Episode 5 Pertemuan atau peringatan?

 

Di sebuah ruangan pada gedung besar yang tinggi menjulang, seorang pria tengah duduk pada kursi kehormatannya.

Memutar serta mengetuk-ketukan kepala pena di atas meja kerja beberapa kali.

 

Tampak sirat gelisah, serta ketidak fokusan pada wajah berkharisma itu.

Ia hempaskan tubuh gagahnya dengan sedikit kasar, pada penyanggah kursi.

Wajahnya mendongak keatas, dengan mata yang terpejam, serta sesekali ia akan memijit pangkal hidung atas.

"Apakah akan selalu seperti ini?, mengapa aku selalu merasa ada yang sedang menungguku disuatu tempat?, yang bahkan aku tidak tahu entah di mana tempat tersebut ?." Gumamnya lirih, dengan masih terus memijit pelan pangkal hidung.

"Tok..tok..tok..''

Suara ketukan pintu

"Maaf pak, ada tamu yang ingin menemui anda." Ucap Santi asisntennya.

"Aku belum membuat janji temu dengan siapapun hari ini, siapa dia?." Tanyanya dengan sedikit kerutan di kening.

"Nona Yolan pak, apakah anda bersedia menemuinya?." Ucapnya lagi, menjelaskan dengan penuh kesopanan.

Mendengar nama Yolan, Pria itu kembali mengerutkan kening, dan berkata "Tolong katakan padanya, saya sedang pergi keluar untuk makan siang."

''Baik pak.'' Jawab santi singkat.

"Perempuan satu ini, benar-benar membuatku selalu kerepotan dan risih, aku keluar saja agar tidak bertemu sekalian untuk makan siang." Gumamnya pelan .

Selang waktu kurang lebih 5 menit, tubuh gagahnya sudah duduk tegap di balik kemudi mobil sport merah kesayangannya.

Bersama si merah tersebut, pria yang tak lain adalah Rasya Wijaya Diningrat, melajukan mobilnya dengan cepat, membelah keramaian kota menuju sebuah tempat, yang akan memenuhi panggilan alam perut datarnya.

Mobil tersebut berhenti di area parkir, sebuah rumah makan yang saat ini, tengah "booming" menjadi bahan pembicaraan beberapa rekan-rekan kerja Rasya .

"Selamat datang tuan." Sambut hangat pelayang rumah makan, dengan senyum manis sejuta watt, begitu ia melangkah masuk ke sana.

Maklum saja, dengan wajah tampan, serta penampilan parlente yang dimiliki Rasya, ia sering memperoleh perlakuan istimewa dari orang lain disekitarnya.

Mendengar hal itu, Rasya hanya menganggukan kepala pelan.

"Mari tuan, disana ada meja kosong, silahkan...." Lanjut sang pelayan, sembari mempersilahkan Rasya menempati salah satu kursi, yang berada didekat jendela kaca, menghadap taman rumah makan tersebut.

"Ini daftar menunya tuan." Ucap pelayan itu lagi, dengan sesekali melirik pria di hadapanya saat ini.

Disiang ini, entah mengapa Rasya begitu ingin datang ke rumah makan tersebut.

Entah itu karena pujian yang ia dengar, tentang kelezatan masakan di sana. Ataukah, karena ada unsur campur tangan takdir di dalam garis hidupnya.

Hingga saat mata tajam Rasya, menangkap sesosok tubuh yang membuat jantungnya berdegup kencang.

Disana, dua orang gadis belia berjalan masuk dengan sesekali melepaskan senyum candaan.

Reflek tangan Rasya berhenti memasukkan suapan hidangan kedalam mulut.

Matanya tak berkedip beberapa saat, jantungnya berdetak kencang.

Bahkan bibir tipis itu, mengukir lengkungan panjang.

Seolah ia telah melihat, sesuatu yang berharga dan telah lama terpisah dari dirinya.

Tampak di mata hitam pekatnya, seorang gadis muda cantik melangkah berdampingan dengan gadis lain, yang sebaya menuju ke arahnya.

Namun, saat melihat keadaan ruangan rumah makan, raut wajahnya berubah menjadi suram.

