Pada saat ini vino merasakan perubahan yang signifikan terhadap tubuhnya.
Seperti tubuhnya makin berisi,wajah sedikit menjadi lebih tampan ,badan atletis, ia pun melompat kegirangan.
Setelah beberapa saat ia pun kembali tenang,ia berpikir.
"Sekarang aku harus ngapain,kerja?,tapi sudah ada tumpukan emas di dalam cincin ku,apa yang harus kulakukan sekarang di kota ini"
Ucap vino,ia berpikir apa yang harus ia kejar sekarang ,kekayaan, tetapi bahkan ia lebih kaya dibanding orang terus di kota buana .
"Aih, sudahlah tidur dulu besok baru dipikirin"
Ucap vino,setelah itu ia pun tidur dengan pulas.
Keesokan paginya ia terbangun dari tidurnya, karena perutnya sudah berbunyi kelaparan,setelah Melik jam 07:20 ia pun segera mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.
Setelah sampai di kamar mandi, ia ternganga ,bagaimana tidak ,ada barisan yang sangat panjang di kamar mandi tersebut,seperti orang ngantri sembako.
"Aih, bagaimana aku mau mandi kalau begini,kalau nunggu pasti sampai jam 10 belum selesai,sudahlah cari makan dulu"
Ia pun kembali ke kosannya untuk mengembalikan handuk ,serta mengambil beberapa uang untuk sarapan.
Ia pun berjalan keluar dari kosannya, setelah beberapa waktu ia menemukan ,warung pecel
Ia segera menghampirinya,
"Misi buk pesen pecelnya satu ,sama teh anget 1"
Setelah memasuki warung vino langsung memesan.
"Baik mas ,mohon ditunggu ya mas"
Ucap ibu pedagang pecel dengan ramah.
"Siap bu"
Jawab vino
"Saya sepertinya belum pernah liat mas,apa mas orang baru disini"
Tanya ibu pedagang pecel bernama Bu ijah itu kepada vino,sambil meracik pesanan.
"Iya Bu,saya baru saja pindah kemarin ,saya merantau Bu dari desa."
Jawabku ramah.
"Oh ,pantes saja saya baru liat masnya,ini mas pesananya"ucap ibu Inah sambil memberikan sepiring pecel dan juga teh anget.
" oh iya Bu,terimakasih"
Jawabku,sembari langsung memakan makanan itu.
"Masnya harus hati-hati hidup di kota,banyak kriminalitas, jadi masnya harus berhati-hati bila pergi kemanapun itu"
Ucap Bu Ijah memberi nasihat.
"Iya Bu, makasih informasinya ,oh ini uangnya,saya pergi dulu "
Ucap vino sambil melangkahkan kaki pergi dari warung itu,tetapi sebelum ia keluar dari warung itu ,terdengar suara. Brak,meja dagangan Bu Ijah di tendang oleh seseorang.
Jadi ia pun menoleh dan mendapati 4 orang sangar yang sedang mengobrak-abrik dagangan Bu ijah.senyum tersungging muncul di bibir vino,ia tak berharap bahwa ia akan bertemu preman yang sebelumnya menghajarnya sampai masuk rumah sakit.
"Cepat bayar uang perlindungan"
Tio membentak Bu Ijah dengan ganas.
"Saya baru buka, saya belum memiliki uang untuk membayar biaya perlindungan"
Jawab Bu Ijah ketakutan.
"Apa maksudmu tidak punya uang untuk membayar biaya perlindungan ,apakah kamu ingin warungmu kurasakan dengan tanah"
Ucap ganas tio sambil melotot.
"Jangan,jangan hancurkan warung saya, saya bayar,saya bayar"
ucap Bu Ijah ketakutan dan gugup.
"Itu baru bagus mana uangnya"
Ucap tio kembali halus
"Ini uangnya"
Ucap bu ijah sambil memberikan uang pecahan seratus ribu dua.
"Apa ini ,dua ratus ribu,bukanya kamu tahu ,biya perlindungan ,sebesar lima ratus ribu"
Ucap tio kembali dengan ganas.
"Tapi uang saya tinggal itu ,saya tidak punya uang lagi"
Ucap Bu Ijah ketakutan.
"Saya tidak mau tahu ,bayar sekarang juga ,kalau tidak saya ratakan warung ini dengan tanah"
Ucap tio berteriak keras,hingga mendatangkan sekerumunan warga ,banyak warga ingin membantu Bu Ijah tetapi Meraka tidak berani di karenakan,orang di belakang preman tersebut ,ia adalah bos Jamal,orang yang berkuasa di daerah itu.
Ia adalah orang yang sangat kejam,terdengar beberapa berita bahwa orang yang memprovokasinya tidak akan hidup lagi,jadi mereka hanya bisa menonton dengan sedih.
"Tolong jangan hancurkan warung saya ,ini adalah penghasilan untuk anak-anak saya ,kalau Anda menghancurkannya bagaimana dengan nasib anak anaku"
Ucap Bu Ijah menangis sambil memeluk kaki tio.
"Saya tidak peduli dengan kehidupanmu,kalau mau warungmu tidak dihancurkan ,makanya bayar"
Ucap ganas tio sambil menendang bu ijah.
