JEZICA KANGEN

Jezica memakai baju yang dibelikan oleh mamanya itu. Baju yang pengen dimilikinya dari bulan lalu. Baju merk Chanel yang dia suka.

Edisi Spring Summer, Jaket Blouson, berwarna Peach, yang manis. Satu lagi adalah baju terusan motif bunga, gradasi pink dan coklat warnanya.

Mama memang baik banget, dua baju mahal itu langsung dibelikan untuknya. Kata Bibik, mama udah ngerancang pesta Sweet Seventeen-nya di resto ternama, Restoran Pink Mama, resto yang diperuntukkan untuk khusus cewek-cewek. Karena Jezica maunya tahun ini, ulang tahunnya diadakan khusus untuk cewek-cewek saja.

"Hallo!"

"Hallo, Jezica!"

"Feb!"

"Yaa, kenapa, tu?"

"Feb, kamu jadi jalan sama aku gak?"

"Jadi, dong!" ke Plaza Indonesia lagi?"

"Iyaa!"

"Gak bosen?"

"Ke rumah aku aja, yuk!"

"Mmmm, aku pengennya maen ke luar."

"Ya udah, iya!"

"Aku yang ke sana, Nih?"

"Gak usah, nanti Supir aku yang jemput kamu, yah."

"Jam berapa?"

"Jam 5 dijemput, Yach!"

"Oke, deh!"

"Feb, tau gak, aku dibeliin mama baju yang aku pengen, waalaikumsalam, sukaaa tau!"

"Cie, yang udah gak ngambek lagi sama mamanya!"

"He he he!"

"Makanya Jezica, sama orang tua itu harus baek, kamu mah sama mama sendiri, begitu."

"Aku soalnya sebel, Feb, berita tentang mama itu gak ada yg bener!" "Trus, mama, diam aja, gak klarifikasi, kan aku maunya mama itu klarifikasi, bilang ke awak media itu gak bener!"

"Jezica...kamu itu anak "Bianca Bella" , Artis yang Populer, pemain film terkenal, pengusaha, dan jadi icon yang jadi brand ambassador produk-produk mahal. Wajaaar banyak gosipnya. Yah belum tentu benar, kamu tanyalah sama kamu, kamu bicara dari hati ke hati."

Febby menasehati Jezica panjang lebar.

"Kamu tuh harusnya kasihan sama mama kami, beliau itu dah capek ngelahirin, merawat, dan membesarkan kamu, ampe sekarang. Jadi mama kamu tuh gak mudah loh, Jezica!"

"Iya,..."

"Jadi artis kelas atas aja udah berat, apalagi jadi single parent"

"Iya, Feb..."

"Aku malah kasihan lihat ibu kamu, Jezica, ya udah, aku aja yang jadi anak Bianca Bella, yah?"

"Ihh, enggak, enggak mau!"

"Nah, kan kamu sendiri gak, mau!"

"Iya, iya, deh aku kudu bersyukur!"

"Janji, yah, kamu gak diemin mama kamu lagi?"

"Iya."

"Janji, bakal ngerti posisi mama kamu?"

Iya."

"Oke, good girl!"

"Udah, dulu nih, ya, aku mau bantuin ibu aku gantiin jaga toko dulu,"

"Besok aku ke rumahmu, yah!"

"Oke, Feb, makasih yah!"

"Iya,...!"

"Bye, Febby!"

"Bye!"

...

Seketika itu juga Jazica memencet nomor handphone mamanya, Bianca.

Yah, Bianca adalah mamanya Jezica.

...

Jezica adalah anak Bianca hasil dari pernikahannya dengan Subarkah. Suami pertama Bianca. Bianca hanya bertahan dua tahun menjalin pernikahan dengan Subarkah karena Subarkah meninggal karena serangan jantung.

Subarkah meninggal saat sedang sabung ayam. Ayam peliharaan Subarkah kalah kejang-kejang, yang membuat Subarkah dapat serangan jantung melihatnya. Kata Pak Matri, suaminya meninggal karena serangan jantung mendadak.

Bianca sepeninggal suaminya, merantau ke Jakarta bekerja di restoran, dan kebetulan bertemu dengan sutradara sinetron saat ia jadi pelayan di sana. Karena tertarik dengan Bianca yang cantik, yang kala itu masih bernama Sukarsih, dia ditawari main sinetron. Awalnya Bianca menolak, namun diterimanya melihat bayaran yang akan diterimanya.

Jadilah dia, jadi pemain sinetron dan drama FTV. Berjalannya waktu, dia jadi kenal banyak orang. Ia diundang dalam acara nominasi, walaupun hanya sebagai undangan bagi pendatang baru. Tapi siapa yang menyangka itulah awalnya dia berubah nasib. Dia bertemu dan berkenalan dengan Pak Herman Miliarder kala itu. Yang lalu, mengajaknya untuk menikah.

...

"Mah, Jezica kangen, Mah!"

"Iya, sayang!" (Bianca jadi terharu anaknya menelponnya)

"Makasih, yah, mah!"

"Iya, sayang!"

"Rabu pulang dari Jepang, mama langsung pulang, yah."

"Beneran, Mah, oke , Mah!"

...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***