Bab 14

"Miris sekali melihat mu" Ujar Alex sinis

Air mata Leonor lolos dari pelupuk mata nya mendengar ucapan Alex. Kenapa orang kaya selalu memperlakukan orang lain dengan begitu rendah? Seakan-akan mereka memang pantas diinjak!.

'Leonor hidupmu memang miris, saking mirisnya tidak ada yang berani singgah dihidupmu, Tuhan saja ragu kasih kamu seorang teman untuk menemui perjalanan hidupmu' batin Leonor.

"Aku terlalu miris, jadi alangkah baiknya tinggalkan aku sendiri, aku bisa pulang" Ujar Leonor

" Hentikan ucapan konyolmu, ayok kembali hari hampir sore" Ajak alex, sedikit merendah melihat Leonor, mengingat ini dihutan tidak baik kalau sampai malam, alex tidak takut, hanya Leonor yang ia takutkan apabila mereka sampai malam.

"Tinggalkan aku sendiri, aku sudah terbiasa dengan gelapnya malam sendiri"

"Aku tidak suka mengulangi dan jangan menguji ku marah"

"Aku tidak menguji mu, tinggalkan aku sendiri" ujar Leonor muak.

"Leonor!" tekan alex, suaranya naik beberapa oktaf.

Entah mengapa Leonor suka sekali membuat laki-laki ini marah.

"Leonor!!" Bentak Alex

Reflek kaget Leonor langsung memegang tangan alex menautkan jari-jari tangannya dengan telapak tangan besar alex.

Merasakan kehangatan ditelapak tangan besar itu, Leonor langsung menundukkan kepala menyembunyikan wajahnya didada Alex.

"Hiksss....hikss..hiks..hiks"

Seketika tangisan itu pecah, bahunya begetar. Ia menangis saat tidak sanggup bercerita atau berbicara maka ia akan menangis, menandakan masalah yang ia pikul berat.

Alex bingung melihat Leonor seperti ini, padahal ia tidak melakukan kekerasan fisik yang menyakitkan perempuan ini.

Namun ia merasakan ada yang berbeda ketika Leonor menangis didadanya, Tiba-tiba ia ikut meneteskan air mata melihat itu, bingung dengan perasaannya. Ia dapat merasakan bajunya basa karena air mata Leonor.

Tidak merangkul Leonor atau memeluk nya, tapi setidaknya ia menyediakan bahu untuk Leonor sekedar bersandar.

Entah mendapat dorong darimana, Alex mengengam erat tangan Leonor membuat nya merasakan kehangatan dalam genggaman tangan Alex, tangisan Leonor semakin menjadi pilu dan menyayat hati bagi siapapun yang mendengar.

Hingga beberapa saat tangisan Leonor reda, dan ia melepaskan tautan tangan nya.

"Maaf...hm aku tidak bermaksud" ujar Leonor dengan suara serak.

"Lupakan! Ayok kembali..tidak baik kalau sampai malam"

Leonor mengangguk paham mengikuti Alex dari belakang.

Tanpa mereka sadari, mereka diikuti oleh seseorang dari belakang.

Leonor berjalan sambil melihat-lihat kebelakang, ia merasa ada yang mengikuti.

"Aku merasa kita di ikut oleh seseorang"

ujar Leonor mulai takut, karena hari sudah malam.

"Kamu di depan, buruan"

Tetap tenang, jangan takut karena ia akan tahu" Lanjut Alex santai, sedangkan Leonor mulai ketakutan dengan situasi nya.

Alex mulai waspada dengan menyuruh Leonor duluan, ia mengikuti dari belakang.

Menyalakan earphones ditelinga nya, langsung menghubungkan dia dengan anak-anak buahnya.

"Saya sudah menemukan Leonor, dia sudah aman tapi kami diikuti oleh seseorang"

ujar Alex pada anak buah nya melalui earphones.

"Bos kami akan segera kesana" ujar Bimo.

"Kami berada di hilir sungai, segera kepung hutan ini, pastikan tidak ada yang boleh lolos"

perintah Alex dengan nada tegas di balik sana.

"Baik bos! Apa perlu kami siapakan penembak sniper?" tanya Bimo.

"Suruh iwan mengawasi dari jauh saja, tunggu aba-aba dariku" ujar Alex.

"Baik bos"

Anak buahnya mulai berpencar mengepung hilir sungai.

"Apa kamu kelelahan?" tanya alex sedikit lembut.

"Yah! Sedikit"

Jawab Leonor dengan nafas naik turun.

"Mau aku gendong?"

"Ahhhh! Tidak perlu aku masih bisa berjalan"

"Jangan keras kepala, aku tahu kamu kelelahan"

Jangan membantah, aku tidak suka penolakan"

Lanjut alex tegas, ia paling tidak suka dibantah.

Dengan terpaksa Leonor akhirnya naik kepundak alex. Dadanya bersentuhan dengan pundak alex membuat merasa tidak nyaman.

'Kenapa aku merasa dia semakin ringan? Apakah dia tidak makan selama ini?' batin alex penuh tanya

Berjalan beberapa meter, Leonor merasa tidak enak, ia pun meminta diturunkan.

"Kalau capek turunkan aku, aku berjalan saja" ucap Leonor.

