5. keseleo

"Runi..."

"Iya, Pak.."

"Jangan matikan panggilannya, sebentar lagi saya sampai." Pinta Abi yang khawatir.

"Pulsa saya nanti habis, Pak." jawab Runi dengan suara bergetar karena tangisan.

"Duh ya Allah, bisa - bisanya. Nanti saya yang belikan pulsa kamu." Gemas Abi yang malah tersenyum di tengah kepanikannya karena kata - kata Runi.

"Pak, jangan kebut - kebut. Nanti kalau bapak kenapa - napa, saya di marahin pak Kades dan bu Kades." Ujar Runi yang langsung membuat Abi tergelak.

"Bapak kok malah ketawa? Padahal saya ketakutan di sini." Protes Runi yang kembali terisak.

"Ya gara - gara kamu, bikin saya jadi ketawa!. Bisa - bisanya masih mikirin pulsa, mikirin bapak dan ibu juga. Padahal dari tadi saya khawatir, di otak saya cuma mikirin gimana keadaan kamu." Jawab Abi.

"Bapak khawatirin saya?." Tanya Runi.

"Astaga, anak ini. Bener - bener, ya." Gerutu Abi yang merasa gemas.

"Ya gimana, pak. Ketakutan saya jadi campur aduk. Nanti jangan marahin saya, ya pak. Maaf, jadi ngerepotin pak Abi." pinta Runi seperti anak kecil.

"Iya. Sudah, saya sudah mau belok." ujar Abi.

Seketika Runi langsung berdiri saat melihat mobil milik Abi masuk ke halaman supermarket. Abi langsung turun dari mobil dan berlari menghampiri Runi yang sedang di temani oleh satpam.

"Pak Abi.." Lirih Runi yang kembali menangis.

Karena perasaan takut dan sedikit trauma, tanpa sadar Runi langsung menghambur dalam pelukan pria yang baru menghampirinya. Ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Abi. Hal itu tentu saja membuat Abi kaget, namun ia sedikit lega karena gadis yang sedang memeluknya ini tak terluka parah.

"Sudah, sudah, jangan menangis. Maaf ya, saya terlalu lama." Abi merasa bersalah, namun gadis yang masih memeluknya itu terbuai dalam isak tangisnya.

"Ada yang sakit, atau terluka?" Tanya Abi, tangannya sedikit ragu kala hendak mengusap bahu Runi untuk menenangkan.

"Pak Abi, Maaf, saya gak sengaja peluk bapak. Maaf juga karena gak dengerin pesen pak Abi." Ujar Runi saat tersadar sudah lancang memeluk Abi tanpa izin. Ia segera mundur beberapa langkah.

"Gak apa. Jangan takut, saya di sini. Ada yang sakit? Atau terluka?" Tanya Abi yang merunduk untuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis mungil di depannya.

"Kaki saya sepertinya keseleo." Jawab Runi.

"Nanti kita ke tukang urut saja, ya. Atau mau ke rumah sakit?" Tawar Abi.

"Enggak, pak. Saya mau pulang." jawab Runi.

"Apa saja yang hilang? Kamu mau kemana? Kok bisa di jambret?" Tanya Abi.

"hanya uang cash, kartu debit dan kartu kredit. Saya mau beli Es di sebrang itu, pak. Waktu mau bayar, tiba - tiba saja di jambret." Jawab Runi.

"Kartu identitas dan dokumen penting lain?" Tanya Abi.

"Ada di dalam mobil bapak, di tas saya. Tadi kan saya cuma bawa dompet dan hape aja." jawab Runi.

"Pak, saya sudah pesan Es, tapi belum bayar." Imbuh Runi.

Abi tersenyum kala melihat mata bulat dan besar Runi memandangnya penuh arti.

"Yasudah, tunggu di mobil aja, ya. Nanti saya yang ambil pesanan kamu." kata Abi yang di jawab anggukan oleh Runi.

Abi membantu Runi masuk ke dalam mobil, setelah itu dia kembali untuk mengambil belanjaan milik Runi, tak lupa mengucapkan terima kasih pada satpam yang membatu Runi.

"Tunggu ya, saya ambil es pesanan kamu dulu." Kata Abi sebelum kembali meninggalkan Runi di dalam mobil.

Tak lama, Abi sudah kembali dengan membawa es yang di pesan Runi. Ia duduk di belakang kemudi, lalu memberikan es yang ia bawa pada Runi.

"Nanti saya ganti uangnya ya, pak." kata Runi.

"Kalau lima puluh kali lipat gantinya, saya mau." jawab Abi.

"Pak Abi emang sematre ini?" gurau Runi yang sebenarnya mengerti maksud Abi.

"Hidup harus realistis, Run." jawab Abi.

"Padahal saya beli buat bapak juga loh." imbuh Runi sembari memberikan cup es yang sudah ia pasang sedotan pada Abi.

"Iya, terima kasih." Jawab Abi sembari meraih cup es.

"Mau sekalian mengurus pemblokiran kartu debit dan kartu kredit di bank?" Tanya Abi.

