Saat Eca akan kembali memotong ucapan dari adiknya,Andy menahan Eca untuk mendengar terlebih dahulu syarat yang di ajukan oleh Lily.
"sudah yank kita dengar kan dulu syarat nya," ucap Andy.
"Tapi yank," balas Eca.
"sudah kamu diam dulu deh yank," suara Andy tegas. Mau tidak mau akhirnya Eca menuruti perintah suami nya.
"Kamu dan suami kamu harus berbagi tanggu jawab untuk urusan rumah ini dan kebutuhan kalian sendiri karena mulai sekarang aku gak mau lagi membiayai kebutuhan rumah ini dan kalian berdua harus segera melunasi hutang kalian sama aku,"ucap Lily datar.
"Gak bisa gitu dong,biasanya kan elu yang mengurus masalah keuangan dalam rumah,kenapa sekarang harus gue juga yang ngurus dan soal biaya pernikahan itu apa lo gak bisa ikhlasin aja gitu li, gue ini kakak Lo sendiri masa sama kakak sendiri lo perhitungan sih," ucap Eca menolak syarat dari Lily adiknya.
"hahahahah,terus mau loh gue yang harus mencukupi kebutuhan benalu berdua seperti lu dan gue harus ikhlasin duit gue gitu,gak ada yahh gue gak mau di bodohi lagi sama Lo berdua,kalau kalian mau tinggal disini ikuti syarat dari gue," ucap Lily sarakas.
"pokok nya gue gak mau tau,gue tetap mau tinggal disini dan tetap seperti biasanya," ujar Eca menolak.
"Terserah lu deh mba,gue mah gampang tinggal pergi aja dari rumah ini,gue bisa menghidupi diri gue sendiri bahkan selama ini lu jadi parasit dalam hidup gue,kalau buat bapak sama ibu masih mampu gue biayain tapi sebelum gue keluar dari rumah ini gue pastikan lu berdua bakal masuk penjara" ucap Lily tegas.
Eca menahan amarah mendengar perkataan dari Lily,sebenarnya ia senang sekali mendengar Lily mau pergi dari rumah ini Namun ia tidak ingin membiayai kebutuhan dalam rumah ini dan juga ia takut masuk penjara,mau taruh dimana wajahnya.
"Lily,kamu jangan pergi dari rumah ini sampai kapan pun bapak gak izinin," ucap pak Erwin.
"Kamu udah dengar sendirikan Eca syarat dari adik kamu. Benar apa yang di ucapkan oleh Lily,dia gak punya kewajiban untuk membiayai kebutuhan kalian berdua dan bapak akan mendukung keputusan Lily untuk memenjarakan kalian berdua jika tidak membayar uang yang Lily keluarkan untuk pernikahan kalian," ucap pak Andy tegas.
Eca dan Andy pun diam seribu bahasa namun pikiran mereka berkelana memikirkan cara untuk mendapatkan uang.
Setelah tidak ada yang ingin disampaikan lagi Lily pun pamit terlebih dahulu dia malas berlama-lama di tempat itu bersama dengan Eca dan Andy.
Setelah bapaknya dan Lily pergi Eca mendekati ibunya.
"Bu gimana ini masa aku harus turut membiayai kebutuhan rumah ini,terus biayain pernikahan itu aku harus dapat dari mana Bu?" ujar Risa merengek.
"gak tau ibu,kamu urus aja sendiri kamu ini benar-benar keterlaluan yah ca,ibu dan bapak masih hidup loh bisa-bisanya kamu berbicara seperti tadi,ibu kecewa sama kamu," ucap Bu Yoni kecewa lalu berjalan meninggalkan putrinya.
Bersamaan dengan itu Tedy pun masuk ke dalam rumah kerena baru pulang dinas.
"kok kalian masih disini sih bukannya udah di suruh keluar sama bapak," tanya Tedy.
