melihat banyak pesan dari berbagai temannya, Austin pun kaget dan memeriksanya satu persatu..
dan kedua temen terdekat ku ternyata sudah sering mengubungiku, yaitu alden Reinhard dan Albert Leonhard mereka adalah anak masing masing dari Duke di Kekaisaran ini dan ayah mereka juga merupakan teman ayahku..
_albert Leonhard_
"Austin, aku dengar kamu sudah sembuh?" pesannya padaku..
"Austin apa kamu benar benar bertunangan dengan aulia? " pesannya lagi tetapi masih tidak ada jawaban karena Austin sendiri baru mengetahuinya sekarang dan setelah itu adalah Albert men spam telfon akan tetapi hp ku sudah tersilend, sehingga tidak akan keluar suaranya..
Dengan begitu Austin pun membalas chat chat dari Albert..
Setelah selesai mengirim pesan kapada Albert, sekarang Austin membuka room chat nya dengan alden, dan ternyata pesannya juga sama saja pertanyaan nya dan Austin pun langsung membalasnya tanpa menunggu lama..
Setelah selesai mengirimi pesan satu persatu Austin pun ingin segera tidur karena sudah tidak sabar menantikan hari esok..
"lebih baik aku segera tidur, karena besok adalah hari pertunangan ku dengan aulia, " ucap Austin tidak sabar..
"baiklah aku tidur dulu, selamat tidur alexa dan Zephyra. " ucap Austin..
{selamat tidur juga tuan. } jawab alexa..
[selamat tidur juga Austin] jawab Zephyra juga...
Dengan begitu Austin pun langsung menutup matanya dan tertidur lelap..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ke esokan harinya..
(09.20)
Austin sudah bangun tidur dan merapikan dirinya sendiri, sekarang dia sedang menunggu kedatangan Duke Magnus selaku ayah dari aulia dan calon ayah mertua Austin sendiri..
Sekarang Austin sedang berada di ruang tamu bersama keluarganya serta aulia dan bibi greta..
"bagaimana Austin, apakah kamu sudah tidak sabar untuk segera bertunangan dengan aulia? " tanya bibi greta..
"tentu saja bibi, aku sudah sangat tidak sabar hehe" kata ku padanya terkekeh..
"oiya Austin, tolong jaga sikap mu nanti ya, karena kaisar beserta pangeran lainnya dan putri juga akan datang, " ucap ayahku memberi tauku..
"baik ayah" kata ku padanya..
sejujurnya Austin sudah mengantisipasi kaisar akan datang, karena dia tau bahwa ayahnya juga orang penting Kekaisaran, jadi kaisar pasti akan datang dan memberi hormat..
Dan tidak lupa bahwa kakek ku dari keluarga ibu ku juga akan datang, karena kakek dari keluarga ayahku sudah meninggal...
kakek ku dari pihak ibu bernama Alaric Amstraim, dia adalah salah satu orang terkuat di dunia ini dengan menginjakkan kakinya di tingkat leluhur menengah bersanding dengan orang orang kuat yang ada..
maka dari itu keluarga Alistair selalu di hormati, tentu saja karena peran kakek ku yang menjadi salah satu manusia terkuat..
Dan untuk bibi dan paman ku, mungkin hanya bibi yang akan datang, karena paman sendiri terlalu sibuk dengan urusan keluarga Amstraim apalagi ketika kakek ku yang akan meninggalkan kawasannya, karena peringkat leluhur adalah bencana berjalan, jadi mereka memiliki perjanjian untuk tidak pergi secara sembarangan jika tidak di undang di acara resmi dll..
"baik ayah, aku akan bersikap masuk akal, jika tidak ada orang yang menganggu dan menghina keluarga kita, " jawab ku padanya yang membuat ibu tersenyum
"memang siapa yang berani menghina kita jika kakek mu ada disini? " tanya ibuku, yang membuat ayahku bergidik ngeri..
yah karena ayah selalu berselisih dengan kakek ku, karena kakek ku terlalu menyayangi ibuku, maka dari itu jika kakek melihat ibu yang tangannya lecet sedikit pun, akan menghajar ayahku dengan dalih hanya sparing, sungguh nasib yang kasihan sekali..
"hah..." Austin menghela nafas..
mengetahui bahwa anaknya sedang bersuka cita untuknya membuat alis Arden pun berkedut dan memperingati nya..
