Episode 4 Tekanan.

"Aku berharap Mama percaya," batinnya dengan dek-dekan.

"Kapan kamu melakukannya?" tanya Sarah.

"Kemarin," jawabnya dengan tenang.

"Lalu kenapa kamu tidak hamil juga sampai saat ini?" tanya Sarah.

"Karena aku sendiri juga belum ingin memiliki anak," jawab Vanisa dengan gugup.

Sarah dengan cepat langsung menggeplak kepala Vanisa.

"Kamu ini benar-benar sangat bodoh. 3 tahun pernikahan kamu belum bisa melakukan apa-apa. Vanisa kenapa kamu tidak pernah bisa menggunakan kesempatan yang sudah ada hah! Kamu seharusnya awal-awal menikah sudah memiliki anak, memikat hati suami kamu dan hidup bahagia bersama suami kamu dengan harta yang melimpah,"

"Tapi apa yang kamu lakukan hah! Kamu sebagai istri hanya diam saja yang tidak memperdulikan diri kamu dan juga masa depan kamu. Jika kamu seperti ini terus kamu bisa-bisa akan kembali kepada tempat kamu dan bagaimana jika Angela tiba-tiba kembali hah! Sementara kamu belum bisa menjadi apapun!" tegas Sarah yang marah-marah kepada Vanisa dan sejak tadi Vanisa hanya diam saja dengan kepala menunduk.

"Kamu harus tahu jika mama sudah melakukan semuanya untuk kamu. Kamu sudah diberi kesempatan menjadi istri seorang anak kolong merat dan kamu tidak bisa menggunakan kesempatan itu dengan baik dan hanya menjadi orang bodoh terus,"

"Kamu yang terlebih dahulu menikah dengan Arvin. 1 tahun kemudian Mohan menyusul dan kamu lihat mereka sudah memiliki anak. Tapi kamu masih saja seperti ini! Bagaimana kamu mau dipublikasikan sebagai seorang istri dan menantu Ronald. Jika kamu saja tidak bisa membujuk suami kamu dan juga mertua kamu agar kamu tidak hanya disembunyikan saja di dalam rumah ini!" tegas Sarah yang terus marah-marah.

"Angkat kepala kamu dan lihat Mama!" tegas Sarah.

Dengan perlahan kepala itu terangkat, tatapan mata Vanisa begitu takut melihat ibunya kalau sudah marah. Bagaimana tidak takut jika mata itu melotot sampai bola mata itu ingin keluar.

Dengan sangat tiba-tiba Sarah malah mencengkram pipi Vanisa yang membuat Vanisa kesakitan yang tidak bisa berbicara.

"Jika kamu terus memelihara kebodohan kamu seperti ini. Maka kamu tidak akan pernah mendapatkan apapun. Mama tidak mau tahu, kamu harus berusaha membujuk suami kamu dan juga mertua kamu agar kamu secepatnya dipublikasikan. Orang-orang harus tahu jika kamu adalah istri dari Arvin Anata Bagaskara. Jangan sampai status kamu sebagai istri jadi hilang karena kebodohan kamu!" ucap Sarah dengan penuh penegasan dan langsung melepaskan cengkraman itu dengan kasar yang membuat wajah Vanisa kesamping.

"Mama benar-benar capek menghadapi kamu!" umpat Sarah dengan penuh kekesalan dan langsung pergi dari hadapan Vanisa dan dia juga membawa paper bag yang tidak tahu apa isinya itu keluar dari rumah itu begitu saja.

"Jangankan Mama. Aku sendiri juga capek menghadapi hidup ku. Hidupku yang terus berada dalam penjara yang tidak tahu kapan akan terbebas," batin Vanisa dengan air matanya yang jatuh.

Itulah dia yang hanya menjadi penurut dan tidak bisa bertindak apapun.

Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.

Ponsel Vanisa yang berdering membuat Vanisa melihat ke sofa yang melihat panggilan itu dari Mita.

"Hallo Vanisa!"

"Iya Mitha," sahut Vanisa.

