bab 3~PPH

~Bandara Seokarno Hatta~

Beberapa awak media, dan wartawan kini tampak berjejer menunggu kedatangan model cantik, yang di perkirakan akan tiba pukul 9 dini hari.

Sementara Daniel, dia sudah tiba 1 jam lebih cepat, demi mengamankan modelnya dari serangan wartawan.

Rania sudah mengenakan topi hitam, syal yang melilit leher jenjangnya, dan tak lupa masker hitam. Dia turun dari pesawat bersama dua asistennya, dan langsung di amankan pihak bandara, atas perintah sang manager.

Namun, upaya yang Daniel lakukan tidaklah berjalan lancar. Salah satu wartawan melihat mereka berjalan melewati pintu samping. Dan itu membuat semua awak media bergegas mengikuti langkah salah satu wartawan tadi.

Daniel mengeratkan genggaman tangan model cantik itu, saat media berusaha memotret serta memberikan sederet pertanyaan untuk Rania.

"Rania, apa benar kamu tidak ingin memiliki seorang anak?"

"Rania ... Berikan beberapa kalimat sebelum kamu pergi dari sini!"

"Apakah benar ucapan Pandu mengenai gugatan yang dia layangkan?"

"Rania ....."

"Rania ... Bisa beri beberapa informasi untuk kami?"

Dan masih banyak lagi, beberapa pertanyaan wartawan yang hanya mendapat senyuman dari bibir Model cantik itu.

"Maaf ... Tolong beri jalan," seru Daniel sabil menarik tangan Rania, agar segera masuk kedalam mobil.

Huh!!

Rania menghela nafas lega, saat berhasil duduk dengan tenang di dalam mobil Managernya~Daniel.

Sementara Laront dan satu temannya masuk kedalam mobil yang berbeda.

"Daniel, tolong lansung antarkan aku ke rumah! Aku ingin menyelesaikan permasalahan rumah tanggaku terlebih dahulu. Untuk sementara, aku ingin vakum beberapa minggu kedepan!" ucap Rania menatap kosong kedepan.

Daniel yang duduk disampingnya, sekilas menoleh. Sorot matanya menunjukan rasa iba, saat mendengar kalimat Rania saat ini.

"Untuk sementara, tenangkan dulu pikiranmu!" jawab Daniel.

Mobil melaju cepat, menuju rumah mewah milik Pandu.

••

••

••

"Honey ... Sekarang ganti kamu yang menyenangkanku! Naiklah sekarang keatas!"

Pria itu lantas memposisikan tubuhnya menjadi terlentang. Dan perlahan, wanita cantik itu meninggalkan tanda kepemilikannya, di beberapa titik yang membuat nafsu sang pria semakin memuncak.

Tubuh yang nyaris sempurna itu semakin membuat si Wanita tersenyum bangga, karena pada akhirnya, dia dapat menikmati tubuh kekar milik sang pria.

"Eughhh ... Kau benar-benar membuatku ingin melayang, Honey ....." lenguh sang pria, saat tubuhnya mendapat jilatan-jilatan kecil, bahkan kecupan di area tertentu.

"Pandu ... Tubuhmu benar-benar membuatku candu! Bagaimana bisa istrimu mengabaikan kenikmatan seperti ini ....." lirih wanita tadi, sambil menaiki tubuh suami Rania.

"Laura ... Cepat lakukan! Aku sudah tidak tahan," racau Pandu dengan sesekali memejamkan mata, menahan gejolak nafsu yang sudah di ubun-ubun.

Dan benar saja, saat ini Pandu sedang menikmati kehangatan tubuh Laura, yang tak lain adalah sahabat istrinya sendiri~Rania.

Rania tidak pernah tahu, jika selama ini sahabat dekatnya tega berbuat hal tak senonoh dengan suaminya sendiri.

"Ahh ... Pandu, rasanya aku ingin melayang ....." desah Laura, saat miliknya sudah berhasil menyatu dengan milik Pandu.

"Ohhh ... Eughh ... Lakukan terus Honey! Lebih cepat!"

