"Maaf aku sedikit telat,"
Sore itu Lucy yang baru datang langsung bergabung dengan Gerard dan orang tuanya di restoran, sebelumnya ia yang sibuk bekerja di kantor ayahnya harus bisa membagi waktunya.
"Hallo sayang, lelah ya?" Ucap nyonya Merry ketika wanita itu memeluknya.
"Sedikit Ma, ngomong-ngomong di mana Jiro aku membawakan kado untuknya." Lucy yang hendak duduk di kursinya nampak tak melihat keberadaan bocah tersebut padahal ia sudah sangat merindukannya setelah beberapa hari ia tinggal keluar kota.
"Masih di toilet," sahut Gerard di sela makannya dan wanita itu pun langsung menatapnya dengan senyuman mengembang di bibirnya.
Sementara itu pengasuh Jiro yang sedang menunggu anak asuhnya itu kini mulai sedikit gelisah, sudah hampir 20 menit bocah itu berada di dalam toilet dan belum keluar juga. Mungkinkah keadaan toilet sedang antri atau mengalami kesulitan di dalam hingga membuat anak tersebut tak kunjung selesai?
Akhirnya setelah menunggu 30 menit pria itu pun terpaksa masuk ke dalam toilet setelah di lihatnya beberapa pengunjung mulai berkurang.
"Astaga apa yang sedang kamu lakukan di dalam toilet wanita?" Seorang wanita pun langsung menegur pria itu dengan geram, apa pria tersebut ingin berbuat asusila?
"Benar, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Timpal yang lainnya.
"A-aku sedang mencari anak kecil, iya anak laki-laki tadi masuk kedalam sini." Terang pria itu.
"Dasar laki-laki modus, kamu pasti sengaja ya menyuruh anakmu masuk kesini biar kamu bisa cari kesempatan. Asal kamu tahu di sini tidak ada anak laki-laki," beberapa perempuan itu pun langsung memukuli pengasuh Jiro dengan tasnya masing-masing hingga membuat pria itu langsung lari dari toilet tersebut dan terpaksa melaporkannya kepada tuannya meskipun ada risiko yang harus ia tanggung.
Gerard yang melihat pengasuh putranya datang seorang diri pun langsung memicing menatapnya, berani sekali pria itu meninggalkan putranya yang sedang aktif-aktifnya.
"Tuan, tolong saya. Tuan muda Jiro menghilang di toilet," terang pengasuh itu mengadu dengan ketakutan.
"Apa?" Gerard, Lucy dan kedua orang tuanya pun nampak terkejut mendengarnya lantas mereka segera beranjak dari duduknya.
Meskipun ini bukan pertama kali bagi mereka menghadapi bocah itu yang sering menghilang dari pantauan tapi tetap saja mereka sangat mengkhawatirkan keadaannya.
"Kamu bagaimana sih menjaga anak kecil saja tidak becus?" Gerard benar-benar murka kepada pengasuh tersebut.
Kemudian pria itu pun segera berlari ke arah toilet di mana putranya itu tadi masuk ke dalam sana, melihat Gerard yang baru datang beberapa wanita yang sedang berada di depan cermin untuk merapikan penampilannya pun langsung tercengang melihat pria matang nan tampan yang tiba-tiba saja masuk.
"Maaf aku sedang mencari putraku," ucap pria itu dingin dan mereka pun nampak saling berpandangan satu sama lainnya dan tak berani menegur saat pria itu membuka bilik satu persatu.
Gerard tak melihat putranya di mana pun lalu pergi kemana bocah itu? "Aku akan lapor ke bagian informasi dan kamu segera cari putraku sampai dapat !!" Perintah pria itu kepada pengasuh putranya tersebut.
Lalu pria itu pun berlalu ke bagian informasi yang melayani keamanan pengunjung mall, ia pasti bisa menemukan sang putra melalui CCTV dan benar saja putranya itu benar-benar cerdik untuk bisa melarikan diri dari pengasuhnya dengan menggunakan wanita bertubuh besar sebagai penghalang tubuhnya yang kecil.
Pria itu terus memantau layar CCTV di mana putranya nampak menuruni beberapa eskalator menuju basemant mall tersebut di mana nampak diadakan pameran motor di sana.
Gerard pun langsung berlari mengejar putranya setelah mengetahui keberadaan bocah itu, semoga saja tak mengganggu lalu lalang kendaraan di mana para pengunjung sedang mencoba beberapa motor yang di pamerkan. Sesampainya di sana pria itu tak melihat lagi keberadaan putranya yang sebelumnya sempat terpantau CCTV sedang berdiri di samping sebuah motor.
Entah kemana perginya bocah tersebut karena cepat sekali menghilang. "Maaf, apa kamu melihat anak lelaki berumur 5 tahun di sekitar sini?" Tanyanya pada salah satu petugas yang berjaga di sana.
"Maaf tuan saya tidak melihat anak-anak berkeliaran di sekitar sini," terang seorang SPG dengan ramah.
"Ngomong-ngomong apa anda tertarik untuk mencoba motor costum kami tuan, kebetulan kami sedang mengadakan promo besar-besaran. Saya yakin anda pasti terlihat lebih gagah lagi saat memakainya," imbuh wanita itu lagi dengan sedikit rayuannya menawarkan produknya kepada Gerard.
