Satu persatu menyusul Ramalla melakukan pengujian tingkat spirit.
“Ah…masih ditingkat tiga.” Bocah laki-laki mengeluh.
“Biasmu sudah berwarna keemasan, itu artinya kamu sudah berada di tingkat tiga level puncak. Sebentar lagi akan menembus ke tingkat empat.” Hibur temannya.
“Aku aja masih bias kuning, masih satu level lebih rendah darimu.”
Selain 12 Tingkatan sebelum menjadi roh spirit, setiap tingkatan juga dibagi menjadi tiga level. Level awal, level menengah dan level puncak. Level dari tingkat spiritual dapat lihat dari bias warna aura yang dikeluarkan pengguna spiritual.
Seperti spiritual tingkat pertama level awal akan mengeluarkan aura warna jingga bias putih.
Spiritual tingkat pertama level menengah akan mengeluarkan aura warna jingga bias kuning.
Spiritual tingkat pertama level puncak akan mengeluarkan aura warna jingga bias keemasan.
Spiritual tingkat kedua level awal akan mengeluarkan aura warna kuning muda bias putih.
Spiritual tingkat kedua level menengah akan mengeluarkan warna aura kuning muda bias kuning.
Spiritual tingkat kedua level puncak akan mengeluarkan warna aura kuning muda bias keemasan. Begitu seterusnya.
Warna aura yang dipancarkan oleh energy spiritual Ramalla di batu uji adalah warna hijau muda bias putih yang menandakan kalau dia spirit tingkat empat level awal. Meski hanya berbeda level meski di tingkat yang sama, kemampuan spirit juga memiliki perbedaan kekuatan yang jelas.
Semakin tinggi tingkatan dan level, semakin sulit juga untuk dicapai. Kenaikan level dan tingkatan spiritual seseorang ditentukan oleh banyaknya energy spiritual yang bisa diserap dan dipadatkan inti spirit dalam tubuh seseorang. Makanya, ada dua hal yang menentukan kemajuan cepat seorang spirit, yakni bakat dan sumber daya.
Seseorang yang memiliki inti spirit yang bisa menyerap energy spiritual dan memadatkannya diatas rata-rata orang akan mengalami peningkatan spirit yang cepat. Namun, itu akan melambat bila dia tidak memiliki sumber daya spiritual untuk dihisap energy spiritualnya.
Orang yang kemampuan rata-rata bila maju lebih cepat bila dia memiliki sumber daya spiritual yang banyak karena dia bisa menyerap energy spiritual walaupun perlahan tapi terus menerus. Energi spiritual bisa berasal dari batu roh spirit, cristal roh spirit, ramuan, pil dan senjata khusus yang memiliki energy spiritual. Hal –hal inilah yang menjadi sumber daya spirit yang tak ternilai harganya.
Makanya, dahulu kala, hanya orang-orang bangsawan yang bisa menggunakan spiritual karena hanya kalangan bangsawan yang memiliki dua sumber penting seorang spirit, bakat. Hutan purba, kuburan para spirit, wilayah yang perna dikuasai tokoh besar spirit, goa-goa pengasingan diri roh spirit, binatang spiritual dan masih banyak lagi sumber energy spiritual yang bisa menjadi sumber daya gratis bagi pengelola spiritual untuk mendapatkan energy spiritual dalam mengembangkan diri mereka.
Sebenarnya, energy spiritual tersebar diseluruh udara, hanya saja energy itu makin menipis dan ringan karena telah banyak diserap oleh tubuh manusia.
Miang merekam semua tingkatan generasi muda keluarga La ero.
“Ternyata sudah tingkat empat level menengah.” Kata anak laki-laki jangkung.
“Kamu mencapai level ini juga, kan, Bangnya?.” Anak laki –laki itu menoleh pada bocah yang berjongkok menggigit rumput di barisan antrian. Dia hanya menyeringai perkataan anak jangkung barusan.
“Wahh… puang Bamba sangat berbakat.Hanya butuh setengah tahun untuk naik ke level menengah.” Seru Ramalla dengan senyum menyanjung.
“Ah…biasa saja.” Ucapnya merendah meninggalkan batu uji.
Anak berikutnya menuju batu uji. Puang Bamba ini juga mendapat banyak pujian dari teman-temannya.
“Sekarang giliranku, aku sudah berlatih keras beberapa bulan ini. Harusnya ada hasil, bukan?!.”
Anak laki-laki yang tadi dipanggil oleh puang Bamba melenggang dengan ceroboh, dengan penuh percaya ke batu uji.
Dia membungkuk ke penatua kedua.
