Ketemu juga

"Kita sebenernya mau makan malam dimana sih sayang, kenapa harus jalan dulu" ucap Laura dengan manja.

"Ada deh pasti kamu akan senang setelah sampai di sana tak akan sia-sia kita jalan dulu. Sebentar lagi juga kita sampai" sambil mencium tangan Laura yang dia genggam.

"Kamu tahu tempat ini dari mana" Laura makin mempererat genggaman tangannya.

Mereka berdua sedang dimabuk asmara, begitu lengket dan tak mau dipisahkan sama sekali. Apalagi dengan Arkan yang begitu mencintai Laura dan selalu memberikan yang terbaik untuk Laura.

"Ini dari seseorang" ucap orang asing memberikan sesuatu pada Laura.

Laura mengambil kado kecil itu, baru juga akan bertanya siapa orang yang memberikannya dia sudah pergi dan tak terlihat lagi.

"Mana orang itu"

"Ga tahu, tadi aku fokus sama kado yang kamu pegang"

"Pasti ini orang jahil, aku harus balikin" kesal Laura yang kembali mendapatkan kado yang misterius apa lagi coba.

"Buka saja dulu"

Dengan patuh Laura membuka dengan perlahan, saat melihat ada jari yang masih begitu segar dengan sebuah cincin yang terpasang membuat Laura refleks melemparnya.

"Itu jari Arkan"

"Hah, beneran" Arkan yang penasaran mengambil jari itu dan benar saja tercium bau amis dan Arkan juga langsung melemparkannya lalu muntah.

Laura yang marah menatap sekitar, mencari orang yang telah menerornya ini benar-benar bukan hal kecil. Siapa coba yang ingin bermain-main dengannya.

Tatapan Laura begitu liar menatap kesana kemari, siapa tahu dia masih ada disini. Saat melihat ada orang yang mengintip dan itu sangat mencurigakan Laura membuka hells nya dan berlari mengejar orang itu.

"Hey berhenti, jangan kabur" teriak Laura dengan kesal, bahkan Laura tak peduli dengan batu-batu yang menusuk telapak kakinya. Orang itu harus dapat.

Tiba-tiba saja orang itu berhenti berlari dan membuat Laura menabrak punggungnya sampai terjungkal jatuh. Pantatnya ini selalu saja sengsara jatuh dan menghantam tanah basah.

"Sial banget sih" umpat Laura.

Sebuah tangan terulur didepan wajah Laura, saat Laura mendongak dia melihat orang yang begitu dirinya kenal sedang tersenyum kecil padannya.

Dengan cepat Laura bangkit tanpa menerima bantuan orang itu. Kenapa harus muncul lagi.

"Maksud Kakak apa kirim aku paket kayak gitu, pasti yang dirumah juga Kakak kan yang kirim" marah Laura sampai mendorong dada laki-laki itu, tapi percuma saja tubuhnya itu tak bergeming sedikitpun.

"Kenapa adikku sayang, padahal Kakak mu ini mengajakmu untuk bertemu dengan baik-baik diberi gaun dan cincin yang cantik. Tapi kamu malah memutuskan untuk pergi dengan laki-laki yang telah membully kamu dulu. Yakin mau menikah dengan laki-laki itu Laura?"

"Apapun itu pilihanku berarti aku yakin, tak peduli dia pernah jahat sama aku yang terpenting dia baik sama aku sekarang. Kakak ga usah ikut campur lagi dalam hidup aku ini, bukannya kita sudah memutuskan segalanya bukan"

"Memang, tapi aku bisa mengejar kamu sebagai laki-laki yang mencintai mu bukan sebagai Kakakmu lagi. Benar bukan"

"Jangan aneh-aneh, atau mungkin dari kematian teman-temanku kamu juga yang habisin mereka dan jadi itu juga punya temanku" pikirannya langsung saja tertuju pada kasus pembunuhan teman-temannya.