Sepertinya dia bukan satu satunya, yang menikmati pemandangan di sana.

Didalam rumah makan ada beberapa pemuda lain, yang juga menatap kearah gadis itu.

Entah mengapa, ada rasa kesal dalam pikiran Rasya secara tiba-tiba.

Bahkan, didalam hati ia juga mulai merasakan percikan amarah.

Namun, dengan segera mengontrol pikiran serta hatinya.

Karena siapapun gadis itu, dia hanyalah salah satu dari mereka yang mengagumi kecantikan itu.

Akan tetapi, saat kedua gadis itu berjalan menuju kearah mejanya, jantung Rasya yang semula sudah tenang, kini kembali menunjukkan debarannya kembali.

Semakin dekat jarak mereka, semakin tak bisa dikontrol pula genderang jantung itu berdegup.

"Lup dup...lup dup..lup dup.'' Seakan hendak berlari keluar dari tempatnya, untuk menyambut gadis jelita tersebut.

"Siapa gadis itu, mengapa perasaan dan hatiku tak seperti biasanya?, apa aku mengenalnya?." Ucap Rasya lirih.

"Tapi...dilihat dari usianya, dia tidak mungkin salah satu temanku.

Namun, mengapa pikiran dan tubuhku seolah bereaksi aneh kepadanya?." Gulatnya dalam hati.

Ada perasaan bingung, serta penasaran dalam diamnya Rasya.

Semakin dekat kedua gadis tersebut dari tempat duduk yang ia tempati. Semakin gusar hati dan fikirannya.

"Rasya...Rasya...ternyata ada hari seperti ini dalam hidupmu. Bahkan lebih gilanya lagi, dia gadis yang baru kuncup, aku harus memeriksakan diri sepertinya." Pikirnya, dalam kilas senyum tipis dibibir.

"Ril ..Ren..." Terdengar salah satu gadis di meja belakangnya, tengah memanggil seseorang.

Mendengar itu, Rasya melirik ke arah pintu masuk.

Dilihatnya 2 orang pemuda yang sebaya dengan ke dua gadis tadi, berjalan mendekat kearah mereka ( Vania dan Rahartika).

Menatap kedua pemuda di sana, hati dan perasaan Rasya menjadi kurang nyaman.

Terlebih lagi, ketika melihat kedua pemuda tersebut menghampiri kedua gadis cantik itu.

Rasya merasa ada perasaan terancam.

Dalam hati, muncul rasa tidak suka kepada kedua pemuda itu.

Bahkan, kegusaran yang tadi sudah menghilang, kini muncul lagi.

"Ayolah .. bahkan aku baru saja melihatnya, dan aku juga bukan siapa-siapanya." Gumam batin Rasya, ia sedang meruntuki hati serta fikiran sendiri.

"Sepertinya, aku harus segera pergi dari sini, sebelum aku menjadi seorang Pedop*l." Gumamnya lirih.

Namun, seolah pikiran dan tubuhnya tidak saling mendukung.

Justru ia semakin menajamkan pendengaran, bukannya segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

Rasya begitu tertarik ingin mendengar, serta mengetahui lebih banyak, tentang gadis yang telah menarik perhatiaannya.

Seolah tangan, telinga, serta hati telah membuat kesepakatan tanpa seizin pikiran logisnya.

Gerak tangan Rasya semakin melambat, saat menyuapkan makanan kemulut.

Mengunyahpun juga ia lakukan dengan perlahan. Tubuhnya duduk tegak, Ia terlihat sangat gagah, tentu saja dengan indra pendengaran terpasang fokus.

Hal ini bertujuan, agar ia memiliki waktu lebih lama lagi disana, dan memuaskan hasrat Keponya yang membara.

Mungkin bagi orang lain, saat ini tindakannya adalah, suatu bentuk elegan dan kewibawaan, dalam etika tata cara makan keluarga keluarga kongl*merat ataupun kelurga bangsawan .

Namun itu bukan poin pentingnya. Yang jelas Rasya saat itu, begitu terusik akan kehadiran sang gadis, yang tak lain adalah Rahartika.

