Bab~02

Dokter Steve adalah pemilik yayasan di mana Andrea bekerja saat ini, pria itu banyak membantu wanita itu hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan.

"Sampai kapan kamu akan terjebak pada masa lalu Ndre, kamu juga harus memikirkan masa depanmu sendiri di saat kamu telah memutuskan untuk meninggalkan mereka." Ucap pria tersebut kala itu, dokter Steve adalah seniornya di universitas tempatnya menimba ilmu kedokteran sebelumnya.

Setelah berteman selama bertahun-tahun akhirnya Andrea memutuskan untuk menerima perasaan pria itu. "Aku akan mencobanya tolong berikan aku waktu," ucap Andrea menerima ajakan pria berusia 32 tahun itu untuk menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih.

Dokter Steve selalu siap menunggu wanita itu untuk lebih membuka hatinya yang begitu dingin meskipun terkadang rasa bosan itu ada, karena sebagai pasangan kekasih normalnya mereka akan bermesraan namun hubungan mereka tak lebih hanya seperti seorang teman.

Dokter Steve memahami bagaimana wanita itu bangkit dari rasa traumanya tentang sebuah hubungan dan pria itu terus meyakinkan jika hubungan tak selalu menyakitkan. Banyak pria setia di dunia ini termasuk dirinya yang tak mungkin menduakannya.

Dokter Steve sangat mengagumi sosok Andrea sejak pertama kali bertemu saat penerimaan mahasiswa baru di fakultasnya, gadis ketus namun baik hati itu sukses mencuri perhatiannya karena keberaniannya menentang pembulian di lingkungan kampus.

Gadis pemberani itulah julukan yang ia sematkan pada wanita itu, namun siapa sangka di balik keberanian dan keceriaannya tersebut rupanya memiliki masa lalu yang begitu buruk. Sebagai dokter psikologi tentu saja ia sangat memahaminya hingga sampai saat ini ia masih menunggu wanita itu untuk membuka hati sepenuhnya untuknya.

Tak peduli dengan masa lalu wanita itu yang pernah menikah dan memiliki anak di usia dini karena masa depannya kini hanya bersamanya.

"Putraku berulang tahun hari ini," ucap Andrea kepada dokter Steve yang baru masuk ke dalam ruangannya tersebut.

Pria yang kini duduk di hadapannya itu nampak mengulurkan tangan lalu di genggamnya sebelah tangan wanita itu. "Apa kamu ingin menemuinya?" Ucapnya, seringkali ia menawarkan wanita itu untuk datang menemui putranya namun selalu di tolaknya.

Andrea pun kembali menggeleng, sebenarnya ingin sekali ia berlari dan memeluk putranya yang mungkin saat ini telah tumbuh menjadi anak yang manis. Tapi ia takut jika kedatangannya hanya akan mengganggu kebahagiaan mereka.

Selama 5 tahun ini Andrea sama sekali tak mencari tahu kehidupan Gerard maupun putranya, bagaimana pria itu dan putranya melanjutkan hidupnya. Ia berharap pria itu kembali rujuk dengan Lucy karena ia yakin kakak tirinya itu bisa menjadi ibu sambung yang baik untuk anaknya.

Meskipun itu terkesan bodoh tapi waktu itu ia terlalu labil untuk menjadi seorang ibu tunggal, ia takut bayinya akan menderita jika hidup bersamanya sedangkan jika bersama ayahnya maka kehidupannya pasti terjamin mengingat putranya adalah penerus dua keluarga kaya raya.

"Baiklah, apa mau merayakan ulang tahun putramu dengan makan malam bersama?" Tawar dokter Steve kemudian berharap kesedihan wanita itu bisa sedikit terobati.

Andrea pun mengangguk kecil, biasanya wanita itu selalu merayakannya dengan mentraktir beberapa orang dan memohon kepada mereka untuk mendoakan kebaikan sang putra.

Sementara itu di tempat lain Gerard yang kini sedang bersama sang putra dan kedua orang tuanya di sebuah mall nampak masuk ke dalam toko mainan. Putranya itu pun langsung memilih mainan kesukaannya yaitu beberapa miniatur motor balap.

"Kamu yakin hanya itu sayang?" Ucap Gerard ketika sang putra menunjukkan beberapa mainan yang di pilihnya.

"Hm, ini sudah cukup papa." Sahut bocah tersebut.

"Apa kamu tidak mau membeli mobil-mobilan yang lainnya?" Tawar ayahnya lagi, ada banyak mainan yang di jual di sana tapi entah kenapa putranya hanya mengambil beberapa miniatur motor.

Jiro pun langsung menggeleng dan segera berlalu ke kasir, meskipun hanya sebuah miniatur tetap saja harganya lumayan mahal.

"Apa ini ada bahan bakarnya?" Tanya bocah itu kepada petugas kasir yang sedang menghitung belanjaannya.

"Tidak ada kan hanya mainan," sahut seorang wanita yang terlihat gemas menatap bocah tersebut.

"Kenapa tidak ada berarti tidak bisa jalan dong?" Jiro nampak kecewa.

