17 Serangan Iblis: Pegunungan Emas Yang Tercemar

Ledakan energi yang dilepaskan Liang Fei menghantam tanah, menciptakan kawah kecil di sekitarnya. Angin dari tekanan itu membuat para iblis yang mengepungnya mundur beberapa langkah. Mata merah mereka bersinar tajam, kini dipenuhi kewaspadaan yang lebih besar.

Namun, rasa takut bukanlah sesuatu yang bisa menahan mereka lama.

Empat iblis tingkat rendah melesat ke depan, cakar mereka terangkat, siap merobek tubuh Liang Fei. Namun—

SWISH!

Sebuah cahaya tajam melintas di udara, begitu cepat hingga hampir tak terlihat.

BRRAK!

Tubuh para iblis terbelah dalam sekejap. Darah hitam mereka menyembur ke udara sebelum jatuh ke tanah, menciptakan genangan gelap yang berbau busuk.

Iblis tingkat menengah yang tersisa menegang. Mata mereka melebar saat menyaksikan betapa mudahnya Liang Fei menghabisi rekan-rekan mereka.

“Gawat…” salah satu dari mereka bergumam, tubuhnya sedikit bergetar sebelum ia mencoba melompat mundur.

Tapi terlambat.

BOOM!

Dalam sekejap, Liang Fei telah berada tepat di depan mereka. Gerakannya begitu cepat hingga udara di sekelilingnya bergemuruh. Sebelum iblis itu sempat bereaksi, tangannya sudah bergerak—

Satu tebasan. Kepala iblis pertama melayang ke udara.

Satu serangan telapak tangan. Iblis kedua terpental dengan luka besar di dadanya, darahnya mengalir deras sebelum ia ambruk ke tanah.

Iblis terakhir mencoba menyerang dari belakang, berharap bisa menyerang Liang Fei dalam keadaan lengah. Namun, tanpa perlu menoleh, Liang Fei mengangkat satu kakinya—

CRACK!

Tendangan itu mengenai tepat di kepala iblis tersebut. Suara tulang yang remuk bergema di udara sebelum tubuhnya terjatuh tanpa nyawa.

Dalam hitungan detik, delapan dari sepuluh iblis telah musnah.

Feng Xian, yang masih bertarung melawan satu iblis tingkat rendah, melirik Liang Fei dengan keterkejutan yang sulit disembunyikan.

Ia berusaha menghindari cakar tajam iblis yang terus menyerangnya, tetapi semakin lama, tekanan dari serangan itu semakin besar.

"Yang Mulia! Sedikit bantuan di sini!" teriaknya.

Namun, Liang Fei tidak menoleh.

Ia tetap berdiri di hadapan iblis tingkat tinggi, tatapannya penuh ketenangan seolah pertarungan lain tidak ada artinya baginya.

"Yang Mulia?!" Feng Xian kembali berteriak.

Namun, tetap tak ada respons.

Sementara itu, iblis tingkat tinggi yang tersisa menatap Liang Fei dengan keterkejutan yang sulit disembunyikan.

"...Seperti yang kuduga," gumamnya sambil menajamkan tatapan. "Kau benar-benar bagian dari Bangsa Lunaris."

Liang Fei tetap diam.

Iblis itu menatapnya lebih dalam sebelum terkekeh. "Jadi rumor itu benar... Bangsa Lunaris yang masih hidup memang sangat sedikit, tapi kalian—"

SWOOSH!

Sebuah serangan tiba-tiba melesat ke arahnya. Iblis itu nyaris tak sempat menghindar sebelum serangan energi tajam melewati pundaknya, meninggalkan luka cukup dalam.

Ia mengerang, tetapi bibirnya justru menyeringai.

"Sepertinya aku meremehkanmu... seharusnya aku memanggil bantuan, bukan bertarung dengan gegabah..." katanya sambil membenahi posisinya. "Tapi itu tidak penting lagi!"

Kemudian, dalam sekejap mata, iblis itu menyerang.

