Kau yang menyuapiku

   Mobil berhenti di depan gedung bertingkat. Pria yang kerap kali dipanggil Galang membukakan pintu belakang. Keisha yang hendak turun hanya bergeser saja, selanjutnya Leon menggendongnya seperti di rumah sakit.

"Turunkan aku!", teriak Keisha.

  Leon terus berjalan memasuki gedung hendak menuju lift.

"Apa kau tuli Mister? Turunkan aku. Aku bisa berjalan sendiri", kata Keisha lagi dengan nada lebih keras.

   Leon memasuki lift menuju lantai 5. Hanya ada Leon dan Keisha di dalam lift.

"Tur ..."

Cup

  Belum sempat Keisha mengatakannya Leon sudah dulu mencium bibirnya. Keisha melebarkan matanya, bahkan di dalam lift pun Leon berani mencium bibirnya lalu melumatnya. Keisha hanya diam membeku, merasakan aroma mint dari mulut Leon.

Ting

  Ciuman Leon lepaskan begitu pintu lift terbuka.

"Kalau kau cerewet kucium lagi", ucap Leon memandang Keisha yang sontak saja merapatkan bibirnya.

 Tanpa menurunkan Keisha Leon berjalan menuju apartemennya lalu membuka paswordnya.

  Perlahan Leon menurunkan Keisha di kamarnya. Apartemen yang luas dengan kamar terpisah. Kasur yang sangat empuk terasa nyaman, namun tak nyaman bagi Keisha bersama pria asing.

"Istirahatlah. Kau baru saja pulang dari rumah sakit. Darahmu kemarin rendah sekali", ujar Leon berbaring di sampingnya.

"Mister, besok aku akan cari tempat tinggal sendiri", kata Keisha.

"Memangnya kau punya uang?", tanya Leon.

"Aku masih ada sisa beberapa uang", kata Keisha.

"tinggallah disini. Kau tak perlu memikirkan tempat tinggal, semua kebutuhanmu akan dipenuhi", kata Leon.

"Aku akan bekerja", kata Keisha.

"Aku tak akan membiarkan anakku kenapa-napa. Kau ingat kan darahmu tadi rendah?", ujar Leon.

"Ini bukan anakmu. Aku juga tidur bersama pria selain dirimu", kata Keisha berusaha lepas dari Leon.

"Sayangnya aku tak percaya", kata Leon lagi.

   Keisha merasa heran dengan Leon yang terus bersikeras bersamanya.

"Mister", panggil Keisha.

"Bisakah aku tidur di kamar lain?", tanya Keisha.

"Disini hanya ada satu kamar. dan aku tak terbiasa tidur di sofa", ucap Leon.

  Keisha hendak bangkit untuk tidur di sofa, namun Leon mencegahnya.

"tidur disini. Kau sedang hamil anakku , di sofa sangat sempit bagaimana kalau kau jatuh?", ujar Leon modus. Keisha ingat dirinya terbiasa dengan kasur yang luas.

"Jangan khawatir, aku tak akan menyentuhmu. Kecuali kalau kau yang memulai kemungkinan aku khilaf."

  Keisha melebarkan matanya dengan perkataan Leon.

"Seperti saat itu terjadi kau kan yang menggodaku?", goda Leon. Keisha memerah wajahnya menahan malu jika teringat dengan malam panas itu.

"Maafkan aku. Saat itu aku sedang dalam pengaruh obat", ucap Keisha.

"Sudahlah sekarang kita tidur. Besok aku berangkat kerja", ucap Leon.

  Keisha tak dapat memejamkan mata, ia takut kejadian malam itu terulang lagi. Hingga tengah malam Keisha baru dapat memejamkan matanya.

  Keisha terbangun dengan berada di pelukan Leon. Kepalanya masuk ke dada bidangnya, entah mengapa ia merasa nyaman. Keisha berusaha melepaskan tangan Leon, namun Leon terbangun.

"Morning honey", ucap Leon mencium bibir Keisha sekilas. Ia merasa candu dengan bibir Keisha yang merah alami.

"Kenapa kau selalu asal saja menciumku?", kata Keisha kesal.

"Bibirmu manis. Daripada nanti banyak semut yang menempel", kata Leon.

"Dasar modus", maki Keisha.

   Leon bangkit dari tidurnya. Ia pergi ke kamar mandi membersihkan dirinya, lalu keluar hanya mengenakan bathrobe. Keisha tak sengaja melihatnya, terlihat dada bidangnya. Keisha menelan salivanya kasar ia segera mengalihkan pandangan takut ketahuan Leon.

  Leon mengenakan kemeja dan celana kerjanya di depan Keisha. Keisha menutup matanya.

"Lihat saja. Bukankan kau sudah pernah melihatnya?", ujar Leon.

  Keisha hanya diam saja. Terlihat Leon menghubungi seseorang.

