Kelahiran

Shevi sedang cemas di luar ruang operasi. Saat ini bundanya sedang berjuang mempertaruhkan hidup dan matinya untuk melahirkan adiknya.

Setengah jam yang lalu mami Lira menelfonya dan memberi tahu bahwa bundanya pingsan dan akan segera menjalankan opera SC karena ketubannya sudah pecah.

beruntung Karina cepatsadarkan diri sesampainya di Rumah Sakit. Sehingga Proses operasi bisa segera dijalankan.

Alvin dan maminya pun berada disana menunggu tak kalah cemasnya dengan shevi. Shera juga duduk dikursi roda didampingi oleh neneknya yang tak kalah cemas dengan yang lain.

Sudah satu jam bundanya memasuki ruang bersalin. Tapi belum ada tanda-tanda bahwa adiknya telah lahir. Dia selalu antusias ketika mengantar bundanya periksa kandungan. Selalu setia membuatkan susu untuk bundanya. Dia ingin menggantikan sang ayah yang harusnya menemani bundanya disaat-saat kehamilannya.

Dihari pemakaman ayah Shevi berjanji dalam hatinya akan melindungi keluarganya dan membuat mereka bahagia seperti yang ayah selama ini lakukan untuk mereka. Janji anak umur sepuluh tahun didepan makam ayah tercintanya.

" Shevi dududk dulu sayang.. " ajak mami Lira maminya Alvin sambil menarik tangan shevi lembut agar gadis itu mau duduk.

Karna sedari Karina sang bunda masuk ruang persalinan anak itu tak henti mondar mandir dengan wajah yang teramat khawatir.

Ada kecemasan dalam hatinya takut bunda juga meninggalkannya seperti ayah. Atau takut jika adik yang selama ini dia nantikan tidak lahir dengan selamat. Atau banyak lagi pikiran buruk yang berkecambuk di dalam otaknya.

" Shevi takut mih.. " kata shevi memeluk Lira dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Dia sudah menahan diri agar tidak menangis. Karna dia harus tegar demi kakaknya agar tidak ikutan menangis. Tapi saat mami mengajaknya duduk dia tak kuasa menahan tangisnya.

" Kamu tenang saja sayang.. Kita berdoa biar bunda bisa melahirkan dengab lancar ya " Lira mengusap punggung Shevi.

Bagi Lira semua anak Karina sudah seperti anaknya sendiri. Begitu pula sebaliknya, Alvin sudah dianggap anak sendiri oleh Karina.

Shera sebenernya juga ingin menangis sejak tadi. Dia takut bundanya tak selamat dan meninggalkan dia seperti sang ayah. Tapi tak lama kemudian terdengan suara tangis bayi dari dalam ruang persalinan. Seketika membuatanya bernafas lega.

Beberapa menit kemudian suster keluar memberitahukan bahwa operasi Karina berjalan dengan lancar. Ibu dan bayinya juga sehat semua.

Bayinya akan segera dipindahkan keruangan khusus bayi dan meminta salah satu perwakilan untuk mengadzankan sang bayi.

" Alvin.. Kamu masuk nak, tolong adzanin adek " pinta sang mami kepada anak sulungnya

" Iya mih.. " Alvin lekas masuk kedalam ruangan dan mengadzankan adik sikembar ditelinga kanan dan mengiqomahkan ditelinga kiri.

***

Satu minggu berlalu dan hari ini Karina sudah diperbolehkan pulang. Semuanya bahagia menyambut kepulangan Karina dan si kecil. Sikembar paling antusias menyiapkan semuanya dirumah untuk menyambut adik yang sudah lama mereka nantikan.

Mereka tahu bunda selalu meneteskan air matanya setiap kali menyusui adik mereka sendirian. Mungkin bunda masih terpukul dengan kepergian ayah. Mungkin bunda sedih karena seharusnya ayah yang paling bahagia dengan kelahiran putra mereka.

Dia selalu berpura-pura tegar didepan anak-anaknya. Berpura-pura bahagia agar sikembar juga bahagia dan menghilangkan duka dihati mereka.

Akan tetapi disaat malam saat dia sendiri. Karina akan menagis meraung-raung dengan ditutupi bantal agar tidak didengar siapapun.