Haidar tersenyum menyeringai, mengusap pipi adiknya yang masih sama lembut dan membuatnya candu, saat ingin memegang bibir adiknya itu menepis tangannya. Tatapan Haidar sekarang berubah menjadi tajam.

"Aku tak suka kamu sentuh, aku sudah berdamai dengan masa laluku jadi jangan pernah dekati teman-temanku lagi. Kamu gila menghabisi mereka, bagaimana dengan hati orang tua mereka. Memberikan pelajaran bukan harus membunuh mereka juga"

Haidar menarik pinggang Laura sampai menubruk dada bidangnya, mengunci tangan Laura agar tak bisa bergerak.

"Lepas" teriak Laura yang tak bisa bergerak.

"Diam lah sayang, apa salahnya bila aku menjadi suamimu. Wajahmu sudah berubah Ayah juga tak akan marah, bukannya ingin seterusnya menjadi Laura bukan, jadi tak ada salahnya jika Kakakmu ini mencintaimu" Haidar mengecup ujung bibir Laura beberapa kali.

Makin membuat Laura marah dan meronta-ronta ingin dilepaskan, namun cengkraman tangan Haidar di pinggangnya begitu kencang membuat Laura kesakitan.

"Batalkan pernikahanmu dan pulang pada Kakakmu ini maka semuanya akan baik-baik saja"

"Tidak akan pernah terjadi aku akan tetap menikah dengan Arkan dan pernikahan itu akan berjalan dengan lancar" ucap Laura menekankan setiap kata-kata yang diucapkannya.

"Yakin semuanya akan baik-baik saja, pernikahanmu satu bulan lagi dan kalau kamu menikah dengan Arkan maka kamu akan menyesal ke depannya Laura, cinta kalian akan menjadi luka nantinya"

"Semuanya akan baik-baik saja kalau kamu tidak muncul di hadapanku. Aku sudah nyaman hidup 5 tahun ini tanpa dirimu"

"Benarkah selama ini kamu hidup tanpa Kakakmu ini Laura, yakin ingat-ingat lagi"

Laura diam, apakah selama ini Kakaknya ini memata-matainya bahkan sampai tahu kapan Laura menikah.

Kembali sebuah kecupan mendarat di bibir Laura "Aku begitu rindu dengan kamu Laura, wangi tubuhmu ini membuat aku selalu ingin menciumnya" sambil mengendus-endus kearah leher Laura.

tentu saja Laura tegang dan takut, apalagi disini sepi sekali. Tak ada orang yang lewat dan bahkan Laura baru sadar ternyata ini hutan. Laura sekarang malah jadi merinding.

"Laura, sayang kamu dimana"

Laura yang punya kesempatan segera berteriak, tak mau dirinya terus ada dalam situasi seperti ini. Sangat tak pantas sekali apa lagi Laura akan menikah sebentar lagi.

Haidar melepaskan Laura begitu saja, pergi masuk ke dalam hutan lebih dalam lagi. Saat Laura berbalik ada Arkan di sana Laura bernafas lega karena Haidar juga sudah tidak ada. Arkan langsung memeluknya dengan erat.

"Aku begitu khawatir dengan kamu yang tiba-tiba menghilang, apalagi kamu membuka heels kamu bagaimana kalau kakimu ini terluka sayang" Arkan melonggarkan pelukannya "Sudahlah sekarang kita pulang saja aku tidak mau melanjutkan makan malam ini, aku takut terjadi sesuatu dan akan ada orang yang meneror kita lagi tentang jari itu dan cincin itu aku sudah buang. Aku tidak mau mengingatnya lagi itu sangat menjijikan"

"Bagaimana kalau ada yang menemukannya, seharusnya kita kubur saja Arkan ada sidik jari kita berdua di sana"

"Aku tak berfikir sampai kesana, tapi ya sudah ayo pulang"

Arkan langsung mengendong Laura ala bridal style, tak mau melihat kekasihnya berjalan tanpa alas kaki. Mau tak mau mereka harus mengambil lagi jari itu dan mengikuti apa mau Laura menguburnya..