"Ika my beloved....my honey swetty cui cui ...kamu pesan dulu gih...ingat pilih yang paling ..paling murah sayang."

Terdengar olehnya lagi, suara wanita meminta dengan manja agar segera memesan makanan. Dan ia tahu bahwa itu adalah suara gadis satunya, bukan gadis yang menjadi fokusnya saat ini.

"Oh jadi namamu Ika." Gumamnya pelan, sambil tersenyum tipis.

Namun, saat ia mengingat lagi ucapan yang ia dengar tadi, dia merasa bergidik serta merasa geli.

Ucapan itu, baginya seperti obat yang akan mengaduk ngaduk isi perut.

"My lovely honey Vania ....aku akan menyukai apapun yang kau pilihkan, my swetty cui cui."

Belum lagi rasa geli, akan ucapan manja dari meja dibalik punggung menghilang, ia kembali mendengar suara manja lainnya.

Dan kali ini, ia tahu suara tersebut berasal dari wanita itu. Gadis yang sudah menarik rasa minat, dan dalam penasarannya.

Hal aneh terjadi, pada saat perkataan manja yang dia anggap sebagai hal paling nggk NGEEH baginya itu (paling anti bakal di kerjakan), justru berbanding balik 360º, saat Ika yang mengatakannya.

Perkataan tersebut, membuat ia membayangkan bahwa semua ucapan manja itu, ditujukan untuk dirinya bukan untuk Vania.

Imajinasi

" My lovely honey Rasya...aku akan menyukai apapun yang kau pilihkan...my swetty cui..cui."

Membayangkan hal itu, wajahnya memerah dan bibir tipisnya mengembang.

Akan tetapi, tiba-tiba saja ia tersadar, dan wajahnya kembali datar.

Meskipun, di sana masih ada jejak rona merah, Rasya buru-buru mengusap bibir tipisnya dengan kain, yang memang disediakan sebagai pengganti tisu.

Dan dengan suara khasnya, Rasya memanggil pelayan untuk membayar tagihan.

Ia berfikir, bahwa baginya semakin lama berada disana, maka semakin cepat ia akan di vonis mengidap kelainan jiwa, jadi ia segera mengakhiri makan siang bergemuruh itu.

"Hari ini, apakah awal dari pertemuan kita?, untuk suatu takdir masa depanku denganmu.

Ataukah, sebuah alarm peringatan agar aku menjauhimu, jika masih ingin tetap menjadi seseorang yang normal." Pikirnya dalam hati,

sebelum meninggalkan meja tersebut, setelah menyelesaikan pembayaran tagihannya.

Sedangkan bagi mereka berempat, kehadiran Rasya disana saat itu tidak membawa pengaruh apapun.

Bahkan, dapat di katakan kehadirannya tidak disadari sama sekali.

Begitupun bagi Ika, yang sudah menyebabkan rasa tidak nyaman dan mungkin, akan menjadi penyebab seorang pria dewasa kehilangan pikirannya, juga tidak menyadari apapun.

Terpopuler

Comments

S R

S R

Like sampai sini ,, Semangat berkarya thor.. Sukses pasti akan datang

2021-02-03

1

yutantia 10

yutantia 10

5 like mendarat thor
ditunggu feed back nya di karyaku
cinta diwaktu yang salah. terimakasih

