Gosip Si Pagi Hari (Revisi)

Pagi itu, ruang istirahat dokter dipenuhi suara obrolan santai. Linlin duduk di salah satu kursi dengan secangkir kopi di tangannya, menikmati momen langka ketika tidak ada panggilan darurat. Di sekelilingnya, beberapa dokter lain juga tengah bersantai sejenak sebelum hari kerja yang sibuk dimulai.

“Hei, kalian dengar gosip terbaru?” tanya Dr. Zhang, salah satu dokter bedah, dengan nada penuh semangat.

Zhao Wei, yang sedang mengunyah roti, melirik malas. “Gosip apa lagi? Kalau soal kenaikan gaji, aku tertarik. Kalau bukan, jangan ganggu sarapanku.”

Linlin terkekeh, menyeruput kopinya. “Kau selalu berpikir soal makanan, Zhao Wei.”

Dr. Zhang mengabaikan komentar itu dan mencondongkan tubuhnya ke depan, menurunkan suaranya seolah hendak membocorkan rahasia besar. “Aku dengar Dr. Li dari departemen ortopedi berpacaran dengan perawat Wang.”

Xu Mei, yang baru saja masuk sambil membawa roti bakar, mengangkat alisnya. “Serius? Bukannya Dr. Li sudah punya pacar?”

Dr. Zhang mengangguk dramatis. “Nah, itu dia masalahnya! Pacarnya masih di luar negeri. Tapi dia sering terlihat makan malam dengan perawat Wang akhir-akhir ini.”

Zhao Wei mendecak. “Tsk, tsk… dokter zaman sekarang. Aku tidak habis pikir bagaimana mereka punya waktu untuk pacaran di tengah kesibukan kerja.”

Linlin hanya tersenyum tipis. “Mungkin mereka pintar mengatur waktu. Tidak seperti kita yang bahkan harus lari-larian saat makan pagi.”

Semua orang tertawa kecil, mengingat kejadian kemarin ketika Linlin dan Xu Mei harus meninggalkan sarapan karena panggilan darurat, diikuti Zhao Wei yang akhirnya juga kena imbasnya.

Xu Mei menggeleng. “Aku masih tidak percaya kalau kau benar-benar mengutuk kami saat itu, Dr. Zhao.”

Zhao Wei mendesah dramatis. “Aku tidak mengutuk, aku hanya menyuarakan penderitaanku. Dan lihat? Hari ini aku akhirnya bisa makan dengan tenang!”

Dr. Zhang menatap Linlin dengan penasaran. “Ngomong-ngomong, Linlin, kau ada jadwal operasi hari ini?”

Linlin menggeleng pelan, meletakkan cangkir kopinya ke meja. “Belum ada. Hari ini aku hanya memeriksa pasien pasca operasi dan, yah… praktik di poli seperti biasa.”

Xu Mei yang duduk di sebelahnya menghela napas lega. “Syukurlah. Setidaknya hari ini tidak terlalu berat. Setelah hari kemarin yang penuh operasi darurat, kupikir kau akan langsung masuk ruang operasi lagi.”

Zhao Wei mendecak, menyandarkan punggungnya ke kursi. “Tsk, aku malah berharap ada operasi. Setidaknya lebih menarik daripada hanya memeriksa pasien di poli.”

Linlin terkekeh. “Kalau kau bosan, tukar saja denganku. Kau bisa menangani pasien di poli, dan aku yang operasi.”

Zhao Wei buru-buru mengangkat tangannya. “Hei, aku tidak bosan sampai segitunya! Menangani pasien poli itu tetap lebih santai daripada berdiri berjam-jam di ruang operasi.”

Semua dokter di ruangan itu tertawa. Percakapan mereka terputus ketika salah satu perawat masuk membawa daftar tugas pagi. Linlin melirik jam di dinding dan tahu bahwa waktu santai mereka hampir habis.

“Baiklah, saatnya bekerja.” Linlin berdiri, meregangkan tubuhnya sebentar sebelum mengambil jas dokternya.

Zhao Wei mendesah panjang. “Selamat bertugas, Dr. Linlin. Jangan lupa mengajak kami bergosip lagi nanti.”

