Memeriksa kandungan

    Setelah puas menonton bioskop yang membuat jantung Keisha berdebar karena ulah Leon. Keisha melihat ke kaca jendela di sebuah restoran Leon menghentikan mobilnya. Keisha bahkan tidak sadar kalau Leon sudah membukakan pintu mobilnya.

"Ayo turun", Keisha tersadar dari lamunannya lalu turun dari mobil.

  Keisha dan Leon duduk di lantai atas dengan memilih view yang bagus.

"Kau ingin makan apa?", tanya Leon. Keisha melihat menu makan yang harganya Fantastis. Keisha menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Kau tidak suka?", tanya Leon

  Keisha menggelengkan kepalanya, "Bukan."

"Lalu?"

"Harganya terlalu mahal", kata Keisha merasa malu mengatakannya.

"Makan banyak di restoran ini tidak akan Membuatku miskin. Kau tak usah khawatir", kata Leon dengan gaya sombongnya.

"Aku ... Terserah kau saja", kata Keisha. Baginya makan bersama Leon tak akan membuat perutnya bermasalah.

"Baiklah aku saja yang pesan", kata Leon sambil membuka buku menu yang pelayan berikan.

   Leon memesan 2 porsi salmon with mushroom, 2 jus strawberry, udang saus asam manis dan cake strawberry coklat.

"Besok kita akan bersama-sama memeriksa kandinganmu dan lusa aku akan memperkenalkanmu dengan keluargaku", kata Leon.

  Kalimat terakhir yang Leon ucapkan membuatnya takut keluarga Leon tak akan merestui Leon menikah dengan dirinya.

"Kau tak perlu takut, kau fokus saja pada kandunganmu", kata Leon sambil memegang erat kedua tangan Keisha di atas meja memberinya ketenangan. ia tahu ibu hamil tak boleh setres harus selalu happy, begitu yang Leon baca saat ia membaca buku khusus ibu hamil.

  setelah menunggu selama 15 menit pesanan pun tiba Leon dengan telaten menyuapkan steak ke mulut Keisha.

"Banyak sekali", kata Keisha sambil mengunyah makanannya.

"Kau sedang hamil makan yang banyak dan yang pasti bergizi", kata Leon. Keisha merasa terharu dengan perhatian Leon yang tak pernah didapat dari siapapun.

Dengan telaten Leon menyuapi Keisha sampai habis, begitupun dengan Keisha ia juga menyuapi Leon

Keisha makan dengan lahap, baru pertama kalinya ia makan di restoran mahal. Makannya benar-benar enak dan lembut.

"Kau suka?", tanya Leon. Keisha mengangguk tersenyum lebar hingga matanya yang sipit seolah sedang memejamkan mata.

Setelah puas menghabiskan makanan di restoran Leon mengajak Keisha pulang. sampai di tempat parkiran Leon melirik ke sampingnya, dilihatnya Keisha tertidur nyenyak. Ia jadi tak tega membangunkannya.

Leon menggendong Keisha sampai ke apartemennya. Dibaringkannya perlahan di atas ranjangnya lalu menyelimutinya. Leon menyusul tidur di sampingnya.

Keesokan harinya seperti yang sudah Leon janjikan, ia mengajak Keisha cek kandungan ke rumah sakit. Leon sudah menghubungi Galang kalau dirinya absen dari perusahaan untuk menemani Keisha cek kandungan.

Keisha telah siap dengan dress warna merah selutut. Melihat Keisha memakai dress merah ia jadi teringat malam panas itu.

Keisha menaikkan sebelah alisnya, "Ada apa? Ada yang salah dengan penampilanku?"

"Kau tidak memakai dress merah yang kau kenakan saat pesta?", tanya Leon.

"Apa kau amnesia? ", kata Keisha menaikkan nadanya.

"Kau yang sudah merobeknya saat ... ", Keisha menggigit bibir bawahnya menggantungkan ucapannya.

Leon mengerjapkan matanya, "Ayo kita ke rumah sakit sekarang."

Setelah berkendara selama lima belas menit Leon dan Keisha tiba di sebuah rumah sakit. Saat masuk ke dalam Keisha terkejut dengan fasilitas yang bagus dan pelayanan yang sangat ramah.

Tanpa mengantri Leon mengajak Keisha masuk ke dalam ruangan dokter kandungan.