Gerard yang tak memiliki waktu untuk berbasa-basi pun hanya menatap dingin wanita tersebut, kemudian segera berlalu dari hadapannya.
"Penampilannya saja ganteng tapi miskin," gerutu wanita tersebut menatap kepergiannya
Gerard benar-benar kesal ketika tak kunjung menemukan sang putra malah justru beberapa SPG kembali menggodanya untuk menawarkan produk mereka, sejak dahulu ia sama sekali tak tertarik dengan hal apapun yang berhubungan dengan kendaraan roda dua tersebut. Baginya itu hanya pekerjaan atau hobby sia-sia belaka yang membahayakan nyawa.
Sayangnya istrinya dahulu sangat menyukainya dan kini sifatnya itu benar-benar menurun pada putranya, tapi sepertinya ia harus segera mendoktrin anaknya itu untuk tidak menyukai kendaraan tersebut. Karena bocah kecil itu adalah penerus keluarganya dan harus mulai hidup disiplin bukan justru bermain-main di jalanan seperti ibunya dulu.
Setelah mencari di setiap sudut pameran Gerard belum juga menemukan putranya, mungkin kah bocah itu sedang menonton balapan di sirkuit mini yang berada tak jauh dari tempat itu?
"Tuan silakan membeli tiket dahulu sebelum masuk," seorang petugas nampak menghadangnya ketika ia hendak masuk ke dalam area balapan. Akhirnya pria itu pun terpaksa membelinya padahal dalam hidupnya ia sangat tidak menyukai balapan dan tak pernah terpikirkan akan menontonnya.
Saat baru masuk ia melihat sirkuit yang begitu ramai dengan teriakan kagum serta histeris dari beberapa penonton di pinggir lapangan, karena penasaran dengan apa yang terjadi Gerard pun berlalu mendekat sebab pandangannya tertutup oleh para penonton yang terlebih dahulu datang.
"Maaf, apa balapan sedang berlangsung?" Tanya Gerard kepada para pengunjung yang ia temui, mungkin saja putranya sedang menonton di salah satu barisan para penonton di sana.
"Belum tuan, tapi ada anak ajaib yang sedang menjajal motor khusus anak di dalam sirkuit." Terang salah satu dari mereka.
"Anak ajaib?" Gerard pun nampak tak percaya, dasar orang tua tak bertanggung jawab sampai membiarkan anaknya yang masih kecil ikut balapan.
Kemudian pria itu pun segera bergabung ke barisan para penonton dan pandangannya pun tiba-tiba memicing ketika melihat seorang anak kecil sedang mengemudikan motor kecil mengelilingi sirkuit dengan lincah.
"Jiro?" Ucapnya ketika menyadari anak tersebut adalah putranya, meskipun mengenakan helm tapi pakaiannya masih sangat ia kenali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
zenara
🤣🤣🤣 kelakuan mommy nya ada penerusnya, kalo gni mah susah mo jadi CEO muda gantiin daddy Gerald, wah kudu cepat cepat di temukan ini mommy nata biar bikin lagi penerus ke 2🤭🤭🤭
2025-03-06
20
Niͷg_Nσͷg
wkwkwkw emang kamu penerus mommy dan almarhum kakek kamu nak..lanjutkan 🤣🤣 gunakan waktu masa kecil buat main2 , karena masa kecil masa yang paling indah dan menyenangkan, lakukan apa yang kamu sukai karena masa kecil tak akan datang dua kali wkwkwkw
jangan terlalu kejam dan mendoktrin anak kamu ger...karena itu tak akan baik buat mental anak kamu, biarkan jiro tumbuh selayaknya anak kecil seumuran dia, jangan terlalu menekannya..mau nanti dia jadi apa, kamu sebagai orang tua seharusnya hanya mengarahkan dan menasehatinya. jiro memang putramu, tapi jiro juga punya hidup dan kemauan sendiri..kalau kamu terus memaksakan apa yang kamu mau, dia akan selalu berontak..apalagi dia tumbuh tanpa dampingan ibu kandungnya. kamu yang selalu sibuk bekerja dan hanya mampu memberikan barang2 yang dia mau, tapi kamu tak akan pernah bisa menggantikan kasih sayang seorang ibu. meskipun ada lucy dan neneknya, tapi yang namanya kasih sayang ibu tak akan pernah tergantikan...jiro bukan anak nackal, tapi dia anak hebat dan genius , seharusnya kamu bisa mendukung apa yang dia mau...biar dia jadi anak nurut dan tidak semaunya.
2025-03-06
7
Jeng Ining
hubungan mreka dg Lucy bgtu dekatnya..klopun tdk menikah kembali, tp klo sekedar diliat dr jauh jg akan terlihat sprti kluarga utuh yg manis, Gerard mustinya paham Andrea bukan org kaya yg banyak duit utk bs menyewa detektif... tp selalu memberikan kesan dia dn lucy adl pasangan sempurna... ya mana mungkin Andrea akan mendekat ke kamu lg Ger
2025-03-06
3