"Tunggu sebentar Dy," ucap Dirga saat Tedy hendak melangkah keluar dari toko kakaknya.
Dirga pun berbalik dan menanyakan cemilan yang selalu di beli ibunya ketika mengunjungi toko tersebut.
"mba ada makanan yang sering di beli ibu saya gak?" tanya Dirga.
"ada mas,itu kacang Mede sama lumpia mau berapa kilo mas," jawab Lily yang hafal betul makanan yang sering di beli ibu Sri.
"kaya biasa aja mba yang sering di beli ibu saya," ucap Dirga yang memang sedari awal tidak berniat untuk membeli namun entah mengapa tiba-tiba ia ingin membelinya,ia pun bingung dengan sikapnya sendiri.
" oke mas tunggu sebentar yah saya timbang dulu,"ucap Lily mulai membungkus pesanan dari Dirga.
Setelah selesai membungkus pesanannya ia lalu memberikan pesanan tersebut kepada Dirga,namun ada yang aneh dengan perasaan Lily,ia merasa Dirga selalu menatapnya dan hal itu membuat ia gugup. Ia mencoba bersikap biasa saja tak ingin Dirga sampai melihatnya gugup.
Eca dan Andy Sekarang sudah berada di rumah milik Andy.
"Assalamualaikum,"ucap mereka berdua.
"Walaikumsalam," ucap seorang wanita dari dalam rumah.
"Ehh pengantin baru,ayok masuk," ajak Bu Evi yang merupakan ibu dari Andy.
Mereka berdua pun masuk dan Eca menunjukan sikap tidak sukanya berada di rumah tersebut.Rumah Andy tidak sebesar rumah nya apa lagi yang menempati rumah tersebut ada 4 orang jika ditambah dirinya dan Andy maka menjadi 6 orang dan Eca tidak menyukai itu apa lagi iya memikirkan harus mengeluarkan uang untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tersebut ingin rasanya iya segara pergi dan kembali ke rumahnya.
"Abis dari mana kalian? tanya Bu Evi.
"Dari rumah Eca Bu,ada yang mau aku bicarakan," jawab Andy
"Tentang apa ndy,"tanya Bu Evi
"Kami mau minta izin untuk tinggal disini Bu," ujar Andy.
"kok tinggal disini sih bukannya kalian mau tinggal di rumah kamu ca," tanya Bu Evi yang kurang setuju untuk mereka tinggal di rumah itu.
"iya aku juga maunya gitu Bu tapi,,,,," Eca pun mulai menjelaskan apa yang terjadi bahkan iya melebih-lebihkan ceritanya seolah-olah ia sangat tersakiti.
"gak bisa gitu ca,kamu Jugakan anaknya apa lagi kamu ini anak yang paling tua seharusnya bapak kamu mengutamakan kamu bukan adik kamu itu,kamu yang lebih berhak untuk tinggal disana,!!!" ucap Bu Evi geram karena anak dan menantunya di usir dari rumah.
"iya sih Bu tapi ini udah keputusan dari bapak dan gak bisa di ganggu gugat,jadi sulit buat aku nolaknya Bu,"ucap Eca yang semakin mendramatiskan ceritanya.
"gini aja ca bagaiman kamu minta aja bagian kamu dari rumah itu kalau kamu gak di izinkan untuk tinggal disana,jangan dengerin omongan bapak kamu nanti malah keenakan ko si Lily menguasai rumah itu," ucap Bu Evi mulai menghasut Eca menantunya.
"iya yank benar apa yang dikatakan sama ibu,kamu harus bertindak yank,kamu gak boleh membiarkan Lily menguasai rumah itu," ucap Andy yang ikut menghasut istrinya.
"Dasar gak tau malu," ujar seseorang wanita muda yang datang dari arah luar.
"Ngomong apa kamu dek, yang sopan kamu,!!!"ucap Andy marah.
"kalian berdua itu kan gak tahu malu mau nikah kok gak ada modal sih pakai acara nipu mba Lily lagi,apa namanya kalau bukan malu-maluin,"umpat Dina adik bungsu dari Andy.
Wajah Andy pun merah padam menahan amarah,iya tidak terima apa yang di bicarakan oleh adik bungsunya walaupun apa yang di bicarakan oleh Dina adalah fakta.
"Dina masuk kamu," usir Bu Evi yang tahu sebentar lagi anak laki-lakinya akan marah.
"siapa juga yang mau lama-lama disini apa lagi sama para benalu iuhhhh," ucap Dina sarkas.
Mendengar itu membuat Eca kesal dan malas untuk menetap di rumah ini,belum apa-apa ia sudah di musuhi oleh adik bungsunya andy.
