Apakah suruhan Laura

Pintu ruangan terbuka membuat orang yang ada didalam merasakan silau yang begitu menusuk kedua bola matanya, tubuhnya begitu lemas melihat kematian teman-temannya satu persatu.

Hanya dirinya yang disisakan seorang dengan luka dikakinya karena menginjak perangkap beruang. Bahkan sampai sekarang masih ada dikakinya menyakitkan sekali.

"Makan"

"Ini apa, huek" Nadia membekap mulutnya hampir saja muntah mencium makanan yang diberikan laki-laki yang menyekapnya.

"Salah satu bagian tubuh temanmu" jawabnya dengan enteng.

Tentu saja Nadia makin mual dan sekarang benar-benar muntah. Nadia menatap laki-laki itu dengan tatapan yang begitu benci.

"Aku tidak pernah berurusan denganmu, kenapa kamu menghabisi teman-temanku dan membiarkan aku hidup sendirian di sini" teriak Nadia dengan sekuat tenaga.

"Saat sekolah masih ingat"

Nadia mengernyitkan dahinya, ada apa dengan sekolah selama ini Nadia baik-baik saja di sekolah dan tak pernah punya musuh sama sekali.

"Masih belum ingat, mau dibantu untuk mengingatnya"

Nadia hanya bisa diam saja, masih belum bisa mencerna dan mengingat apa yang pernah dirinya lakukan semasa sekolah dulu. Dirinya adalah anak yang baik.

Laki-laki itu menyalakan rokok membiarkannya terbakar hampir habis. Mendekati Nadia dan menarik pakaiannya, tentu saja Nadia berteriak tak terima akan dilecehkan seperti ini.

Namun ternyata pikiran Nadia salah, bukannya dilecehkan saat pakaiannya atasnya dibuka rokok yang panas itu mengenai kulitnya.

"Akhh, apa-apaan panas sekali. Lepaskan" Nadia menarik tangan laki-laki itu untuk berhenti menekan rokoknya.

Tetapi percuma, malah makin ditekan sampai rokok itu habis dan jatuh. Nadia menangis dan memegang dadanya yang perih, panas, sakit semuanya bergabung menjadi satu.

"Dasar biadab, kamu biadab" teriak Nadia.

Sebuah tamparan langsung mendarat di pipi mulusnya, lalu tendangan dikakinya, membuat kakinya merasakan linu yang menyengat dan perih masih ada perangkap beruangnya.

"Ini bagaimana ingat"

Nadia menelan ludahnya, sekarang Nadia ingat apa yang dilakukan laki-laki ini pernah Nadia lakukan pada seseorang bersama temannya.

flashback on.

"Heh dasar cupu, tidak tahu diri, jelek masih berani masuk sekolah punya nyali berapa lo Laura" ucap Nadia dengan angkuh.

"Aku disini hanya ingin belajar, tidak untuk mencari musuh. Maaf kemarin aku sudah menumpahkan minuman di pakaian kamu, itu tidak sengaja" jelas Laura.

"Bohong Nadia, dia itu emang tukang cari masalah" ucap salah satu teman Nadia memanas-manasi Nadia.

"Pegang dia" perintah Nadia.

Tentu saja dengan senang hati teman-temannya memegang Laura agar tak bisa bergerak, tentu saja Laura tak tinggal diam meronta-ronta ingin dilepaskan. Mulutnya pun sudah berteriak tapi teman-teman yang mendengarnya begitu acuh tak peduli.

Seragamnya dibuka dengan kasar sampai kancingnya berjatuhan, rokok yang tadi Nadia hisap langsung mengenai kulit dadanya tentu saja Laura berteriak dengan histeris kesakitan, ditambah lagi teman-teman Nadia yang lain malah memukulnya dan juga menampar Laura tanpa belas kasih sedikitpun.

Setelah mereka melakukan itu, bukannya menolong Laura malah mereka tertawa terbahak-bahak dan meninggalkan Laura sendirian di sana.

Flashback of

"Jadi Laura yang menyuruh mu mana dia" kesal Nadia yang tak terima diperlakukan seperti ini oleh anak cupu.