Cakar hitam besarnya menyapu udara dengan kecepatan luar biasa, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan tanah di bawahnya. Liang Fei melompat ke belakang, menghindar dengan ringan sebelum membalas dengan tebasan cepat.

Serangan mereka bertukar dalam hitungan detik—

BOOM! BOOM! BOOM!

Tiap bentrokan menghasilkan ledakan energi, menciptakan kawah-kawah kecil di sekeliling mereka.

Iblis itu mulai menyadari sesuatu yang aneh.

Liang Fei seharusnya hanya seorang kultivator manusia. Namun, gerakannya terlalu sempurna, serangannya terlalu tajam, dan yang paling mengerikan...

Resonansi energinya.

Bangsa Lunaris memang terkenal kuat karena memiliki hubungan langsung dengan para naga suci, tetapi kekuatan Liang Fei jauh melebihi ekspektasi.

"TIDAK MUNGKIN!" Iblis itu meraung frustrasi. "APA KAU MONSTER?! KENAPA—"

Liang Fei tidak memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.

Dengan satu gerakan cepat, ia mengaktifkan teknik terakhirnya— Langkah Bayangan Naga!

Dalam sekejap, tubuhnya menghilang—dan muncul tepat di belakang iblis itu. Sebuah cahaya emas menyala di Pedang Naga miliknya sebelum ia menebaskan serangan terakhirnya.

SLASH!

Tubuh iblis tingkat tinggi itu membeku. Matanya melebar saat luka besar muncul dari pundak hingga ke perutnya. Ia jatuh berlutut, darah hitam mengalir dari mulutnya.

Liang Fei berjalan ke depan, menatapnya dengan dingin.

"Kelompok manusia yang kalian kejar... di mana mereka?" tanyanya, suaranya datar tetapi mengandung ancaman.

Iblis itu terbatuk darah sebelum menyeringai. "Hah... Kau datang terlambat..."

Liang Fei mempersempit matanya. "Maksudmu?"

Iblis itu menatapnya dengan ejekan. "Mereka... sudah menjadi budak kami, dan kau tidak akan bisa melakukan apapun."

Kata-kata itu memicu sesuatu di dalam diri Liang Fei. Sementara iblis itu tertawa terbahak-bahak, merasa berhasil mempermainkan lawannya.

"Persetan denganmu," ucap Liang Fei kesal, dan dalam satu gerakan, tangannya menghantam kepala iblis itu.

Tubuhnya langsung terlempar ke tanah, tak bernyawa. Darah hitam mengalir membentuk genangan di bawahnya.

Liang Fei menarik napas panjang, lalu berbalik.

Di belakangnya, Feng Xian berdiri dengan napas terengah-engah. Tubuhnya penuh luka, tetapi ia telah berhasil membunuh iblis tingkat rendah yang menyerangnya.

Ia menatap Liang Fei dengan ekspresi kesal. "Serius? Kau benar-benar tidak mau membantuku?"

Liang Fei tidak menjawab, hanya memandangi Feng Xian sekilas sebelum berjalan melewatinya.

Feng Xian mendengus sebelum akhirnya menghela napas panjang. "…Dasar menyebalkan," gumamnya.

Namun, ia tetap mengikuti langkah Liang Fei, karena mereka masih punya satu misi penting.

"Apa yang dia katakan itu benar? Teman-temanku telah tertangkap?" tanya Feng Xian.

Liang Fei meliriknya dengan datar lalu berkata, "Aku tidak tahu. Semua iblis itu pembohong. Kita akan melanjutkan perjalanan ke Pegunungan Emas dan mencari informasi di sana."

"Baiklah kalau begitu," jawab Feng Xian patuh.

Liang Fei sebenarnya ingin menanyakan tentang Bangsa Lunaris kepada Feng Xian, tapi ia menahan diri untuk tidak melakukannya sekarang. Dalam hatinya, ia masih mencurigai pria itu...

...

