Chapter 5. Kesempatan terakhir

#Hotel

Malam itu Ria baru saja pulang dari hotel setelah menyelesaikan meeting dengan para petinggi hotel tentang pemasaran.

Satu demi satu anak tangga ia lalui dan saat ia sampai, Tiba-tiba Finn datang dan menghampirinya.

"Finn? apa yang kau lakukan disini? kenapa kau tidak menelponku jika kau akan kemari?" Tanya Ria sedikit terkejut dengan kedatangan Finn.

"Tidak menelpon? maaf, tidak telpon. Kau bisa periksa ponselmu berapa banyak aku menelponmu." ujar Finn.

Ria segera mengambil ponselnya didalam tas.

"Ria, bisa tidak kau berhenti bersandiwara seperti ini? Aku tidak suka. Kau tidak mengangkat telponku, tidak mengirimku pesan, bisa tidak kau berhenti menjadi seperti ini!" ujar Finn sedikit kesal.

"Okey..okeyy" Ria segera melihat ponselnya.

"Sayang aku benar-benar minta maaf, Kau sendiri tau kalau aku ini sangat sibuk, karena itu aku tidak bisa menelponmu" ujar Ria setelah melihat berapa banyak panggilan tak terjawab dalam ponselnya.

"Sekarang kau sudah selesai bekerja kan? Ayo ikut aku aku bertemu dengan ibu dan ayahku" ujar Finn

"Mau pergi kemana? untuk apa aku bertemu dengan mereka? " tanya Ria sedikit terkejut

"Jelaskan pada mereka, jika kau serius denganku! tapi kau tidak mau menikah denganku, Kau belum siap, seperti itu, bisa? " ujar Finn dengan penekanan

"Okey...okey aku akan menemui mereka, tapi tidak sekarang, tidak besok dan juga tidak lusa. Karena minggu ini aku benar-benar sangattt sibuk. apa lagi perusahaanku akan membuka hotel didaerah perkotaan Jepang" Jelas Ria

"Kau tak henti-hentinya dengan pekerjaanmu itu" ujar Finn kesal

"Aku? Masa depanku, kau tidak memikirkannya?" tanya Finn dengan menatap Ria dalam.

" Hey! Aku tidak suka kau merengek seperti ini ya, seperti anak kecil" ujar Ria yang mulai kesal

"Tidak, aku serius. Aku serius dengan hal ini" ujar Finn

"STOP! kenapa kau menjadi seperti anak kecil begini?" protes Ria.

"Kau juga sibuk kerja, kan? Kau harusnya mengertikan. Kau harus jelaskan pada mereka yang sedang kita lakukan. karena kita punya pekerjaan masing-masing, kau juga tau itu kan?" Ujar Ria.

Finn hanya bisa membuang mukanya karena sudah sangat kesal dan tidak tau harus melakukan apa lagi.

"Ria, masalahnya aku--"

"STOOPPPP!"

"Aku tidak mau mendengar apa pun dari mu. sekarang ini aku harus menyelesaikan sebuah berkas untuk aku berikan pada bosku, Jadi aku akan menelponmu nanti!" Ujar Ria lalu pergi

...○...

# Sebuah Apartemen

Ria yang sedang berjalan menelusuri lorong tiba-tiba dihampiri oleh seorang lelaki yang tak lain adalah rekan kerjanya.

"Hai Frans," ujar Ria seraya tersenyum.

"Hai"

"Terima kasih kau sudah mau turun tangan membantuku dalam pengerjaan projek pemasaran ini." ujar Ria

" Tidak masalah" ujar Lelaki bernama Frans itu

"Ehh tapi bukannya aku minta kau untuk bertemu dicafe ya?" tanya Ria.

"Ria, kau tau aku sudah menunggumu selama 1 bulan, Kau mau suruh aku untuk menunggu lagi?" ujar Frans.

"Oke, ayo kalau begitu" ujar Ria seraya tersenyum

"Ayo" ujarnya seraya memegang tangan Ria.