"Mas kita pulang saja yah,kita bicarakan di rumah," ucap Eca yang ingin segera pergi dari rumah tersebut.
"iya yank,Bu kami pamit dulu yah,"pamit Andy
" ya sudah tapi kalian harus ingat apa yang tadi ibu katakan jangan mau mengalah sama si Lily" ucap Bu Evi yang masih terus menghasut menantunya.
"iya Bu," ucap Eca menyalami tangan mertuanya.
"Assalamualaikum,"ucap Andy dan Eca bersamaan.
"walaikumsalam,hati-hati di jalan yah jangn lupa kabarin ibu hasilnya,"ucap Bu Evi mengantar kepergian kedua pengantin baru itu.
Di toko Lily dan Sinta tengah bersiap-siap untuk pulang karena toko sudah tutup.
"Gue balik duluan yah sin," pamit Lily.
"iya li,kamu hati-hati yah," ucap Sinta. sebenarnya Lily ingin mengantar Sinta pulang namun Sinta masih ada urusan yang lain maka dari itu iya pulang menggunakan ojek online.
Ketika sampai di rumah ia melihat motor Andy masih berada di garasi rumah tersebut,bisa di tebak bahwa pengantin baru tersebut masih berada di rumah itu.Apa yang di katakan tedy tadi sudah bisa ia tebak hasilnya.
Lily lalu berjalan memasuki rumahnya tapi rumah tampak sepi tidak ada siapa pun,mungkin sedang ada di kamar masing-masing pikir Lily.
Waktu makan malam semua berkumpul dan makan bersama begitu pun dengan Lily yang sejak tadi di paksa oleh bapak nya untuk makan bersama hanya Tedy saja yang tidak bersama dengan mereka karena iya belum pulang.
Setelah selesai makan,bapak nya menahan Lily untuk bertahan sejenak karena ada yang ingin di bicarakan.
"Jadi kapan kalian akan pindah ke rumah Andy,bukannya tadi sudah dari sana kenapa kembali kesini lagi?" tanya pak Erwin.
"Pak,aku gak mau tinggal disana," ucap Eca.
Lily hanya diam dan mengamati apa yang sebenarnya di inginkan oleh eca dan Andy.
"Bapak gak perduli kamu mau tinggal dimana,yang penting sekarang kamu harus keluar dari rumah ini,kamu sudah mempunyai suami sudah jadi tanggung jawabnya Untuk memberi mu tempat tinggal,"ucap pak Erwin mulai kesal dengan tingkah anak nya.
" oke kalau bapak mau aku pergi dari rumah ini,aku mau meminta bagian ku atas rumah ini,"ucap Eca yakin.
Plak...tangan pak Erwin pun melayang menyentuh pipi dari putri sulungnya,dia tidak menyangka putrinya akan berbicara seperti itu
"Astaghfirullah bapak apa yang bapak lakukan kepada putri kita pak," ucap Bu Yoni tidak menyangka suaminya akan menampar putri kesayangannya.
"Eca apa yang kamu ucapin kami ini masih hidup nak belum pantas kamu berbicara seperti itu," ucap Bu Yoni yang kasihan Namum kecewa kepada putrinya.
"Sekarang bapak tanya sama kamu,apa yang sudah kamu kasih buat rumah ini? Tanya pak Erwin.
"Pokoknya kalau aku gak boleh tinggal di rumah ini aku minta bagian ku harus di berikan sekarang juga,"ucap Eca kesel.
"Dasar anak gak tau diri,ini Bu akibat kamu yang memanjakan dia,kita belum mati Bu dia sudah meminta bagiannya,"ucap pak Erwin kecewa.
"istigfar pak,,istigfar,,Eca apa-apaan kamu ini nak," ucap Bu Yoni sedih.
"kalau mereka mau tinggal disini biarin aja pak," ucap Lily,sedangkan Eca mulai menampilkan senyum kemenangan karena berhasil untuk tetap tinggal di rumah ini sedangkan Andy hanya diam dan menonton apa yang istrinya lakukan.
"Tapi ada syaratnya," ucap Lily membuat Eca sontak kaget.
"Kamu apa-apaan sih li,aku juga berhak atas rumah ini,"ucap Eca kesal.
"Ya udah kalau kamu gak mau maka kalian harus keluar dari rumah ini,ingat rumah ini bisa jadi sebagus sekarang semua berkat aku yang cuma seorang pedagang ini," ucap Lily menekan kata pedagang guna mengingatkan kembali hinaan yang kakaknya lontarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan kasih smpun li biarksn dia berpikir
2025-03-26
0