Langit di atas Pegunungan Emas tampak kelam, tertutup kabut tipis yang menambah suasana suram. Udara terasa berat, mengandung jejak energi iblis yang membuat bulu kuduk berdiri.

Liang Fei dan Feng Xian melangkah pelan di antara pepohonan kering yang terlihat seperti tangan kurus mencakar langit.

Feng Xian melirik ke sekeliling dengan ekspresi muram. "Aku masih ingat pertama kali datang ke sini. Tempat ini seperti surga. Tanahnya memancarkan sinar emas, dan angin yang bertiup membawa aroma kehangatan. Tapi sekarang…" Ia menghela napas. "Yang tersisa hanya kehancuran."

Liang Fei tetap diam, tetapi matanya mengamati sekeliling dengan tajam. Ia merasakan sesuatu yang tidak beres. Energi iblis di tempat ini terlalu pekat, bahkan lebih kuat daripada yang mereka temui sebelumnya.

SWOOSH!

Tiba-tiba, semak-semak di samping mereka bergerak liar. Sebuah makhluk melompat keluar dengan kecepatan tinggi—seekor Serigala Bayangan, beast tingkat 7 yang terkenal dengan kecepatannya. Taringnya berkilau tajam, dan tubuhnya yang hitam pekat bergerak seperti bayangan.

Feng Xian segera menarik pedangnya, bersiap menghadapi serangan. Namun, sebelum beast itu sempat menyentuhnya—

SLASH!

Kepalanya terpisah dari tubuhnya dalam satu tebasan. Liang Fei sudah menghunuskan pedangnya, dan darah gelap beast itu menyembur ke tanah.

Feng Xian menghela napas lega, tetapi sebelum sempat bersantai—

GROARRR!

Terpopuler

Comments

Nanik S

Nanik S

Lunarris.... siapa sebenarnya Liang Gei

2025-03-24

0

Nggenk Topan

Nggenk Topan

lanjut thorrrr

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 1 Legenda Yang Nyata: Pewaris Dewa Naga (ARC 1)
2 2 Sisi Lain Kaisar: Arti Menjadi Seorang Ayah
3 3 Empat Benua Diluar Benua Feng: Invasi Para Iblis
4 4 Perjalanan Berburu: Menghabiskan Waktu Bersama Xi Fei
5 5 Insting Alami Dalam Berburu: Ayah Dan Anak
6 6 Dibalik Sekte Laut Surgawi Yang Dibangun Kembali: Shen Yan
7 7 Anak Yang Menangis Di Balik Karang: Keluarga Kecil Shen Yan dan Shen Yao
8 8 Kedatangan Tamu Tak Diundang: Orang Dari Benua Lain
9 9 Murid Yang Dulu Menghilang: Tanda-tanda Zhiyuan di Benua Lingzu
10 10 Keputusan Yang Berat: Antara Kaisar dan Pewaris Dewa Naga
11 11 Seperti Orang Kuno: Feng Xian di Ibukota Kekaisaran Fengyin.
12 12 Hari Keberangkatan: Perpisahan Penuh Haru
13 13 Iblis Yang Berlagak Seperti Raja: Lautan Neraka Xuanhai
14 14 Lautan Neraka Xuanhai: Kuburan Masal Bagi Siapapun Yang Menentangnya
15 15 Xuangu: Monster Laut Abadi, Sang Penjaga Perbatasan Antar Benua
16 16 Benua Lingzu: Tempat Suci Yang Dikotori Oleh Iblis
17 17 Serangan Iblis: Pegunungan Emas Yang Tercemar
18 18 Bangsa Lunaris: Identitas Liang Fei Yang Penuh Misteri
19 19 Di Balik Air Terjun: Kehidupan Kecil Yang Mencoba Bertahan
20 20 Misteri Yang Akhirnya Terungkap: Bangsa Lunaris dan Identitas Liang Fei
21 21 Ramalan Yang Menjadi Kenyataan: Lokasi Yang Ditemukan Oleh Iblis
22 22 Suara Kematian Di Depan Air Terjun: Transformasi Naga Liang Fei
23 23 Penyamaran Yang Terbongkar: Iblis Kuno Yang Menjadi Misteri
24 24 Shanruo: Iblis Kuno Dengan Kemampuan Yang Aneh
25 Bab pengumuman
26 26 Shanruo dan Guingming: Dua Iblis Kuno Yang Menguasai Benua Lingxu
27 27 Pagi Hari Yang Cerah: Shi Yue di Benua Feng
28 28 Menepati Janji Untuk Pulang: Kemesraan Suami Istri
29 29 Sekte Naga Putih Setelah Pengkhianatan: Barang Peninggalan Leluhur
30 30 Kenangan Long Zen: Pertemuan dengan Wanita Misterius
31 31 Kembali ke Benua Lingxu: Artefak Gerbang Neraka
32 32 Harapan Kecil Di Dalam Tenda: Penatua Xuang dan Para Budak
Episodes