"Tapi uang saya tinggal itu tuan ,saya benar-benar tidak mempunyai uang lagi,tolong jangan hancurkan warung saya"
Ucap Bu Ijah memohon sambil menangis.
"Baiklah jika kamu bersikeras tidak membayar,semuanya ayo hancurkan warung ini"
Ucap tio kepada tiga rekanya,ketiga rekanya pun langsung mengambil batu yang ada di pinggir jalan dan bersiap menghancurkan warung di depanya.
Tetapi sebelum mereka bertindak ,terdengar suara orang.
"Apakah ini kelakuan anjing bajingan seperti kalian "
Setelah itu seseorang muncul dari dalam kerumunan,tak lain orang itu adalah vino,ia sudah tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menekan emisi,jadi ia pun langsung beraksi.
Orang -orang yang berkerumun itu banyak yang berbiski.
"Siapa anak muda itu"
"Siapa orang gila yang berbicara seperti itu"
"Apakah pemuda itu sudah bosan hidup ,jadi ia memprovokasinya orang hebat"
Vino tidak menghiraukan perkataan orang-orang di sekitarnya, ia maju menghampiri tio dan yang lainya.
"Oh ,kukira siapa ternyata pengecut yang sudah pernah kuinjak"
Ucap menghina tio kepada vino
"Pergilah dari sini anjing bajingan jangan menggangu orang lain mencari nafkah"
Ucap vino dengan dingin.
"Apakah kamu tau siapa aku anak muda,jika kamu tahu kusarankan kamu segera pergi dari hadapanku,sebelum aku membunuhmu"
Ucap tio kasar ,ia tak terima dengan hinaan vino.
"Membunuhku, seorang anjing bajingan seperti kalian akan membunuhku,bagaimana caranya,menjilati kakiku"
Ucap vino dengan penuh penghinaan.
"Sepertinya pelajaran kemarin kurang menyakitkan,baiklah kalau begitu,teman-teman ayo patahkan tangan dan kakinya"
Mendengar ejekan vino tio menjadi muram dan ia pun berkata dengan bengis.keempat orang itupun langsung mengepung vino dari segala sisi.
Walaupun vino tidak punya pengalaman bertarung ia sekarang adalah seorang kultivator,jadi mudah baginya untuk mengalahkan 4 orang di hadapannya.
Tio dan ketiga orang itupun langsung menyerang ,ada yang membawa tongkat,membawa bata ,membawa pisau.
Salah satu orang menyerang vino dengan tongkat yang di arahkan ke kepalanya.
Vino segera menghindar ke samping dan langsung menendang orang itu sampai terbang 1,5 meter kebelakang dan langsung memuntahkan darah dan pingsan.
Melihat 1 orang anak buahnya pingsan satu tendangan, tio pun langsung terkejut tetapi itu tak berselang lama dan wajahnya kembali muram.
"Ayo kita sedang bersama anak ini memliki sedikit kemampuan"
Tio berteriak dengan keras
Ketiganya pun langsung menyerang vino secera bersamaan.
Setelah beberapa saat dua orang lainya pingsan ,tinggal tio sendiri yang masih sadarkan diri, dan mundur ketakutan melihat vino mendekatinya.
"Jangan mendekat,aku adalah anak buah bos Jamal jika kau menyakitiku dia akan membunuhmu"
Ucap tio ketakutan sambil memberi peringatan kepada vino.
"Aku tidak peduli siapa bosmu tapi kamu mengatakan akan mematahkan tangan dan kakiku,jadi aku dengan baik hati akan membiarkannya mencoba seperti apa sakitnya tangan dan kakinya"
Ucap vino dingin , mengambil pisau tio yang tergeletak di tanah dan mendekati tio ddengan senyum mengerikan.
"Tolong sobat ,jangan lakukan itu kepadaku ,ini bisa di bicarakan dengan damai.
Ucpa tio ketakutan ,ia tahu bahwa nama bos Jamal tidak berguna di hadapan bocah itu ,jadi dia segera meminta pengampunan.
Tapi vino tak menghiraukannya dia terus berjalan mendekat,setelah sampai di dekat tio ,ia pun langsung menggunakan metode yang ada di otaknya.
Mematahkan kaki dan tangan tio sesuai informasi yang terdapat di memori otaknya,langkah itu sangat kejam karena orang itu akan langsung menjadi cacat.
Dan hanya vino yang bisa mengobatinya.
" Ah tanganku,tolong,Ah kakiku"
Tio menjerit kesakitan,setelah itu ia pingsan karena rasa sakit itu.
Setelah itu vino mendatangi Bu ijah.
"Bu ini ada sedikit rezeki dari saya ,tolong diterima"
Ucap vino sambil memberikan uang 1 juta kepada Bu Ijah lalu pergi.
Bu Ijah yang baru sadar dari keterkejutan, ia berterima kasih di dalam hati.
Beberapa bisikan terdengar dari kerumunan.
"Hebat sekali anak muda itu"
"Para preman itu pantas di beri pelajaran,karena sudah terlalu sering meresahkan para pedagang"
"Apakah pemuda itu dewa yang diutus untuk memberi pelajaran kepada para bajingan itu".
Setelah itu buatlah kerumunan itu dengan hati senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments