"siapa mah?" tanya suaminya.
"itu loh pak,anak perempuan yang semalam mama ceritakan kisahnya,"jelas sang istri.
"Benar itu Dirga,"Tanya pak pratama memastikan.
"Kalau benar gimana pah?" tanya Dirga.
"kalau papah sih terserah dari kamu nak,kan kamu yang menjalani biduk rumah tangga tapi apakah perempuan itu bisa masuk dalam lingkungan keluarga kita," ucap ayah nya,karena ia tau bagaimana kondisi keluarga nya ketika sedang berkumpul.Bukan berarti Dia Tidak menyukai wanita pilihan anaknya tapi dia membebaskan apa yang menjadi pilihan anak nya sendiri.
"Kalau mama sih setuju aja,Lily anak yang baik kok," ucap Bu Sri tanda persetujuan dengan pilihan putranya.
"Aku sih belum pasti pah mah dengan perasaan ku tapi aku tertarik dengan wanita itu," Ucap Dirga jujur.
"sebaiknya kami yakinkan dulu perasaan kamu bagaimna jika tetap memilih wanita itu kamu sebagai orang tua selalu mendukung apa pun pilihan kamu," ucap pak Pratama.
"iya pah,mah kalau gitu Dirga masuk dulu yah mau istirahat,"ucap Dirga berpamitan.
Setelah Dirga berlalu ke kamarnya tinggallah sepasang suami istri membahas perihal anak mereka yang mulai menyukai seseorang.
"Papa yakin gak bakal malu sama teman-teman papah kalau anak laki-laki menikahi seorang wanita yang tidak mempunyai gelar dan dari keluarga biasa saja?" tanya Bu Sri kepada suaminya.
"Mah,papa gak bakal malu mau seperti apa perempuan pilihan anak kita,selama ini kita tahu sendiri kan Dirga gak pernah membahas tentang wanita yang ia sukai,dia selalu menghindar jika di tanya jadi papa takut kalau papa melarangnya dan menolak wanita pilihan nya,Dirga gak mau menikah," ucap pak pertama yang lebih mementingkan perasaan anaknya dari pada ejekan dari kenalannya.
"iya sih Pah, tapi menurut mama Lily itu gak bakal kalah sama menantu kita yang lain yah walaupun cuma tamat SMA tapi di bisa sukses di usia muda tanpa memiliki gelar," ucap Bu Sri kagum dengan sosok Lily.
"Tadinya mau mama jodohin sama Ryo kan umurnya sama, eh taunya si kulkas duluan yang kecantol," ucap Bu Sri tertawa.
"Tapi papah penasaran sama sosok wanita itu pasti ada sesuatu yang spesial dari dia yang membuat anak kita yang hebat itu sampai menyukainya," ucap pak Pratama penasaran dan memuji Lily.
"Cantik lah yang pasti nya pah,terus anaknya sopan dan juga ramah jarang-jarang loh anak zaman sekarang kita temui yang seperti Lily," ucap Bu Sri dengan semangat nya.
"Tapi pah,bukannya sahabat papah ingin menjodohkan putrinya si intan sama Dirga yah?" tanya Bu Sri.
"Darman memang pernah ngomong gitu ke papah tapi papah belum setuju karena papah tau anak papah gak bakal suka dengan hal itu,jadi gak masalah mah," ucap pak Pratama menjelaskan.
Pagi hari di rumah Lily semua sedang bersiap memulai aktifitas yang baru dan sekarang mereka semua berkumpul di meja makan.
"Bu,ini bagian aku bulan ini untuk kebutuhan rumah," ucap Lily memberikan uang kepada ibunya
"Kok cuma segini sih li,kurangnya banyak banget?" Tanya Bu Yoni yang tidak senang karena jumlahnya berkurang tidak seperti sebelumnya.
"Ya sekarang kan di rumah ini bukan hanya aku yang harus bertanggung jawab,jadi mulai sekarang bagian aku cuma segitu aja dan gak akan aku lebihkan,di rumah ini yang cari duit bukan cuma aku bu," Jelas Lily.
"hee Lily,ya harus tetap kamu lah aku dan suami ku gak mau uang kami di pakai buat kebutuhan rumah ini," ucap Eca tidak terima.
"Pak,Bu, Lily berangkat dulu dan untuk kalian jangan lupa bayar utangnya," ucap Lily yang tak menanggapi apa yang di ucapkan oleh Eca.