"ingat Austin, ayah minta kamu untuk tidak berbicara aneh aneh kepada kakek oke?," minta arden pada austin..
mendengar itu Austin pun tersenyum misterius yang membuat Arden semakin tidak nyaman dan ingin sekali menghukumnya karena durhaka pada orang tua...
"yah sejujurnya, aku ingin sekali melihat ayah diajak sparing oleh kakek lagi, karena itu bisa membuat ku mengetahui seberapa kuat, makhluk level leluhur dengan cuman level Kekaisaran" ejek ku padanya yang langsung mengenai harga dirinya..
melihat itu ibu, aulia dan bibi greta pun tertawa bersamaan karena melihat kejenakaan ku dengan ayahku..
"berhenti Austin, jangan pura pura kamu lupa ingatan, kamu selalu tau betul bahwa ayah akan dihajar, ditindas, difitnah dan tidak di beri ampun oleh kakek tua itu" kata ayah ku sangat geram..
tetapi tiba tiba tanpa kita semua sadari ada seorang lelaki yang rambutnya sudah beruban berwarna putih dengan jenggotnya, tetapi tubuhnya masih kekar dan wajahnya tidak seperti kakek kakek pada umumnya, dan malah seperti bapak bapak..
Dan yap, itu adalah kakek ku, pasti dia sudah disini dari tadi dan ingin bersenang senang dengan menguping..
"oho.. siapa yang kamu panggil dengan sebutan kakek tua?, dan apakah aku melakukan tindakan keji dengan menindas dan memfitnah mu Arden? " tanya sebuah suara serak namun tegas..
mendengar suara di belakangnya, punggung ayah Austin pun berkeringat deras, bahkan wajahnya mulai bercucuran keringat dan dia pun menoleh perlahan lahan dan bertanya pura pura lupa..
"ah ayah?... memang siapa yang berani mengatakan mu kakek tua dan memfitnah mu dengan melakukan tindakan keji seperti itu. " tanya Arden dengan gugup ketakutan..
Tetapi tiba tiba terdengar suara rekaman ulang suaranya lagi..
"berhenti Austin, jangan pura pura kamu lupa ingatan, kamu selalu tau betul bahwa ayah akan dihajar, ditindas, difitnah dan tidak di beri ampun oleh kakek tua itu" suara dari hp yang di pegang Austin dan bahkan Austin membuat wajah polos dan tidak bersalah..
mendengar suaranya sekali lagi, Arden pun menoleh dengan cepat dan ingin langsung mengambil dan menghancurkan hp Austin, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak karena di cengkram oleh tangan kakek Austin..
"oh cucuku cukup pintar untuk menyimpan sebuah bukti, dan alasan apa lagi yang ingin kamu katakan Arden? " tanya kakek Austin dengan berat...
"dasar Austin, apa kamu ingin ayahmu terbunuh, segera minta kakek mu melepaskan ku" bisik Arden kepada Austin meminta tolong, yang suara bisikannya susah di dengar oleh orang lain..
sebenarnya Alaric pun mendengar apa yang di bisikkan oleh Arden, karena dia adalah leluhur, tetapi dia ingin bermain lebih banyak dengan Austin..
"jadi apa yang di katakannya Austin? " tanya kakek Austin dengan lembut.
mendengar itu Austin pun tersenyum dan ingin melanjutkan kejahilan nya tetapi tiba tiba ibunya mencubit pinggangnya..
"ahhh.... aduh.. duh... " teriak Austin kesakitan..
"Austin begitu begitu, dia adalah suami ibu tercinta dan ayahmu, jika ayahmu mati, maka ibu harus dengan siapa lagi? " tanya ibu Austin sedih..
"dengar itu Austin?, meskipun kamu selalu menjahili ayah, coba liat perasaan ibu mu yang sedih karena suaminya di fitnah oleh anaknya sendiri" katanya dengan bangga karena di bela oleh istri tercintanya..
sedangkan Austin yang mendengar perkataan ayahnya yang tidak tau malu pun terdiam..
Tetapi tiba tiba ibu Austin pun angkat bicara lagi..
"ayah tolong kamu bisa mengajak Arden sparing tapi jangan sampai membuatnya mati" kata adelia dengan nada ceria lagi..
mendengar perkataan yang tidak terduga itu Austin dan Arden pun ternganga tidak percaya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments