2 Sisi Lain Kaisar: Arti Menjadi Seorang Ayah

Di dalam kamar yang luas dan nyaman, cahaya lentera berpendar lembut, menciptakan suasana tenang. Samar-samar, aroma melati menguar di udara, membawa ketenangan yang menyelimuti malam.

Seo Fei duduk di depan cermin besar berbingkai emas. Gaun sutra putih membalut tubuhnya, sementara rambut peraknya tergerai panjang, berkilauan di bawah cahaya bulan yang menyelinap dari jendela. Jemarinya bergerak pelan, menyisir helaian rambutnya dengan penuh ketelitian. Suara lembut antara sisir dan rambut mengisi keheningan kamar.

Pantulan cermin memperlihatkan sesosok pria yang baru saja memasuki ruangan. Liang Fei, Kaisar Benua Feng, melangkah mendekat dengan gerakan tenang.

Rambut putihnya yang dulu panjang kini lebih pendek, memberi kesan tegas namun tetap elegan. Mata emasnya berkilauan seperti permata, menyimpan kebijaksanaan, kekuatan, dan ketenangan yang hanya ia tunjukkan kepada istrinya.

Tanpa suara, ia berdiri di belakang Seo Fei, kemudian melingkarkan lengannya di pinggang istrinya. Ia memejamkan mata, membiarkan dirinya larut dalam kehangatan yang selalu menenangkannya.

"Kau terlihat lelah," ujar Seo Fei, suaranya selembut angin malam.

Liang Fei menghela panjang. "Rapat itu membosankan," gumamnya. "Aku lebih suka berada di sini bersamamu."

Seo Fei meletakkan sisir di atas meja, kemudian menggenggam tangan suaminya. "Kalau begitu, berhentilah bekerja terlalu keras. Setidaknya, luangkan lebih banyak waktu untuk Xi’er."

Liang Fei membuka matanya. "Xi’er…"

"Dia mengagumimu," lanjut Seo Fei. "Setiap hari, dia selalu bercerita tentang bagaimana dia ingin menjadi sepertimu."

Liang Fei terdiam. Sejenak, ia tampak seperti seseorang yang sedang berusaha memahami sesuatu yang asing baginya.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya menjadi seorang ayah," ucapnya pelan.

Seo Fei meremas tangannya, mencoba memberi kehangatan. "Kau hanya perlu bersamanya. Itu sudah cukup."

Tatapan Liang Fei menerawang ke arah cermin. "Aku ragu itu cukup... Aku tidak memiliki ayah atau ibu. Kakek memungutku saat aku masih kecil. Katanya, orang tuaku tewas diserang bandit. Tapi… dia tak pernah menunjukkan dimana makam mereka. Seolah ada sesuatu yang ia sembunyikan."

Seo Fei membalikkan tubuhnya, menatap suaminya dengan lembut. Jemarinya menyentuh pipi pria itu, menarik perhatiannya. "Kau mungkin tidak tahu siapa mereka," katanya, "tapi kau bisa menjadi ayah yang lebih baik untuk Xi’er daripada siapa pun."

Liang Fei menatapnya dalam-dalam, lalu menariknya ke dalam pelukannya.

"Aku akan mencoba," bisiknya.

Seo Fei membalas pelukan itu dengan penuh kasih. "Itu sudah lebih dari cukup," ucapnya lembut.

Di luar jendela, bintang-bintang bertaburan di langit, menyaksikan dua hati yang saling menyembuhkan satu sama lain.

...

Pagi di Istana Kekaisaran Fengyin dimulai dengan ketenangan. Sinar matahari keemasan menerobos tirai sutra, menerangi ruang makan yang luas dengan pancaran hangat. Aroma teh melati dan hidangan segar memenuhi udara, menciptakan suasana yang nyaman.

Di meja panjang berhias ukiran naga emas, Liang Fei duduk dengan tenang. Berbeda dari biasanya yang selalu sibuk dengan dokumen dan urusan negara, Liang Fei kali ini benar-benar meluangkan waktu bersama keluarganya.

Di sebelahnya, Seo Fei duduk sambil menuangkan teh ke cangkirnya. Sementara itu, di seberang mereka, Xi Fei yang masih kecil duduk tegap, wajahnya penuh semangat saat menyantap makanannya dengan lahap. Sesekali, anak itu mengayunkan kakinya di bawah meja.

