KESEDIHAN HANNA

💌 MUST GET MARRIED 💌

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

Hanna yang ditemani bibinya pulang ke rumahnya untuk bersiap. Mereka mengganti pakaian berwarna hitam. Hanna hanya terus terdiam. Hanya suara isak tangisnya yang terdengar saat ia melakukan aktivitasnya. Hanna juga menggunakan pakaian berkabung. Mewakili hatinya yang juga terasa penuh duka.

Setelah selesai bersiap, mereka kembali masuk ke dalam mobil. Mobil itu sudah disiapkan oleh pelayanan kedukaan. Sepanjang jalan menuju rumah duka. Papan bunga berjejer rapi. Ucapan turut berduka cita dari kerabat dan rekan kerja ibunya sudah berjejer rapi. Termaksud karangan bunga dari Mondelez Internasional. Perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai merek cokelat. Ibunya bekerja sebagai manager marketing di sana.

Begitu mereka sampai di pintu rumah duka tangisan Hanna kembali pecah. Renata berusaha menguatkan keponakannya itu. "Sabar sayang. Ingat! bibi masih ada untukmu. Bibi berjanji akan merawatmu dengan baik." Renata mengusap-usap punggung Hanna memberikan kekuatan.

Hanna hanya mencurahkan kesedihannya lewat air bening yang keluar dari mata. Kini air matanya benar-benar tercurah. Ia semakin menangis di sana. Hanya ingin melepaskan pilu yang teramat dalam. Cukup banyak orang-orang yang datang berpakaian hitam, menunjukkan bahwa mereka ikut berduka. Termaksud itu guru dan teman sekelasnya ikut hadir di sana.

"Kita masuk sayang," ucap Renata begitu lembut kepada Hanna.

Hanna mengusap air matanya yang terus menetes di pipinya. Ia hanya menarik napas dalam-dalam dan melangkah masuk.

"Yohanna ..." Wali kelas Yohanna membuka tangannya dan memeluk Hanna. "Kamu harus kuat nak."

"Ibu Betris.." Hanna kembali melepas tangisannya. Pelukan wali kelasnya benar-benar menghangatkan hatinya. "Aku belum bisa membanggakan Ibu, ibu sudah pergi meninggalkanku, bu." Hanna mengadu dengan suara lirih.

Teman-teman sekelasnya mulai menangis mendengar perkataan Hanna. Hanna dengan cepat menghapus air mata di ujung pelupuk mata. Ibu Betris membuka mulut, menarik napas dan mendongak ke atas. Hatinya begitu sesak melihat muridnya itu.

Ibu Betris semakin mengeratkan pelukannya. "Dokter sudah berusaha semampunya. Tidak ada yang salah di sini. Ibumu sudah bahagia sayang. Dia sudah ada di tempat yang lebih baik." Sang guru mengusap punggung Hanna itu berulang-ulang.

"Sekarang masuklah! Banyak yang ingin menemuimu." Sang guru melepaskan pelukannya.

Hanna hanya mengangguk sambil menahan tangisannya. Ia pun masuk ke dalam ruang duka. Dan benar kata ibu gurunya, sudah banyak orang di sana menantinya untuk bersalaman dan mengucapkan belasungkawa kepada Hanna.

"Hanna, saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu tercinta." Ucap salah satu teman ibunya yang bekerja di perusahaan yang sama dengan ibunya.

Hanna tersenyum singkat dan mengangguk. Ia membalas jabatan tangan itu. "Terima kasih aunty."

Hanna menjabat tangan orang-orang yang ada di sana. Mereka mengucapkan kalimat menghibur dan menguatkan. Hanna merespon dengan baik.

Hanna dan bibinya mendekat ke arah peti. Tak terasa air mata Hanna tergelincir bebas membasahi pipinya lagi. Peti berwarna putih yang mengkilat dipadukan dengan warna keemasan. Kayunya di polish begitu rapi. Pihak perusahaan lah yang menyiapkan semua pemakaman ibunya.

