Bab 1~PPH

••Amerika~Los Angeles••

Wanita cantik berambut blonde, dengan kedua kornea mata bewarna kecoklatan itu seketika tercengang. Bahkan tubuhnya juga ikut membeku saat melihat konferensi terbuka yang disiarkan secara langsung di berbagai macam media.

Deg!

Deg!

Beberapa kali Rania menggelengkan kepalanya, berharap apa yang saat ini tengah dia lihat hanyalah bunga tidur semata.

Asisten Rania yang saat ini tengah duduk bersebrang dengan Nonanya, sontak saja membekap kuat mulutnya saat menyaksikan hal paling hina tersebut.

"Baby ... Are you okey?" lirih sang asisten dengan gaya ngondeknya. Pria gemulai itu perlahan mendekat, sambil mengusap bahu Rania dengan wajah yang sulit diartikan.

Dada Rania bergemuruh hebat, terasa lebih nyeri dibandingkan kegagalannya dalam hal apapun. Batinya terasa perih, bak tertancap belati tajam, yang kini menyayat dalam luka hatinya.

Pria bernama Laront itu langsung saja mematikan siaran televisi, yang saat ini tengah ditatap tajam kedua mata Rania.

Air mata Rania sudah menganak sungai, beriringan jantung yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

Demi apa, saat ini juga hati Rania benar-benar sakit.

Dia lantas segera bangkit, sambil mengotak atik ponselnya, mencoba untuk menghubungi sang suami.

Tangan Rania tampak bergetar begitu hebat. Dapat di bayangkan seperti apa keadaan Rania saat ini.

'Nggak ... Ini nggak mungkin terjadi?Pandu pasti salah! Ini nggak mungkin ....'

Rania terus saja menyangkal semuanya dari kenyataan pahit yang saat ini tengah menerjang kuat dalam hidupnya. Salah apa dia, kenapa suami yang begitu dia cintai tega berbuat hal keji terhadapnya.

Mungkin saja, Rania dapat menerima jika perceraian itu di lakukan saat nanti, pas dirinya sudah pulang ke tanah air. Ini tidak! Pandu dengan kejam menceraikannya melalui media, yang dimana segala fitnahan langsung mengarah secara keji kearahnya.

Laront juga langsung bangkit, untuk menghubungi Manager Rania yang kini berada di Indonesia.

"Daniel ... Katakan, apa semua ini nyata? Babyku shock berat terhadap pernyataan Pandu yang baru saja berlangsung beberapa jam lalu," seru Laront sambil melirik ke arah Nona mudanya.

Di Indonesia, Daniel sejujurnya sudah tahu sejak kemarin, karena konferensi itu dilakukan hari lalu. Namun karena dia tidak ingin Aktris cantiknya terluka, jadi Daniel hanya bungkam, hingga Rania berhasil tahu sendiri.

"Aku belum sempat bertemu dengan Pandu! Mungkin Lusa aku akan datang ke Perusahaanya langsung! Oh ya ... Tenangkan dulu Rania. Aku tahu, dia pasti merasa terpukul sekali."

Setelah itu, Laront langsung saja memutus panggilannya secara sepihak.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif!'

Rania sudah mencoba menghubungi Pandu. Namun, sekalipun panggilan Rania tidak ada yang terhubung.

Huh!

"Baby ... You are a strong woman! Don't cry!" Lorant mendekat, sambil terus mengusap bahu Rania yang saat ini tengah bergetar hebat.

"Apa salahku Lorant ... Katakan, apa salahku ....?" tangis Rania pecah didalam dekapan asistenya~Lorant.

Shutt!

Lorant mencoba menggelengkan kepalanya. Sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuk. Pria gemulai itu merasa iba, dan tidak dapat berkata apa-apa melihat wajah frustasi Rania.

Rania melepaskan tubuhnya. Di sela isakan tangisnya, dia langsung bangkit. Gadis blesteran itu berjalan menuju lemari besar dan membukanya dengan cepat.

Tangan Rania masih bergetar hebat, di saat dia dengan cepat mengambil semua beberapa baju yang tergantung, untuk di masukanya kedalam koper.

"Aku nggak mau tahu, Laront! Malam ini juga aku akan kembali ke Indonesia. Telingaku harus mendengar langsung, mengapa Pandu setega ini pada diriku," ucap Rania di sela isakan tangisnya.

Laront bangkit dan langsung mendekat. "Baby ... Tenangkan dulu hatimu! Baik, kita pulang! Tapi bagaimana pemotretanmu? Mr. Rayon sudah memberikan Daniel uang muka. Baby ... Ini kesempatan emas untukmu," suara Laront begitu lemah, berharap Nonanya dapat sedikit mengerti.

Rania seketika menghentikan aktivitasnya. Dia luruh diatas lantai, dengan tatapan mata kosong kedepan. Tidak dapat dia pungkiri, dia sudah menandatangani kontrak kerja tersebut, dua bulan sebelum pernikahannya dengan Pandu terjadi.