2021-01-11

1

Deska wu

Deska wu

like lagi

2021-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Rahartika Rahmawan
2 Episode 2 Rahartika rahmawan
3 Episode 3 Rumah keduaku
4 Episode 4 Pertemuan atau peringatan?.1.
5 Episode 5 Pertemuan atau peringatan?
6 Episode 6 Sahabat Ayah.
7 Epiaode 7 Rasa rasa beraneka cerita.
8 Episode 8 Bolehkah cemburu?
9 Episode 9 Kesedihan untuk mimpi
10 Episode 10 Hanya ..maaf ..1.
11 Episode 11 Kami pelangi Anda
12 Episode 12 Kembali, hanya ..maaf #2
13 Episode 13 Pelatihan dan kepergian
14 Episode 14 Kepergianmu
15 Episode 15 Pelatihan dan kehampaan.
16 Episode 16 Karma dan budi *1
17 Episode 17 Karma dan budi *2
18 Episode 18 Masih di hutan.
19 Episode 19 Guratan rasa
20 Episode 20 Kesetiaan dan pengabdian.
21 Episode 21 Masih dengan kesetiaan.
22 Episode 22 Wanita wanita. kepercayan dan penghianatan.
23 Episode 23 Sahabat.
24 Episode 24 Saudara dua kehidupan.
25 Episode 25
26 Episode 26 Siapakah ???,
27 Episode 27 Bertahan untuk menang
28 Episode 28 Kekasihku dan kisahku
29 Episode 29 Pergolakan 1
30 Episode 30 Pergolakan 2.
31 Episode 31 Pergolakan 3
32 Episode 32 Masih pergolakan.
33 Episode 33 Antara bulan dan malam
34 Episode 34 Milikku
35 Episode 35 Hati dan raga miliknya.
36 Episode 36 warga lain hutan
37 Episode 37 Egois untuk cintamu .
38 Episode 38 Rindu dan benci
39 Episode 39 Masih Rindu dan Benci
40 Episode 40 Awal baru
41 Episode 41 Awal baru 2
42 Episode 42 Sarang serigala
43 Episode 43 Buah kebohongan.
44 Episode 44 Buah kebohongan 2
45 Episode 45 Hanya mampu berencana dan berusaha
46 Episode 46 Buah kebohongan 3 , pernikahan.
47 Episode 47 Ny. Janda Gu .
48 Episode 48 kesejukan sebuah kata .
49 Episode 49 Ny.janda Gu.2.
50 Episode 50 Penghianat yang terhianati
51 Episode 51 Lelahku
52 Episode 52 Menghilang.
53 Episode 53 Masih menghilang.
54 Episode 54 Kebersamaan.
55 Episode 55 Putra dan Ibu.
56 Episode 56 Jaga dia untukku.
57 Episode 57 Kebesaran hati.
58 Episode 58 Hidup masih berlanjut.
59 Episode 59 Topeng indah.
60 Episode 60 Masih dengan topeng.
61 Episode 61 Jauh dari praduga.
62 Episode 62 Kebencian dan kebenaran.
63 Episode 63 Maafkan saya.
64 Episode 64 Ibu dan saudara
65 Episode 65 Penyesalan
66 Episode 66 Hal yang berharga
67 Episode 67 Kerelaan Yongyu.
68 Episode 68 Jati diriku.
69 Episode 69 Jebakan yang menjebak.
70 Episode 70 Konflik Tumpang Tindih
71 Episode 71 Bukan meminta izin.
72 Episode 72 Perasaan kematian 1.
73 Episode 73 Perasaan kematian 2.
74 Episode 74 Meyakinkan.
75 Episode 75 Luka dan kebahagiaan.
76 Episode 76 Pernikahan penuh perencanaan.
77 Episode 77 Mungkin kematian jauh lebih baik.
78 Episode 78 Sangat.
79 Episode 79 Kemarahan Kaisar Jiang Jingwei.1.
80 Episode 80 Kemarahan Kaisar (Wuhan).2.
81 Episode 81 Kecurangan Permaisuri Yun.
82 Episode 82 Memelihara ular
83 Episode 83 Hanya tidur saja.
84 Episode 84 Malam panjang.
85 Episode 85 Kebersamaan
86 Episode 86 Pengawasan
87 Episode 87 Puluhan putra tanpa suami
88 Episode 88 Konflik (cerita Xioyu)
89 Episode 89 Masih dengan konflik.
90 Episode 90 Kebencian Janda permaisuri 1.
91 Episode 91 Kebencian Janda permaisuri 2.