"Diam disini baik-baik. Aku sudah memerintahkan 2 bodyguard yang akan menjagamu, makananmu nanti akan diantarkan pelayan. Aku berangkat kerja dulu", kata Leon mencium bibir Keisha singkat lalu pergi sebelum mendapat protes dari empunya.

Keisha melihat-lihat ke sekeliling ruangan yang tampak mewah. Ia membuka pintu balkon, terlihat pemandangannya kita yang indah.

angin segar sedikit memberinya ketenangan. Ia mengingat takdir hidupnya yang pahit, dielusnya perut yang masih rata.

"Kamu baik-baik saja sayang disana?", gumam Keisha tersenyum .Awalnya ia tak menerima kehamilannya namun seiring waktu ia menerima janin yang tumbuh di rahimnya.

Keisha berharap masa depan anaknya lebih baik darinya.

Setelah menghabiskan waktu di balkon Keisha kembali masuk ke dalam ruangan. Seorang pelayan masuk membawaku makanan.

"silakan Nyonya", kata seorang wanita paruh baya.

"Terimakasih ", ucap Keisha.

"Oh ya siapa namamu?"

"nama saya Weni Nyonya", ucapanya.

Keisha duduk di kursi yang mejanya telah disiapkan 2 macam makanan. Ada sup daging sapi dan tumis brokoli ayam.

Keisha menyuapkan sup ke dalam mulutnya, baru satu suapan perutnya mulai bergejolak. Keisha berlari ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya. Keisha mencoba memakan tumis brokoli ayam, hal yang sama terjadi tetap saja berakhir di wastafel.

Keisha merasa lemas. Ia memilih tiduran saja. Keisha memegangi perutnya yang kembali kosong.

Leon pulang dari kantornya kembali ke apartemen, ia meletakkan sebungkus cake strawberry yang tadi dibelinya. Terlihat Keisha tidur membungkuk memeluk perutnya. Leon melepaskan jasnya. mengganti pakainya dengan pakaian santai.

Leon naik ke atas ranjangnya mendekati Keisha, terlihat cantik alami. Leon menelusuri wajah Keisha, mengelus pipi halusnya membuat sang empunya menggeliat. Perlahan mata indahnya terbuka. Bulu matanya yang lentik bergerak-gerak.

"Kau sudah pulang?", tanya Keisha.

"Kau merindukanku?", tanya Leon.

"Aku cuma bertanya."

"Apa kau sudah makan?", tanya Leon mengelus rambut panjangnya. Keisha hanya menggelengkan kepalanya.

"Apa kau mual lagi?", tanya Leon.

"Iya. Hari ini aku tak dapat makan apapun", jawab Keisha lemas.

Leon membukakan cake yang tadi dibelinya, lalu membantu Keisha untuk duduk. Leon memotong cake yang berbentuk bulat lalu memotongnya. Ia menyuapkan cake strawberry ke mulut Keisha.

Keisha makan dengan lahap dari suapan tangan Leon. Dengan telaten Leon melap bibir Keisha yang berantakan dengan tisu.

Leon meletakkan sisa cake yang masih banyak ke dalam kulkas. Leon membuatkan segelas susu ibu hamil.

"Minumlah. Ini susu hamil", Keisha meminum susu hamil rasa coklat.

"Jika kau ingin makan lagi ambil saja di kulkas", kata Leon. Keisha mengangguk.

keesokan harinya Leon kembali bekerja. Keisha ingin sekali makan cake, ia bersemangat sekali mengambilnya, namun hanya dua suap Keisha merasa perutnya bergejolak. Keisha berlari menuju wastafel.

"Howeek ..."

"Apa aku harus makan dari tangan mister Leon?", gumam Keisha.

Capek sekali rasanya bolak-balik ke kamar mandi. Keisha ingin keluar, ia membuka pintunya.

"Aku ingin keluar sebentar", kata Keisha.

"Maaf Nona. Tapi tuan tak mengizinkan anda pergi keluar ", kata salah satu bodyguard bertubuh kekar.

"Bosan sekali rasanya", gumam Keisha kembali masuk ke dalam.

Keisha melihat ada televisi, ia menyalakanya. Sambil menonton drama romantis Keisha memakan cemilan yang tersaji di atas meja.

"Tidak mual", gumam Keisha asyik memakan keripik kentang hingga habis. Tanpa Keisha sadari Leon sudah pulang. Kini ia duduk disampingnya.

"Aku memblikan ayam bakar untukmu. Apa kau mau makan?", tanya Leon.

"Iya.", jawab Keisha. Leon memberikan sekotak berisi ayam bakar beserta nasinya.

Keisha membukanya namun ia hanya diam menatapnya.

"Apa kau tidak suka?", tanya Leon.

"Kau saja yang menyuapiku", kata Keisha mengahadap ke arah Leon. Leon menaikkan sebelah alisnya.

Terpopuler

Comments

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

aaaah tu kaaaan...good baby...
buat mommy mu ingin selalu dimanja Daddy mu...😆😆😆

2025-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!