"apaan sih dek,mba tetap tinggal disini tapi tuh si Lily masa mba disuruh ikut nanggung biaya rumah dan harus melunasi utang,kan biasanya dia yang membiayai kebutuhan rumah ini," ucap Eca dengan tidak tau malunya.
"ya memang benar yang di ucapkan oleh mba Lily,mba Eca ini emang gak tau diri yah apa lagi kamu si laki-laki kere cepat bayarin utang kalian kalau gak gue sendiri yang bakal bawa kalian ke penjara, terus mba kalian mau selama nya jadi benalu gitu,gak tau malu emang udah ngehina mba Lily terus sekarang hidup lu berdua berharap di tanggung mba Lily gitu,dasar parasit," ucap Tedi marah.
Eca kaget mendengar bentakan dari adiknya, memang Tedi gak begitu menyukainya tapi adiknya akan diam saja tidak pernah berucap kasar.
"Kamu kenapa sih dek?, rumah ini juga kan ada bagian milik kakak wajar dong kalau aku berhak tinggal disini," ucap Eca membela dirinya.
"Hak apa yang lu bicarain mba,lu gak malu apa sama mba Lily, rumah ini yang renovasi semuanya duit mba lily,Bahkan biaya kuliah lu itu dari duit mba Lily,dari dulu hidup lu itu cuma nyusahin orang lain tau gak,udah mending diam aje deh mba gue males berdebat sama manusia yang gak ada o"aknya kaya Lo," ucap Tedy kasar,hilang sudah rasa hormatnya kepada sang kakak. Tedy pun berjalan meninggalkan dua manusia yang sama jenis.
Di rumah Dirga juga baru pulang dan saat ingin masuk kedalam kamarnya iya melihat ayah dan ibunya sedang menonton tv.
"Kamu baru pulang nak," Tanya sang mama.
"iya mah," Jawab Dirga.
"itu kamu bawa apaan nak? Tanya ayahnya melihat putranya membawa sesuatu.
"oh ini makanan kesukaan kita pah," ucap Dirga mengeluarkan cemilan dari dalam plastik.
"Wahh kamu tau aja apa yang papa mau, pas nih sambil nonton," ucap ayahnya.
"Kamu dapat dari mana nak?" tanya Bu Sri.
"Tadi aku beli di tempat langganan mama," jawab Dirga santai.
"Tumben kamu beli sendiri?" tanya Bu Sri yang penasaran dengan tingkah putranya.
"Tadi aku sama Tedy ada urusan dekat pasar jadi Tedy mampir ke toko kakaknya,jadi sekalian aja aku beli ini mah," jawab Dirga menjelaskan.
"Dirga,papah mau tanya sesuatu? Ucap pak Pratama
"Nanya apa pah,kok serius gitu," ucap Dirga.
"Kamu gak ada keinginan untuk menikah di usia kamu yang udah matang ini? tanya pak Pratama.
"Betul apa yang di katakan papah kamu,kamu gak ada wanita yang disukai gitu," tanya Bu Sri menimpali.
"Aku sebenarnya menyukai seorang wanita pah,mah, namun aku masih bingung dengan perasaan ku sendiri, tapi kalau wanita tersebut gak sesuai dengan apa yang kalian harapkan gimana mah,pah?" ucap Dirga balik bertanya.
"Maksud kamu apa nak," tanya pak Pratama.
"Maksud aku kalau wanita yang aku sukai gak punya gelar di belakang namanya dan pekerjaan nya gak sebagus istri-istri saudara ku gimana mah," tanya Dirga yang tau betul keluarga besarnya seperti apa.
"Jangan bilang kamu suka sama Lily," tanya Bu Sri menebak.
Dirga hanya diam merutuki dirinya dalam hati kenapa bisa bertanya seperti itu namun memang nama wanita itu sekarang yang memenuhi hati dan pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
udah restuin mah biar dirga cpt niksh
2025-03-26
0