"Diam! Kamu terlalu banyak mengoceh seperti burung beo" ujar alex dengan wajah datarnya.

Ia langsung diam mendengar ucapan Alex.

Hingga mereka sampai di gubuk tempat Leonor beristirahat kemarin.

Gelapnya malam hanya diterangi oleh sinar bulan. Alex mendekati gubuk itu menurunkan Leonor.

Memeriksa gubuk itu aman atau tidak sebelum masuk.

Merasa aman ia memanggil Leonor mendekat.

"Masuk! Kita akan beristirahat sebentar sampai iwan dan Bimo datang menjemput" Ujar alex.

"Tapi bagaimana kalau orang itu menemukan kita disini?" tanya Leonor

"Kamu tenang saja! Aku akan berjaga sampai pagi, kamu bisa istirahat"

"Baiklah, bisa kita menyalakan api? Aku merasa dingin" tanya Leonor.

"Yang ada kita mengundang penjahat itu menemukan kita disini, dasar gadis bodoh" ujar alex dengan wajah bengis.

"Tidur!..kamu terlalu banyak berbicara" perintah alex.

Leonor mengambil selimut usang itu menyelimuti tubuhnya dan tidur, sedangkan alex masih berjaga-jaga disamping Leonor.

Ia melubangi sedikit dinding gubuk itu untuk mempermudah nya melihat keluar.

Baru sebentar terdengar dengkuran halus dari Leonor, ia tertidur sangat pulas. Alex melihat itu pun matanya sayu.

Ia pun Tertidur dengan pulas disamping Leonor, mereka berada dalam satu selimut, saling memberi kehangatan.

Tidur Leonor gelisah, ia berbalik kekanan dan kekiri. pergerakan sedikit saja membangunkan alex, itulah yang membuat nya bertahan hidup.

Bangun melihat tidur Leonor gelisah sambil merintih menekan perutnya menahan sakit.

"Kamu kenapa gelisah tidurnya" tanya Alex.

"Maafkan aku, karena menganggu tidur nyenyak mu" ujar Leonor dengan menahan sakit.

"Apa kamu sakit"

Alex menempelkan tangan nya di kening Leonor, namun ia menggeleng.

"Tidak!...aku tidak sakit"

Jawabnya kukuh bahwa ia tidak sakit.

"Tapi kenapa kamu seperti merintih menahan sakit?"

"Huuuh, aku tidak apa-apa Alex, mari kita lanjutkan tidur" ucap Leonor sambil menekan perutnya kuat, Alex melihat itu.

"Kamu sakit perut?" tanya Alex.

"Auhhhh sakit...huhhh ..aaahhh" tidak kuat lagi menahan rasa sakit

Matanya berkaca-kaca menahan sakit begitu luar biasa di perut nya, terasa seperti diaduk-aduk dengan kuat hingga rasa sakit nya luar biasa, Leonor merasa pusing dan mual-mual.

Alex prihatin melihat Leonor merintih menahan sakit.

"Kemari!..biar aku tekan perutnya" ujar Alex menawarkan bantuan, muka Leonor langsung bersemu merah. Untung ini malam hari jadi tidak ada yang melihat.

"Tidak Alex...kamu tidur saja, aku bisa mengatasi nya sendiri" ucap Leonor.

"Aku tidak butuh penolakan"

Menarik tangan Leonor dari atas perutnya, ia menyelipkan tangan nya masuk kedalam baju Leonor menekan perut bagian bahwa nya.

Kaget dan malu melihat apa yang di lakukan Alex padanya.

Walaupun kurang nyaman, tapi ia merasakan kenyamanan dan kehangatan saat telapak tangan kokoh Alex menekan perut ratanya

Tiba-tiba ia Merasakan sesuatu yang hangat dan lembab diarea intinya, sudah diduga bahwa ia akan datang bulan.

"Aku mau keluar sebentar" ujar Leonor

"Apa kamu gila!, ini sudah jam 12 malam diluar gelap" Pekik Alex.

"Plisss hanya sebentar saja" Mohon Leonor mengetupkan kedua tangan nya.

"Ahhhhh....aduhhh" rintih Leonor menunduk, nyaris berlutut memegang perutnya yang sakit.

Alex memegang kedua lengan Leonor, membantu nya berdiri.

"Alex tolong ini sangat sakit, aaahhh"

Setiap datang bulan, ia akan merasakan sakit luar biasa dihari pertama dan kedua.

Alex menyikap baju Leonor keatas, menekan sambil msngurut perut wanita itu.

" Apa masih sakit?" tanya Alex pelan.

" Sedikit berkurang sakitnya "

Setiap aku datang bulan, perut ku biasa sakit seperti ini" Beritahu Leonor.

"Kamu datang bulan?" beo alex

"Iya..aku lagi datang bulan, jika kamu jijik aku bisa tidur dibawa kamu diatas"

"Tetaplah disini, tidak apa-apa!"

"Baiklah" Jawab Leonor Melanjutkan tidur.

Menaikan selimut menyuruh Leonor tidur kembali, sedangkan dia duduk menjaga Leonor sepanjang malam hingga dini hari.

***bersambung***

jangan lupa tinggalkan jejek kalian supaya author semakin semangat up🤗

Selamat membaca

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

pantes sepi like MC nya lemah woy

2025-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!