"Kamu ini li,pagi-pagi udah buat keributan aja ngerusak mood aku saja sama saudara aja banyak perhitungan!!" Ucap Eca merasa benar dia tidak terima ketika Lily mengabaikan pembicaraannya.
"Sekarang terserah dari ibu,uang dari aku cuma segitu dan aku gak mau keluarin duit di luar kebutuhan rumah ini," Ucap Lily yang tidak perduli dengan ocehan sang kakak.
Lily pun beranjak dari duduknya lalu pergi setelah salim pada bapak dan ibunya.
Seperti biasa Lily tiba lebih dahulu dari Sinta,ia lalu membuka tokonya dan mulai menata barang jualan miliknya. Sinta pun datang dan mulai membatu Lily membungkus cemilan yang telah kosong.
"Eh Li,kenapa tuh muka gak enak banget di liatnya?" tanya Sinta.
Lily pun menceritakan semua yang terjadi di rumah nya.
"Gimana menurut lu sin?" tanya Lily meminta pendapat dari sahabatnya
"Gue juga bingung li sama persoalan lu,gue mau nyaranin lu pergi aja dari rumah tapi dilarang sama bapak terus kalau lu di rumah itu lama-lama bisa cepat tua ngadepi tuh manusia benalu berdua," ucap Sinta yang tahu dengan permasalahan yang di hadapi sahabatnya.
"Mba beli," Ucap seorang.
"Iy mba," Mereka berdua pun bergegas melayani si pembeli namun saat melihat siapa pembelinya mereka berdua mendengus.
"Gue kira beneran pembeli ternyata lu kar,memang hari ini lu gak kerja?" Tanya Sinta dan ternyata Karina sedang mengerjai mereka.
"Eheheh sorry,gue off hari ini mangkanya main ke sini," ucap Karina.Karina bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit yang sama dengan Eca namun berbeda divisi.
"Lu berdua juga bukannya kerja malah asik ngerumpi,ngobrolin apa sih emangnya serius bener?" Tanya karina yang duduk di salah satu kursi dekat Lily dan Sinta.
"Biasa lah drama si pengantin baru di rumah Lily," Ucap Sinta.
"Kenapa lagi tuh manusia benalu berdua?buat masalah lagi yah?" tanya karina.
Sinta pun mulai menceritakan apa yang Lily cerita kan padanya tadi.
"Wahh gila sih mereka berdua,urat malu nya udah pada putus kali,kalau kata gue sih lu jangan mau serumah sama mereka yang ada nantinya elu yang akan di rugi kan," Ucap Karina memberi saran.
"Gue juga mikirnya begitu kar,tapi gimana bapak gak mengizinkan gue untuk keluar dari rumah," Ucap Lily lemah.
"Gini aja li,lu kan udah beli tanah yang di depan rumah lu itu,mending lu bangun aja rumah disitu kan dekat tu sama rumah bapak kamu jadi bapak kamu masih bisa ngawasin kamu," Ucap Karina lagi.
"Nah benar tu li apa kata Karina,mending lu bangun rumah sendiri aja," Ujar Sinta menambahkan.
"Tapi gimana yah gue masih bingung," Ucap Lily.
"Lu bingung sama dananya?Gampang itu kalau dana lu masih kurang nanti gue pinjemin,yang penting lu jangan terlibat lagi sama tuh benalu berdua.Mungkin sekarang ibu lu menyetujui syarat dari lu tapi kita gak tau kedepannya gimana,secara Eca kan anak kesayangan dari ibu lu," Ucap Karina yang tau bagaiman ibu Yoni memperlakukan Lily selama ini.
"Iya li,ikut saran Karina aja kan enak kalau lu ada rumah sendiri kita bisa nginep dan tunjukin lu bisa sukses tanpa gelar di belakang nama lu," ucap Sinta memberi semangat.
"Nanti gue pikirin lagi yah,gue juga harus ngomong dulu sama Tedy tentang ini," Ucap Lily yang sebenarnya tertarik dengan saran dari sahabatnya.
"Jangan lama-lama mikirnya li,kasihan gue liat lu harus tinggal satu atap sama mereka,apa lagi kalau ibu nya Andy dateng IHH tambah kesal gue bayangin nya," ucap Karina.
"Hari ini juga gue bakal ngomong sama Tedy,makasih yah sarannya," ucap Lily.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Soraya
salah itu mah malah keenakan eca sama Andi klo lili bangun rumah lgi
2025-03-26
0
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
2025-03-26
0