Gladys menggigit bibir bawahnya, sambil menaik turunkan tubuhnya di atas milik Pandu. Model cantik itu begitu menikmati ritme permaian panasnya, tidak peduli dengan siapa dia menumpahkan hasratnya.

Sementara di luar. Mobil mewah milik Daniel baru saja masuk kedalam halaman luas rumah Rania.

Dari dalam dapat Rania lihat, dua mobil terparkir bersebelahan.

Karena merasa tidak asing dengan mobil bewarna merah itu, Rania langsung saja turun dan bergegas masuk kedalam.

Degh

Degh

Jantung Rania berpaju dua kali lebih cepat, beriringan dadanya yang kini bergemuruh hebat.

Tujuannya saat ini adalah menuju kamar utama miliknya, yang berada di lantai dua.

Tubuh Rania membeku saat baru saja menapakan kakinya di penghujung anak tangga.

Suara jahanam itu saling bersahutan, memekak telinga Rania saat ini. Nafas Rania sudah naik turun, bersamaan luruhnya air mata di wajah cantiknya. Rania sudah dapat mengira, siapa si pemilik suara laknat tersebut.

"Rania ... Are you okay?" gumam Daniel yang baru saa tiba.

Di sela isakan tangis yang Rania tahan. Jemari lentik itu menunjuk ke arah pintu kamar, yang menjadi tempat bercinta suaminya saat ini.

"Dobrak kamar itu, Daniel!" lirih Rania penuh kobaran api di matanya.

Daniel mengangguk, dengan cepat dia berjalan sambil bersiap untuk mendobrak pintu tersebut dengan satu kaki jenjangnya.

Brak!

Gladys dan Pandu seketika terhenyak, dan langsung menghentikan aktivitas ranjangnya, saat mendengar pintu kamarnya terdobrak dari luar.

Brak!

Satu kali, dua kali tidak berhasil. Dan yang ke tiga kalinya, pintu itu berhasil terbuka, hingga menyebabkan kerusakan pada handle pintunya.

Demi apa, Rania sontak membekap mulutnya dengan kedua tangan, saat melihat suami dan juga sahabatnya saling bertukar keringat, dalam keadaan polos tanpa sehelai benang.

Daniel memejamkan mata dalam-dalam, karena matanya terasa ternodai oleh perbuatan dua orang di dalam.

Pandu sontak menarik selimut untuk menutupi tubuh bawahnya. Dengan cepat, tanganya menggapai celana untuk dia gunakan secepatnya. Sementara Laura, wanita itu terdiam sambil menutup tubuh polosnya dengan selimut yang sama dengan Pandu.

"KALIAN BERDUA BENAR-BENAR SEPERTI HEWAN.....!" teriak Rania menumpahkan segala rasa sakitnya.

Daniel mendekat, sambil mengusap bahu Rania yang kini bergetar sangat hebat.

"Aku tidak menyangka, rupanya ini alasan kamu menggugat cerai aku ... Benarkan?" bentak Rania di sela isakan tangisnya. Dadanya yang bergemuruh, langsung saja dia tumpahkan dengan berjalan mendekat ke arah sang sahabat.

"Dasar wanita JALANG!" teriak Rania sambil menjambak rambut Laura yang masih terdiam diatas ranjang.

Aishh!!

Aww!!

Rintih Laura saat mencoba memegangi tangan Rania dari cengkraman rambutnya.

"Rania, tolong lepaskan! Rambutku bisa rontok karena ulahmu ini ...." ucap Laura menahan rasa nyeri di kepalanya.

"Bagaimana rasanya? Enak? Aku tidak menyangka dengan sikap baikmu padaku selama ini, JALANG! Dengan teganya, kamu bermain ranjang demi memuaskan hasrat bejadmu ini ...." bentak Rania kembali, sambil menghempaskan kepala Laura ke samping.

Belum sampai di situ. Rania menarik wajah Laura, dan seketika..

Plak! Plak!

Dua tamparan mendarat pada pipi bersih Laura saat ini. Rania benar-benar menumpahkan rasa sakit hatinya.

Laura terdiam dalam isakan tangisanya, sambil memegang kedua pipinya yang kini terasa kebas.

