Curiga

Azan subuh menggema, membangunkan manusia dari lelap untuk menyembah Rabb alam semesta, Sang Maha Penguasa.

Soraya menggeliat, tanpa sadar tangannya mendarat di bantal sebelah nya.

Kosong!

Membuat matanya terbuka sempurna, memperhatikan dengan seksama bahwa tak ada sosok suami yang biasa tidur di sampingnya.

Aneh!

Tak biasanya Ardan tak pulang ke rumah.

Firasat Soraya mengatakan sesuatu telah terjadi!

Dan firasat seorang istri pada suaminya tak pernah salah. Begitu peka nya seorang istri bahkan lebih peka dari anjing pelacak yang sudah dilatih bertahun-tahun.

Dia bisa mencium adanya ketidakberesan.

Beep...

Sebuah pesan masuk.

Aku langsung ke kantor

Pesan dari Ardan.

Soraya mengernyit merasakan ada sesuatu yang disembunyikan suaminya.

Dia kemudian membalas jangan lupa acara nanti malam

Mengenyahkan segala prasangka, segera diambilnya air wudhu dan bersujud memohon segala kebaikan untuknya, suaminya, dan rumah tangganya.

________ Helna _________

Kantor masih sepi saat Ardan memasuki lobi. Jelas saja, masih pukul 06.00 pagi!

Pagi tadi Ardan terbangun dalam keadaan shock karena wanita di sampingnya bukan Soraya tapi Angel. Ditambah lagi mereka sama-sama dalam keadaan tanpa busana. Hanya selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka.

What the H*ll!

Secepatnya dia bangun dan membersihkan diri di kamar mandi. Tanpa membangunkan Angel yang masih terlelap, Ardan meninggalkan tempat itu setelah memakai pakaiannya.

Ardan memijit keningnya. Sakit di kepalanya masih terasa meski tidak parah.

Samar-samar dia dapat mengingat apa yang sudah terjadi tadi malam. Dan dia mengutuk perbuatannya.

Sialan! J*lang itu menjebakku! Makinya dalam hati.

Ardan masuk dalam kamar khusus yang berada di ruangannya. Beberapa kemeja, jas, dan celana tersedia di sana.

Dia mengambil kemeja putih, jas biru dan celana dengan warna senada. Dia tak suka memakai dasi, terasa mencekik di leher.

Ardan memakai kemeja dan mengancingnya di depan cermin. Sontak dia terkejut dengan pantulan yang ada di sana. Jejak percintaan panasnya dengan Angel terlihat jelas, merah kebiruan. Shit!

Tanda itu tak akan hilang dalam waktu sehari!

Dan Ardan tak mau kalau sampai Soraya melihat ini.

Entah kenapa saat ini dia tak mau Soraya tahu perbuatannya semalam. Dia hanya tak mau Soraya berpikir yang tidak-tidak. Hell... Memangnya semalam dia tidak melakukannya?

Ironis sekali mengingkari apa yang sudah terjadi!

Dia hanya tak ingin bertengkar dengan Soraya setelah wanita itu selama ini selalu bersabar padanya.

Entahlah!

Ardan merasa sangat bingung!

Beep...

Pesan masuk mengalihkan perhatiannya.

Kenapa pergi begitu saja?

Pesan dari Angel.

Sialan! Berani-beraninya j*lang itu menghubunginya setelah apa yang dilakukannya semalam!

Oke! Mungkin tak sepenuhnya salah Angel. Tapi Ardan bersumpah tak mau lagi berurusan dengan ular betina itu.

Setelah membaca pesan itu, Ardan segera memblokir nomor Angel.

Ardan duduk di kursinya dan mulai mempelajari berkas yang ada di mejanya. Kemudian dia teringat Soraya.

Diambilnya ponsel dan mengirim pesan.

Aku langsung ke kantor

Centang dua langsung berubah biru tanda Soraya sudah membacanya. Terlihat Soraya sedang mengetik balasan.

Jangan lupa acara nanti malam!

________ Helna________

Soraya dan Ardan terlihat serasi, memakai pakaian dengan warna senada.

Soraya mengenakan gaun malam berwarna abu tua perpaduan sutra dan brokat dihiasi mutiara putih yang menambah kesan elegan. Meskipun serba tertutup dengan panjang gaun hampir menyentuh lantai, dilengkapi high heels perak. Membuatnya terlihat seperti seorang ratu. Ditambah dengan tatanan rambutnya yang disanggul ke atas dan anak-anak rambut yang menjuntai, memberi kesan anggun.