Kehilangan suami sama saja kehilangan separuh jiwanya. Jika bukan mengingat ada tiga nyawa yang harus dia besarkan dan dia jaga. Ingin rasanya ia mengakhiri hidupnya dan menyusul suaminya.

Tapi dia harus kuat. Kuat demi anak-anak mereka. Jika bukan dia yang memberi kekuatan siapa lagi?.

Si kecil diberi nama Rasya Jovan Shandika. Karina berharap Rasya bisa menjadi seperti yang Jovan inginkan. Dan dia berharap Rasya bisa menjadi laki-laki yang kuat dan bertanggung jawab serta sayang kepada keluarganya seperti sosok sang ayah.

" Yeay adek pulang.. " teriak shevi saat melihat bunda masuk dengan nenek dan adik bayinya yang menurut dia sangat tampan seperti ayah.

Sedangkan Shera hanya mendekat tanpa mengucapkan sepatah katapun. Tapi ada binar kebahagiaan seperti Shevi saat melihat bunda dan adiknya yang sedang digendong nenenk mereka.

" Sssttt adek lagi bobo " bunda menempelkan jari telunjuknya ke depan mulut kemudian tersenyum kearah shevi.

" Bunda adek bobo sama shevi aja ya bun.. biar kamar shevi rame. " manjanya sambil memeluk lengan bunda dan menyandarkan kepalanya

" Kalo kakak pengen kamarnya rame ajak aja kak shera sekamar sama kakak. " tawar sang bunda sambil mengusap lembut kepala putrinya yang manja ini.

" Ahh kak shera gak seru bun.. Ngomongnya pelit. " adunya sambil memanyunkan bibirnya.

Shera yang sedang mencium pipi merah adiknya hanya melirik mendengar ucapan Shevi. Dia tidak marah karena dia tahu Shevi hanya bercanda dan mereka saling menyayangi.

" Sama aku aja shev yang seru. " goda Alvin sambil menaik turunkan kedua alisnya.

" Iih ogah.. " shevi melirik sinis ke arah Alvin kemudian membuang muka.

" Kamu bilang apa Alvin! Kamu mau macem-macem sama anak bunda!." bunda menjewer telinga Alvin

" Awww sakit bunda ampun! Alvin kan cuma becanda.. " Alvin mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap telinganya setelah jeweran sang bunda terlepas.

" Dia itu adek kamu yang udah gede Alvin inget!." peringatan sang bunda.

" Kalian bukan lagi anak TK yang boleh tidur bareng seperti dulu! Apa lagi kamu udah besar Alvin. Sudah SMP sudah bisa macem-macem! "

" Hahaha sukurin abang dijewer.." kelakar Shevi melihat Alvin dijewer dan dimarahin bunda.

" Kalo mau macem - macem tar aja kalo kalian udah gede. Biar kalian berjodoh dan kita bisa jadi keluarga beneran " Lira menyahuti sambil tertawa melihat Karina yang menajamkan pandangan kearahnya.

" bercanda Rin.. sensi amat " dirangkulkan ibu yang baru melahirkan itu dan mengajaknya duduk sofa ruang keluarga dan diikutin yang lainnya.

Hari itu banyak tawa kebahagiaan dirumah itu. Banyak kebahagiaan yang hadir dengan hadirnya baby Rasya.

Hati Karina menghangat memandang anak - anaknya yang tertawa dan tersenyum bahagia. Inilah hartanya yang paling berharga yang akan selalu dia jaga. Melihat binar kebahagiaan muncul dimata anak - anak itu yang akan selalu ia usahakan untuk hadir. Karina tak ingin lagi ada tangis kesedihan.

Karena salah satu kebahagiaan terbesar adalah saat melihat senyum dan keceriaan menghias diwajah setiap anggota keluarga.