92 Episode 92 Merengkuh Hati.
93 Episode 93 Telah sempurna.(18+)
94 Episode 94 Seolah tak nyata.
95 Episode 95 Berusaha menjadi biasa
96 Episode 96 Antara ibu dan adik.
97 Episode 97 Buah kesombongan dan kelicikan.
98 Episode 98 Masih dengan buah kesombongan dan kelicikan.
99 Episode 99 Guna guna
100 Episode 100 Makluk Jelmaan
101 Episode 101 Perjalanan Dewa.
102 Episode 102 Masih Dengan Perjalanan Dewa.
103 Episode 103 Hati dan Bibir yang tak sejalan.
104 Episode 104 Wangde.
105 Episode 105 Pertemuan kembali
106 Episode 106 Pertemuan kembali 2
107 Episode 107 Misteri cermin air Bulan.
108 Episode 108 Tujuh kehidupan milikku.
109 Episode 109 Gantikan dirinya.
110 Episode 110 Kecemburuan Jing.
111 Episode 111 Terkasih.
112 Episode 112. Dia dan aku.
113 Episode 113 Layaknya mimpi buruk.
114 Episode 114 Perompak dan Petapa
115 Episode 115 Merajuk.
116 Episode 116 Kedatangan rombongan.
117 Episode 117 Mimpikah?.
118 Episode 118 Jantungku singgahsanamu.
119 Episode 119 Tiga pria berbeda dalam satu rumpun yang sama.
120 Episode 120 Ancaman.
121 Episode 121 Bermuka tebal.
122 Episode 122 Murongxu negri Awan.
123 Episode 123. Memahami.
124 Episode 124 Dua tubuh satu Jantung.
125 Episode 125. Dua tubuh satu jantung.2.
126 Episode 126 Sebuah kebencian.
127 Episode 127 Sisi lain Ziaruo
128 Episode 128 Serigala Niang.
129 Episode 129 Terbongkar.
130 Episode 130 Diam dan jujur ketika di tanya.
131 Episode 131 Kemarahan jendral Feng
132 Episode 132 Xioyu dan Murongyu.
133 Episode 133 Canzuo.
134 Episode 134
135 Episode 135 Siklus kisah.
136 Episode 136 Kehamilan Ziaruo
137 Episode 137 Kecemasan
138 Episode 138
139 Episode 139. Salah siapa?.
140 Episode 140
141 Episode 141 Perjamuan.
142 Episode142 perjamuan 1
143 Episode 143 Perjamuan 2
144 Episode 144 Perjamuan 3
145 Episode 145 Gu Xianque
146 Episode 146
147 Episode 147.
148 Episode 148
149 Episode 149 Menambah selir.
150 Epiaode 150. Rencana Canzuo
151 Episode 151 Pengaruh dan kesadaran.
152 Episode 152.
153 Episode153.
154 Episode 154.
155 Episode 155. Benteng diri
156 Episode 156
157 Episode 157.
158 Episode 158
159 Episode 159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162.
163 Episode 163
164 Episode 164
165 Episode 165
166 Episode 166
167 Episode 167
168 Episode 168
169 Episode 169
170 Episode 170
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174
175 Episode 175.
176 Episode 176
177 Episode 177.
178 Episode 178
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Episode 182
183 Episode 183.
184 Episode 184
185 Episode 185
186 Episode 186
187 Episode187
188 Episode 188
189 Episode 189
190 Episode 190.
191 Episode 191 Terharu.
192 Episode 192. Kolaborasi Jing dan Rayyan.
193 Episode 193 Berusaha atau menyerah.
194 Episode 194. Datang untuk Jing.
195 Episode195 Masih membela pria lain.
196 Episode 196 Menjauh atau menghilang.
197 Episode 197 Beban yang bertambah.
198 Episode 198 Permaisuri atau calon pangeran.
199 Episode 199 Kebencian Yunsang.
200 Episode 200 Harus kuat.
201 Episode 201 Manusia biasa.
202 Episode 202 Putra kita sangat kuat.
203 Episode 203 Bukan 7 bulan.
204 Episode 204 Menemui selir Gu.