Setelah beberapa saat dalam keheningan yang nyaman, Liang Fei akhirnya membuka suara.

"Xi’er."

Bocah itu langsung mengangkat wajahnya. "Ya, Ayah?"

Liang Fei menaruh sumpitnya. "Bagaimana pelajaranmu di akademi?"

Xi Fei langsung menegakkan punggungnya, seperti seorang prajurit kecil. "Aku belajar banyak! Guru mengajari kami membaca, menulis, dan berhitung! Aku juga belajar tentang para kaisar terdahulu dan bagaimana mereka memimpin rakyatnya!"

Liang Fei mengangguk. "Bagus. Menjadi kuat bukan hanya soal pedang, tapi juga soal pengetahuan."

Xi Fei mendengarkan dengan antusias, meskipun dalam hatinya, ia lebih tertarik pada kisah-kisah pendekar yang mengalahkan iblis.

Seo Fei menoleh ke arah suaminya. "Sekolah yang kau dirikan membawa perubahan besar."

Liang Fei menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Pendidikan harus menjadi hak semua orang, bukan hanya mereka yang lahir dari keluarga kaya atau bangsawan. Itulah sebabnya aku mendirikan akademi untuk semua anak—pejuang, pedagang, bahkan petani."

Xi Fei menatap ayahnya dengan kagum. "Banyak temanku berasal dari desa-desa kecil. Mereka senang bisa belajar di sana."

Liang Fei tersenyum kecil. "Aku ingin setiap anak di Benua Feng memiliki kesempatan yang sama. Kita tidak hanya butuh petarung, tapi juga ilmuwan, tabib, insinyur, dan cendekiawan."

Xi Fei menelan makanannya dengan cepat saat mendengar suara ayahnya lagi.

"Xi’er," panggil Liang Fei, kali ini dengan nada lebih santai.

"Ya, Ayah?"

"Apa kau ingin pergi berburu denganku besok?"

Mata Xi Fei langsung berbinar. "Benarkah?! Aku boleh ikut berburu dengan Ayah?"

Seo Fei melirik suaminya. "Kau ingin membawa pengawal?"

"Tidak. Aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengannya."

Xi Fei nyaris melompat kegirangan. "Aku pasti akan siap, Ayah!"

Seo Fei hanya tersenyum melihat kedekatan yang mulai terjalin di antara keduanya.

Terpopuler

Comments

royt091

royt091

sangat bagus novelnya, ceritanya sangat nyambung gk kecewa mekispun itu S 1/S2

2025-03-03

1

Nanik S

Nanik S

Lanjutkan Tor 🙏

2025-03-24

0

Indah Hidayat

Indah Hidayat

emosi keluarganya bagus

2025-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Legenda Yang Nyata: Pewaris Dewa Naga (ARC 1)
2 2 Sisi Lain Kaisar: Arti Menjadi Seorang Ayah
3 3 Empat Benua Diluar Benua Feng: Invasi Para Iblis
4 4 Perjalanan Berburu: Menghabiskan Waktu Bersama Xi Fei
5 5 Insting Alami Dalam Berburu: Ayah Dan Anak
6 6 Dibalik Sekte Laut Surgawi Yang Dibangun Kembali: Shen Yan
7 7 Anak Yang Menangis Di Balik Karang: Keluarga Kecil Shen Yan dan Shen Yao
8 8 Kedatangan Tamu Tak Diundang: Orang Dari Benua Lain
9 9 Murid Yang Dulu Menghilang: Tanda-tanda Zhiyuan di Benua Lingzu
10 10 Keputusan Yang Berat: Antara Kaisar dan Pewaris Dewa Naga
11 11 Seperti Orang Kuno: Feng Xian di Ibukota Kekaisaran Fengyin.
12 12 Hari Keberangkatan: Perpisahan Penuh Haru
13 13 Iblis Yang Berlagak Seperti Raja: Lautan Neraka Xuanhai
14 14 Lautan Neraka Xuanhai: Kuburan Masal Bagi Siapapun Yang Menentangnya
15 15 Xuangu: Monster Laut Abadi, Sang Penjaga Perbatasan Antar Benua
16 16 Benua Lingzu: Tempat Suci Yang Dikotori Oleh Iblis
17 17 Serangan Iblis: Pegunungan Emas Yang Tercemar
18 18 Bangsa Lunaris: Identitas Liang Fei Yang Penuh Misteri
19 19 Di Balik Air Terjun: Kehidupan Kecil Yang Mencoba Bertahan
20 20 Misteri Yang Akhirnya Terungkap: Bangsa Lunaris dan Identitas Liang Fei
21 21 Ramalan Yang Menjadi Kenyataan: Lokasi Yang Ditemukan Oleh Iblis
22 22 Suara Kematian Di Depan Air Terjun: Transformasi Naga Liang Fei
23 23 Penyamaran Yang Terbongkar: Iblis Kuno Yang Menjadi Misteri
24 24 Shanruo: Iblis Kuno Dengan Kemampuan Yang Aneh
25 Bab pengumuman
26 26 Shanruo dan Guingming: Dua Iblis Kuno Yang Menguasai Benua Lingxu
27 27 Pagi Hari Yang Cerah: Shi Yue di Benua Feng
28 28 Menepati Janji Untuk Pulang: Kemesraan Suami Istri
29 29 Sekte Naga Putih Setelah Pengkhianatan: Barang Peninggalan Leluhur
30 30 Kenangan Long Zen: Pertemuan dengan Wanita Misterius
31 31 Kembali ke Benua Lingxu: Artefak Gerbang Neraka
32 32 Harapan Kecil Di Dalam Tenda: Penatua Xuang dan Para Budak
Episodes

