tubuh sendiri
17
Apakah akan berhasil
18
Balas dendam
19
Andai tak jatuh
20
Habisi saja
21
Takut
22
Masih mengingat
23
Cobalah untuk mencintainya
24
Dia lucu
25
Aku tidak siap
26
Tipis sekali
27
Galau
28
perempuan cerewet
29
Seharusnya tidak seperti ini
30
cobalah cintai dia
31
Keras kepala
32
Aku bisa menghabisi Ayah
33
Padahal mau
34
Hamil
35
Dia tak meminta
36
Serangan
37
Ketakutan
38
Dengan hewan pun jadi
39
Bertemu juga
40
Apakah akan berhasil
41
Biarkan mereka
42
Pertengkaran lagi
43
Dipertemukan
44
Mengizinkan pulang
45
Tak akan kembali
46
Anya pun sama dengan laura
47
pasrah
48
Pagi hari
49
Tak boleh dekat
50
Tak di bujuk
51
Kecelakaan Arkan
52
Aku sedang mengidam
53
Bagaimana nanti
54
Hilang ingatan
55
Siapa yang memberi racun
56
Apakah akan berhasil
57
Jangan pingsan
58
Sakit hati
59
Namanya Laura
60
Dimadu
61
Rencana jahat
62
Sudah bekerja dengan sempurna
63
Tak semudah itu
64
Akan menikahinya
65
Makan romantis bertiga
66
Sebentar lagi pasti menyesal
67
Siapa yang tertembak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!