Linlin hanya tersenyum sambil melangkah keluar ruangan. Linlin berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju bangsal pasien pasca operasi.

Papan nama di pintu-pintu ruangan menunjukkan berbagai departemen, tetapi tujuannya jelas, memeriksa kondisi pasien yang baru saja menjalani operasi dalam 24 jam terakhir.

Diikuti oleh seorang perawat yang membawa rekam medis, Linlin membuka pintu ruangan pertama. Seorang pria paruh baya terbaring di ranjang, wajahnya masih tampak pucat, tetapi matanya sudah terbuka.

“Selamat pagi, Pak Liu. Bagaimana perasaan Anda?” tanya Linlin dengan senyum profesional.

Pria itu mencoba tersenyum meskipun masih lemah. “Sedikit pusing, tapi jauh lebih baik dari kemarin, Dok.”

Linlin mengangguk, lalu dengan cekatan memeriksa tekanan darah dan denyut nadi pasien. “Itu wajar. Operasi Anda berjalan lancar, dan tubuh Anda masih beradaptasi dengan pemulihan.”

Setelah memberikan beberapa instruksi kepada perawat, Linlin melanjutkan ke ruangan berikutnya.

Di dalam, seorang pasien wanita yang baru saja menjalani operasi usus buntu masih tertidur. Monitor jantung di sampingnya menunjukkan tanda-tanda stabil. Linlin memeriksa kondisi luka operasi dan kadar oksigen sebelum berbicara dengan perawat.

“Pastikan ia mendapatkan cairan yang cukup. Jika ada tanda-tanda nyeri berlebihan setelah sadar, segera laporkan.”

Perawat mengangguk, mencatat instruksi Linlin dengan sigap.

Begitu seterusnya, Linlin memeriksa satu per satu pasien, baik yang sudah sadar maupun yang masih dalam pengaruh obat bius. Setiap pasien mendapatkan perhatian penuh darinya, memastikan mereka berada dalam kondisi terbaik setelah operasi.

Saat keluar dari ruangan terakhir, Linlin menghela napas lega. “Baiklah, sekarang waktunya ke poli.” Dengan langkah mantap, ia berjalan menuju ruang praktiknya, bersiap menghadapi pasien berikutnya.

Linlin sudah sampai di ruang prakteknya. Begitu ia masuk, Perawat Chen yang sudah menunggunya di dalam langsung menyambutnya dengan berkas di tangan.

“Selamat pagi, Dr. Linlin,” sapa Perawat Chen dengan ramah.

“Pagi, Chen. Bagaimana pasien hari ini?” tanya Linlin.

Perawat Chen menyerahkan daftar pasien. “Hari ini cukup banyak yang sudah mendaftar. Beberapa pasien kontrol pasca operasi, ada juga yang datang untuk pemeriksaan rutin.”

Linlin mengangguk sambil membaca sekilas daftar tersebut. “Baik, mari kita mulai.”

Perawat Chen membuka pintu dan memanggil pasien pertama. Seorang pria tua masuk dengan langkah perlahan, dibantu oleh putranya.

“Selamat pagi, Dokter,” sapa putranya sambil membantu ayahnya duduk.

“Selamat pagi. Bapak Wang, bagaimana kondisi Anda setelah operasi minggu lalu?” Linlin bertanya dengan lembut.

Pria tua itu tersenyum tipis. “Jauh lebih baik, Dok. Sudah tidak terlalu nyeri, tapi kadang masih terasa sedikit kaku.”

Linlin mengangguk sambil mengambil stetoskopnya. “Itu normal. Mari saya periksa dulu.”

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan memastikan luka operasi sembuh dengan baik, Linlin memberikan beberapa saran mengenai pola makan dan aktivitas fisik.

“Pastikan tidak mengangkat beban berat dulu, dan perbanyak makanan berserat agar pencernaan tetap lancar,” pesannya sebelum mengembalikan rekam medis kepada Perawat Chen.

Pasien berikutnya masuk, seorang wanita muda yang tampak cemas.

“Dokter, akhir-akhir ini saya sering pusing dan mudah lelah. Apakah ini ada hubungannya dengan operasi saya sebelumnya?” tanyanya khawatir.

