EPISODE 16

POV RICHARD

Emosiku meledak.Perasaan marah,kecewa bergemuruh di dalam dadaku ketika mengetahui Amanda menjual mobil yang ku pakai tanpa seijinku.Ya,meskipun aku tahu bahwa mobil itu milik Amanda.

Aku mencoba menghubungi Amanda.Satu kali panggilan tak ia jawab.Beruntunglah saat panggilan kedua ia angkat."Ada apa?"tanya Amanda saat ia menerima panggilanku.

Amanda menjawab panggilanku dengan suara yang sedikit lelah dan tidak terlalu bersemangat, seolah-olah dia sudah tahu bahwa aku akan meneleponnya untuk membicarakan tentang mobil yang sedang kupakai,telah dijual olehnya.

"Kenapa kamu menjual mobil ini??!"tanyaku penuh emosi.

"Hahaha..terus kamu maunya apa mas?Terus-terusan membiarkan kamu yang memakainya?Stop berharap hal yang tidak pasti mas!"teriak Amanda dengan suara yang terdengar kesal.

"Apa-apaan kamu!Kamu nggak boleh menjualnya tanpa ijinku!"teriakku.

"Tidak boleh?Gimana?Ya jelas boleh dong mas"jawab Amanda santai.Semakin membuatku benar-benar emosi saat ini.

"Sudahlah,aku malas berdebat denganmu.Mending sekarang kamu serahin kunci mobilnya kepada mereka.Daripada kamu jadi ayam geprek nantinya".Perkataan Amanda sangat menyebalkan.Mungkin dengan dia mengatakan hal itu,membuatnya puas.

Aku memutuskan panggilan dengan cepat,lalu menampar udara yang penuh kekosongan dengan kuat.Berharap hatiku sedikit lega,namun masih tetap kecewa.

"Mana kuncinya!"tanya lelaki tersebut.Mau tidak mau,aku memberikan kunci mobil."Nah,gitu dong.Lama banget"ucapnya.

Mbak Arin dan Ibu pun dipaksa turun dari mobil."Ada apa ini Ri?Kenapa kita disuruh turun?"tanya ibu panik.

"Amanda sudah menjual mobil itu Bu."jawabku pelan.

"Pantas saja dia membiarkan kamu membawa mobil itu,ternyata dia punya rencana untuk membuat kita susah!"sentak Mbak Arin.

Aku hanya mengangguk saja."Terus sekarang kita gimana?Kita akan pergi pakai apa?"tanya Ibu.

"Sudah..sudah.Jangan panik.Kita bisa beli mobil lain"jawab Ibu dengan santai.Aku melihat sekelilingku,lalu menahan sebuah mobil untuk membawa kami ke showroom mobil.

Setelah melihat-lihat beberapa mobil , Ibu dan Arin akhirnya memilih mobil yang memiliki dua baris."Ibu yakin pilih yang ini?"tanyaku pada Ibu.

"Yakin dong.Kamu meragukan pilihan Ibu ya?"jawab Ibu

"Uangnya jangan dihabiskan langsung dihabiskan untuk mobil Bu.Keperluan kita masih banyak"tegurku

,namun Ibu sepertinya tak menggubris perkataanku.

"Ah sudahlah.Mending kita belanja sekarang"ucap Ibu.

Aku langsung menghubungi pegawai showroom dan meminta untuk mengurus pembelian mobil pilihan Ibu.Semua diurus dengan baik.Ibu pun juga sudah mengeluarkan uangnya.Semua berjalan dengan lancar.Sampai akhirnya terjadi sesuatu di luar dugaan kami.

"Semua uang ini palsu , Bu"ucap pegawai tersebut.

Ibu langsung berdiri."Tidak mungkin!"teriak Ibu.Tiga orang security langsung datang mendekati kami dan langsung membawa kami ke ruang keamanan.

"Kami ditipu Pak!"ucap Mbak Arin ketakutan.Aku mencoba tenang.Ibu dimintai keterangan.

"Sudah.Aku tidak mau memperpanjang masalah ini!"sentak Ibu langsung berdiri.Namun,keadaan kami semua masih ditahan."Lepas!Lepaskan kami!"teriak Arin yang semakin panik.

"Aku tidak mau berurusan dengan masalah ini!"teriak Ibu.

"Bu.Tenang sedikit!"sentakku.Ibu menatapku tajam.

Brukk...

Ibu pingsan.Aku meminta bantuan untuk membawa ibu ke rumah sakit terdekat,namun pihak keamanan tidak mau membantu.Akhirnya aku menggendong Ibu sedikit menjauh dari showroom.

"Huh.Akhirnya bisa lepas dari mereka."gumam Ibu.

"Bu,ini harus kita urus ke jalur hukum!"sentakku lagi.

Plakk..

Ibu menamparku."Diam!Kalau kita membawa kasus ini ke jalur hukum.Yang ada,Ibu juga dipenjara karena menjual Lisa!"teriak Ibu yang langsung menutup mulutnya.

"A-apa Bu?Coba katakan sekali lagi?"tanyaku tak percaya pada Ibu.

"Ibu benar-benar keterlaluan!Lisa itu anak kandungmu Bu!"teriakku.

"Halah Ri Ri , justru bagus.Karena Lisa akan menjadi orang kaya.Apalagi kalau sampai dia bisa hamil,kita bisa kecipratan uangnya."jawab Ibu.

"Kaya apa Bu?Kalau dia beneran kaya,nggak mungkin dia ngasih uang palsu sama ibu!Besok apalagi?"tanyaku emosi.Entah apa yang ada di pikiran Ibu sampai tega menjual anaknya sendiri hanya demi uang.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!