DAAP 19

Kediaman Rahardian kembali dipenuhi ketegangan.

Begitu Robin, Vanessa, dan Saskia tiba di rumah, Saskia langsung mengomel tanpa henti.

"Sungguh perempuan jahat! Sofia benar-benar keterlaluan! Berani-beraninya dia memfitnah putraku sendiri!" teriaknya sambil membanting tas ke atas sofa.

Robin hanya memejamkan mata, mengusap wajahnya dengan kasar, sementara Vanessa duduk diam di sebelahnya, ekspresinya tegang.

"Aku yakin dia menyuap hakim! Tidak mungkin buktinya asli! Mana mungkin kau berselingkuh dengan Vanessa? Itu hanya fitnah Sofia yang tidak ingin menikahimu lagi!"

Robin tidak menyahut, tangannya mengepal, matanya menatap kosong ke lantai.

Saskia semakin geram melihat putranya diam.

"Robin, katakan sesuatu! Katakan kalau itu semua bohong! Katakan kalau kau tidak pernah berselingkuh dengan Vanessa!"

Robin menelan ludah, lalu mengangkat wajahnya, menatap sang ibu dengan ekspresi tegang.

"Aku ... tidak berselingkuh."

Vanessa menoleh ke arah Robin, wajahnya semakin pucat. Saskia pun mengangguk puas.

"Benar! Aku tahu putraku tidak akan melakukan hal serendah itu! Sofia hanya mencari alasan untuk meninggalkanmu dan membuat kita semua menderita!"

Saat itu, Mikaila dan Reno pulang.

Mereka baru saja masuk dan mendengar omelan sang nenek.

"Ada apa, Nek?" tanya Mikaila dengan wajah penasaran.

Saskia bergegas mendekati kedua cucunya.

"Ibu kalian, Sofia, benar-benar keterlaluan!"

Mikaila dan Reno saling berpandangan.

"Maksud Nenek apa?" tanya Reno.

"Dia memalsukan bukti, mengedit foto, dan menyuap hakim! Dia menuduh ayah kalian berselingkuh hanya agar bisa bebas dari pernikahan!"

Mata Mikaila membesar, begitu pula dengan Reno.

"Mama ... melakukan itu?" suara Mikaila bergetar karena marah.

Saskia mengangguk penuh keyakinan.

"Iya! Ibu kalian rela menghancurkan ayah kalian demi keluar dari rumah ini!"

Mikaila mengepalkan tangan, dadanya dipenuhi kemarahan.

"Kalau begitu ... kami tidak punya ibu lagi!" katanya penuh kebencian.

Reno juga mendengus marah, "Aku juga! Kalau dia bisa meninggalkan kita dengan cara sehina itu, maka kita tidak membutuhkannya!"

Saskia tersenyum puas.

Robin hanya menghela napas pelan, sementara Vanessa menunduk dalam diam, merasa ada yang salah ... tetapi ia tidak mungkin membuka mulut. Tapi melihat semua orang membenci Sofia membuat Vanessa merasa senang..

Kini, kebencian Mikaila dan Reno terhadap ibu kandung mereka semakin dalam.

🍃🍃🍃🍃

Di apartemen Sofia, suasana terasa tenang dan nyaman.

Wanita itu duduk di depan mesin jahit, jemarinya dengan cekatan menggerakkan kain yang sedang dijahit. Setelah melewati sidang perceraian pagi tadi, kini hatinya terasa lebih ringan.

Sofia menatap dress yang hampir selesai, lalu tersenyum tipis.

"Akhirnya, aku benar-benar bebas," gumamnya pelan.

Tak ada lagi tekanan dari anak-anaknya, ejekan dari Saskia, atau pengkhianatan Robin. Kini hidupnya adalah miliknya sendiri.

Setelah memastikan jahitannya rapi, Sofia berdiri dan meregangkan tubuhnya. Ia lalu berjalan ke dapur, menuangkan segelas air putih, lalu menyesapnya perlahan.

Ponselnya bergetar di atas meja.

Sofia mengambil ponselnya dan melihat nama Rena di layar.

"Halo, Ren?"

"Sof! Aku baru pulang dari kantor, dan teman-temanku makin banyak yang tertarik dengan dress buatanmu. Aku sudah kirim pesanan baru ke email-mu."

Mata Sofia membesar sedikit, terkejut sekaligus senang.

"Benarkah? Aku akan cek sekarang."

"Tentu! Mereka semua suka desainmu, Sof! Aku yakin sebentar lagi brand-mu akan dikenal!"

Sofia tertawa kecil.

"Terima kasih, Ren. Aku benar-benar beruntung punya sahabat sepertimu."

"Aku juga. Sekarang, fokuslah pada bisnismu. Jangan pikirkan masa lalu lagi, ya?"

Sofia tersenyum lembut.

"Aku sudah melupakannya. Sekarang, aku hanya ingin maju ke depan."

Setelah menutup telepon, Sofia membuka emailnya dan melihat daftar pesanan baru.

Matanya berkilat penuh semangat.