"Vanisa aku boleh minta tolong kamu. Aku hari ini ada sidang. Aku menitipkan Mahira kepada kamu apa boleh?" tanya Mitha.

"Boleh. Kamu bawa saja dia kepadaku. Aku sedang di rumah dan tidak kemana-mana," jawab Vanisa.

"Baiklah Vanisa. Aku memang sedang jalan ke sana dan sebentar lagi sampai," ucap Mitha.

"Aku menunggu," sahut Vanisa yang akhirnya mematikan panggilan telepon tersebut. Vanisa menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

******

Tingnong.

"Sebentar!" sahut Vanisa yang buru-buru membuka pintu Apartemen.

"Aunty!" Vanisa yang langsung disambut anak kecil yang ceria yang melambaikan tangan.

"Ya. Ampun Mahira!" Vanisa yang berjongkok dengan memeluk bocah cantik yang menggemaskan itu.

"Ayo masuk, Kak!" ajak Vanisa pada Mitha dan Vanisa yang sudah masuk terlebih dahulu dengan membawa anak kecil itu dengan jalan Vanisa mengikuti jalan yang lambat itu.

"Kamu tidak sibuk, kan?" tanya Mitha.

"Tidak, Kak .... aku sangat senang sekali jika Kakak terus menitipkan Mahira kepadaku. Di rumah ini juga tampak sepi," jawab Vanisa.

"Kalau begitu lain kali kamu harus rajin-rajin keluar jangan hanya mengurung diri saja," ucap Mitha memberi saran yang membuat Vanisa menganggukkan kepala.

"Kakak belum berangkat?" tanya Vanisa.

"Sebentar lagi. Aku mau memeriksa berkas-berkas dulu," jawab Mitha yang terlihat memeriksa beberapa dokumen yang sejak tadi diabaikan.

Vanisa yang sekarat duduk di atas karpet menemani Mahira yang sudah mulai bermain. Di rumah Vanisa memang banyak sekali mainan Mahira yang mana keponakan suaminya itu memang sering berkunjung kerumahnya.

Vanisa mengangkat kepalanya yang memperhatikan Mitha yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Kasus apa yang Kakak tangani?" tanya Vanisa.

"Apa lagi juga bukan perceraian," jawab Mitha.

"Aku seringkali mendengar pasangan yang bercerai. Siapa yang menggugat cerai?" tanya Vanisa.

"Apa pihak wanita?" tanyanya lagi.

"Kamu benar Vanisa! tingkat perceraian di negara kita ini semakin banyak. Banyak istri yang menggugat cerai suaminya," ucap Mitha.

"Apa gugatan cerai akan diterima pihak pengadilan begitu saja. Lalu apa ada gugatan yang tidak diterima pihak pengadilan?" tanya Vanisa yang tiba-tiba saja sangat tertarik untuk membahas masalah perceraian.

"Tidak semua gugatan diterima pengadilan, banyak pertimbangan pengadilan untuk menolak gugatan tersebut," jawab Mitha.

"Apa alasan pihak pengadilan tidak menerima gugatan perceraian. Jika kedua pasangan itu benar-benar sudah ingin bercerai?" tanya Vanisa.

"Karena alasan yang sangat tidak masuk akal. Terkadang pasangan suami istri hanya bosan, lalu memutuskan untuk bercerai. Jadi sangat wajar saja pihak pengadilan tidak mudah untuk menerima gugatan mereka," jawab Mitha.

"Memang rata-rata kasus yang Kakak tangani tentang perceraian alasan apa?" tanya Vanisa.

"Orang ketiga, ekonomi dan pertengkaran terus-menerus. Tidak ada lagi kecocokan yang membuat pasangan suami istri kerap kali berbeda pendapat dan terus saja ribut yang bisa mempengaruhi psikologis kedua belah pihak dan lebih baik untuk berpisah dan pihak pengadilan juga tidak bisa menolak gugatan itu," jawab Mitha.