"Tidak, ini kemauan saya sendiri. Bagiamana suka dengan apa yang saya lakukan"

"Lepaskan, lihat saja kamu akan habis ditangan orang tua aku, jangan harap kamu bisa hidup dengan nyaman dasar gila" ancam Nadia tanpa takut sedikitpun.

Laki-laki itu tertawa kecil, mengambil pisau kesayangannya menusuk daging yang tak mau Nadia makan, lalu tanpa bisa Nadia fikiran apa yang akan dia lakukan membuat Nadia kaget, pipinya di jepit oleh salah satu tangannya dan tangan lainnya yang memegang pisau dan ada daging itu menjejal masuk kedalam mulutnya.

Bisa Nadia rasakan amis, sakit dari tusukan pisau yang mengenai rongga-rongga yang ada didalam mulutnya. Nadia tak diam saja, dia memukul tubuh itu dengan tangannya yang bebas namun semua itu tak membantu sama sekali.

Lidahnya juga terkena tusukan, baru saat Nadia akan muntah laki-laki itu mundur dan tertawa sampai terpingkal-pingkal membuat Nadia begitu ketakutan dan kesakitan juga dengan mulutnya yang sudah di lukai.

"Lucu sekali wajahmu itu, mana Ayahmu itu mana" teriaknya dengan suara yang dingin dan keras.

Nadia mundur dan menutup kedua telinganya, menangis adalah salah satu yang bisa Nadia lakukan tak bisa melawan sedikitpun.

Nadia juga tak bisa menelan ludahnya dengan benar, sakit sekali rasanya apalagi saat bibirnya dikatupkan terasa sekali pedihannya.

"Saya beri waktu kamu 10 menit dari sekarang untuk kabur, jika sampai tertangkap oleh saya maka nyawamu akan saya ambil. Sekarang lari"

Saat mendengar kata lari, Nadia tentu saja langsung lari meninggalkan tempat menyeramkan ini dengan kaki yang digusur sebelah. Nadia harus bisa pergi dari sini. 10 menit adalah waktu yang sedikit tapi Nadia punya tekat yang besar untuk bisa lari dan selamat lalu menjebloskan laki-laki itu kedalam penjara.

Belum juga setengah perjalanan sudah melayang beberapa anak panah yang ingin menghabisinya, Nadia sampai jatuh tengkurap. Cepat sekali 10 menit, namun ini bukan akhir yang Nadia inginkan. Nadia merangkak agar tak terkena panah itu.

Air matanya benar-benar tak bisa ditahan untuk tak keluar, ketakutannya begitu membuat tubuhnya bergetar dan berkeringat dingin.

Apakah tak akan ada keajaiban untuk dirinya ada yang menyelamatkannya dan membantunya keluar dari sini.

"Akh" teriak Nadia saat satu anak panah menancap di punggungnya.

"Permainan selesai"

Srek,srek,srek beberapa anak panah menancap dengan indah di punggung, kaki dan juga leher Nadia. Membuat Nadia tak bisa mempertahankan hidupnya. Akhirnya Nadia menyusul teman-temannya.

Laki-laki itu berjongkok dan memotong salah satu jari Nadia, lalu meninggalkannya begitu saja di sana tanpa mau membawanya pulang atau mengembalikannya pada keluarganya. Sengaja di biarkan agar membusuk dan nanti di antarkan pulang kerumahnya.

Saat sudah sampai di markasnya dimasukan jari itu kedalam kotak yang indah, tak lupa dengan diberikan cincin dijari Nadia agar lebih spesial kadonya.

"Kamu pasti akan suka Laura dengan hadiahku yang sekarang sangat indah langsung ada jarinya"

"Tuan maaf menganggu"

"Ada apa" sambil membalikan tubuhnya.

"Sudah kami tangkap orang-orang yang dahulu menyakiti Nona, apakah Arkan dan juga Anya harus dibawa juga"

"Biarkan mereka hidup dengan tenang sementara waktu, mereka akan menjadi penutup yang nikmat diakhir cerita"

"Baik Tuan saya permisi"

Setelah anak buahnya pergi, dia juga sama pergi dari sana untuk menanti malam yang akan tiba dan menemui Laura, lihat saja Laura akan datang menemuinya atau akan makan malam dengan Arkan sang kekasih yang pernah membully dahulu.