"Enggak usah, pak. Saya gak bawa buku rekening. Buku rekeningnya ada di rumah saya." jawab Runi.

"Tolong antar saya ke ATM aja ya, pak. Saya mau tarik tunai lewat M-banking saja." pinta Runi yang di jawab anggukan oleh Abi.

***

"Ya Allah gusti, kok bisa gini to, nang? Kamu tinggal kemana genduknya?" omel bu Lastri -bu Kades- pada Abi saat melihat kaki Runi yang terkilir membengkak.

" Ngapunten, bu. Kulo numbasne penjaluke ibu, to. Karep kulo ben enggal rampit wau niku. (Aku membelikan pesanan ibu, to. Maksudku biar cepat selesai.)" jawab Abi.

"Sisuk neh, ojo di tinggal ngono, nang. Melas genduk e to yo. Agi sedino wes koyo ngene. (besok lagi, jangan di tinggal gitu, nak. Kasihan genduknya to. Baru sehari sudah seperti ini.)" pesan pak Karto -pak Kades-.

"Bukan salah pak Abi, kok pak, bu. Jangan di marahi pak Abinya. Saya aja yang gak denger pesan pak Abi buat nunggu beliau di supermarket." jawab Runi yang tidak enak pada Abi karena menjadi sasaran omelan dari kedua orang tuanya.

"Abi itu kan laki - laki dan laki - laki itu pasti akan menjadi pemimpin. harusnya dia bertanggung jawab sama keselamatan kamu, karna dia yang bawa kamu pergi, nduk." jelas bu Lastri yang selalu menanamkan rasa tanggung jawab pada anak - anaknya.

Mendengar itu, Runi hanya bisa menunduk pasrah. Sesampainya di rumah tadi, Abi langsung membopong Runi menuju ke ruang tengah rumahnya karena kaki Runi yang bengkak, membuatnya tak bisa berjalan.

"Ini gimana kok bisa bengkak semua kakinya?" tanya pak Karto.

"Tadi saya coba pertahanin dompetnya, pak. Tapi malah keseret dan jatuh." jawab Runi.

"Yowes gek ndang adus, nang. Gek di terne urut genduke. (Yasudah, cepat mandi, nak. Lalu di antar urut genduknya.)" titah pak Karto.

"njih, pak." jawab Abi yang kemudian berlalu pergi ke rumahnya.

"Genduk ganti baju saja, nanti mandi setelah di antar urut Mas Abi. Itu kakinya bengkak kanan kiri, pasti susah buat jalan." ujar bu Lastri.

Tak lama, Abi sudah kembali lagi ke rumah yang di tempati Runi. Di sana masih ada pak Karto, bu Lastri, di tambah Agil dan Ica yang baru datang.

"Sakit ya, mbak. Mas Abi sih, mbak Runi kok di tinggal - tinggal." ujar Agil mengompori.

"Mas Agil, Ojo golek perkoro. Di Untal Mas Abi kapok! (Mas Agil, jangan cari masalah. Di makan Mas Abi kapok!)" Ica memperingatkan.

"Mas Abi nek salah ora wani macem - macem kok. (Mas Abi kalau salah, gak berani macam - macam kok.)" jawab Agil PeDe.

"Jare sopo? kene kowe, tak tendang bokongmu! (kata siapa? Sini kamu, tak tendang pantatmu!)" jawab Abi.

"Hee.. Uwes to! Kok malah do geger. Iku gek di terne genduk e, ben ora kewengen. (Hee, sudah to! Kok malah pada ribut. itu cepat di antar genduknya biar tidak kemalaman.)" titah pak Karto.

"Njih, pak." jawab Abi.

Ia segera membopong tubuh Runi menuju ke atas motor honda ADV miliknya. Setelah memastikan Runi nyaman duduk di jok belakang, barulah Abi naik ke atas motornya.

"Ngasta Mase, nduk. (Pegangan Masnya, nduk.)" Pinta bu Lastri.

"Pak, ibu bilang apa?" Tanya Runi lirih.

"Kamu di suruh ibu pegangan saya." jawab Abi.

"Iya, bu." jawab Runi yang kemudian memegang pinggang Abi.

"Kami berangkat dulu, Assalamualaikum." pamit Abi sembari melajukan motornya.

"Waalaikumsalam." jawab keempat orang yang masih berada di teras rumah yang di tempati Runi.

"Pegangan yang kenceng mbak Runi. Mas Abinya di peluk dari belakang juga gak apa!" seru Agil yang menggoda Runi dan Abi.

"Aaaaa aduh buuu. Ampun buuu sakit!!! Pak tolong pak!" seru Agil kemudian.

"Ben kapok! Bocah kok senenge njaraki mamase! (Biar kapok. Anak kok senang menggoda kakaknya!)" Ujar pak Karto sembari berlalu menuju ke rumahnya.

"Lhaa ! Kapokmu kapan jal? Mengko nak mamasmu wes ngamuk, baru kowe girap - girap. (Lha! kapan kamu kapok coba? Nanti kalau mamasmu sudah ngamuk, baru kamu ketakutan.)" timpal bu Lastri.