"Orang ketiga. Mana mungkin itu menjadi alasannya. Aku saja tidak tahu apa ada orang ketiga di rumah tangga kami yang bukankah aku yang menjadi orang ketiganya. Lalu ekonomi. Bagaimana mungkin permasalahan ekonomi menjadi alasan. Secara materi semua kebutuhan ku terpenuhi dan pertengkaran terus-menerus. Jangan bertengkar, berbicara lebih dari satu paragraf saja kami tidak pernah," batin Vanisa bergerutu di dalam hatinya.

Ada niat untuk mengajukan gugatan perceraian, tetapi bingung harus memberikan alasan apa. Karena alasan yang diberikan iparnya itu yang memang seorang pengacara tidak ada yang masuk di dalam kehidupan.

"Vanisa!" tegur Mita.

"Iya," sahut Vanisa dengan cepat.

"Kamu kenapa melamun seperti itu?" tanya Mitha.

"Tidak apa-apa," jawab Vanisa.

"Kamu tiba-tiba saja sangat tertarik membicarakan masalah perceraian dengan ku. Kamu sedang tidak punya rencana untuk berpisah bukan?" tanya Mitha dengan menatap penuh curiga Vanisa.

Mata Vanisa yang terbelalak kaget dan langsung menggelengkan kepala dengan cepat.

"Tidak! Kakak memikirkan apa. Mana mungkin ada pikiran seperti itu dalam diriku," sahut Vanisa dengan tersenyum tampak terpaksa yang berusaha menutupi rasa panik di wajahnya.

Bersambung......

...Saya minta doanya buat para pembaca agar permasalahan saya yang sangat berat ini dapat di selesaikan. Doakan saya agar bisa menghadapi kesulitan ini. Mohon doanya para readers....

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

pik ya anggel pergi mungkin ada campur tangan mamahnya vanisa, mungkin jg angel bkn anank kandung mama sarah atau anak bawaan dari suaminya
dan mama sarah ga mau klu angrl bahagia