Terpopuler

Comments

Heny Ekawati

Heny Ekawati

semoga kuat bunda

2021-10-12

2

buna tianfian

buna tianfian

hadirrrr

2021-09-14

1

Andi Nursiah Salsay

Andi Nursiah Salsay

mat datang baby Rasya

2021-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan
2 Kelahiran
3 Siswa SMA
4 Diantar Alvin
5 Luna
6 Curahan hati Shera
7 Peringatan Luna
8 Pasar Malem
9 Visual Cast
10 Camping
11 Hukuman
12 Alvin Sakit
13 Menghindar Membawa Petaka
14 Peringatan
15 Cita - Cita Beda Benua
16 Mengharapkan Malaikat Penolong
17 Pertolongan Gio
18 Shera merasa iri
19 Pengakuan Shera
20 Berdamai
21 Keberangkatan Alvin
22 Bertemu Dengannya Lagi
23 Pasangan Gila
24 Hadiah Special
25 Ungkapan Alvin
26 Permintaan Konyol Shevi
27 Alvin Setuju
28 Tunangan
29 Menjadi Milikku
30 Penyesalan Alvin
31 Titik Balik
32 HAMIL ?
33 Menguatkan
34 Berita Kurang Baik
35 Ngidam
36 Gio Tahu
37 Welcome to the World Tiara Ashana
38 Pamit
39 Rasa Penasaran Alvin
40 Hidup Baru
41 Kemurkaan Alvin
42 Pencapaian
43 Tamu tak diundang
44 Shera Murka
45 Keputusan Final Om Julian
46 Adik bayi
47 Dokter Bayu
48 Marry Me ?
49 Malam Penuh Cinta
50 Mas ?
51 Prospek Kedepan
52 Sederhana Tapi Bahagia
53 Bridal Shower
54 Kejutan Indah dihari Bahagia
55 Pupus Harapan
56 Cuti Habis
57 Nyinyir
58 Akhirnya Malam yang ditunggu
59 Penghabisan
60 Nasib
61 Jarak
62 Pulang
63 Ingin Coba Ah !!
64 Cemburu
65 Marah Berlanjut
66 Tiara Hilang !! Papi Murka !
67 Kencan Dapat Anak
68 Berusaha Menghindar Malah Terjebak
69 Hadiah Dari Papi
70 Honeymoon
71 Honeymoon 2
72 Tiara's Birthday
73 Badai
74 Badai Berlanjut
75 Perang Baratayuda Berujung Petaka
76 Hidup Segan Mati Tak Mau
77 Menenagkan Diri
78 Persiapan Terakhir
79 Tiara's studio & Entertainment
80 Tanggung Jawab
81 Nikah Sirih
82 Meluapkan
83 Alvin Cemburu
84 Hanya Menjalankan Kewajiban
85 Hasutan
86 Sahabat
87 Perlakuan
88 Diusir
89 Rindu
90 Bangkit
91 Periksa Kandungan
92 Kemewahan dan Kepuasan Ranjang
93 Kembali
94 Rencana Papi Mertua
95 Memulai dari Awal
96 Hidup Baru, Rumah Baru
97 Pernikahan Lidia
98 Pernikahan Lidia ( part 2 )
99 Batal Ngambek
100 Tangis Tiara
101 Pertemuan Wali Murid
102 Emosi Menjadi Tawa
103 Cek Dokter
104 Kebahagiaan Alvin
105 Berbelanja
106 Pesta BBQ
107 Langit Malam
108 Bikin Pusing Jodi
109 Pola Tidur
110 Keluarga Shandika
111 Raka dan Reina
112 Prolog Season 2
113 S2 - Skorsing lagi!!
114 S2 - Pakai Otak bukan Otot
115 S2 - Mahkota Kekaisaran
116 S2 - Basket
117 S2 - Merasa Bersalah
118 S2 - Sikap Membingungkan Alvaro
119 S2 - Rencana Jahat Sheril
120 S2 - Mimpi Masa Kecil
121 S2 - Perhatian Alvaro
122 S2 - Bekal
123 S2 - Fakta Baru Alvaro
124 S2 - Mematahkan Hati Yang Baru Tumbuh?
125 S2 - Prom Night
126 S2 - Jebakan Sheril
127 S2 - Kantor Polisi