Sedangkan Ardan memakai kemeja abu muda dengan jas abu tua dan celana senada. Rahangnya yang kokoh ditumbuhi bakal jambang, serta sorot matanya yang setajam elang. Membuat aura ketampanannya seakan terselubung misteri.

Kedatangan mereka langsung disambut ramah Alena, ibunya Ardan. Wanita itu masih terlihat awet muda di usianya yang sudah kepala lima.

"Ah... Kalian sudah datang! Wah, Soraya anakku makin cantik aja!" Katanya sambil memeluk dan mencium pipi Soraya, kanan dan kiri.

Membuat Soraya tersenyum malu sekaligus senang.

Tak jauh dari mereka, Permana, ayahnya Ardan sedang berbincang dengan relasi kerjanya. Tampak menoleh ke arah mereka dan tersenyum hangat.

Soraya bersyukur karena memiliki mertua sebaik mereka. Meskipun kaya, tapi tidak angkuh dan memandang rendah padanya yang sebatang kara.

"Hai... Mengapa melamun? Ayo, temani mama menyapa tamu lain!"

Alena menggandeng tangan menantunya. Sedangkan Ardan sudah sedari tadi bergabung dengan para pengusaha muda.

Acara berlangsung dengan lancar sampai...

"Selamat malam!"

Sebuah suara mengagetkan Soraya yang sedang berada di taman.

Dia keluar untuk mencari udara segar.

Kebetulan malam ini cerah. Langit penuh bintang bertaburan. Terlihat indah seperti permata berkilauan.

Soraya merasa terpukau dengan indahnya lukisan Tuhan.

"Ya... ", kata Soraya sambil membalik badan melihat siapa yang berbicara padanya.

" Nona Soraya... Masih ingat dengan saya?"

Seorang pria berstelan mahal berwarna coklat tua terlihat pas di tubuhnya yang tegap. Selain itu ketampanannya mengingatkan Soraya dengan aktor Holywood Nick Bateman.

"Ekhm... ".

Pria itu berdehem, menyadarkan Soraya dari keterpanaannya pada karya Tuhan yang indah di depan matanya.

" Eh, maaf... Saya sedang mengingat di mana kita pernah bertemu. Dan saya minta maaf, sepertinya saya lupa". Katanya dengan nada menyesal.

"Duh, sakitnya hati saya karena tidak mendapat tempat di ingatan wanita cantik seperti Nona. Padahal setelah pertemuan pertama kita, saya selalu teringat Nona".

" Ah, Tuan bisa saja menyanjung saya". Soraya tertawa kecil.

"Saya tidak menyanjung. Kenyataannya Nona memang sangat cantik. Jujur saya langsung terpesona pada pandangan pertama".

" Maaf, saya benar-benar tidak ingat dengan Anda, Tuan... "

"Antoni Baldwin".

" Oh, Tuan Antoni Baldwin".

Angin yang bertiup sepoi-sepoi memainkan anak rambut Soraya.

"Mmm... Sepertinya saya harus masuk". Kata Soraya sopan sambil berjalan menuju ke pintu.

" Silakan. Kapan-kapan boleh saya traktir makan siang?" Tawar Antoni dengan penuh harap.

Soraya berbalik menghadap Antoni, menatap kedua matanya.

"Mmm... Entahlah, sepertinya bukan ide bagus karena suami saya tidak akan suka".

" Wah, anda sudah menikah? Kalau boleh tahu siapa suami Nona? Kalau saya suami Nona, saya tidak akan membiarkan Nona sendirian di sini. Saya juga akan selalu berada di samping Nona".

"Suami saya adalah Ardan Hadisaputra".

" Oh, benarkah? Mengapa aku merasa tak pernah menghadiri pernikahan kalian?"

Soraya tak terkejut dengan tanggapan Antoni karena memang pernikahannya dengan Ardan hanya dihadiri keluarga besar Hadisaputra tanpa acara mewah.

Sehingga sebagian besar tamu malam ini memang belum mengenalnya sebagai menantu dalam keluarga besar Hadisaputra.

"Karena Anda memang tidak diundang!"

Sebuah suara yang sangat dikenalnya mengagetkan Soraya.

Cepat dia berbalik dan...

Boom!

Seorang pria dengan angkuhnya berdiri di sana. Terlihat dari tatapannya seperti akan membunuh seseorang.

Soraya meremang...