"Tapi tidak perlu seperti ini" ujar Ria sambil melepaskan tangan Frans

...○...

#Rumah keluarga Rowan

Lariessa terus melihat ponselnya seraya tersenyum meskipun disampingnya ada ibunya yang tengah memperhatikannya.

"Rissa, A-apa Ethan suka padamu?"tanya ibunya.

"Ibu, dia sudah tau, kalau aku ini tidak akan mencintainya." ujar Lariessa yang tak melepaskan pandangannya dari ponselnya.

"Jadi dia tidak akan melamarmu kan?"

"Ibu ini, Tidak mungkinlah, dia hanya bercanda manja saja." ujarnya. "Lalu, kenapa dia baik sekali dengan ayah?"tanya sang ibu.

"Ibu, diakan pembisnis, Jadi sudah sewajarnya dia akrab dengan ayah."

" Oohhh, Tapi bukan karena dia suka kepadamu kan?"

"Ibuku sayang dan yang kucinta sebesar laut dan gunung, Cintaku ini hanya untuk satu orang saja yaitu untuk masa depanku Finn Harisson." Ujar Lariessa dengan puitis.

"Eyy...eyy kau ini..." ujar sang ibu sambil terkekeh.

"Mereka bilang, mereka sudah menyiapkan pernikahannya, tinggal kau dan Finn melihat baju pengantin saja." ujar sang ibu

...○...

Siang itu Ethan terlihat mengunjungi rumah Lariessa, mereka duduk bersama tapi mata Lariessa tak terlepas dari ponselnya.

"Rissa, Terimalah bunga mawar cantik yang tak secantik dirimu ini." Gombal Ethan sambil memegang satu kuntum mawar merah.

"Sejak kapan kau mulai romantis seperti ini? membawa bunga seperti ini" Ujar Lariessa yang tak memalingkan wajahnya dari ponselnya sedikit pun

"Selain bunga ini, kau juga bilang ingin ada seorang lelaki yang melamarmu, dengan makan malam yang diterangi oleh lilin lilin."ujar Ethan

Tapi Lariessa tak meresponnya, ia hanya fokus dengan ponselnya. Ethan hanya menghela nafas.

"Rissa, aku sedang berbicara denganmu" ujar Ethan

"Apa? aku tidak dengar?" tanya Lariessa sambil melihat Ethan.

"Kau ingin laki-laki melamarmu seperti apa?" Tanya Ethan seraya menunjukan bunga mawar

"Emmhh, kalau aku mau lelaki melamarku seperti Pretty woman, memakai Tuxedo membawa buket bunga" paparnya

"Waww aku mendapatkan referensi."

"Suka suka akulah, Dari pada kau yang enggan untuk mencari seorang pacar." ujar Lariessa. Tiba-tiba Ibu Lariessa datang.

"Ethan, Rissa , ayo kita makan siang bersama."

Ethan dan Lariessa pun beranjak dan mengikuti langkah ibu. Tak lupa Ethan pun menyimpan satu kuntum mawar itu dimeja

...○...

#Kafetaria Kantor

Lagi-lagi Pak Brams dan pak Ray kembali bertemu untuk membahas masalah perjodohan.

"Kalau aku sih tidak masalah, Jika ingin cepat-cepat. Itu hal yang baik" ujar pak Ray

"Tapi kenapa kau ingin cepat-cepat?" Lanjut pak Ray

"Tidak, ini kan hal yang baik jadi lebih baik disegerakan? Apa kau ada sesuatu yang mengganjal?" Tanya pak Brams

"Tidak, hanya saja kau tau kan, Finn sangat sibuk bekerja. bagaimana kalau kita atur pertemuan pertama mereka?" saran Pak Ray

"Ide yang bagus itu, tapi kau harus mengabariku lebih awal ya. Kau tau, biasalah perempuan itu sedikit agak ribet untuk bersiap-siap " ujar Pak Brams.