128 S2 - Menantu Idaman Mommy
129 S2 - Isi Hati Alvaro Sesungguhnya
130 S2 - Akad
131 S2 - Tidur Bersama
132 S2 - Sekolah
133 S2 - Apartemen
134 S2 - Gangguan Malam
135 S2 - Tembakan Dika
136 S2 - Melukai Banyak Pihak
137 S2 - Di Diamkan
138 S2 - Kerjaan Alvaro
139 S2 - Masih Di Diamkan
140 S2 - Pelajaran Dengan Mommy Shevi
141 S2 - Kecupan Pertama
142 S2 - Benci&Cinta Beda Tipis
143 S2 - Pengakuan
144 S2 - Kelulusan
145 S2 - Euforia Kelulusan
146 S2 - Rumah Mertua
147 S2 - Aulia
148 S2 - Kebutuhan
149 S2 - Kuliah
150 S2 - Pilihan Yang Salah
151 S2 - Detik Terakhir
152 S2 - Saling Mengkhawatirkan
153 S2 - Bosan
154 S2 - Merajut Kenangan
155 S2 - Malam Pertama Setelah Satu Tahun
156 S2 - Pagi Yang Manis
157 S2 - Cemburu
158 S2 - Gak Suka Makan Ati
159 S2 - Sakit
160 S2 - Konfirmasi
161 S2 - Masa Lalu
162 S2 - Ternyata ini urusannya?
163 S2 - Petaka
164 S2 - Ibu Mertua
165 S2 - Sadar
166 S2 - Berharap Ditinggalkan
167 S2 - Pisah Rumah
168 S2 - Insecure
169 S2 - Rindu
170 S2 - Antara Gengsi dan Lapar
171 S2 - Terapi
172 S2 - Dika
173 S2 - Kabar Gembira
174 S2 - Sedih Lagi Sedih Terus
175 S2 - Terkejut
176 S2 - Kembali
177 S2 - Penyatuan Kembali
178 S2 - Rutinitas Baru
179 S2 - Terapi 2
180 S2 - MoMo?
181 S2 - Berjuang Bersama
182 S2 - Semangat untuk Bangkit
183 S2 - Mulai Normal
184 S2 - Waktu
185 S2 - Waktu Belum Memihak
186 S2 - Kegilaan Sheril
187 S2 - Perkembangan Yang Baik
188 S2 - Kesedihan
189 S2 - Bertambah Tumbuh
190 S2 - Cemas, Khawatir, Takut
191 S2 - Ruang Operasi
192 S2 - Bayi Mungilnya
193 S2 - ASI
194 S2 - Ade Pangeran Jagoan Mama
195 S2 - Rindu Dunia Kuliah
196 S2 - Dunia Baru
197 S2 - Perencanaan
198 S2 - Bahu Membahu
199 S2 - 6 Bulan Berlalu
200 S2 - Butuh Waktu Berdua
201 Pengumuman
202 S2 - Berbagi Tugas
203 S2 - Sheril & Dika
204 S2 - Yang Pertama
205 S2 - Tunjukan Jika Kita Baik-Baik Saja
206 S2 - Ingat Kebahagiaan yang Dia Beri Untuk Memaafkan
207 S2 - Lupita
208 S2 - Undangan
209 S2 - Berdoa Yang Terbaik
210 S2 - Ayah Mertua
211 S2 - Antar Pria
212 S2 - Menempatkan Diri
213 S2 - Tingkah Aneh
214 S2 - Terimakasih
215 S2 - Papa? Mama?
216 S2 - Terbakar
217 S2 - Menahan Amarah
218 S2 - Kenapa Jadi Seperti Ini?
219 S2 - Benarkah ini Istrinya?
220 S2 - Ngaku Juga
221 S2 - Acuh
222 S2 - Tak Bercahaya
223 S2 - Tapi Gue Gak Hamil!
224 S2 - Apartemen
225 S2 - Gila Sih!
226 S2 - Hidup Itu Butuh Orang Lain
227 S2 - Wisuda
228 S2 - TAMAT
229 Ekstra Part 1
230 Ekstra Part 2 (I'm yours to keep)
231 Ekstra Part 3 (Like Puzzle Pieces That Got Together Perfectly)
232 Ekstra Part 4 (Dika's Wedding)
233 Ekstra Part 5 (Pricilla)
234 Ekstra Part 6 (Lifetime with you)
235 Sekilas Info
236 Ekstra Part 7 (Mom and Son)
237 Ekstra Part 8 (End of Story)