"Hahaha kapok kamu, Mas. Terus yang kuat bude jewernya! Mas Agil memang tukang ngece kok!" Ica tampak bersemangat mengompori bude nya.

Terpopuler

Comments

Dewi kunti

Dewi kunti

ngapunten mbok menawi ingkang leres "kersane Enggal rampit wau niku.yen mantun niku kagem ingkang gerah(sakit) ,nyuwun pangapunten mbok menawi mboten nujuprono njih🙏

2025-04-12

2

Umi Maryam

Umi Maryam

waduh aku orang sunda jadi rada kagok baca nya ,tapi ga apa2 deh itung2 belajar bahasa jawa 😊😊

2025-04-13

1

Umi Maryam

Umi Maryam

uaha banyak bahasa jawa nya abdi teu ngartos .

2025-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 1. Desa Banyu Alas
2 2. Rumah Pak Kades
3 3. Hari Pertama di Desa
4 4. Kabupaten
5 5. keseleo
6 6. Ramalan Simbok
7 7. Fix Jadian
8 8. Gawat Darurat
9 9. Bopo desa Banyu Alas
10 10. Check in
11 11. Akan Ku Perjuangkan
12 12. Off Road
13 13 Sabar, Mas Abi
14 14. Keponakan Banyak
15 15. Back Home
16 16. Keakraban
17 17. Abi si Pembuat Shock
18 18. Mas Kepo!
19 19. Penilaian
20 20. Penasaran
21 21. Sisi lain Abi
22 22. Tak cemburu
23 23. Perasaan Abi
24 24. Izin
25 25. Gak Bisa Jauh
26 26. Unduh Mantu
27 27. Tertangkap
28 28. Wejangan
29 29. Salam Perkenalan
30 30. Kembalinya Runi
31 31. Cerita Runi
32 32. Kalung
33 33 Love You Too, Bu Dokter
34 34. Merayu
35 35. Mantan
36 36. Cemburu
37 37. Bahasa Isyarat
38 38. Terseret Arus
39 39. Tanah Longsor
40 40. Tertimbun
41 41. Romo dan Ibun
42 42. Mau Ikut
43 43. Cantik siapa?
44 44. Bu dokter, tumbang
45 45. Balada Tidur
46 46. Segoro Geni
47 47. Dia Berbeda
48 48. Kedatangan Keluarga Abi
49 49. Lamaran
50 50. Permintaan Papa
51 51. Pengantin Baru
52 52. Prosesi Ritual
53 53. Gerojogan Lengkung
54 54. Godaan
55 55. Bar - Bar
56 56. Rumah Tangga Kita
57 57. Unboxing Lee
58 58. Ter romo - romo
59 59. Di sengat lebah
60 60. Tamu Spesial
61 61. Masuk Jurang
62 62. Ketakutan dan Dukungan
63 63. Ritual Buang Sial
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Desa Banyu Alas
2
2. Rumah Pak Kades
3
3. Hari Pertama di Desa
4
4. Kabupaten
5
5. keseleo
6
6. Ramalan Simbok
7
7. Fix Jadian
8
8. Gawat Darurat
9
9. Bopo desa Banyu Alas
10
10. Check in
11
11. Akan Ku Perjuangkan
12
12. Off Road
13
13 Sabar, Mas Abi
14
14. Keponakan Banyak
15
15. Back Home
16
16. Keakraban
17
17. Abi si Pembuat Shock
18
18. Mas Kepo!
19
19. Penilaian
20
20. Penasaran
21
21. Sisi lain Abi
22
22. Tak cemburu
23
23. Perasaan Abi
24
24. Izin
25
25. Gak Bisa Jauh
26
26. Unduh Mantu
27
27. Tertangkap
28
28. Wejangan
29
29. Salam Perkenalan
30
30. Kembalinya Runi
31
31. Cerita Runi
32
32. Kalung
33
33 Love You Too, Bu Dokter
34
34. Merayu
35
35. Mantan
36
36. Cemburu
37
37. Bahasa Isyarat
38
38. Terseret Arus
39
39. Tanah Longsor
40
40. Tertimbun
41
41. Romo dan Ibun
42
42. Mau Ikut
43
43. Cantik siapa?
44
44. Bu dokter, tumbang
45
45. Balada Tidur
46
46. Segoro Geni
47
47. Dia Berbeda
48
48. Kedatangan Keluarga Abi
49
49. Lamaran
50
50. Permintaan Papa
51
51. Pengantin Baru
52
52. Prosesi Ritual
53
53. Gerojogan Lengkung
54
54. Godaan
55
55. Bar - Bar
56
56. Rumah Tangga Kita
57
57. Unboxing Lee
58
58. Ter romo - romo
59
59. Di sengat lebah
60
60. Tamu Spesial
61
61. Masuk Jurang
62
62. Ketakutan dan Dukungan
63
63. Ritual Buang Sial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!