Rania bangkit kembali. Dia langsung berjalan kearah Pandu yang hanya diam, masih terkejut.

"Apa kurangnya aku, Pandu? Coba katakan, apa kuranya aku menjadi istrimu?" teriak Rania sambil memukul-mukul kuat dada bidang suaminya.

"Kamu benar-benar pria bejad ....!"

"DIAM!" sentak Pandu yang sudah mulai tidak tahan dengan makian Rania. "Kamu wanita gila karier! Kamu bahkan tidak pernah memiliki waktu, hanya untuk bercengkrama denganku! Dan satu lagi ... Aku ingin segera memiliki anak, tapi kamu mematahkan harapanku, Rania!" suara Pandu menggelegar kuat. Hingga wajahnya seketika merah padam, bersamaan urat di lehernya tampak keluar.

Perlahan, langkah Rania memundur pelan. Dia menggelengkan kepalanya lemah, tidak menyangka suami yang begitu dia cintai tega berbuat sekeji ini.

"Kamu memfitnah aku di hadapan dunia, bahwa aku wanita yang paling kejam? Iya? Padahal kenyataanya ... Itu semua hanya untuk menutupi perselingkuhan kalian BERDUA ... BENARKAN!!" bentak Rania di akhir kalimatnya.

Rania terisak sangat kuat, hingga tubuhnya perlahan jatuh diatas lantai. Melihat itu, Daniel segera mendekat kearah Rania untuk membantunya bangkit kembali.

"Jangan lemah seperti ini, Rania! Mereka akan semakin tertawa melihat sikap lemahmu, ini!" bisik Daniel sambil membantu Model cantiknya bangkit.

Dengan cepat, Rania mengusap kasar sisa air matanya. Kedua matanya menghunus kearah Pandu, seolah baru saja menghidupkan kobaran api dendam diantara mereka.

"Aku semakin tertantang dengan gugatanmu, Pandu! Lakukan saja ... Aku tidak akan gentar hanya memberikan barang bekas pada PEMULUNG yang membutuhkan," gertak Rania sambil menunjuk ke arah Laura. "Dan satu lagi ... Aku akan menuntut hartaku kembali di saat persidangan nanti!" timpal Rania menekan kalimatnya.

Cih!!

Pandu tersenyum remeh, sambil berdecih saat mendengar kalimat yang dia anggap konyol dari istrinya saat ini.

"Ingat Rania ... Aku dan kamu tidak memiliki anak! Jadi jangan memperberat urusan persidangan, dengan kalimat konyolmu itu!" ucap Pandu mengunci menyeringai.

"Kamu yang telah mematik api terlebih dahulu, Pandu! Maka jangan salahkan aku, jika tangan lemahku ini, akan menyiram gas beracun pada hidup kalian!"

Setelah mengatakan itu, Rania langsung diajak Daniel untuk segera keluar.

Arhgggg!!!

Teriak Pandu memukul angin. Dia menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, dengan nafas yang masih naik turun.

Laura perlahan mendekat, memeluk tubuh Pandu dari belakang.

"Pandu, bagaimana ini? Bagaimana nasib hubungan kita?" kata Laura dengan nada cemas.

Pandu menolahkan sekilas wajahnya, tanganya terulur mengusap lengan Laura, agar selingkuhannya itu tenang.

"Kamu tenang, Honey! Aku tidak akan tinggal diam! Rania hanya menggertak saja. Aku sangat paham betul bagaimana sifatnya," kata Pandu meyakinkan Laura.

.....................

....................

Bersambung~

Terpopuler

Comments

cinta semu

cinta semu

benar2 gila u pandu ....🤣😂 selingkuh tanpa gorden hingga kecoak pun tak risih melihat u

2025-03-18

0

Kusii Yaati

Kusii Yaati

untungnya aq nggak punya sahabat perempuan,tak bisa ku bayangkan...tp emang sih lelaki bejad dapetnya barang murahan 🤭

2025-03-22

0

stela aza

stela aza

aturan tadi pas denger suara desahan langsung di rekam terus viralin biar hancur sekalian 2 rongsokkan itu 😂

2025-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!