238 Bantu Vote Judul dan Cover
239 Langit Senja
240 You're My Antidote
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Kehilangan
2
Kelahiran
3
Siswa SMA
4
Diantar Alvin
5
Luna
6
Curahan hati Shera
7
Peringatan Luna
8
Pasar Malem
9
Visual Cast
10
Camping
11
Hukuman
12
Alvin Sakit
13
Menghindar Membawa Petaka
14
Peringatan
15
Cita - Cita Beda Benua
16
Mengharapkan Malaikat Penolong
17
Pertolongan Gio
18
Shera merasa iri
19
Pengakuan Shera
20
Berdamai
21
Keberangkatan Alvin
22
Bertemu Dengannya Lagi
23
Pasangan Gila
24
Hadiah Special
25
Ungkapan Alvin
26
Permintaan Konyol Shevi
27
Alvin Setuju
28
Tunangan
29
Menjadi Milikku
30
Penyesalan Alvin
31
Titik Balik
32
HAMIL ?
33
Menguatkan
34
Berita Kurang Baik
35
Ngidam
36
Gio Tahu
37
Welcome to the World Tiara Ashana
38
Pamit
39
Rasa Penasaran Alvin
40
Hidup Baru
41
Kemurkaan Alvin
42
Pencapaian
43
Tamu tak diundang
44
Shera Murka
45
Keputusan Final Om Julian
46
Adik bayi
47
Dokter Bayu
48
Marry Me ?
49
Malam Penuh Cinta
50
Mas ?
51
Prospek Kedepan
52
Sederhana Tapi Bahagia
53
Bridal Shower
54
Kejutan Indah dihari Bahagia
55
Pupus Harapan
56
Cuti Habis
57
Nyinyir
58
Akhirnya Malam yang ditunggu
59
Penghabisan
60
Nasib
61
Jarak
62
Pulang
63
Ingin Coba Ah !!
64
Cemburu
65
Marah Berlanjut
66
Tiara Hilang !! Papi Murka !
67
Kencan Dapat Anak
68
Berusaha Menghindar Malah Terjebak
69
Hadiah Dari Papi
70
Honeymoon
71
Honeymoon 2
72
Tiara's Birthday
73
Badai
74
Badai Berlanjut
75
Perang Baratayuda Berujung Petaka
76
Hidup Segan Mati Tak Mau
77
Menenagkan Diri
78
Persiapan Terakhir
79
Tiara's studio & Entertainment
80
Tanggung Jawab
81
Nikah Sirih
82
Meluapkan
83
Alvin Cemburu
84
Hanya Menjalankan Kewajiban
85
Hasutan
86
Sahabat
87
Perlakuan
88
Diusir
89
Rindu
90
Bangkit
91
Periksa Kandungan
92
Kemewahan dan Kepuasan Ranjang
93
Kembali
94
Rencana Papi Mertua
95
Memulai dari Awal
96
Hidup Baru, Rumah Baru
97
Pernikahan Lidia
98
Pernikahan Lidia ( part 2 )
99
Batal Ngambek
100
Tangis Tiara
101
Pertemuan Wali Murid
102
Emosi Menjadi Tawa
103
Cek Dokter
104
Kebahagiaan Alvin
105
Berbelanja
106
Pesta BBQ
107
Langit Malam
108
Bikin Pusing Jodi
109
Pola Tidur
110
Keluarga Shandika
111
Raka dan Reina
112
Prolog Season 2
113
S2 - Skorsing lagi!!
114
S2 - Pakai Otak bukan Otot
115
S2 - Mahkota Kekaisaran
116
S2 - Basket
117
S2 - Merasa Bersalah
118
S2 - Sikap Membingungkan Alvaro
119
S2 - Rencana Jahat Sheril
120
S2 - Mimpi Masa Kecil
121
S2 - Perhatian Alvaro
122
S2 - Bekal
123
S2 - Fakta Baru Alvaro
124
S2 - Mematahkan Hati Yang Baru Tumbuh?
125
S2 - Prom Night
126
S2 - Jebakan Sheril
127
S2 - Kantor Polisi
128
S2 - Menantu Idaman Mommy
129
S2 - Isi Hati Alvaro Sesungguhnya
130
S2 - Akad
131
S2 - Tidur Bersama
132
S2 - Sekolah