"Baiklah" ujar pak Ray

mereka pun tertawa ringan bersama.

...○...

#Rumah Keluarga Harisson

Kedua orang tua Finn tengah duduk berhadapan sementara Finn sendiri yang baru pulang kerja langsung dipanggil untuk berbicara.

"Persiapan? persiapan apa? Siapa yang akan menikah?" tanya Finn.

"Persiapan acara pernikahan untuk mu tentu saja." ujar sang ibu

"Ibu serius?" tanya Finn. Ibunya hanya mengangguk.

"Aku sudah mengatakan, kalau aku tidak mau!" Ujar Finn. "Ibu, ini soal hidupku, masa depanku. Boleh tidak aku saja yang menentukan?" lanjut Finn.

"Ayah dan ibu sudah melakukan pembicaraan dengan mereka, mereka bilang tidak perlu bertunangan, langsung menikah saja. Acara itu akan diadakan bulan depan." Ujar Ibunya.

Finn sudah tidak enak hati. ia terlihat cemas saat ibunya bicara seperti itu.

"Kau punya waktu 1 setengah bulan" ujar ibunya.

"Apa? K-kenapa cepat sekali?" Ujar Finn terkejut.

" Lariessa itu datang dari keluarga yang baik-baik! tidak terburu-buru atas apa pun. Mereka hanya ingin mempercepat niat baik ini." pungkas ayahnya.

"Bukan begitu, aku bukan berfikir apa-apa, tapi, Aneh saja. Kenapa harus sangat tiba-tiba." ujar Finn

"Lalu? Harus menunggu sampai 8 tahun? baru tidak cepat? seperti kau dan Ria, begitu?" Tanya Ayahnya "Sudah berapa lama, sampai sekarang kau tidak menikah-menikah? seperti ini" lanjut ayahnya.

"A-ayah bukan seperti itu, aku hanya merasa. bu, siapa tadi namannya?" tanya Finn pada ibunya.

"Lariessa" balas ibunya

"L-lariessa? yang benar saja..." ujar Finn

"Finn, Kalau kau tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolak perjodohan ini, Sudah, Tidak perlu menjadi anakku lagi! Malu!" pungkas sang ayah.

Fin hanya terdiam lalu menundukan kepalanya.

"Oke, Fine, Baiklah. Tapi, ayah, Ibu. Tolong beri aku kesempatan lagi, untuk yang terakhir kalinya, please." Mohon Finn

Karena Finn terlihat begitu memohon, Akhirnya ayahnya pun memberikan Finn kesempatan untuk yang terakhir Kalinya.

To Be Countinue...