Linlin tersenyum menenangkan. “Mari kita periksa dulu, jangan khawatir.”

Hari itu berlalu dengan banyak interaksi antara Linlin dan pasiennya. Perawat Chen dengan sigap membantu mencatat setiap detail, memastikan semua berjalan lancar.

Setelah menyelesaikan pemeriksaan terakhirnya, Linlin melepas sarung tangannya dan menoleh ke Perawat Chen. “Masih ada pasien lagi?” tanyanya dengan harapan kecil bahwa pekerjaannya untuk sesi pagi sudah selesai.

Perawat Chen tersenyum sambil melihat daftar pasiennya sekali lagi. “Tidak, Dok. Semua pasien untuk sesi ini sudah selesai.”

Linlin akhirnya menghela napas lega. “Syukurlah. Aku hampir lupa bagaimana rasanya duduk dan makan dengan tenang.”

Perawat Chen terkekeh. “Kalau begitu, silakan istirahat, Dok. Saya akan merapikan dokumen dulu.”

Tanpa menunggu lama, Linlin melepas jas dokternya, merapikan rambutnya sedikit, lalu segera berjalan keluar. Begitu melewati koridor rumah sakit, perutnya mulai berbunyi pelan.

“Ya Tuhan, aku lapar sekali…” gumamnya pada diri sendiri.