"Tadi kan sudah papa bilang beli mobil-mobilan remot saja sayang," potong Gerard menimpali namun putranya itu langsung menggeleng.

"Aku lebih suka ini papa," sahutnya dan sang ayah pun menyerah membujuknya. Putranya itu memang memiliki prinsip yang teguh dan sulit untuk di pengaruhi, apapun yang di inginkan selalu konsisten tanpa peduli dengan yang lainnya.

Itu yang membuat kedua orang tuanya selalu membanggakannya dan menganggap cucunya adalah calon generasi penerus yang hebat, namun karena itu justru membuat mereka terlalu memanjakannya dengan dalih masih kanak-kanak.

Setelah lelah berkeliling mall kini mereka pun nampak mampir ke sebuah restoran, sebenarnya menghabiskan waktu bersama anaknya jarang sekali Gerard lakukan. Pria itu selalu pergi pagi dan pulang saat malam tiba, untuk itu momen seperti ini adalah hal yang paling langka. Sejak kepergian Andrea, Gerard memang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja hingga membuatnya perlahan bisa melupakan wanita tersebut.

"Papa, aku mau ke toilet."

Jiro yang sudah selesai makan terlebih dahulu nampak beranjak dari duduknya. "Segera kembali sayang," sahut sang ayah.

Kemudian bocah kecil itu pun segera pergi di ikuti oleh pengasuhnya, seorang pria yang baru bekerja satu bulan dengannya. Gerard memiliki alasan kenapa mempekerjakan seorang pria sebagai pengasuh putranya karena sebelumnya beberapa pengasuh wanita selalu tidak betah dan berakhir mengundurkan diri atau terpaksa di pecat sebab bocah kecil itu terlalu aktif.

"Paman tunggu di luar saja," Jiro langsung menghentikan langkah pengasuhnya saat berada di depan toilet wanita.

"Tapi ini toilet wanita," tentu saja pengasuhnya langsung menghentikannya saat bocah itu hendak masuk. Di usianya yang baru menginjak 5 tahun Jiro memang sangat mandiri dan tak membutuhkan waktu lama untuk belajar melakukan apapun termasuk pergi ke toilet atau berganti pakaian sendiri.

"Aku masih anak-anak paman," Jiro nampak tak peduli kemudian bocah kecil itu pun segera masuk seorang diri.

Terlihat beberapa wanita berada di dalam, sebagian mengantri di depan bilik dan sebagian sedang merapikan penampilannya di depan cermin.

"Adik, kamu lucu sekali. Kesini sama ibumu ya?" Tanya seorang wanita ketika melihat Jiro nampak menatap mereka.

"Hm," bocah kecil itu pun langsung mengangguk.

"Itu," imbuhnya seraya menunjuk seorang wanita berbadan besar yang baru keluar dari toilet.

Setelah itu bocah itu pun langsung mengikuti wanita itu di belakangnya dan berlalu keluar dari toilet tersebut, karena beberapa orang yang keluar Jiro pun nampak tak terlihat oleh sang pengasuh.

"Yes," ucapnya setelah berhasil meninggalkan pengasuhnya di depan toilet lalu bocah itu pun segera pergi ke pameran motor custom yang sempat di lihatnya tadi. Ayahnya pasti melarangnya dan untuk itu ia ingin melihatnya seorang diri.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

wkwkwwk wess wess angel angel...kamu emang perwujudan dari mommymu jiro? kalau punya keinginan tak bisa di indahkan dan punya keteguhan hati yang keras, tapi punya jiwa penyayang yang kuat 😁 hajarrr teruss papamu , biar tambah mumett dengan segala tingkahmu wkwkwk

wowww...maju terus pantang mundur pak dokter 🤭 kalau cinta kejar sampai negara china, tapi kata orang kalau belum sembuh dari masalalu jangan coba2 membuka hati buat orang baru, sembuhin dulu luka masalalu karena bukan tugas orang baru buat merasakan lukanya, karena orang baru bukan apotek...ehhh tapi kan steve seorang dokter..pasti bisa lahh mengobati luka hati andrea 🤣🤣🤣

2025-03-05

21

zenara

zenara

wah jiwa mommy nata turun ke jiro😅 duh pak dokter sesuatu yang di paksakan tak kan baik lo, apa lagi menunggu sesuatu yang ga pasti seperti perasaan Hinata yang ga pasti terhadap mu,

lagian ya pak dokter tak bisikin nih ya, nata itu status nya bini orang loh dok walau pisah 5 tahun tapi mereka belum cerai, dan tidak menutup kemungkinan pernikahan mereka sudah sah di mata hukum Gerald gtu loh walau plin plan dan oon tapi dia pemenang hati Andrea Hinata🤭🤭🤭

2025-03-05

5

༄༅⃟𝐐Dena🌹

༄༅⃟𝐐Dena🌹

wii dah ahli nih, masa iya gak mampu menaklukkan andrea steve, rugi gelarmu lah wkwkw

klo andrea ga mau sama aku aj steve, dokter kejiwaan i like

jadi inget kaysar, apa mereka temenan yaa, sama profesinya

2025-03-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!