Hanna mendekat dan melihat ibunya tertidur damai. Terlihat luka di bagian kepalanya di jahit sangat rapi oleh pihak rumah sakit. Kecelakaan ini yang merenggut nyawa ibunya. Hanna menutup mulutnya dengan erat sambil menitikkan air mata melihatnya. Salah satu temannya merangkul bahu Hanna untuk menguatkan. Lalu mengusap-usap lengan sahabatnya dengan lembut.

"Ibu sangat cantik." Hanna tersenyum sambil menitikkan air mata melihatnya. "Sungguh, ibu sangat cantik sekali."

Hanna menarik napas dalam-dalam. Kematian ibunya benar-benar meninggalkan luka yang mendalam bagi Hanna. Ini hal tersulit yang harus Hanna hadapi dalam hidupnya. Kesedihan dan duka akan muncul saat berpisah dengan orang yang disayanginya. Tak ada yang menginginkan perpisahan ini. Apalagi, jika kondisi memaksa perpisahan itu terjadi. Tak ada yang siap dan tak ada yang rela. Termaksud Hanna sendiri.

"Ibu...." panggilnya kemudian memeluk erat tubuh kaku wanita yang sangat disayanginya. Mustahil kalau tangisan Hanna tidak pecah. Manusia mana yang mampu menahan kerapuhannya. Terlebih lagi ketika ditinggal wanita kuat yang selalu ada untuknya. Sosok wanita yang selama ini selalu dibanggakan di depan teman-temannya. Wanita yang paling kuat diterpa badai apa pun. Yang paling tangguh diterjang ombak mana pun. Yang berarti segalanya bagi Hanna.

🔹🔹🔹🔹🔹

Sebelum menutup peti, keluarga kembali diberi kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan. Saat giliran Hanna, tangannya benar-benar gemetar. Begitu juga dengan bibirnya.

"Heeeehhh...."

Tangisan Hanna kembali tercurah. Wajahnya mengerut menahan sakit di hatinya. Ibu yang sangat disayanginya kini sudah menutup mata selamanya. Dia tak akan pernah tersenyum lagi. Wanita kuat yang selalu memberikan semangat untuk Hanna. Ibu yang selalu penuh perhatian kepadanya. Hanna terus memandangnya dan terus menangis. Semua orang melihat Hanna ikut merasakan kesedihan yang mendalam.

"Maafkan Hanna ibu, jika aku belum bisa membahagiakan ibu. Tapi sungguh... sungguh, aku sangat menyayangimu. Sangat, sangat, sangat menyayangimu. Heeekkk....heeekkk...." Perkataan Hanna terhenti karena ia semakin menangis tersedu.

Hanna mendekatkan wajahnya mendekat ke wajah ibunya. Ia mengecupnya beberapa kali sambil menangis. Air matanya jatuh berlinang. Hanna mengangkat wajahnya dan memandang mata yang tak akan terbuka lagi.

Lagi Hanna mencium Ibunya untuk terakhir kali. "Beristirahatlah yang tenang ibu, Hanna semua menyayangimu. Ibu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik di dunia ini. Ibu wanita yang hebat. Yohanna berjanji akan mencari ayah." Hanna tersenyum di sana. Ia kembali berdiri, sahabatnya langsung cepat memeluknya karena Hanna hampir saja terjatuh.

"Hanna kamu harus kuat."

Hanna hanya mengangguk, menatap sahabatnya dengan sendu. Dengan dipapah, manik-manik basah itu seakan melaju lebih deras dari sebelumnya di pipi Hanna, saat raungan suara sirine ambulans serta iring-iringan jenazah akan mengantarkan ibunya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Tepat ketika jingga begitu merona, keharmonian alam yang sangat disukai oleh ibunya itu.

Mereka mengantarkan Maria ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Semua kerabat dan teman satu kantor ibunya ikut datang dan merasakan kesedihan yang terdalam. Dengan hati yang kehilangan, entah percaya atau tidakkah dengan kejadian ini. Entah bisa atau tidaknya untuk merelakan kepergiannya.