Senyuman geli tersungging di bibir Antoni. Sepertinya umpannya menangkap mangsa.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

itu cemburu atau apa

2021-12-15

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

lanjottt

2021-07-27

0

Qodri Kiflie Kiflie

Qodri Kiflie Kiflie

apa yang terjadi

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Tertangkap Basah
2 Sebuah perangkap
3 Curiga
4 Tamu Tak Diundang
5 Dukungan Seorang Sahabat
6 Jangan pergi!
7 Rasa yang Sulit
8 Penculikan
9 Menghilang
10 Penyelamatan
11 Koma
12 Kita Bercerai saja
13 Masa Lalu Ardan
14 Godaan Dahsyat
15 Kejutan dari Soraya
16 Aku Mencintainya
17 Pernyataan perang
18 Konferensi pers
19 Berlibur ke Budapest
20 Perjalanan
21 Menemukanmu
22 Kau Adalah Palvin!
23 Terkuaknya Jati Diri
24 Kehilanganmu
25 Persidangan
26 Maaf, Aku Menyerah!
27 Bertahan dan Menyerang
28 Menemui Soraya
29 Kembali Bersama
30 Kelahiran Buah Hati
31 Dendam Masa Lalu
32 Bersama keluarga
33 Pengumuman
34 Pengkhianat harus mati!
35 Naomi
36 Mengunjungi Granny
37 Cast Ardan
38 Antoni... oh, Antoni!
39 Pergi Ke Distrik Barat
40 Cerita Tante Diana
41 Rencana Diana
42 Marsya Adelia Gouda
43 Ardan ... Oh, Ardan!
44 Rasakan Akibatnya!
45 Maafkan Aku!
46 Hancur Berkeping-keping
47 Fitnah Keji
48 Membersihkan Nama Baik
49 Pergi Berlibur
50 Bara dalam Sekam
51 Kontes
52 Rencana mulai berjalan
53 Terpedaya
54 Kehilangan Yang Menyakitkan
55 Terpuruk
56 Bertahanlah Soraya!
57 Misi Menyelamatkan Soraya
58 Berkumpul kembali
59 Cerita Ardan
60 Mengungkap Masa Lalu
61 Pembalasan Untuk Marsya
62 Red Devil
63 Permainan Sudah dimulai
64 Rasakan Kau, Angel!
65 Bersamamu
66 Mereka Saling Membunuh
67 Menata Hidup Baru (Ending)
68 Bonchap 1
69 Bonchap 2
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Tertangkap Basah
2
Sebuah perangkap
3
Curiga
4
Tamu Tak Diundang
5
Dukungan Seorang Sahabat
6
Jangan pergi!
7
Rasa yang Sulit
8
Penculikan
9
Menghilang
10
Penyelamatan
11
Koma
12
Kita Bercerai saja
13
Masa Lalu Ardan
14
Godaan Dahsyat
15
Kejutan dari Soraya
16
Aku Mencintainya
17
Pernyataan perang
18
Konferensi pers
19
Berlibur ke Budapest
20
Perjalanan
21
Menemukanmu
22
Kau Adalah Palvin!
23
Terkuaknya Jati Diri
24
Kehilanganmu
25
Persidangan
26
Maaf, Aku Menyerah!
27
Bertahan dan Menyerang
28
Menemui Soraya
29
Kembali Bersama
30
Kelahiran Buah Hati
31
Dendam Masa Lalu
32
Bersama keluarga
33
Pengumuman
34
Pengkhianat harus mati!
35
Naomi
36
Mengunjungi Granny
37
Cast Ardan
38
Antoni... oh, Antoni!
39
Pergi Ke Distrik Barat
40
Cerita Tante Diana
41
Rencana Diana
42
Marsya Adelia Gouda
43
Ardan ... Oh, Ardan!
44
Rasakan Akibatnya!
45
Maafkan Aku!
46
Hancur Berkeping-keping
47
Fitnah Keji
48
Membersihkan Nama Baik
49
Pergi Berlibur
50
Bara dalam Sekam
51
Kontes
52
Rencana mulai berjalan
53
Terpedaya
54
Kehilangan Yang Menyakitkan
55
Terpuruk
56
Bertahanlah Soraya!
57
Misi Menyelamatkan Soraya
58
Berkumpul kembali
59
Cerita Ardan
60
Mengungkap Masa Lalu
61
Pembalasan Untuk Marsya
62
Red Devil
63
Permainan Sudah dimulai
64
Rasakan Kau, Angel!
65
Bersamamu
66
Mereka Saling Membunuh
67
Menata Hidup Baru (Ending)
68
Bonchap 1
69
Bonchap 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!