Padahal, diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya, Rania selalu membantu perkembangan perusahaan milik suaminya, yang dulu nyaris bangkrut karena tertipu oleh seorang Client. Dan itu semua menggunakan tabungan Rania dari hasil kerja kerasnya menjadi model.

Melihat itu, Laront juga ikut menjatuhkan tubuhnya di atas lantai untuk memeluk kembali tubuh Nonanya.

"Aku tahu semua ini terasa berat dan sesak ... Namun kamu tidak bisa lari dari tanggung jawabmu, Baby ... Hanya tinggal dua kali pemotretan saja," kata Laront mencoba menyadarkan tanggung jawab, atas pekerjaan yang sudah Rania terima jauh hari.

Pagi harinya, sesuai jadwal yang sudah tertulis. Rania tetap menjalankan pekerjaanya seperti biasa.

Rania di paksa tersenyum di hadapan para awak media, dan juga beberapa tamu undangan yang kini duduk rapi di bawah panggung fashion show.

Dari arah tempat duduk penonton, terdapat seorang pria yang tengah duduk tenang, mengenakan setelan jas bewarna hitam. Pria misterius itu menarik sudut bibirnya, sembari memberi tepuk tangan meriah, saat Rania berjalan begitu anggunnya menjadi brand prodak ternama di Los Angeles.

"Baby ... Kamu sangat profesional! Good job, Baby ...." seru Laront memberi buket bunga kepada Rania bentuk apresiasinya.

Rania menerima buket tersebut. Dia hanya mengangguk, menyembunyikan senyum simpulnya. Setelah itu dia berjalan ke arah balkon, dan tiba-tiba air matanya menggumpal dibalik pelupuk matanya.

Dada Rania benar-benar terasa sesak. Akankah dia sanggup menjalani hidupnya, setelah dia kembali ke tanah air nantinya.

Ingin rasanya dia menghilang saat ini juga. Beberapa media sosial terpaksa dia vakumkan sejenak. Ponselnya sudah sehari semalam tidak dia hidupkan, mengingat banyaknya berita yang saat ini beredar di Tanah Air tentang gugatan suaminya~Pandu.

Drrt!

Drrt!

Laront sontak berdiri, saat ponsel yang berada di saku celananya bergetar kuat.

"Whats ... My Darling Aston? Dia pasti mencari Babyku, Rania ...." gumam Laront seraya bangkit.

Setelah itu dia menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.

"Ah, iya ada apa my Darling?"

Karena perbedaan waktu yang terpaut 15 jam lamanya. Aston kini masih duduk tenang di teras balkon kamarnya, walaupun waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.

"Dimana Rania? Kenapa ponselnya tidak aktif?" tanya Aston dengan suara dinginya.

Kakak angkat Rania itu menyandarkan tubuhnya pada pembatas balkon, sambil sebelah tanganya mengangkat satu botol alkohol.

"Aston my Darling ... Apa you tidak tahu, kabar yang sedang menggemparkan jagad dunia hiburan saat ini?" ucap Laront sedikit kesal, karena bisa-bisanya pria dingin itu masih bertanya, mengapa ponsel sang adik tidak aktif.

Kening Aston berkerut. Dia memang tidak tahu apa-apa, karena dia baru saja tiba di Indonesia malam ini.

"Memangnya ada apa?"

"Hah!" desah Laront, "Sekarang coba buka media sosialmu, Darling! Aku harap kamu tidak akan terkejut, dengan ulah iparmu yang sok tampan itu!" timpal Laront yang merasa geram, jika ingat kelakuan keji Pandu.

Tut!!

Panggilan terputus sepihak oleh Aston. Pria itu langsung membuka media sosialnya. Dan benar, betapa terkejutnya dia, di saat melihat bekas siaran konferensi yang dilakukan oleh Prabu.

Kedua mata Aston menajam, seraya mengeratkan genggaman botol alhokol di tanganya.

Pyar!

"Brengsek!" umpatnya, sambil melempar botol tadi kearah lantai.

Wajah yang semula tenang, kini berangsur memerah dengan nafas tidak teratur. Aston benar-benar tidak menyangka, adik yang begitu dia sayangi malah di ceraikan secara keji oleh suaminya.

"Kamu akan hancur sehancur-hancurnya, Pandu! Aku akan mencari tahu, apa yang sebenarnya terjadi ...." gumam Aston menggeram.

......................

.......................

'Pandu benar-benar keterlaluan!'

Terpopuler

Comments

stela aza

stela aza

ceritanya udah banyak yg seperti ini ,,, selingkuh sama ,,, trs sama saudara tiri trs sama sepupu,, terlalu pasaran ceritanya,,, maaf y Thor 🙏🙏

2025-03-04

0

Kusii Yaati

Kusii Yaati

masih lanjut nyimak Thor... semangat terus Thor...💪💪💪😘

2025-03-22

0

aryuu

aryuu

prabu ini siapa?

2025-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!