Sore itu Gerard dengan kacamata hitam membingkai kedua matanya nampak keluar dari bandara, senyumnya langsung mengembang sempurna ketika melihat putranya itu menjemputnya.
"Bagaimana keadaanmu, sayang?" Ucapnya setelah membawa bocah itu ke dalam gendongannya.
"Tidak baik," sahut Jiro dengan wajah muramnya.
"Tidak baik?" Gerard pun menatapnya dengan gemas. Apa terjadi sesuatu dengan putranya itu? Bukankah asistennya bilang jika bocah itu betah tinggal di sini?
"Tuan muda mencari syalnya yang sedang di cuci tuan," terang Henry saat pria itu menatap ke arahnya untuk meminta penjelasan.
"Syal? Syal apa?" Gerard nampak tak mengerti.
"Syal yang di pakai oleh tuan muda, bukankah anda yang membawakannya?" Sahut Henry menjelaskan.
Gerard nampak bingung, ia tak merasa membawakan putranya barang tersebut bahkan membelikannya saja tidak mengingat di ibu kota sangat panas dan tidak cocok memakai benda itu.
Jiro terus saja murung, tadi pagi saat ia terbangun syal yang semalam ia kalungkan di lehernya tiba-tiba menghilang. Meskipun hanya di cuci sementara waktu tetap saja ia tidak suka karena pasti aromanya akan berbeda dengan sebelumnya, ia menyukai aroma parfum pemilik syal tersebut karena rasanya menenangkan seakan ia sedang di peluk.
"Baiklah nanti kita beli yang baru ya," bujuk Gerard kemudian. Hanya barang murahan dan ia bisa membelikannya yang banyak, pikirnya.
"Tidak mau," Jiro tetap menolak.
"Nanti kita beli yang paling mahal dan paling bagus, mau berapa banyak? Sepuluh? dua puluh?" Bujuk Gerard lagi.
"Tidak mau," tolak Jiro keukeh.
Gerard tak tahu harus bagaimana membujuk bocah tersebut dan akhirnya memilih diam sampai putranya itu kembali membaik dengan sendirinya.
Kini mereka telah sampai di penginapan setelah menempuh hampir satu jam perjalanan, meskipun sepanjang jalan di suguhkan pemandangan yang sangat indah pria itu sama sekali tak tertarik. Sepertinya Gerard sudah lupa bagaimana cara menikmati hidupnya.
"Saya mendapatkan kabar jika nyonya Lucy sedang hamil, apa itu benar tuan?" Tanya Henry ketika sedang berdua dengan bosnya tersebut di kamarnya.
"Hm,"
Gerard yang sedang berdiri membelakangi pria itu hanya berdehem singkat seraya menatap ke arah taman di belakang penginapannya tersebut, kedua tangannya nampak masuk ke dalam saku dengan sorot mata tajam ke depan.
"Bagaimana dengan rencana pembangunan rumah sakit?" Tanyanya ingin tahu karena salah satu tujuannya datang kesini untuk itu.
"Sedang persiapan tuan, mungkin minggu depan baru akan kita lakukan peresmian peletakan batu pertama." Terang Henry dan Gerard pun mengangguk kecil.
"Keluarlah, aku ingin beristirahat !!" Perintahnya kemudian, jujur ia merasa sangat lelah selain karena melakukan perjalanan panjang beberapa hari ini ia juga banyak masalah yang harus di selesaikannya.
"Baik tuan, kalau begitu saya pergi jika membutuhkan sesuatu panggil saja saya." Ucap Henry lalu sedikit membungkukkan badannya dan segera pergi meninggalkan ruangan pria itu.
Gerard yang masih betah berdiri di depan jendela, lantai dua nampak mengawasi lalu lalang warga yang melewati jalanan di sekitar taman, kemudian pandangannya sedikit memicing ketika tak sengaja menatap seorang wanita sedang berjalan kaki di pinggir jalan seraya membagikan kue kepada anak-anak yang berpapasan dengannya. Sayangnya wajahnya tak terlalu jelas mengingat jaraknya yang lumayan jauh, enggan penasaran lebih jauh pria itu pun segera berlalu dari sana dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Sejak datang ke tempat ini entah kenapa perasaannya tiba-tiba tak menentu, apa mungkin karena faktor cuaca yang dingin atau memang tempat baru yang butuh sedikit adaptasi. Akhirnya pria itu pun tak sengaja terlelap karena saking lelahnya setelah perjalanan panjangnya.
Sementara itu Andrea yang baru pulang bekerja nampak membagikan beberapa kue kepada anak-anak yang ia temui sepanjang jalan menuju rumahnya, ketika baru mendapatkan gaji wanita itu memang selalu berbagi dengan yang lain dan tak lupa juga menabung karena ia ingin saat bertemu dengan putranya suatu hari nanti ia sudah bisa di andalkan.
"Terima kasih dokter Nata," ucap anak-anak tersebut setelah menerima kue dari wanita itu. Andrea memang di kenal sangat dermawan oleh warga di sekitar sana dan itu yang membuat mereka sangat menyukainya bahkan wanita itu tak jarang menggratiskan biaya pengobatan bagi warga yang kurang mampu.