"Leon?", Keisha terkejut seorang dokter wanita mengenali Leon.

"Leon kau menghamili seorang gadis?", tanya dokter kandungan yang bernama Cindy.

"Dia calon istriku Cindy", kata Leon. Cindy melebarkan matanya.

"Oh ya ampun kau mau dinikahi seorang om-om?", kata Cindy tertawa jahat.

"Kau jahat sekali mengataiku om-om", kata Leon.

"Memang umurmu sudah tua kan?. Calon istrimu terlihat muda sekali", kata Cindy melihat ke arah Keisha yang terlihat malu.

" Memang masih muda, Keisha kenalkan ini Cindy temanku. Ayo cepat periksa Keisha, Aku ingin tahu perkembangan janinnya", kata Leon tak sabar.

"Oke. Baiklah ... Keisha kau berbaring disini", kata Cindy menuntun Keisha untuk berbaring.

Keisha menurut, ia berbaring diatas kasur, Cindy menyelimuti bagian bawahnya lalu menyingkap dressnya. Cindy mengoleskan gel di atas perut Keisha lalu menjalankan stik di atasnya.

"Usianya baru 6 Minggu. terdapat dua kantung bayi. Kemungkinan Keisha akan mengandung anak kembar", kata Cindy

Keisha terkejut dengan perkataan Cindy dan tentunya Leon terlihat sangat senang.

"Kembar dok?" tanya Keisha

"Iya. Leon tolong jaga Keisha dengan baik. jangan sampai Keisha kelelahan dan stress. Aku akan meresepkan vitamin", kata Cindy mulai berjalan ke meja kerjanya.

Leon keluar dari rumah sakit dengan bahagia. Bibitnya benar-benar unggul.

Leon mengajak Keisha ke sebuah mall. Ia ingin membelikan Keisha dress yang bagus untuknya. Leon memilih 5 jenis dress dengan warna yang berbeda.

"Banyak sekali, dan lihat ini sangat mahal", kata Keisha cemberut padahal ia suka dengan dress-dress itu.

"Sudah kubilang, bahkan jika aku membeli mall ini aku tidak akan jatuh miskin", kata Leon.

"sombong sekali", gumam Keisha.

Setelah puas berbelanja Keisha dan Leon pulang ke apartemen Leon.

Leon membuka kulkas, dilihatnya banyak sekali es krim strawberry.

"Kau ke minimarket hanya membeli es krim?", tanya Leon.

"iya", jawab Keisha singkat sambil memakan es krim strawberry.

" Aku mau juga", kata Leon mendekati Keisha.

Keisha ingin berdiri mengambilkan es krim untuk Leon namun ditahan oleh Leon.

Cup

Leon mencium bibir Keisha yang ada bekas es krim strawberry.

"enak sekali es krimnya", kata Leon.

Keisha merasa kesal namun Leon tak peduli. Leon menyalakan televisi sambil memakan cemilan di depannya.

Sore harinya Keisha memakai dress yang baru saja dibelinya tadi di mall. Leon yang melihatnya tersenyum melihat Keisha yang terlihat cantik hanya mengenakan dress sederhana.

Keisha berdiri dengan tangan yang memegangi pagar balkon. Ia mengelus perutnya yang masih rata, lalu seulas senyum terbit di bibirnya, namun tak bertahan lama. Ia merasakan punggungnya terasa hangat. Keisha tahu hanya dengan parfum yang dikenakan. siapa lagi kalau bukan Leon.

Leon memeluk Keisha dari belakang, tangannya mengelus lembut perutnya, dagunya ia letakkan di ceruk leher Keisha, dapat Keisha merasakan hembusan nafasnya yang hangat.

"Ayo tidur sudah malam", kata Leon.

"Nanti saja", kata Keisha. Melihat Keisha yang keras kepala, Leon mulai mencium lehernya bahkan menggigitnya

"Ahh ... ", Keisha mendesah. Leon mengelus pahanya, Keisha berusaha menahannya agar tak keluar suaranya.

"Kalau kau tidak tidur, aku akan mebuatmu tidak tidur seperti malam panas kita saat di pesta", kata Leon. Keisha melebarkan matanya, lalu beranjak dari balkon. Leon terkekeh melihat ekspresi Keisha.

"Good girl", Leon menyelimuti Keisha, Leon tidur di samping Keisha lalu memeluk perut Keisha dari belakang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!