205 Episode 205 Bertekad.
206 Episode 206 Pinjam tangan.
207 Episode 207 Perselisihan.
208 Episode 208 Salah difahami.
209 Episode 209. Sama sama menderita.
210 Episode 210. Pemilik Yincang.
211 Episode 211. Berbalik.
212 Episode 212. Sura yang tampan.
213 Episode 213
214 Episode 214.
215 Episode 215 Ungkapan perpisahan 18+.
216 Episode 216. Kita kembali.
217 Epispde 217 Ziaruo yang lain.
218 Epiaode 218 Harapan.
219 Epiaode 219. Kelahiran Jiang wei yun.
220 Episode 220 Kerinduannya kesedihanku.
221 Epiaode 221. Selir Fengjiu.
222 Episode 222 Perubahan.
223 Episode 223. Berdarah di jantung.
224 Episode 224 Menggetarkan langit.
225 Episode 225 Memakan rumput muda.
226 Episode 226 Cangge.
227 Episode 227. Kesempatan dari Dewa.
228 Episode 228. Tak dapat mengatur hati
229 Episode 229. Mudah di ucapkan sulit dilakukan.
230 Episode 230. Datang sebagai rival.
231 Episode 231 Beda warna.
232 Episode 232. Uang tetap uang.
233 Episode 233. Buka Cadar.
234 Episode 234. Pahatan dewa.
235 Episode 235 Pertemuan kembali.
236 Episode 236. Pewaris Xia.
237 Episode 237. Menyesal.
238 Episode Penjelasan
239 Episode 239 Membujuk.
240 Episode 240 Pengakuan.
241 241. Pewaris Xia.1
242 242 Pewaris Xia 2
243 Episode 243 Penjahat mulia.
244 244 Mengikuti ke Yincang.
245 Episode 245. Tuan.
246 Episode 246. Peluang kesenangan.
247 Episode 247. Rela.
248 Episode 248
249 Episode 249. Berubah.
250 Episode 250. Saudara angkat.
251 Episode 251
252 Episode 252. Sosok misterius.
253 Episode 253
254 Episode 254
255 Episode 255.
256 Episode 256.
257 Beraninya kau.
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Episode 1 Rahartika Rahmawan
2
Episode 2 Rahartika rahmawan
3
Episode 3 Rumah keduaku
4
Episode 4 Pertemuan atau peringatan?.1.
5
Episode 5 Pertemuan atau peringatan?
6
Episode 6 Sahabat Ayah.
7
Epiaode 7 Rasa rasa beraneka cerita.
8
Episode 8 Bolehkah cemburu?
9
Episode 9 Kesedihan untuk mimpi
10
Episode 10 Hanya ..maaf ..1.
11
Episode 11 Kami pelangi Anda
12
Episode 12 Kembali, hanya ..maaf #2
13
Episode 13 Pelatihan dan kepergian
14
Episode 14 Kepergianmu
15
Episode 15 Pelatihan dan kehampaan.
16
Episode 16 Karma dan budi *1
17
Episode 17 Karma dan budi *2
18
Episode 18 Masih di hutan.
19
Episode 19 Guratan rasa
20
Episode 20 Kesetiaan dan pengabdian.
21
Episode 21 Masih dengan kesetiaan.
22
Episode 22 Wanita wanita. kepercayan dan penghianatan.
23
Episode 23 Sahabat.
24
Episode 24 Saudara dua kehidupan.
25
Episode 25
26
Episode 26 Siapakah ???,
27
Episode 27 Bertahan untuk menang
28
Episode 28 Kekasihku dan kisahku
29
Episode 29 Pergolakan 1
30
Episode 30 Pergolakan 2.
31
Episode 31 Pergolakan 3
32
Episode 32 Masih pergolakan.
33
Episode 33 Antara bulan dan malam
34
Episode 34 Milikku
35
Episode 35 Hati dan raga miliknya.
36
Episode 36 warga lain hutan
37
Episode 37 Egois untuk cintamu .
38
Episode 38 Rindu dan benci
39
Episode 39 Masih Rindu dan Benci
40
Episode 40 Awal baru
41
Episode 41 Awal baru 2
42
Episode 42 Sarang serigala
43
Episode 43 Buah kebohongan.
44
Episode 44 Buah kebohongan 2
45
Episode 45 Hanya mampu berencana dan berusaha
46
Episode 46 Buah kebohongan 3 , pernikahan.
