Bab 5

Pernikahan Romi dan Arumi di lakukan di rumah Ibu nya. Arumi sangat cantik dengan kebaya dan juga make up minimalis nya.

Sengaja sang Mama membawa seorang MUA dari kota, untuk mendandani Arumi di hari pernikahan nya.

Entah apa yang menyebabkan Arumi ingin menikah di rumah mertua nya. Hanya diri nya sendiri yang tahu.

Senyum Bu Aminah terbit dari wajah tua nya. Ia begitu bahagia dan tak menyangka jika anak bungsu nya telah menikah.

Berbeda dengan Dika dan juga Ayu. Mereka begitu murung karena sumber keuangan mereka telah hilang.

"Wah nak Romi. Kau jarang pulang. Namun sekali pulang malah bawa mantu untuk Bu Aminah." Ucap salah satu tamu yang di undang.

"Itu benar. Mana cantik lagi kayak bidadari. Semoga hati mu juga cantik, ya nak."

Arumi hanya diam saja. Dan tidak terlalu mengambil hati tentang apa yang dikatakan oleh para tamu yang hadir.

"Romi, kamu memberikan istri mu mahar dan seserahan semahal itu, tidak ngutang, kan! Awas aja kalau habis ini kami di datangi penagih hutang." Ucap Dika.

"Alhamdulillah Romi tidak berhutang dengan siapapun. Semua nya murni uang Romi, Bang Dika."

"Banyak juga, ya uang mu. Tapi, kamu masih pelit untuk ngirim ke Ibu."

"Bang, Romi rutin seminggu sekali ngirim uang ke Ibu. Tapi yang aneh nya, Ibu bilang tidak pernah tahu. Dan juga, baju-baju yang dibelikan Arumi untuk Ibu, malah ada di lemari nya kak Ayu."

Romi sengaja mengeraskan suaranya agar semua tetangga yang hadir ikut mendengarkan.

Sebenarnya Romi malas. Hanya saja, ia tidak ingin karena ia menikah. Malah ia yang di salahkan nanti nya.

"Lancang kamu Romi! Berani sekali kamu memeriksa lemari Kakak Ipar mu."

"Ya mana kutahu. Yang ku tahu dulu itu adalah kamar Ibu. Aku tak pernah tahu jika Ibu malah tidur di gudang belakang yang dingin dan tak layak huni."

Dika begitu geram. Entah sejak kapan adik bungsu nya itu menjadi pintar dalam bersikap dan berbicara.

Seluruh tetangga mulai berbisik-bisik. Mereka sebenarnya sudah banyak yang tahu tentang Bu Aminah yang menerima sikap hal yang tak wajar dari Dika dan Ayu. Hanya saja, mereka tidak ingin ikut campur.

"Sudah lah jangan bertengkar! Romi, ini hari bahagia mu, nak. Tak enak di dengar oleh mertua mu jika kalian bertengkar seperti ini."

"Ini semua karena Romi, Bu. Lihat saja, setelah ini pasti ia akan menyesal menikahi wanita matre seperti Arumi ini. Sudah lah mahar nya banyak. Seserahan nya lagi. Belum lagi untuk acara hari ini."

Dika benar-benar tidak rela dengan acara sederhana adik nya itu. Karena saat ia menikah dengan Ayu, mereka hanya menikah di KUA.

Seluruh uang di ambil oleh orang tua nya Ayu. Dan mereka malah tidak mendapatkan apa-apa setelah menikah.

"Bang Romi, Rumi malah di katai matre. Apa benar?" Rengek Arumi.

"Tidak sayang. Kamu tidak matre. Sudah kewajiban Abang melakukan semua ini untuk kamu."

"Kami ngomong tentang kewajiban? Tu Ibu! Kewajiban kamu sebagai anak jangan lupa."

"Bang, kita kan sama-sama anak Ibu. Jadi, Abang pun jangan lupa. Jangan hanya aku saja yang di salahkan."

Ayu dan Dika benar-benar kesal sekali. Setelah ini, mereka pasti tidak akan sebebas biasa nya.

Apalagi Arumi minta tinggal juga di rumah mertua nya. Dan mau tak mau, kamar yang di tempati oleh anak mereka, harus jadi milik Arumi dan Romi.