Episodes
1 Chapter 1. Hati yang kesepian
2 Chapter 2. Kembalinya seorang sahabat
3 Chapter 3. Perjodohan yang tak terduga
4 Chapter 4. Beri aku kesempatan
5 Chapter 5. Kesempatan terakhir
6 Chapter 6. Lamaran yang ditolak
7 Chapter 7: Hari pernikahan
8 Chapter 8. Menjadi sepasang suami istri
9 Chapter 9. Hati yang kecewa
10 Chapter 10. Kesepakata
11 Chapter 11. Kesepakatan pt.2
12 Chapter 12. Rencana pindah ke rumah baru.
13 Chapter 13. Godaan yang memikat
14 Chapter 14. Rencana bulan madu
15 Chapter 15. Honeymoon pt.1
16 Chapter 16. Honeymoon pt.2
17 Chapter 17. Lariessa hamil?
18 Chapter 18. Gagal Kencan.
19 Chapter 19. Cinta Finn
20 Chapter 20. Hubungan yang berbeda
21 Chapter 21. Pertengkaran
22 Chapter 22. Keadaan yang mengancam
23 Chapter 23. Keraguan Ethan Pada hubungan Finn dan Lariessa
24 Chapter 24. Luka hati
25 Chapter 25. Berdebat
26 Chapter 26. kunjungan Mertua
27 Chapter 27. Orang ketiga yang tidak bisa Lepas.
28 Chapter 28. Menjadi istri yang baik pt.1
29 Chapter 29. Menjadi istri yang baik pt.2
30 Chapter 30. Tamu yang tak di undang
31 Chapter 31. Apa Lariessa tidak cemburu?
32 Chapter 32. pantang menyerah sebelum dapat.
33 Chapter 33. perayaan Aniversery dengan kekasihnya
34 Chapter 34. Mencari Lariessa
35 Chapter 35. Semuanya tentang Larirssa
36 Chapter 36. Panggilan dari sang kekasih.
37 Chapter 37. Finn sang penurut
38 Chapter 38. Pelampiasan
39 Chapter 39. Di tengah rasa sakit
40 Chapter 40. Cemburu
41 Chapter 41. Rahasia Yang Terbongkar
42 Chapter 42. Yang tersakiti
43 Chapter 43. Curhatan Finn
44 Chapter 44. Istri vs kekasih
45 Chapter 45. Yes or Not
46 Chapter 46. Sebuah keputusan
47 Chapter 47. Pergi
48 Chapter 48. Separuh Jiwa yang Hilang
49 Chapter 49. Hati yang terluka
50 Chapter 50. Lembaran baru -End
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1. Hati yang kesepian
2
Chapter 2. Kembalinya seorang sahabat
3
Chapter 3. Perjodohan yang tak terduga
4
Chapter 4. Beri aku kesempatan
5
Chapter 5. Kesempatan terakhir
6
Chapter 6. Lamaran yang ditolak
7
Chapter 7: Hari pernikahan
8
Chapter 8. Menjadi sepasang suami istri
9
Chapter 9. Hati yang kecewa
10
Chapter 10. Kesepakata
11
Chapter 11. Kesepakatan pt.2
12
Chapter 12. Rencana pindah ke rumah baru.
13
Chapter 13. Godaan yang memikat
14
Chapter 14. Rencana bulan madu
15
Chapter 15. Honeymoon pt.1
16
Chapter 16. Honeymoon pt.2
17
Chapter 17. Lariessa hamil?
18
Chapter 18. Gagal Kencan.
19
Chapter 19. Cinta Finn
20
Chapter 20. Hubungan yang berbeda
21
Chapter 21. Pertengkaran
22
Chapter 22. Keadaan yang mengancam
23
Chapter 23. Keraguan Ethan Pada hubungan Finn dan Lariessa
24
Chapter 24. Luka hati
25
Chapter 25. Berdebat
26
Chapter 26. kunjungan Mertua
27
Chapter 27. Orang ketiga yang tidak bisa Lepas.
28
Chapter 28. Menjadi istri yang baik pt.1
29
Chapter 29. Menjadi istri yang baik pt.2
30
Chapter 30. Tamu yang tak di undang
31
Chapter 31. Apa Lariessa tidak cemburu?
32
Chapter 32. pantang menyerah sebelum dapat.
33
Chapter 33. perayaan Aniversery dengan kekasihnya
34
Chapter 34. Mencari Lariessa
35
Chapter 35. Semuanya tentang Larirssa
36
Chapter 36. Panggilan dari sang kekasih.
37
Chapter 37. Finn sang penurut
38
Chapter 38. Pelampiasan
39
Chapter 39. Di tengah rasa sakit
40
Chapter 40. Cemburu
41
Chapter 41. Rahasia Yang Terbongkar
42
Chapter 42. Yang tersakiti
43
Chapter 43. Curhatan Finn
44
Chapter 44. Istri vs kekasih
45
Chapter 45. Yes or Not
46
Chapter 46. Sebuah keputusan
47
Chapter 47. Pergi
48
Chapter 48. Separuh Jiwa yang Hilang
49
Chapter 49. Hati yang terluka
50
Chapter 50. Lembaran baru -End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!