47
Episode 47 Ny. Janda Gu .
48
Episode 48 kesejukan sebuah kata .
49
Episode 49 Ny.janda Gu.2.
50
Episode 50 Penghianat yang terhianati
51
Episode 51 Lelahku
52
Episode 52 Menghilang.
53
Episode 53 Masih menghilang.
54
Episode 54 Kebersamaan.
55
Episode 55 Putra dan Ibu.
56
Episode 56 Jaga dia untukku.
57
Episode 57 Kebesaran hati.
58
Episode 58 Hidup masih berlanjut.
59
Episode 59 Topeng indah.
60
Episode 60 Masih dengan topeng.
61
Episode 61 Jauh dari praduga.
62
Episode 62 Kebencian dan kebenaran.
63
Episode 63 Maafkan saya.
64
Episode 64 Ibu dan saudara
65
Episode 65 Penyesalan
66
Episode 66 Hal yang berharga
67
Episode 67 Kerelaan Yongyu.
68
Episode 68 Jati diriku.
69
Episode 69 Jebakan yang menjebak.
70
Episode 70 Konflik Tumpang Tindih
71
Episode 71 Bukan meminta izin.
72
Episode 72 Perasaan kematian 1.
73
Episode 73 Perasaan kematian 2.
74
Episode 74 Meyakinkan.
75
Episode 75 Luka dan kebahagiaan.
76
Episode 76 Pernikahan penuh perencanaan.
77
Episode 77 Mungkin kematian jauh lebih baik.
78
Episode 78 Sangat.
79
Episode 79 Kemarahan Kaisar Jiang Jingwei.1.
80
Episode 80 Kemarahan Kaisar (Wuhan).2.
81
Episode 81 Kecurangan Permaisuri Yun.
82
Episode 82 Memelihara ular
83
Episode 83 Hanya tidur saja.
84
Episode 84 Malam panjang.
85
Episode 85 Kebersamaan
86
Episode 86 Pengawasan
87
Episode 87 Puluhan putra tanpa suami
88
Episode 88 Konflik (cerita Xioyu)
89
Episode 89 Masih dengan konflik.
90
Episode 90 Kebencian Janda permaisuri 1.
91
Episode 91 Kebencian Janda permaisuri 2.
92
Episode 92 Merengkuh Hati.
93
Episode 93 Telah sempurna.(18+)
94
Episode 94 Seolah tak nyata.
95
Episode 95 Berusaha menjadi biasa
96
Episode 96 Antara ibu dan adik.
97
Episode 97 Buah kesombongan dan kelicikan.
98
Episode 98 Masih dengan buah kesombongan dan kelicikan.
99
Episode 99 Guna guna
100
Episode 100 Makluk Jelmaan
101
Episode 101 Perjalanan Dewa.
102
Episode 102 Masih Dengan Perjalanan Dewa.
103
Episode 103 Hati dan Bibir yang tak sejalan.
104
Episode 104 Wangde.
105
Episode 105 Pertemuan kembali
106
Episode 106 Pertemuan kembali 2
107
Episode 107 Misteri cermin air Bulan.
108
Episode 108 Tujuh kehidupan milikku.
109
Episode 109 Gantikan dirinya.
110
Episode 110 Kecemburuan Jing.
111
Episode 111 Terkasih.
112
Episode 112. Dia dan aku.
113
Episode 113 Layaknya mimpi buruk.
114
Episode 114 Perompak dan Petapa
115
Episode 115 Merajuk.
116
Episode 116 Kedatangan rombongan.
117
Episode 117 Mimpikah?.
118
Episode 118 Jantungku singgahsanamu.
119
Episode 119 Tiga pria berbeda dalam satu rumpun yang sama.
120
Episode 120 Ancaman.
121
Episode 121 Bermuka tebal.
122
Episode 122 Murongxu negri Awan.
123
Episode 123. Memahami.
124
Episode 124 Dua tubuh satu Jantung.
125
Episode 125. Dua tubuh satu jantung.2.
126
Episode 126 Sebuah kebencian.
127
Episode 127 Sisi lain Ziaruo
128
Episode 128 Serigala Niang.
129
Episode 129 Terbongkar.
130
Episode 130 Diam dan jujur ketika di tanya.
131
Episode 131 Kemarahan jendral Feng
132
Episode 132 Xioyu dan Murongyu.
133
Episode 133 Canzuo.
134
Episode 134
135
Episode 135 Siklus kisah.
136
Episode 136 Kehamilan Ziaruo
137
Episode 137 Kecemasan