*****

Malam pun berlalu, Arumi dan Aminah tidur di kamar yang selama ini, menjadi kamar anak nya Dika dan Ayu.

Sedangkan Romi, tidur di kamar belakang. Kamar yang menjadi saksi bisu Ibu nya selama beberapa tahun ini.

"Nak, biar Ibu saja yang tidur di sana. Kamar itu begitu dingin di malam hari."

"Sudah tahu dingin, tapi mengapa Ibu malah betah? Dan pasti karena hal itu rematik Ibu sering kambuh. Sudah lah, Bu. Tidur lah dengan Arumi. Anggap saja Ibu dan Istri sedang dalam tahap berkenalan."

Malam itu, Arumi memang benar tidur dengan mertua nya.

"Bu, apa Ibu mau dengar cerita lucu?"

"Cerita lucu apa, nak? Kamu bisa bercerita?"

"Tentu saja dong. Arumi gitu loh."

Arumi pun mulai bercerita. Awal nya Bu Aminah hanya biasa saja. Namun, saat cerita itu hampir selesai, Beliau malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Ya ampun Nak Arumi. Kamu sungguh lucu sekali."

Hahahaha.

"Ibu pun tampak lucu. Lihat lah ini. Ibu tertawa sambil mengeluarkan air mata."

Mereka berdua bukan nya tidur. Tapi malah tertawa cekikikan. Dan hal itu, membuat Ayu dan suami nya tampak kesal.

Bug

Bug

Bug

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu dengan keras. Bahkan pintu kamar itu bergetar begitu hebat.

Arumi pun membuka pintu dan melihat siapa yang mengganggu kesenangan nya dan Ibu mertua malam itu.

"Ada apa, Kak Ayu?"

"Hey mantu baru, bisa diam nggak tu mulut. Kami capek tahu nggak."

"Loh, emang nya mulut Arumi kenapa? Kan nggak gi-git Kak Ayu."

"Ni Anak. Bodoh atau gimana sih. Karena suara kalian, kami tu nggak bisa tidur. Tolong dong diam. Ini sudah malam."

"Ooh, bilang dong dari tadi. Oke deh kalau begitu. Selamat tidur dan mimpi indah, Kak Ayu."

Bam!

Arumi tanpa basa basi langsung membanting pintu kamar itu di depan wajah Ayu. Ayu benar-benar kaget dengan tingkah laku Arumi yang tiba-tiba itu.

"Dasar anak ku-rang ajar. Awas saja, ada masa nya aku memberi pelajaran pada mu. Jangan panggil aku Ayu, kalau tidak bisa menaklukkan anak manja seperti mu."

Ayu dengan wajah kesal dan di penuhi dengan emosi, langsung masuk ke kamar nya.

Saat ini, mau tak mau, mereka harus tidur bertiga.

"Kenapa sih, Sayang? Apa sudah kamu beri pelajaran anak baru itu?"

"Boro-boro diberi pelajaran. Dia nggak sopan banget. Aku belum bicara, pintu kamar nya udah main banting gitu aja. Dia benar-benar anak manja yang tak tahu diri."

Lagi-lagi Arumi memutar balikkan fakta. Aga Dika merasa iba dengan sang Istri.

"Sabar ya, sayang. Besok biar Abang beri dia pelajaran. Sekarang kita tidur, yuk."

"Iya deh. Aku lelah sekali. Oh ya, Bang. Aku pengen deh tas dan juga sepatu nya Arumi. Nanti kapan-kapan belikan aku, ya."

"Loh, ngapain beli. Ambil saja punya Arumi. Uang yang di pakai kan uang nya Romi. Dan Romi adalah adik nya Abang. Uang Romi, Uang kita juga."

"Oh iya. Ayu lupa. Terima kasih, sayang. Kalau gitu, besok Ayu ambil aja deh."

"Iya sayang ku."

Terpopuler

Comments

ocii' cioo

ocii' cioo

dika sm istri hrs d putar d mesin cuci biar otaknya bersih, pola fikirnya jg waras

2025-04-14

0

Ria Nasution

Ria Nasution

salah minum obat kali Dika dan ayu

2025-03-11

0

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Lah ga jelas nih si dika /Facepalm/

2025-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!