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tidak Nyaman.
2 Episode 2 Kontrak Pernikahan.
3 Episode 3 Di Jalankan Selama 3 Tahun.
4 Episode 4 Tekanan.
5 Episode 5 Debat
6 Episode 6 Insiden
7 Episode 7 Ancaman Besar.
8 Episode 8 Khawatir.
9 Episode 9 Rencana Perceraian.
10 Episode 10 Mengetahui.
11 Episode 11 Hal Yang Tidak Diinginkan.
12 Episode 12 Tekanan.
13 Episode 13 Tindakan.
14 Episode 14 Perhatian.
15 Episode 15 Dugaan
16 Episode 16 Hal Buruk.
17 Episode 17 Kok Dekat.
18 Episode 18 Semakin Dekat.
19 Episode 19 Ada Saja.
20 Episode 20 Ketegasan Arvin.
21 Episode 13 Tidak Menemukan.
22 Episode 22 Insiden
23 Episode 23 Tidur Bersama
24 Episode 24 Malah Dekat.
25 Episode 25 Dia Akan kembali.
26 Episode 26 Ternyata Hanya Luka Yang Di Tunggu.
27 Episode 27 Kata-kata Pedas.
28 Episode 28 Semakin Sesak.
29 Episode 29 Ternyata.
30 Episode 30 Ungkapan Yang Terpendam.
31 Episode 30 Tegas.
32 Episode 32. Hampir.
33 Episode 33 Keputusan Tidak Akan Di Ubah.
34 Episode 34 Siapa Itu?
35 Episode 35 Khawatir.
36 Episode 36 Dia Kembali.
37 Episode 37 Keputusan.
38 Episode 38 Vanisa dan Arvin
39 Episode 39 Kebimbangan
40 Episode 40 Kembali
41 Episode 41 Kenyataan
42 Episode 42 Terjebak
43 Episode 43 Nyaris
44 Episode 44 Menyatakan
45 Episode 45 Berusaha Dekat.
46 Episode 46 Bantahan.
47 Episode 47 Meyakinkan
48 Episode 48 Saling Memberitahu.
49 Episode 49 Rencana Jahat.
50 Episode 50 Jebakan
51 Episode 51 Ada Sesuatu
52 Episode 56 Kenyataan Pahit.
53 Episode 53 Perceraian.
54 Episode 54 Apa Yang Harus Di Lakukan.
55 Episode 55
56 Episode 56 Apa Harus Pergi.
57 Episode 57 Tidak Terduga.
58 Episode 58 Tegas
59 Episode 59 Bucin
60 Episode 60 Pembatalan Perceraian.
61 Episode 61 Hilang
62 Episode 62 Keputusan Di Luar Nalar.
63 Episode 63 Mencurigai Sesuatu.
64 Episode 64 Merasa Aneh.
65 Episode 65 Menanyakan Langsung.
66 Episode 66 Rencana
67 Episode 67 Bekerja Sama
68 Episode 68 Hampir Saja.
69 Episode 69 Masih Bisa Selamat.
70 Episode 70 Kenyataan
71 Episode 71 Gebrakan Menyenangkan.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Episode 1 Tidak Nyaman.
2
Episode 2 Kontrak Pernikahan.
3
Episode 3 Di Jalankan Selama 3 Tahun.
4
Episode 4 Tekanan.
5
Episode 5 Debat
6
Episode 6 Insiden
7
Episode 7 Ancaman Besar.
8
Episode 8 Khawatir.
9
Episode 9 Rencana Perceraian.
10
Episode 10 Mengetahui.
11
Episode 11 Hal Yang Tidak Diinginkan.
12
Episode 12 Tekanan.
13
Episode 13 Tindakan.
14
Episode 14 Perhatian.
15
Episode 15 Dugaan
16
Episode 16 Hal Buruk.
17
Episode 17 Kok Dekat.
18
Episode 18 Semakin Dekat.
19
Episode 19 Ada Saja.
20
Episode 20 Ketegasan Arvin.
21
Episode 13 Tidak Menemukan.
22
Episode 22 Insiden
23
Episode 23 Tidur Bersama
24
Episode 24 Malah Dekat.
25
Episode 25 Dia Akan kembali.
26
Episode 26 Ternyata Hanya Luka Yang Di Tunggu.
27
Episode 27 Kata-kata Pedas.
28
Episode 28 Semakin Sesak.
29
Episode 29 Ternyata.
30
Episode 30 Ungkapan Yang Terpendam.
31
Episode 30 Tegas.
32
Episode 32. Hampir.
33
Episode 33 Keputusan Tidak Akan Di Ubah.
34
Episode 34 Siapa Itu?
35
Episode 35 Khawatir.
36
Episode 36 Dia Kembali.
37
Episode 37 Keputusan.
38
Episode 38 Vanisa dan Arvin
39
Episode 39 Kebimbangan
40
Episode 40 Kembali
41
Episode 41 Kenyataan
42
Episode 42 Terjebak
43
Episode 43 Nyaris
44
Episode 44 Menyatakan
45
Episode 45 Berusaha Dekat.
46
Episode 46 Bantahan.
47
Episode 47 Meyakinkan
48
Episode 48 Saling Memberitahu.
49
Episode 49 Rencana Jahat.
50
Episode 50 Jebakan
51
Episode 51 Ada Sesuatu
52
Episode 56 Kenyataan Pahit.
53
Episode 53 Perceraian.
54
Episode 54 Apa Yang Harus Di Lakukan.
55
Episode 55
56
Episode 56 Apa Harus Pergi.
57
Episode 57 Tidak Terduga.
58
Episode 58 Tegas
59
Episode 59 Bucin
60
Episode 60 Pembatalan Perceraian.
61
Episode 61 Hilang
62
Episode 62 Keputusan Di Luar Nalar.
63
Episode 63 Mencurigai Sesuatu.
64
Episode 64 Merasa Aneh.
65
Episode 65 Menanyakan Langsung.
66
Episode 66 Rencana
67
Episode 67 Bekerja Sama
68
Episode 68 Hampir Saja.
69
Episode 69 Masih Bisa Selamat.
70
Episode 70 Kenyataan
71
Episode 71 Gebrakan Menyenangkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!