Hari ini Ara benar-benar sudah di perbolehkan pulang karena keadaan Ara sudah membaik. Namun Ara harus tetap rutin menjalani kemoterapi yang telah dijadwalkan oleh dokter selama dua minggu sekali.
"Sekarang Ara istirahat dulu ya?"
"Tapi Ara mau main sama Abang Ma!"
"Loh, Ara ingat kata dokter Fatir kemarin kan?"
Ara langsung menunduk sedih, tampaknya dia melupakan janjinya itu.
"Ya udah, kalau Ara mau main sama Abang, nanti Mama panggilkan Abang ke sini. Tapi sekarang kan Abang belum pulang sekolah, jadi Ara main sama Molla dulu ya?"
"Iya Mama"
"Mama ke dapur dulu ya, mau bersih-bersih. Nanti kalau Ara mau apa-apa panggil Mama!"
"Iya Mama"
Risa mengusap wajah putrinya sebelum beranjak menuju dapur.
Saat ini dia menatap dapurnya dengan begitu miris. Meski sebagian sudah di bereskan oleh Wak Umi tapi saat itu Risa meninggalkan dapurnya dengan keadaan sangat berantakan, jadi saat ini pun belum sepenuhnya bersih.
Tapi bukan itu yang jadi masalah untuk Risa. Dia benar-benar tidak sampai hati melihat bahan-bahan makanan dan juga sayur yang telah ia beli harus di buang karena sudah tidak layak konsumsi.
Risa mulai bergerak, dia mengambil plastik besar untuk membuang sayur yang sudah menguning dan sebagian membusuk.
Kenapa tidak dimasukkan ke dalam kulkas, karena kulkasnya sudah penuh dengan bahan-bahan yang lainnya, dia juga tidak akan mengira jika akan meninggalkan sayur itu selama beberapa-hari.
Risa juga membuang kentang yang telah ia potong karena telah menjadi kecoklatan. Sekarang, Risa bukan cuma kehilangan pelanggannya saja, tapi juga harus merugi karena membuang semua itu. Belum lagi yang muka pelanggan yang ia kembalikan dua kali lipat.
Terkadang di saat seperti ini, Risa menghakimi dunia yang begitu kejam kepadanya.
Tapi Risa yakin, di balik semua cobaannya ini, suatu hari nanti dia akan mendapatkan kebahagiaan yang tak terkira.
🌷🌷🌷🌷
Fatma yang sedang menemani putrinya bermain, tampak terkejut dengan kepulangan Arga yang tiba-tiba.
"Papaaa!!" Keysha langsung berlari memeluk Arga.
"Halo princess Papa. Kangen sama Papa ya?"
"Iya, Key kangen banget sama Papa. Tapi Papa nggak lupa sama pesanan Key kan Pa?" Gadis kecil itu langsung menodong pesanannya pada Arga.
"Tentu Papa tidak lupa dong sayang. Papa sudah belikan apa yang Keysha mau. Rumah barbie yang besar sekali, itu di bawa sama Om Seno"
Wajah Keysha semakin berbinar saat melihat ke arah Seno yang membawa mainan pesanannya itu.
"Yeeee, terima kasih Papa! Keysha sayang Papa!" Keysha memeluk leher Arga dengan erat.
"Papa juga sayang sama Keysha. Sekarang Keysha main lagi ya, ambil mainan barunya biar Om Seno bantu Keysha membukanya!"
"Iya Papa!"
Keysha langsung meminta di turunkan dari gedongan Arga. Gadis kecil itu sudah teramat bahagia melihat mainan barunya.
Sementara itu, Fatma yang menunggu Keysha selesai dengan Arga, kini langsung mendekati suaminya.
"Mas kok nggak bilang kalau pulang hari ini? Katanya masih tiga hari lagi?" Fatma meraih tangan Arga lalu menciumnya.
"Masalah sudah selesai dan ada yang harus aku urus di sini!"
"Oh gitu, kalau tau Mas pulang hari ini kan aku masak makanan kesukaan kamu Mas. Atau, aku masakin sekarang ya?"
"Nggak usah Fatma, aku sudah makan. Aku naik dulu!"
"Tapi..."
Fatma hanya bisa menelan kekecewaan saat Arga sudah meninggalkannya di ruangan itu bersama Kesya yang masih bermain bersama Seno.
"Selalu saja seperti itu!" Kesal Fatma di dalam hati.
Sementara di dalam kamar, Arga langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengguyur tubuhnya yang tinggi tegap dan berotot itu di bawah shower.
Saat ini rasanya hanya ingin mendinginkan kepalanya yang terasa begitu panas karena banyak yang ia pikirkan.
Tentang Risa yang entah keberadaannya di mana saat ini. Tentang mimpi itu, dan tentang Ara dan Molla yang sering muncul di pelupuk matanya.
Beberapa hari sebelum berangkat ke Australia, Arga juga bermimpi bertemu dengan Ayahnya Risa.