Semuanya berantakan namun Arkan tak menyesal, yang terpenting mereka selamat dan tentang makan malam itu bisa di ulang lagi bukan nanti.

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

thor sy kira haidar sadar ga taunya msh psikopat

2025-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kematian
2 Paket misterius
3 Apakah suruhan Laura
4 Ketemu juga
5 Anya terluka
6 Datang ke rumah
7 Tak usah ikut campur
8 Laura di culik
9 Harus tetap menikah
10 Percobaan kabur
11 Tidak mungkin
12 Jangan banyak drama
13 Dipaksa
14 Rubah
15 Tidak peduli
16 Dikhianati tubuh sendiri
17 Apakah akan berhasil
18 Balas dendam
19 Andai tak jatuh
20 Habisi saja
21 Takut
22 Masih mengingat
23 Cobalah untuk mencintainya
24 Dia lucu
25 Aku tidak siap
26 Tipis sekali
27 Galau
28 perempuan cerewet
29 Seharusnya tidak seperti ini
30 cobalah cintai dia
31 Keras kepala
32 Aku bisa menghabisi Ayah
33 Padahal mau
34 Hamil
35 Dia tak meminta
36 Serangan
37 Ketakutan
38 Dengan hewan pun jadi
39 Bertemu juga
40 Apakah akan berhasil
41 Biarkan mereka
42 Pertengkaran lagi
43 Dipertemukan
44 Mengizinkan pulang
45 Tak akan kembali
46 Anya pun sama dengan laura
47 pasrah
48 Pagi hari
49 Tak boleh dekat
50 Tak di bujuk
51 Kecelakaan Arkan
52 Aku sedang mengidam
53 Bagaimana nanti
54 Hilang ingatan
55 Siapa yang memberi racun
56 Apakah akan berhasil
57 Jangan pingsan
58 Sakit hati
59 Namanya Laura
60 Dimadu
61 Rencana jahat
62 Sudah bekerja dengan sempurna
63 Tak semudah itu
64 Akan menikahinya
65 Makan romantis bertiga
66 Sebentar lagi pasti menyesal
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Kematian
2
Paket misterius
3
Apakah suruhan Laura
4
Ketemu juga
5
Anya terluka
6
Datang ke rumah
7
Tak usah ikut campur
8
Laura di culik
9
Harus tetap menikah
10
Percobaan kabur
11
Tidak mungkin
12
Jangan banyak drama
13
Dipaksa
14
Rubah
15
Tidak peduli
16
Dikhianati tubuh sendiri
17
Apakah akan berhasil
18
Balas dendam
19
Andai tak jatuh
20
Habisi saja
21
Takut
22
Masih mengingat
23
Cobalah untuk mencintainya
24
Dia lucu
25
Aku tidak siap
26
Tipis sekali
27
Galau
28
perempuan cerewet
29
Seharusnya tidak seperti ini
30
cobalah cintai dia
31
Keras kepala
32
Aku bisa menghabisi Ayah
33
Padahal mau
34
Hamil
35
Dia tak meminta
36
Serangan
37
Ketakutan
38
Dengan hewan pun jadi
39
Bertemu juga
40
Apakah akan berhasil
41
Biarkan mereka
42
Pertengkaran lagi
43
Dipertemukan
44
Mengizinkan pulang
45
Tak akan kembali
46
Anya pun sama dengan laura
47
pasrah
48
Pagi hari
49
Tak boleh dekat
50
Tak di bujuk
51
Kecelakaan Arkan
52
Aku sedang mengidam
53
Bagaimana nanti
54
Hilang ingatan
55
Siapa yang memberi racun
56
Apakah akan berhasil
57
Jangan pingsan
58
Sakit hati
59
Namanya Laura
60
Dimadu
61
Rencana jahat
62
Sudah bekerja dengan sempurna
63
Tak semudah itu
64
Akan menikahinya
65
Makan romantis bertiga
66
Sebentar lagi pasti menyesal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!