Saat baru masuk ke dalam rumahnya wanita itu tiba-tiba berjingkat kaget ketika melihat Jiro sudah berada di sana dengan wajah murungnya, bocah itu nampak duduk di sofa ruang tamunya seraya memeluk kedua lututnya.
"Kau?" Ucapnya tak percaya, bukankah ia telah mengunci pintunya sebelum berangkat bekerja tadi pagi?
Kemudian di dekatinya bocah itu. "Nak bagaimana kamu bisa masuk ke dalam rumah Bibi?" Tanyanya dengan lembut seraya duduk di sampingnya.
Jiro pun nampak menunjuk sebuah jendela dapurnya yang terbuka, sepertinya tadi pagi ia lupa menutupnya setelah selesai memasak. Jadi apa bocah itu memanjatnya? Andrea pun langsung mengedarkan pandangannya dan tak ada satu pun barangnya yang berantakan, lagipula tidak mungkin anak tersebut hendak mencuri?
"Sayang dengarkan Bibi, bukankah masuk rumah orang tanpa ijin itu tidak sopan?" Ucapnya seraya menggenggam tangannya.
"Tapi aku tidak mencuri, aku hanya sedang kesal dengan orang dewasa." Jiro pun mulai mengutarakan perasaannya.
"Benarkah? Kalau begitu ceritakan pada Bibi apa yang terjadi?" Ucap Andrea ingin tahu.
Jiro pun langsung menceritakan semuanya di mana syalnya hilang dan ayahnya justru menyarankannya untuk membeli yang baru.
"Apa Bibi marah karena aku telah menghilangkan syalmu?" Ucap bocah itu kemudian.
Andrea pun tersenyum. "Bibi punya syal banyak, apa kamu mau lagi?" Ucapnya menawarkan, daerahnya sangat dingin jadi wanita itu mengoleksi beberapa syal untuk ia gunakan ketika pergi dan pulang bekerja.
"Hm," Jiro pun langsung mengangguk.
"Baiklah sebentar ya bibi ambil dulu," Andrea segera beranjak dari duduknya namun di tahan oleh bocah itu.
"Bolehkah aku minta yang Bibi pakai saja?" Mohonnya seraya menatap syal yang melingkar di leher wanita itu.
"Tapi ini kotor sayang, Bibi ambilkan yang baru saja." Tolak Andrea tapi bocah itu menolaknya.
"Yang Bibi pakai saja," ucapnya memelas.
Andrea nampak menghela napasnya pelan kemudian segera di lepaskan syalnya lalu di berikan kepada bocah itu. Jiro yang baru memakainya pun nampak tersenyum senang, ia menyukai aroma wanita itu sangat menenangkan pikirnya.
"Kamu menyukainya?" Ucap Andrea kemudian.
"Hm," Jiro pun mengangguk senang.
"Baiklah, ayo Bibi buatkan makan malam setelah itu segera pulang ya sebelum keluargamu mencari." Ajaknya kemudian.
Di tempat lain Henry yang baru masuk ke dalam kamarnya nampak tak melihat keberadaan Jiro di sana, lalu kemana perginya bocah itu? Sejak kedatangannya di penginapan keduanya memang tidur bersama.
"Sepertinya dia sedang tidur di kamar ayahnya,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Niͷg_Nσͷg
wkwkwkw Alamat kena omel kamu hen? di suruh jagain anak bos, malah kecolongan terus 🤭 yang kamu jagain lagi cosplay jadi spidermann 🤭 emang anak sama bapak 11 12 paling hobby boboll rumah andrea 🤭
Gimana kamu tak berdebar-debar ger? jika belahan hatimu sekarang ada di dekatmu, dekat tapi tak terlihat, yang ada hanya rasa debar di dada 🤭 kira2 sudah waktunya berjumpa apa belum sih? apa masih ingin main petak umpet terus nih? atau jangan2 nanti andrea yang malahan lihat keberadaan gerald duluan dan berusaha ngehindar 🤔 hemm jangan jadi wanita lemah dan tak bertanggung jawab terus dre? kalau ada kesempatan jumpa yaa temui lah? 🤭 katanya sudah move on, kalau sudah move on berarti kalau sekedar saling sapa tanya kabar tak masalah kan? 😂🤭
2025-03-18
12
mbok Darmi
wah seru ini penasaran banget saat andrea dan gerard ketemu nanti pasti reaksi nya pada dingin yg cowo marah merasa ditinggalkan yg cewe merasa bersalah telah meninggalkan anaknya jadi kesalah pahaman ini akan terus berlanjut dgn bumbu kemarahan dihati gerard, kalau andrea pasti bisa memahami kemarahan gerard
2025-03-19
2
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Siapa bilang dia sedang tidur dengan ayahnya...
Dia lagi ngapelin Mamanya yoooo 😆...
Hibernasi jadi kuyang bisa nongol tiba2 di rumah Andrea 😂...
Lagian disuruh jagain anak bos malah tidurnya kek kebo ✌/Facepalm/, sampai kagak nyadar kan kalau si bocil ngilang 😂...
Awas jangan sampai ketahuan Bos, bisa dipotong gaji dua bulan plus bonus dapat omelan tujuh hari tujuh malam 😄...
2025-03-19
0