Di hari paskah Hanna masih melihat ibunya yang selalu ceria, yang selalu tersenyum, yang selalu menunjukkan perhatian kepadanya. Entah kenapa ibunya bisa pergi ke daerah A, siapa yang akan di temui ibunya di sana. Hingga kecelakaan terjadi dan merenggut nyawa ibunya. Kini Hanna tak bisa merasakan kehangatan itu lagi. Tak terasa air matanya mengalir lagi.

"Untuk kamu Ibu yang sangat luar biasa, ibu yang sangat sempurna. Hanna tidak akan melupakan semua kenangan saat bersamamu." Hanna berusaha kuat menatap gundukan tanah yang ada di depannya.

"Selamat tinggal Ibu. Tuhan titip ibu ya, beri dia tempat yang terbaik di sana." Hanna menunduk dengan luka dan kesedihan yang mendalam. Air matanya terjatuh di gundukan tanah yang masih basah itu.

SATU JAM KEMUDIAN.

Pemakaman Maria telah selesai. Tapi Hanna tidak juga meninggalkan tempat itu. Sementara semua teman ibunya sudah pulang. Hidup Hanna seakan tak berdaya. Kematian ibunya yang tiba-tiba membuatnya benar-benar terpukul. Ia seperti tidak ada harapan hidup saat orang yang dicintainya telah pergi meninggalkan Hanna untuk selamanya. Namun seiring perjalanan waktu, Hanna harus bisa melaluinya. Hanna harus tetap sekolah dan lulus menjadi murid yang berprestasi.

.

.

BERSAMBUNG.....

^_^

Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini novel ke sebelas aku 😍

Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.

^_^

Terpopuler

Comments

Prayer✨

Prayer✨

lagi-lagi aku harus nangis dibuat author 😭😭😭😭😭😭

2025-03-05

0

🎄Claudya🎄

🎄Claudya🎄

Aku bnr-bnr terbawa masuk ke dlm cerita author 🥺🥺🥺🥺🥺

2025-03-05

0

Briana Annette

Briana Annette

baca lagi karya terbaru author

2025-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 JALAN HIDUP JOHANNA
2 KEPERGIAN IBU
3 KESEDIHAN HANNA
4 PERUBAHAN BIBI RENATA
5 BERTEMU LELAKI ANGKUH
6 KEKESALAN HANNA
7 KEMBALINYA LEVI
8 SAHABAT LEVI
9 KAU MENGENALKU?
10 MURID BARU
11 PERSIAPAN PENTAS SENI
12 NARA DI TOLAK
13 APAKAH INI CINTA?
14 ACARA PENTAS SENI
15 HANNA SAKIT
16 TERUS MEMIKIRKANMU
17 KAU CANTIK SEKALI HANNA
18 NARA SANGAT KESAL
19 MENGHAPUS KEMARAHANMU
20 MENENANGKAN HATI
21 FOTO WALLPAPER DI PONSEL
22 UJIAN KELULUSAN
23 HANNA TETAP DI HATINYA
24 KONSEP DEKORASI
25 ACARA PERPISAHAN
26 KESEPAKATAN
27 MENUNGGU HANNA
28 SESEORANG YANG BAIK
29 HARI LIBUR HANNA
30 HANNA GUGUP
31 APA YANG TERJADI?
32 INGATAN ITU
33 MEMINTA PENJELASAN
34 MENUNGGU KABAR
35 BERITA KEPINDAHAN
36 SEMANGAT UNTUK HANNA
37 AWAL BARU UNTUK HANNA
38 HANYA TIGA BULAN SAJA
39 JUMPA PERS
40 MENGURUS PERPINDAHANMU
41 KELEMAHAN LEVI
42 INGIN MENYERAH
43 RASA BERSALAH
44 WANITA BODOH
45 SARAPAN UNTUK LEVI
46 KONTRAK HABIS
47 ULANG TAHUN SAMANTHA
48 KEJADIAN TERULANG LAGI
49 MENIKMATI HIDUP
50 MENEMUI HANNA
51 BERTANGGUNG JAWAB
52 CERITA TENTANG CINTA
53 TANGISAN SAMANTHA
54 PELUKAN YANG MENENANGKAN
55 KEMANA LEVI?
56 MENGAMBIL TINDAKAN
57 SUDAH BISA PULANG
58 CINTA YANG BESAR
59 AKHIR PEKAN
60 AKHIR PEKAN PART 2
61 SUASANA ROMANTIS
62 WAKTU TERASA BERHENTI
63 MENGORBANKAN PERASAAN
64 SURAT PERPINDAHAN LAGI?
65 TAKDIR MEMPERMAINKANNYA
66 KEJADIAN LIMA TAHUN YANG LALU
67 SALING MENCINTA
68 TIDAK AKAN PERGI
69 SENYUM MENGGODA
70 SEMUA DILUAR DUGAAN
71 TERLALU SAKIT
72 LEVI TIDAK ADA KABAR
73 KEDIAMAN GEORGE
74 MASA LALU
75 TAK BERUBAH
76 KEBENARAN TERUNGKAP
77 BEBAN TERASA HILANG
Episodes

