Bab~10

"Dokter, tolong istri saya mau melahirkan."

Andrea yang sedang berbincang dengan dokter Steve tentang investor yang hendak membangun rumah sakit di tempat tinggalnya nampak terkejut ketika ada seorang pria datang ke rumahnya dengan tergesa dan wanita itu pun segera bersiap-siap.

"Kita bicarakan nanti lagi dok," ucapnya lantas berlalu pergi. Sebagai dokter yang bertugas di daerah terpencil Andrea di tuntut untuk bisa melakukan segala hal, meskipun ada bidan yang menangani tapi tetap saja ia di minta turut menjadi pengawas.

"Nama investornya Gerard Adrian, dia pria tampan dan kaya raya. Semoga saja kamu tak tertarik padanya nanti," ucap dokter Steve seraya menatap kekasihnya itu yang telah pergi jauh.

Sudah beberapa bulan ia menjalin kasih dengan wanita itu tapi hubungan mereka benar-benar seperti jalan di tempat, tak ada kemajuan bahkan ia merasa hanya sekedar bersahabat. Ia tahu wanita itu memiliki trauma masa lalu dan ia sudah berusaha untuk menjadi pengobatnya.

Beberapa saat kemudian Andrea nampak keluar dari ruangan persalinan setelah memastikan pasiennya yang baru melahirkan tak terjadi komplikasi dan keadaannya pun baik-baik saja.

Sebenarnya hari ini ia juga kurang baik dan sepertinya satu botol infus akan membuatnya merasa lebih fit lagi mengingat akhir-akhir ini cuaca yang kurang mendukung.

Sepanjang ia melangkah di koridor klinik beberapa pengunjung nampak menyapanya dan wanita itu pun membalasnya dengan ramah, ia adalah salah satu dari banyaknya petugas medis yang begitu di cintai oleh masyarakat di sini.

"Dokter Andrea dan dokter Steve kapan menikah?

"Kami di undangkan nanti?"

Beberapa pertanyaan kerap di layangkan oleh mereka ketika bertemu, sebenarnya ia ingin hubungannya dengan dokter Steve hanya mereka berdua saja yang tahu tapi rupanya tidak dengan pria itu yang lebih suka meplokamirkan hubungan mereka meskipun hingga detik ini wanita itu belum mencintainya.

Ia menerimanya karena pria itu tak pernah lelah meyakinkannya sejak ia masih menjalani pendidikannya di kampus dulu. Jika boleh jujur bahkan hingga detik ini perasaannya seutuhnya hanya untuk Gerard, ia mencintai pria itu dan cintanya habis di pria itu juga. Namun ia menyadari mereka tak mungkin kembali bersama dan ia rasa saat ini pria itu juga telah hidup bahagia dengan Lucy.

Ya, memang itu salah satu tujuan ia pergi. Selain karena tak ingin sepanjang hidupnya mendapatkan gelar sebagai perebut suami orang yang pasti akan berimbas pada sang putra mengingat jejak digital tak pernah bisa hilang, ia juga tidak mungkin bisa bahagia di atas kesedihan sang kakak. Biarlah ia yang mengalah meskipun selama 5 tahun ini malam-malamnya selalu di temani dengan tangisan.

Ia juga sengaja tak pernah mencari tahu tentang mereka lagi terutama putranya yang mungkin kini tumbuh menjadi anak yang manis. Karena saat ia pergi dari rumah itu berarti ia telah melepaskan semuanya termasuk haknya sebagai seorang ibu, katakan lah ia memang ibu yang jahat tapi semoga suatu saat nanti pengorbanannya takkan sia-sia. Putranya akan tumbuh menjadi pria yang baik tanpa berita miring di sekitarnya, biarlah doanya yang akan selalu menyertai untuk kebahagiaannya.

Andrea pun hanya mengulas senyumnya menanggapi pertanyaan beberapa masyarakat yang ia temui. Menikah? Bahkan pernikahan belum masuk dalam rencana masa depannya, bagaimana ia bisa menikah sedangkan cintanya telah habis pada pria masa lalunya.

Sebelumnya ia berharap dengan menerima dokter Steve sebagai kekasihnya, perlahan ia bisa melupakan Gerard dan kembali mencintai orang baru namun hingga kini ia belum merasakan getaran itu lagi meskipun perhatian pria itu tak kalah dengan yang di lakukan oleh mantan suaminya dahulu.

Dokter Steve adalah sosok pria yang baik dan juga dermawan, pria itu banyak sekali membantu orang lain hingga terkadang melupakan kebahagiaannya sendiri. Semoga saja ia bisa mencintainya suatu saat nanti karena ia pikir Gerard saat ini juga pasti sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.

Ia menyadari Lucy pernah melakukan kesalahan tapi Gerard juga sama karena mencintainya di saat masih menjalin hubungan dengan wanita itu. Seandainya mereka mau menurunkan ego dan saling introspeksi pasti keduanya tak sulit untuk kembali rujuk, bagaimana pun mereka pernah saling saling menyayangi satu sama lainnya.

"Tuan, apa anda yakin tidak ikut langsung untuk melihat lokasi proyek itu?"