Pria yang mengorbankan nyawa untuknya itu memang tidak bicara apa-apa di dalam mimpi. Tapi raut wajahnya yang sendu serta air mata di pipinya membuat Arga merasa kalau mantan mertuanya itu kecewa kepadanya.
Janjinya untuk menjaga Risa tidak ia tepati, dia telah mengingkari janjinya. Dia hanya menjaga dan mencoba membahagiakan Risa selama dua tahun saja.
Tapi saat itu, Arga sudah tidak tahan lagi. Dia mencintai sendirian. Dia mencoba membangun rumah tangga yang ia impikan seorang diri tanpa ada sedikit saja partisipasi dari Risa.
Sebagai manusia biasa, dia juga ingin bahagia. Di sayang istri, di cintai dan diperhatikan oleh istri. Arga bahkan sudah meninggalkan Fatma dan melawan Ibunya demi menikahi Risa. Tapi semua itu tampaknya sia-sia.
Padahal sudah berbagai cara Arga lakukan untuk membimbing Risa. Tapi saat itu Risa masih dengan egonya yang begitu tinggi.
Kalau mengingat saat-saat di mana Risa begitu susah di atur dan selalu mengabaikannya, rasa marah dan kecewa itu masih ada di dalam diri Arga.
Tapi ketika mendengar Risa yang saat ini entah berada di mana telah menjual rumah serta mobilnya untuk membayar hutang, ada rasa sesal di dalam diri Arga karena tidak mencari tau tentang Risa dari dulu.
Tapi semua itu bukan tak ada alasan, dulu saat Arga memutuskan menikah dengan Risa dan meninggalkan Fatma, Arga juga memutus semua bentuk komunikasi dengan Fatma. Fokusnya hanya pada Risa dan mencoba mencintai Risa dengan melupakan Fatma. Dia tidak mau menyakiti perasaan Risa karena masih berhubungan dengan masa lalunya.
Karena Arga memasang komitmen kalau dia akan mencintai dan menjaga perasaan wanita manapun yang menjadi pasangannya apalagi sudah mengikrarkan janji suci di depan Allah.
Seperti halnya sekarang, setelah dia menikah dengan Fatma, meski hatinya masih terpaut pada Risa saat itu, dia mencoba untuk melepas semua tentang Risa. Dia tidak mau menyakiti Fatma seperti dulu saat dia tidak mau menyakiti Risa dengan mengingat Fatma.
Tapi entah mengapa, akhir-akhir ini dia kembali terusik dengan masa lalunya itu. Wanita yang sudah berhasil menggeser Fatma di dalam hatinya secara menyeluruh.
Pikiran Arga semakin ke mana-mana setelah mendengar Risa sudah tidak ada di rumah yang dulu mereka tempati.
Setelah menidurkan Keysha, Fatma membawakan teh hangat untuk Arga ke kamar. Tapi tampaknya Fatma harus kembali kecewa saat melihat Arga sudah tidur lebih dulu.
Fatma hanya bisa membuang nafas kasarnya melihat suaminya yang akhir-akhir ini terlihat begitu berbeda. Di mata Fatma saat ini, Arga kembali terlihat dingin seperti di awal pernikahan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
ollyooliver🍌🥒🍆
roman"nya setelah bercerai dengan risa, arga menjadikan fatma istri hanya sebagai status, gw udah tebak sih, fatma itu hanya pelampiasan...emng rada rusak nih arga , toxic and redflag.
2025-03-09
11
Agnezz
nah ini baru muncul POV Arga. terlihat jelas pendirian Arga, Kalo dia menikah dengan Risa, dia hanya ingin fokus dengan Risa. Ketika bercerai dan menikah dengan Fatma dia ingin fokus hanya dengan Fatma. Sebenarnya Arga tidak telalu redflag, hanya jalan hidup yg membuat dia seperti ini. Terlalu terburu2 mengambil keputusan menikah dengan Fatma. Ketahuan diawal2 pernikahan dengan Fatma, dia masih acuh terhadap Fatma. Awalnya belum bisa move on dari Risa. Seiring berjalan waktu sudah bisa menerima Fatma, tapi akhir2 ini sering kepikiran Risa kembali. Tampaknya ada kontak batin Arga dengan Ara anak kandungnya.
2025-03-09
3
ollyooliver🍌🥒🍆
hmmm..lo bakal semakin menyesal apa yg lo perbuat pd risa dan anaknya..anak yang mungkin bukan purti kandungnya dimamjakan sedangkan anak kandung begitu miris..emng bukan sepenuhnya kesalahan lo tapi gw berharap gak ada drama menyelahkan risa..tau diri juga lo paling berperan dlm susahnya risa.
gak sabar menunggu arga menderita dlm penyesalan. tapi gak suka dia menyesal menceraikan risa hanya karena dia tau keberadaan ara.
2025-03-09
9