Kini, Sofia bukan lagi wanita yang dulu terperangkap dalam pernikahan tanpa cinta. Ia akan membangun hidupnya sendiri, dengan tangannya sendiri. Dengan semangat 45 Sofia melangkah ke ruang kerjanya.

*****

Beberapa hari setelah perceraiannya, Sofia benar-benar tenggelam dalam kesibukan.

Pesanan dari teman-teman Rena terus berdatangan, membuatnya hampir kewalahan. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di apartemen, memotong kain, menjahit, dan menyempurnakan setiap detail dress yang dibuatnya.

Siang itu, Rena datang berkunjung setelah menghadiri sidang kasus lain. Saat membuka pintu, Sofia tersenyum lelah.

"Astaga, Sof! Ruang tamumu lebih mirip bengkel jahit daripada apartemen!" Rena terkekeh melihat tumpukan kain, dress yang setengah jadi, dan pola desain yang berserakan di meja dan lantai.

Sofia menghela napas sambil tertawa kecil. "Aku juga baru sadar, Ren. Tapi pesanan ini terus berdatangan, aku tidak bisa berhenti."

Rena melangkah masuk, meletakkan tasnya di sofa sebelum duduk.

"Aku punya kabar baik!" katanya bersemangat. "Teman-teman sosialitaku puas dengan dress buatanmu. Mereka bahkan bertanya apakah kamu menerima pesanan custom untuk acara khusus!"

Mata Sofia membesar terkejut.

"Benarkah? Aku tidak menyangka respons mereka akan sebaik ini."

"Tentu saja! Jahitanmu rapi, desainmu elegan. Tapi, Sof, kamu tidak bisa terus begini. Kamu butuh tempat yang lebih luas dan pekerja yang bisa membantumu."

Sofia mengangguk pelan, merenung. Ia memang menyukai pekerjaannya, tetapi dengan ruangan yang sempit dan beban kerja yang semakin besar, ia harus berpikir lebih jauh.

"Aku juga mulai kepikiran mencari ruko kecil untuk disewa," akhirnya Sofia berkata. "Tapi aku belum sempat mencari tempat yang cocok."

Rena tersenyum puas. "Nah, kebetulan aku punya kenalan agen properti. Aku bisa membantumu mencarikan tempat yang sesuai."

"Benarkah? Itu akan sangat membantuku!"

"Tentu saja! Sofia, ini saatnya kamu melangkah lebih jauh. Jangan hanya menjahit di apartemen sempit ini, buat brand-mu sendiri!"

Sofia menatap sahabatnya dengan penuh rasa terima kasih.

"Aku akan melakukannya, Ren. Aku ingin membangun sesuatu yang benar-benar milikku."

Rena menepuk pundaknya sambil tersenyum. "Itu baru sahabatku!"

Setelah beberapa hari mencari tempat melalui kenalan Rena, akhirnya Sofia menemukan ruko yang cocok.

Ruko kecil itu berada di lokasi strategis, tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan area perkantoran. Bangunannya sederhana, tapi cukup untuk memulai bisnisnya. Dengan harga yang sesuai dengan anggarannya, Sofia tak ragu untuk menyewa tempat itu.

Saat menandatangani kontrak sewa, Rena menemaninya dan tersenyum puas.

"Akhirnya, langkah pertamamu dimulai, Sof!" katanya bersemangat.

"Iya, aku masih tak percaya kalau aku benar-benar membuka butik sendiri," jawab Sofia dengan mata berbinar.

Setelah ruko resmi menjadi tempat usahanya, Sofia mulai merapikan dan mendekorasi interiornya. Ia ingin menciptakan suasana butik yang nyaman dan elegan, meskipun sederhana.

Namun, Sofia menyadari satu hal, ia tidak bisa bekerja sendiri.

Sofia mulai mencari dua orang pekerja yang bisa menjahit. Melalui rekomendasi dari komunitas desainer yang ia ikuti, akhirnya Sofia berhasil menemukan dua penjahit berbakat.

Mereka adalah Lia, seorang ibu muda yang sudah berpengalaman di bidang jahit-menjahit, dan Yaya, seorang lulusan sekolah desain yang ingin menambah pengalaman di industri fashion.

Saat pertemuan pertama di butik kecilnya, Sofia tersenyum hangat dan berkata, "Aku ingin kita bekerja sama membangun sesuatu yang besar. Aku percaya pada kemampuan kalian, dan kita akan berkembang bersama."

Lia dan Yaya mengangguk penuh semangat.

"Kami siap, Mbak Sofia!"

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅Rivana84

🍒⃞⃟🦅Rivana84

gmna dia mau jwb nenek gayung,,, semua bukti itu reel & nyata bukan hanya omong kosong belaka 😤😏😏

2025-03-09

2

🍒⃞⃟🦅Rivana84

🍒⃞⃟🦅Rivana84

tumben udh up pagi biasanya sore up nya thoorr 🤭😅😅tapi aku senenggg jugaa

2025-03-09

1

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

ini apa sih yg di tanamndinotak 2 anak itu sama vanesa yahhh
klo udh beneran jd ibu kalian dan sifat asli vasnea keluar barualah kalian sadar.. hahaaaa.. tidak ada lagi kata menyesal pun sudah terlMbat

2025-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!