Terpopuler

Comments

merry

merry

arkan dhh tobat lohh bg tuu jg anyaa

2025-03-15

0

Reka Cantika

Reka Cantika

lanjut

2025-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian
2 Paket misterius
3 Apakah suruhan Laura
4 Ketemu juga
5 Anya terluka
6 Datang ke rumah
7 Tak usah ikut campur
8 Laura di culik
9 Harus tetap menikah
10 Percobaan kabur
11 Tidak mungkin
12 Jangan banyak drama
13 Dipaksa
14 Rubah
15 Tidak peduli
16 Dikhianati tubuh sendiri
17 Apakah akan berhasil
18 Balas dendam
19 Andai tak jatuh
20 Habisi saja
21 Takut
22 Masih mengingat
23 Cobalah untuk mencintainya
24 Dia lucu
25 Aku tidak siap
26 Tipis sekali
27 Galau
28 perempuan cerewet
29 Seharusnya tidak seperti ini
30 cobalah cintai dia
31 Keras kepala
32 Aku bisa menghabisi Ayah
33 Padahal mau
34 Hamil
35 Dia tak meminta
36 Serangan
37 Ketakutan
38 Dengan hewan pun jadi
39 Bertemu juga
40 Apakah akan berhasil
41 Biarkan mereka
42 Pertengkaran lagi
43 Dipertemukan
44 Mengizinkan pulang
45 Tak akan kembali
46 Anya pun sama dengan laura
47 pasrah
48 Pagi hari
49 Tak boleh dekat
50 Tak di bujuk
51 Kecelakaan Arkan
52 Aku sedang mengidam
53 Bagaimana nanti
54 Hilang ingatan
55 Siapa yang memberi racun
56 Apakah akan berhasil
57 Jangan pingsan
58 Sakit hati
59 Namanya Laura
60 Dimadu
61 Rencana jahat
62 Sudah bekerja dengan sempurna
63 Tak semudah itu
64 Akan menikahinya
65 Makan romantis bertiga
66 Sebentar lagi pasti menyesal
67 Siapa yang tertembak
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Kematian
2
Paket misterius
3
Apakah suruhan Laura
4
Ketemu juga
5
Anya terluka
6
Datang ke rumah
7
Tak usah ikut campur
8
Laura di culik
9
Harus tetap menikah
10
Percobaan kabur
11
Tidak mungkin
12
Jangan banyak drama
13
Dipaksa
14
Rubah
15
Tidak peduli
16
Dikhianati tubuh sendiri
17
Apakah akan berhasil
18
Balas dendam
19
Andai tak jatuh
20
Habisi saja
21
Takut
22
Masih mengingat
23
Cobalah untuk mencintainya
24
Dia lucu
25
Aku tidak siap
26
Tipis sekali
27
Galau
28
perempuan cerewet
29
Seharusnya tidak seperti ini
30
cobalah cintai dia
31
Keras kepala
32
Aku bisa menghabisi Ayah
33
Padahal mau
34
Hamil
35
Dia tak meminta
36
Serangan
37
Ketakutan
38
Dengan hewan pun jadi
39
Bertemu juga
40
Apakah akan berhasil
41
Biarkan mereka
42
Pertengkaran lagi
43
Dipertemukan
44
Mengizinkan pulang
45
Tak akan kembali
46
Anya pun sama dengan laura
47
pasrah
48
Pagi hari
49
Tak boleh dekat
50
Tak di bujuk
51
Kecelakaan Arkan
52
Aku sedang mengidam
53
Bagaimana nanti
54
Hilang ingatan
55
Siapa yang memberi racun
56
Apakah akan berhasil
57
Jangan pingsan
58
Sakit hati
59
Namanya Laura
60
Dimadu
61
Rencana jahat
62
Sudah bekerja dengan sempurna
63
Tak semudah itu
64
Akan menikahinya
65
Makan romantis bertiga
66
Sebentar lagi pasti menyesal
67
Siapa yang tertembak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!