133
S2 - Apartemen
134
S2 - Gangguan Malam
135
S2 - Tembakan Dika
136
S2 - Melukai Banyak Pihak
137
S2 - Di Diamkan
138
S2 - Kerjaan Alvaro
139
S2 - Masih Di Diamkan
140
S2 - Pelajaran Dengan Mommy Shevi
141
S2 - Kecupan Pertama
142
S2 - Benci&Cinta Beda Tipis
143
S2 - Pengakuan
144
S2 - Kelulusan
145
S2 - Euforia Kelulusan
146
S2 - Rumah Mertua
147
S2 - Aulia
148
S2 - Kebutuhan
149
S2 - Kuliah
150
S2 - Pilihan Yang Salah
151
S2 - Detik Terakhir
152
S2 - Saling Mengkhawatirkan
153
S2 - Bosan
154
S2 - Merajut Kenangan
155
S2 - Malam Pertama Setelah Satu Tahun
156
S2 - Pagi Yang Manis
157
S2 - Cemburu
158
S2 - Gak Suka Makan Ati
159
S2 - Sakit
160
S2 - Konfirmasi
161
S2 - Masa Lalu
162
S2 - Ternyata ini urusannya?
163
S2 - Petaka
164
S2 - Ibu Mertua
165
S2 - Sadar
166
S2 - Berharap Ditinggalkan
167
S2 - Pisah Rumah
168
S2 - Insecure
169
S2 - Rindu
170
S2 - Antara Gengsi dan Lapar
171
S2 - Terapi
172
S2 - Dika
173
S2 - Kabar Gembira
174
S2 - Sedih Lagi Sedih Terus
175
S2 - Terkejut
176
S2 - Kembali
177
S2 - Penyatuan Kembali
178
S2 - Rutinitas Baru
179
S2 - Terapi 2
180
S2 - MoMo?
181
S2 - Berjuang Bersama
182
S2 - Semangat untuk Bangkit
183
S2 - Mulai Normal
184
S2 - Waktu
185
S2 - Waktu Belum Memihak
186
S2 - Kegilaan Sheril
187
S2 - Perkembangan Yang Baik
188
S2 - Kesedihan
189
S2 - Bertambah Tumbuh
190
S2 - Cemas, Khawatir, Takut
191
S2 - Ruang Operasi
192
S2 - Bayi Mungilnya
193
S2 - ASI
194
S2 - Ade Pangeran Jagoan Mama
195
S2 - Rindu Dunia Kuliah
196
S2 - Dunia Baru
197
S2 - Perencanaan
198
S2 - Bahu Membahu
199
S2 - 6 Bulan Berlalu
200
S2 - Butuh Waktu Berdua
201
Pengumuman
202
S2 - Berbagi Tugas
203
S2 - Sheril & Dika
204
S2 - Yang Pertama
205
S2 - Tunjukan Jika Kita Baik-Baik Saja
206
S2 - Ingat Kebahagiaan yang Dia Beri Untuk Memaafkan
207
S2 - Lupita
208
S2 - Undangan
209
S2 - Berdoa Yang Terbaik
210
S2 - Ayah Mertua
211
S2 - Antar Pria
212
S2 - Menempatkan Diri
213
S2 - Tingkah Aneh
214
S2 - Terimakasih
215
S2 - Papa? Mama?
216
S2 - Terbakar
217
S2 - Menahan Amarah
218
S2 - Kenapa Jadi Seperti Ini?
219
S2 - Benarkah ini Istrinya?
220
S2 - Ngaku Juga
221
S2 - Acuh
222
S2 - Tak Bercahaya
223
S2 - Tapi Gue Gak Hamil!
224
S2 - Apartemen
225
S2 - Gila Sih!
226
S2 - Hidup Itu Butuh Orang Lain
227
S2 - Wisuda
228
S2 - TAMAT
229
Ekstra Part 1
230
Ekstra Part 2 (I'm yours to keep)
231
Ekstra Part 3 (Like Puzzle Pieces That Got Together Perfectly)
232
Ekstra Part 4 (Dika's Wedding)
233
Ekstra Part 5 (Pricilla)
234
Ekstra Part 6 (Lifetime with you)
235
Sekilas Info
236
Ekstra Part 7 (Mom and Son)
237
Ekstra Part 8 (End of Story)
238
Bantu Vote Judul dan Cover
239
Langit Senja
240
You're My Antidote

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!