Updated 77 Episodes

1
JALAN HIDUP JOHANNA
2
KEPERGIAN IBU
3
KESEDIHAN HANNA
4
PERUBAHAN BIBI RENATA
5
BERTEMU LELAKI ANGKUH
6
KEKESALAN HANNA
7
KEMBALINYA LEVI
8
SAHABAT LEVI
9
KAU MENGENALKU?
10
MURID BARU
11
PERSIAPAN PENTAS SENI
12
NARA DI TOLAK
13
APAKAH INI CINTA?
14
ACARA PENTAS SENI
15
HANNA SAKIT
16
TERUS MEMIKIRKANMU
17
KAU CANTIK SEKALI HANNA
18
NARA SANGAT KESAL
19
MENGHAPUS KEMARAHANMU
20
MENENANGKAN HATI
21
FOTO WALLPAPER DI PONSEL
22
UJIAN KELULUSAN
23
HANNA TETAP DI HATINYA
24
KONSEP DEKORASI
25
ACARA PERPISAHAN
26
KESEPAKATAN
27
MENUNGGU HANNA
28
SESEORANG YANG BAIK
29
HARI LIBUR HANNA
30
HANNA GUGUP
31
APA YANG TERJADI?
32
INGATAN ITU
33
MEMINTA PENJELASAN
34
MENUNGGU KABAR
35
BERITA KEPINDAHAN
36
SEMANGAT UNTUK HANNA
37
AWAL BARU UNTUK HANNA
38
HANYA TIGA BULAN SAJA
39
JUMPA PERS
40
MENGURUS PERPINDAHANMU
41
KELEMAHAN LEVI
42
INGIN MENYERAH
43
RASA BERSALAH
44
WANITA BODOH
45
SARAPAN UNTUK LEVI
46
KONTRAK HABIS
47
ULANG TAHUN SAMANTHA
48
KEJADIAN TERULANG LAGI
49
MENIKMATI HIDUP
50
MENEMUI HANNA
51
BERTANGGUNG JAWAB
52
CERITA TENTANG CINTA
53
TANGISAN SAMANTHA
54
PELUKAN YANG MENENANGKAN
55
KEMANA LEVI?
56
MENGAMBIL TINDAKAN
57
SUDAH BISA PULANG
58
CINTA YANG BESAR
59
AKHIR PEKAN
60
AKHIR PEKAN PART 2
61
SUASANA ROMANTIS
62
WAKTU TERASA BERHENTI
63
MENGORBANKAN PERASAAN
64
SURAT PERPINDAHAN LAGI?
65
TAKDIR MEMPERMAINKANNYA
66
KEJADIAN LIMA TAHUN YANG LALU
67
SALING MENCINTA
68
TIDAK AKAN PERGI
69
SENYUM MENGGODA
70
SEMUA DILUAR DUGAAN
71
TERLALU SAKIT
72
LEVI TIDAK ADA KABAR
73
KEDIAMAN GEORGE
74
MASA LALU
75
TAK BERUBAH
76
KEBENARAN TERUNGKAP
77
BEBAN TERASA HILANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!