Terpopuler

Comments

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

kamu juga sebenarnya anomali lin 🤣

2025-03-09

0

Salsabila Arman

Salsabila Arman

lanjut

2025-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Dr. Linlin Ahli Bedah Jenius
2 Pasien Darurat (Revisi)
3 Gosip Si Pagi Hari (Revisi)
4 Awal Mula Virus (Revisi)
5 Kekacauan Rumah Sakit (Revisi)
6 Kiamat Zombie (Revisi)
7 Melintasi Waktu (Revisi)
8 Jadi, Siapa Namamu? (Revisi)
9 Kombinasi Yang Aneh (Revisi)
10 Yi Hang Membawa Istri (Revisi)
11 Imbalan Untuk Linlin Tinggal (Revisi)
12 Suara Perut Linlin (Revisi)
13 Tiba-Tiba Punya Sistem (Revisi)
14 Cara Lain Membuka Fitur (Revisi)
15 Hanya Penasaran (Revisi)
16 Data Tidak Ditemukan (Revisi)
17 Linlin Melakukan CPR (Revisi)
18 Obrolan Sebelum Tidur (Revisi)
19 Berburu Dapat Rusa
20 Penuh Kejutan
21 Misi Menangkap Ayam
22 Mendapatkan Ruang Dimensi
23 Yi Hang Keracunan
24 Mengunjungi Ruang Dimensi
25 Pasien Luka Robek
26 Mulai Operasi Jang Li
27 Rahasia Identitas Linlin
28 Serigala Putih Bernama Bai Hu
29 Kedatangan Keluarga Rusuh
30 Linlin Melihat Sumber Racunnya
31 Racun Bayangan Hitam
32 Membuat Perangkap Ikan
33 Mencari Bahan Obat
34 Cemburu
35 Pertarungan Cinta di Senja Hari
36 Keberuntungan Dalam Hidup
37 Di Cegat Para Bandit
38 Aksi Heroik Linlin
39 Pengobatan Pertama Yi Hang
40 Dunia Sekecil Milik Linlin
41 Meminta Izin
42 Kotak Makeup Zaman Kuno
43 Keunggulan Linlin
44 Inovator Pertanian
45 Melamar
46 Aku Terima
47 Akhirnya...!!!
48 Kau Percaya Padanya
49 Kegiatan Linlin Hari Ini
50 Laporan Pengawal
51 Malam Sebelum Hari H
52 Kesibukan Di Kediaman Yi Hang
53 Siapkan Amplop Kalian
54 Peningkatan Ruang Dimensi
55 Selamat Datang Di Hidupku
56 Malam Pengantin
57 Pagi Untuk Suami Istri
58 Bayangan
59 Terima Kasih, Istriku
60 Aku Harap
61 Cukup Menjadi Tabibku
62 Membuat Obat
63 Pelukan
64 Musuh
65 Wanita Luar Biasa
66 Kereta Kuda
67 Heboh
68 Kekuatan Atau Badai
69 Mall
70 Hadiah Untuk
71 Orang Terluka
72 Berjuang
73 Orang Asing
74 Perbincangan
75 Gerbang Ibu Kota
76 Sambutan Hangat
77 Ruang Makan Hangat
78 Memberikan Hadiah
79 Penyempurna Pernikahan
80 Habis Perang
81 Taman Bunga
82 Martabat Linlin
83 Ketegangan
84 Persalinan
85 Tangisan Bayi
86 Keharuan
87 Popularitas Putri Mahkota
88 Su Linlin
89 Chef Linlin
90 Masakan Pertama
91 Kesal
92 Jalan Malam
93 Petasan
94 BOOM
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Dr. Linlin Ahli Bedah Jenius
2
Pasien Darurat (Revisi)
3
Gosip Si Pagi Hari (Revisi)
4
Awal Mula Virus (Revisi)
5
Kekacauan Rumah Sakit (Revisi)
6
Kiamat Zombie (Revisi)
7
Melintasi Waktu (Revisi)
8
Jadi, Siapa Namamu? (Revisi)
9
Kombinasi Yang Aneh (Revisi)
10
Yi Hang Membawa Istri (Revisi)
11
Imbalan Untuk Linlin Tinggal (Revisi)
12
Suara Perut Linlin (Revisi)
13
Tiba-Tiba Punya Sistem (Revisi)
14
Cara Lain Membuka Fitur (Revisi)
15
Hanya Penasaran (Revisi)
16
Data Tidak Ditemukan (Revisi)
17
Linlin Melakukan CPR (Revisi)
18
Obrolan Sebelum Tidur (Revisi)
19
Berburu Dapat Rusa
20
Penuh Kejutan
21
Misi Menangkap Ayam
22
Mendapatkan Ruang Dimensi
23
Yi Hang Keracunan
24
Mengunjungi Ruang Dimensi
25
Pasien Luka Robek
26
Mulai Operasi Jang Li
27
Rahasia Identitas Linlin
28
Serigala Putih Bernama Bai Hu
29
Kedatangan Keluarga Rusuh
30
Linlin Melihat Sumber Racunnya
31
Racun Bayangan Hitam
32
Membuat Perangkap Ikan
33
Mencari Bahan Obat
34
Cemburu
35
Pertarungan Cinta di Senja Hari
36
Keberuntungan Dalam Hidup
37
Di Cegat Para Bandit
38
Aksi Heroik Linlin
39
Pengobatan Pertama Yi Hang
40
Dunia Sekecil Milik Linlin
41
Meminta Izin
42
Kotak Makeup Zaman Kuno
43
Keunggulan Linlin
44
Inovator Pertanian
45
Melamar
46
Aku Terima
47
Akhirnya...!!!
48
Kau Percaya Padanya
49
Kegiatan Linlin Hari Ini
50
Laporan Pengawal
51
Malam Sebelum Hari H
52
Kesibukan Di Kediaman Yi Hang
53
Siapkan Amplop Kalian
54
Peningkatan Ruang Dimensi
55
Selamat Datang Di Hidupku
56
Malam Pengantin
57
Pagi Untuk Suami Istri
58
Bayangan
59
Terima Kasih, Istriku
60
Aku Harap
61
Cukup Menjadi Tabibku
62
Membuat Obat
63
Pelukan
64
Musuh
65
Wanita Luar Biasa
66
Kereta Kuda
67
Heboh
68
Kekuatan Atau Badai
69
Mall
70
Hadiah Untuk
71
Orang Terluka
72
Berjuang
73
Orang Asing
74
Perbincangan
75
Gerbang Ibu Kota
76
Sambutan Hangat
77
Ruang Makan Hangat
78
Memberikan Hadiah
79
Penyempurna Pernikahan
80
Habis Perang
81
Taman Bunga
82
Martabat Linlin
83
Ketegangan
84
Persalinan
85
Tangisan Bayi
86
Keharuan
87
Popularitas Putri Mahkota
88
Su Linlin
89
Chef Linlin
90
Masakan Pertama
91
Kesal
92
Jalan Malam
93
Petasan
94
BOOM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!