Updated 32 Episodes

1
1 Legenda Yang Nyata: Pewaris Dewa Naga (ARC 1)
2
2 Sisi Lain Kaisar: Arti Menjadi Seorang Ayah
3
3 Empat Benua Diluar Benua Feng: Invasi Para Iblis
4
4 Perjalanan Berburu: Menghabiskan Waktu Bersama Xi Fei
5
5 Insting Alami Dalam Berburu: Ayah Dan Anak
6
6 Dibalik Sekte Laut Surgawi Yang Dibangun Kembali: Shen Yan
7
7 Anak Yang Menangis Di Balik Karang: Keluarga Kecil Shen Yan dan Shen Yao
8
8 Kedatangan Tamu Tak Diundang: Orang Dari Benua Lain
9
9 Murid Yang Dulu Menghilang: Tanda-tanda Zhiyuan di Benua Lingzu
10
10 Keputusan Yang Berat: Antara Kaisar dan Pewaris Dewa Naga
11
11 Seperti Orang Kuno: Feng Xian di Ibukota Kekaisaran Fengyin.
12
12 Hari Keberangkatan: Perpisahan Penuh Haru
13
13 Iblis Yang Berlagak Seperti Raja: Lautan Neraka Xuanhai
14
14 Lautan Neraka Xuanhai: Kuburan Masal Bagi Siapapun Yang Menentangnya
15
15 Xuangu: Monster Laut Abadi, Sang Penjaga Perbatasan Antar Benua
16
16 Benua Lingzu: Tempat Suci Yang Dikotori Oleh Iblis
17
17 Serangan Iblis: Pegunungan Emas Yang Tercemar
18
18 Bangsa Lunaris: Identitas Liang Fei Yang Penuh Misteri
19
19 Di Balik Air Terjun: Kehidupan Kecil Yang Mencoba Bertahan
20
20 Misteri Yang Akhirnya Terungkap: Bangsa Lunaris dan Identitas Liang Fei
21
21 Ramalan Yang Menjadi Kenyataan: Lokasi Yang Ditemukan Oleh Iblis
22
22 Suara Kematian Di Depan Air Terjun: Transformasi Naga Liang Fei
23
23 Penyamaran Yang Terbongkar: Iblis Kuno Yang Menjadi Misteri
24
24 Shanruo: Iblis Kuno Dengan Kemampuan Yang Aneh
25
Bab pengumuman
26
26 Shanruo dan Guingming: Dua Iblis Kuno Yang Menguasai Benua Lingxu
27
27 Pagi Hari Yang Cerah: Shi Yue di Benua Feng
28
28 Menepati Janji Untuk Pulang: Kemesraan Suami Istri
29
29 Sekte Naga Putih Setelah Pengkhianatan: Barang Peninggalan Leluhur
30
30 Kenangan Long Zen: Pertemuan dengan Wanita Misterius
31
31 Kembali ke Benua Lingxu: Artefak Gerbang Neraka
32
32 Harapan Kecil Di Dalam Tenda: Penatua Xuang dan Para Budak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!