“Tuan, saya akan menguji.” Penatua mengangguk.
“Meskipun dia ceroboh dan berantakan, dia sopan.”Bisik Hining.
Miang mengangguk. “Beberapa dari mereka tidak membungkuk hormat pada penatua. Sepertinya, aturan keluarga La Wero mulai longgar.”
Hining hanya bisa tersenyum canggung. Anak-anak yang tidak membungkuk hormat adalah kelompok Ramalla dan puang Bamba karena orang tua mereka memiliki identitas dan wewenang di keluarga ini. Namun, Hining tahu, identitas Miang jauh diatas mereka. Kalau gadis ini membuka mulutnya untuk mengecam mereka, baik Ramalla maupun Puang Bamba akan mengalami kerugian.
“Hemmm…Spiritual tingkat empat level puncak.” Penatua dua berkata melihat aura berwarna hijau muda bias keemasan memancar dari batu uji.
“Bagaimanapun, aku benar-benar bekerja keras untuk ini.” Bangnya menggaruk kepalanya.
Dia memberi hormat sebelum berlalu dari hadapan penatua kedua, tidak lupa melempar senyum usil kearah puang Bamba yang bermuka masam melihatnya lebih unggul.
“Sekarang giliran kita.” Hining berbisik mengingatkan Miang sebelum melangkah ke depan batu uji.
“Hemm… kamu sudah berada di tingkat lima level awal. Penatua pertama benar-benar tidak bekerja sia-sia.”
Hining tersenyum rendah hati.” Penatua terlalu memuji. Ini berkat sumber daya keluarga La Wero.”
“Hhu…penatua pertama pasti memberinya sumber daya lebih dari kita.” Ramalla mendengus kesal. Dia hanya beda setahun dari Hining tapi kemampuan Hining jauh melampauinya.
“Hining memang punya bakat ini sejak kecil.” Puang Bamba tidak menyembunyikan kekagumannya membuat Ramalla makin membenci Hining dalam hati.
“Berikutnya!.” Pengawas disamping penatua kedua memanggil. Miang berjalan ke depan penatua kedua.
“Kamu….?.” Penatua kedua merasa asing dengan murid di depannya.
“Saya Miang.” Menyodorkan token pengenalnya untuk dicatat.
Token asli Miang adalah kayu warna ungu tapi untuk menyamarkan identitasnya dia meminta ata’ Sati memberinya token kayu hitam seperti murid lainnya.
“No….”
“Penatua, saya akan melakukannya.” Miang cepat menyela. Dia meletakkan tangannya di batu uji.
Penatua kedua juga tidak melanjutkan perkataannya. Tindakan gadis didepannya jelas ingin menyembunyikan identitasnya.
Batu uji memancarkan warna aura hijau terang bias keemasan. Seketika murid lain melongo. Peringkat tertinggi sejauh ini adalah Hining spiritual tingkat lima level awal. Gadis ini jelas lebih muda dari Hining dan sudah melampauinya.
“Spiritual tingkat lima level puncak.” Ujar penatua kedua manggut-manggut.
“Teruslah berlatih dan bekerja keras. Harapan keluarga La Wero ada di tanganmu.” Dia memberi nasehat dengan bijak.
“Ahh…garis keturunan bangsawan kerajaan memang mencengangkan bahkan dia masih menyembunyikan tingkat sebenarnya.” Guman penatua kedua dalam hati.
Sebenarnya, Miang sudah berada di tingkat enam level menengah tapi dia selalu ingat nasehat ibunya untuk menyimpan kekuatan aslinya sebagai kartu truf disaat genting. Karenanya, dia mengurangi kekuatan saat berada di depan batu uji.
“Siapa dia?.”
“Wah…levelnya sudah setinggi itu?.”
“Kurasa dia lebih muda dari Hining, tingkatnya malah lebih tinggi.”
Para murid seketika berdiskusi.
“Kita kedatangan kawan dan saingan baru yang layak.” Bangnya menyeringai merangkul teman di dekatnya.
“Ini akan jadi motivasi kita.”
“kamu saja yang termotivasi, aku capek mengikuti mu.”
“Tapi levelmu naikkan?.”
Temannya melepaskan tangan Bangnya.”Aku masih ingin hidup, berlatih denganmu membuatku sekarat.”
“Hining, siapa teman di dekatmu?.” Puang Bamba berseru langsung kearah Hining saat Miang tiba di dekat Hining.
“Dia akan berada disini, kalian akan saling kenal juga nanti.” Jawab Hining sebelum meninggalkan aula latihan bersama Miang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Mưa buồn
Seru abis 🤩
2025-03-10
0