Siang itu Gerard dan Henry yang baru selesai meeting nampak meninggalkan ruangannya, mereka berjalan beriringan sembari berdiskusi perihal proyek rumah sakit yang hendak mereka bangun.

"Tidak, kamu saja yang pergi. Aku tidak bisa meninggalkan Jiro dalam waktu yang lama," sahut pria itu menanggapi.

"Bukannya kita bisa mengajak tuan muda juga, tuan?" Henry pun mencoba memberikan saran, karena itu yang memang ia harapkan. Siapa tahu bocah kecil itu akan menjadi lebih baik setelah di tangani oleh dokter Steve dan para staf medisnya.

Jujur ia pun merasa kewalahan menghadapi anak bosnya tersebut yang terkadang tingkahnya di luar nalar anak seumurannya hingga beberapa kali di keluarkan dari sekolahnya, namun bosnya menganggap itu hanya kenalan anak-anak pada umumnya padahal sudah puluhan pengasuh yang angkat tangan menghadapinya.

Akhirnya beberapa hari kemudian Henry pergi hanya bersama para stafnya untuk meninjau lokasi proyek yang akan ia bangun rumah sakit bersama dokter Steve. Membutuhkan waktu hampir dua jam penerbangan dan sekali transit dengan pesawat kecil untuk sampai kesana, sebenarnya bisa di tempuh dengan perjalanan darat namun itu membutuhkan waktu sehari semalam mengingat tempatnya yang terpencil

Ketika baru turun dari pesawat Henry sudah merasakan bagaimana udara begitu menyejukkan, benar-benar sangat asri berbeda jauh sekali dengan ibu kota yang di penuhi oleh polusi.

"Selamat datang tuan Henry senang menyambut anda di sini,"

Dokter Steve secara langsung menjemput pria itu, sebenarnya ia berharap Gerard sendiri yang datang tapi sepertinya pria itu sangatlah sibuk atau memang enggan untuk datang ke tempat yang mungkin kurang menarik baginya.

Kemudian mereka pun segera meninggalkan bandara tersebut dan menuju yayasan milik dokter Steve yang mungkin masih membutuhkan waktu 30 menit perjalanan.

"Saya suka suasana di sini, benar-benar sangat alami dan gunung itu terlihat begitu dekat."

Henry nampak mengedarkan pandangannya keluar jendela lantas berakhir pada sebuah gunung tak jauh di hadapannya, meskipun letaknya masih beberapa kilo dari posisi mereka tapi gunung tersebut seakan-akan berada begitu dekat.

"Saya harap anda betah di sini tuan Henry,"

Dokter Steve merasa senang dengan penilaian pria itu dan barang kali saja mereka juga ingin menginvestasikan modalnya untuk pembangunan yang lain di kota kecil ini.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai dan Andrea yang sedang berada di ruang kerjanya langsung di panggil oleh seorang perawat.

"Dokter Steve sudah sampai," terangnya mengingat tadi wanita itu berpesan akan ikut menyambut investor dari kota jika mereka telah datang.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

yahhh ...anda ngomong sama angin dok? yang anda ajak bicara sudah kabur. yaachh bukan hanya jatuh cinta pak dokter...yang jelas pertemuannya sama gerald, akan membawa andrea kembali pada masalalu yang belum usai 🤭 karena ada jembatan penghubung yang akan menjadikan keduanya bersama lagi . sebenarnya berharap sihh..andrea bisa menemukan orang baru yang tulus menerimanya, tapi melihat luka hati yang di alami jiro ...jadi tak tega 🤭 bagaimanapun anak akan tetap mengharapkan keluarga cemara...tapi kalau gerald mulutnya masih tajamm dan pedesss , hemmm langsung hempass saja dre? langsung Ganti Suami 🤣🤣

2025-03-11

17

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

jreng jreng...apakah henry akan bertemu dnegan andrea? 🤔 kenapa kok mesti bikin penasaran sihh nell...jangan bilang belum saatnya bertemu 🤭 padahal ngarep banget...andrea ketemu sama henry dan mereka berdua bekerjasama , dan menyembunyikan pertemuan mereka 🤭dan henry menceritakan keadaan jiro yang kelakuannya kadang kiding 🤭 dari situ andrea memohon sama henry buat membawa jiro ketempatnya dan merahasiakan smeuanya dari gerald wkwkwk 🤣🤣✌️

2025-03-11

6

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

ternyata benar kata tetangga...Cinta habis di orang lama dan sisanya tinggal melanjutkan hidup itu benar adanya. buktinya..sejauh apapun kaki melangkah dan sejauh apapun jarak memisahkan, buktinya rasa itu tak akan pernah bisa hilang. semakin hari akan semakin tumbuh menjalarr, merasuki hati dan mengakar dan setiap malam hanya banyangan wajahnya yang terbayang 🤭 dan hela nafasnya yang selalu tergiang...
jangan khawatir hati...jika memamg dia jodohmu, dia milikmu sejauh apapun jarak memisahkan dan selama apapun tak berkabar jika memang, takdir yang tertulis adalah namanya...semesta bisa apa? cinta pasti akan bersatu lagi 🤭

2025-03-11

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!