Updated 32 Episodes

1
1 Legenda Yang Nyata: Pewaris Dewa Naga (ARC 1)
2
2 Sisi Lain Kaisar: Arti Menjadi Seorang Ayah
3
3 Empat Benua Diluar Benua Feng: Invasi Para Iblis
4
4 Perjalanan Berburu: Menghabiskan Waktu Bersama Xi Fei
5
5 Insting Alami Dalam Berburu: Ayah Dan Anak
6
6 Dibalik Sekte Laut Surgawi Yang Dibangun Kembali: Shen Yan
7
7 Anak Yang Menangis Di Balik Karang: Keluarga Kecil Shen Yan dan Shen Yao
8
8 Kedatangan Tamu Tak Diundang: Orang Dari Benua Lain
9
9 Murid Yang Dulu Menghilang: Tanda-tanda Zhiyuan di Benua Lingzu
10
10 Keputusan Yang Berat: Antara Kaisar dan Pewaris Dewa Naga
11
11 Seperti Orang Kuno: Feng Xian di Ibukota Kekaisaran Fengyin.
12
12 Hari Keberangkatan: Perpisahan Penuh Haru
13
13 Iblis Yang Berlagak Seperti Raja: Lautan Neraka Xuanhai
14
14 Lautan Neraka Xuanhai: Kuburan Masal Bagi Siapapun Yang Menentangnya
15
15 Xuangu: Monster Laut Abadi, Sang Penjaga Perbatasan Antar Benua
16
16 Benua Lingzu: Tempat Suci Yang Dikotori Oleh Iblis
17
17 Serangan Iblis: Pegunungan Emas Yang Tercemar
18
18 Bangsa Lunaris: Identitas Liang Fei Yang Penuh Misteri
19
19 Di Balik Air Terjun: Kehidupan Kecil Yang Mencoba Bertahan
20
20 Misteri Yang Akhirnya Terungkap: Bangsa Lunaris dan Identitas Liang Fei
21
21 Ramalan Yang Menjadi Kenyataan: Lokasi Yang Ditemukan Oleh Iblis
22
22 Suara Kematian Di Depan Air Terjun: Transformasi Naga Liang Fei
23
23 Penyamaran Yang Terbongkar: Iblis Kuno Yang Menjadi Misteri
24
24 Shanruo: Iblis Kuno Dengan Kemampuan Yang Aneh
25
Bab pengumuman
26
26 Shanruo dan Guingming: Dua Iblis Kuno Yang Menguasai Benua Lingxu
27
27 Pagi Hari Yang Cerah: Shi Yue di Benua Feng
28
28 Menepati Janji Untuk Pulang: Kemesraan Suami Istri
29
29 Sekte Naga Putih Setelah Pengkhianatan: Barang Peninggalan Leluhur
30
30 Kenangan Long Zen: Pertemuan dengan Wanita Misterius
31
31 Kembali ke Benua Lingxu: Artefak Gerbang Neraka
32
32 Harapan Kecil Di Dalam Tenda: Penatua Xuang dan Para Budak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!