138
Episode 138
139
Episode 139. Salah siapa?.
140
Episode 140
141
Episode 141 Perjamuan.
142
Episode142 perjamuan 1
143
Episode 143 Perjamuan 2
144
Episode 144 Perjamuan 3
145
Episode 145 Gu Xianque
146
Episode 146
147
Episode 147.
148
Episode 148
149
Episode 149 Menambah selir.
150
Epiaode 150. Rencana Canzuo
151
Episode 151 Pengaruh dan kesadaran.
152
Episode 152.
153
Episode153.
154
Episode 154.
155
Episode 155. Benteng diri
156
Episode 156
157
Episode 157.
158
Episode 158
159
Episode 159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162.
163
Episode 163
164
Episode 164
165
Episode 165
166
Episode 166
167
Episode 167
168
Episode 168
169
Episode 169
170
Episode 170
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174
175
Episode 175.
176
Episode 176
177
Episode 177.
178
Episode 178
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Episode 182
183
Episode 183.
184
Episode 184
185
Episode 185
186
Episode 186
187
Episode187
188
Episode 188
189
Episode 189
190
Episode 190.
191
Episode 191 Terharu.
192
Episode 192. Kolaborasi Jing dan Rayyan.
193
Episode 193 Berusaha atau menyerah.
194
Episode 194. Datang untuk Jing.
195
Episode195 Masih membela pria lain.
196
Episode 196 Menjauh atau menghilang.
197
Episode 197 Beban yang bertambah.
198
Episode 198 Permaisuri atau calon pangeran.
199
Episode 199 Kebencian Yunsang.
200
Episode 200 Harus kuat.
201
Episode 201 Manusia biasa.
202
Episode 202 Putra kita sangat kuat.
203
Episode 203 Bukan 7 bulan.
204
Episode 204 Menemui selir Gu.
205
Episode 205 Bertekad.
206
Episode 206 Pinjam tangan.
207
Episode 207 Perselisihan.
208
Episode 208 Salah difahami.
209
Episode 209. Sama sama menderita.
210
Episode 210. Pemilik Yincang.
211
Episode 211. Berbalik.
212
Episode 212. Sura yang tampan.
213
Episode 213
214
Episode 214.
215
Episode 215 Ungkapan perpisahan 18+.
216
Episode 216. Kita kembali.
217
Epispde 217 Ziaruo yang lain.
218
Epiaode 218 Harapan.
219
Epiaode 219. Kelahiran Jiang wei yun.
220
Episode 220 Kerinduannya kesedihanku.
221
Epiaode 221. Selir Fengjiu.
222
Episode 222 Perubahan.
223
Episode 223. Berdarah di jantung.
224
Episode 224 Menggetarkan langit.
225
Episode 225 Memakan rumput muda.
226
Episode 226 Cangge.
227
Episode 227. Kesempatan dari Dewa.
228
Episode 228. Tak dapat mengatur hati
229
Episode 229. Mudah di ucapkan sulit dilakukan.
230
Episode 230. Datang sebagai rival.
231
Episode 231 Beda warna.
232
Episode 232. Uang tetap uang.
233
Episode 233. Buka Cadar.
234
Episode 234. Pahatan dewa.
235
Episode 235 Pertemuan kembali.
236
Episode 236. Pewaris Xia.
237
Episode 237. Menyesal.
238
Episode Penjelasan
239
Episode 239 Membujuk.
240
Episode 240 Pengakuan.
241
241. Pewaris Xia.1
242
242 Pewaris Xia 2
243
Episode 243 Penjahat mulia.
244
244 Mengikuti ke Yincang.
245
Episode 245. Tuan.
246
Episode 246. Peluang kesenangan.
247
Episode 247. Rela.
248
Episode 248
249
Episode 249. Berubah.
250
Episode 250. Saudara angkat.
251
Episode 251
252
Episode 252. Sosok misterius.
253
Episode 253
254
Episode 254
255
Episode 255.
256
Episode 256.
257
Beraninya kau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!