Arya tengah sibuk menyelesaikan laporan bulanan perusahaan pada laptopnya. Kacamata anti radiasi bertengger sempurna di hidung mancungnya, yang semakin menambah kharisma ketampanan Arya. Siang ini banyak sekali pekerjaan dan meeting penting yang harus dituntaskan. Mengingat dia baru saja kerja hari ini usai cuti akibat kecelakaan yang menimpanya.
Lima menit kemudian, benda pipih dengan logo apel digigit diatas meja kerjanya berdering. Pria itu meraihnya dan menyeret tombol hijau keatas.
"Arya, kamu pulang sekarang juga!. Mama tunggu dirumah " Ucap sang ibu diseberang.
"Emang ada apa sih?. Nggak bisa ditelfon aja, soalnya Arya banyak kerjaan" Kata Arya sedikit kesal.
"Pokoknya kamu pulang sekarang!!! mama tunggu dirumah" Panggilan terputus.
"Iya - iya " Pasrah Arya.
Arya adalah seorang CEO yang dingin dan pendiam, dia tidak tertarik pada wanita karena pernah memiliki masa lalu yang kelam dengan mantan calon istrinya. Meski di depan karyawan dan orang orang ia sangat dingin dan tegas, tapi sebenarnya dia adalah orang yang penuh dengan kasih sayang dan cinta. Namun, itu semua ia sembunyikan karena tidak mau berhubungan dengan wanita lagi, semenjak insiden dengan calon istrinya yang sontak membuat hatinya hancur tanpa sisa.
1 Jam Kemudian Di Rumah Tuan Ferdi.
" Assalamualaikum ma..pa" Salam Arya yang baru saja tiba dengan tas kerja yang masih ditenteng ditangan kirinya. Tangan kanan nya membenahi dasi yang sedikit melenceng dari posisi semula.
" Waalaikum salam " Ucap Tuan Ferdi dan Nyonya Puspa bersamaan.
"Kalian mau ngomong apa?.Langsung To The Point aja ya Arya capek soalnya " Pria menyebalkan yang sayangnya dikaruniai wajah rupawan itu meneguk segelas air putih diatas meja. Lalu menyandarkan punggungnya yang pegal di sandaran sofa.
" Oke, langsung to the point " Kata Tuan Ferdi.
" Jadi gini Arya, Papa sama Mama mau jodohin kamu sama anak teman kami sejak kecil. Namanya Dara Mahendra anak dari Tuan Satya Mahendra dan Nyonya Sara Mahendra serta adik dari pengusaha sukses Arjuna Mahendra. Dan kalian akan menikah minggu depan" Terang Tuan Ferdi dengan santainya seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Apapun yang terjadi Arya harus menerima perjodohan ini. Pria tua itu sudah muak dengan sikap putranya yang keras kepala jika diajak diskusi tentang masalah pernikahan.
Uhuk.. uhukk. Pria tampan itu tersedak air yang baru saja tiba di tenggorokannya.
"Maksud papa apa?. Papa tahu kan aku belum mau menikah. " Arya menatap tak percaya. Bisa bisanya orang tuanya menjodohkannya. Diakan anak milenial. Memangnya ini zaman Siti Nurbaya?.
" Dengar Arya!. Kamu sudah dewasa nak. Mau membujang sampai kapan lagi, sampai tua? " Tuan Ferdi mendengus sebal. Memangnya apa susahnya menuruti keinginan mereka?. Lagipula insiden pahit itu sudah berlalu tiga tahun yang lalu.
" Iya nak, kamu pasti suka kok. Dara itu anak yang baik, sopan, cantik dan tidak sombong lagi. Padahal diakan termasuk dari keluarga konglomerat " Timpal Nyonya Sara sumringah, Ia membayangkan bagaimana asiknya jika memasak bersama menantunya nanti. Pasti menyenangkan!.
"Arya nggak mau pa, ma. Arya mau sendiri dulu saat ini " Keukeuh Arya.
" Arya, Dengerin papa!. Kamu harus menikah minggu depan. Papa sama mama ingin segera punya cucu, jadi kamu harus menikah atau kamu tega melihat kami mati tanpa memiliki cucu " Bujuk Tuan Ferdi
Setelah mengalami perdebatan panjang dari Sabang sampai Merauke, akhirnya keputusan final dicetuskan.
" Oke, Arya setuju" Arya pasrah.
" Nah gitu dong! " Sahut Nyonya Puspa.
" Bagus nak. Papa bangga sama kamu, setelah menikah kamu harus jaga dia dan... jangan lupa cepat kasih kami cucu" Celetuk Tuan Ferdi.
Arya hanya tersenyum dan kembali ke rumah nya. Tuan Ferdi dan Nyonya Puspa sangat bahagia dengan persetujuan putranya.
"Semoga kita segera punya cucu ya Pa" Ucap Nyonya Puspa penuh harap. Sekian lama tidak menggendong bayi, kini dia merindukannya. Mengingat ia tak bisa mengandung lagi setelah melahirkan Arya karena penyakit yang dideritanya.
" Iya ma, semoga saja "
***
Dara turun dari kamarnya setelah tidak keluar sejak kemarin siang, dia merasa sangat lapar. Dan Dara sudah yakin akan keputusannya. Apapun yang terjadi kedepan, biarlah takdir yang menuntunnya menuju jalan kebenaran.
"Dara, kamu udah keluar sayang.. " Nyonya Sara tersenyum hangat.
"Kemari nak.. " Lanjutnya.
Arjuna yang duduk di salah satu kursi meja makan diselimuti perasaan cemas, khawatir dan takut. Meskipun adik kakak ini hampir setiap detik bertengkar karena hal sepele, namun ia sungguh menyayangi adik kecilnya ini. Apapun yang diputuskannya, ia akan mendukung dengan senang hati.
" Dara udah putusin semuanya" Kata Dara setelah ia duduk di kursinya.
" Bagaimana keputusan kamu nak?.Ka mi nggak akan maksa kamu kok" Tuan Ferdi menatap lekat pada putrinya, menunggu jawaban yang entah baik atau buruk.
" Iya nak..apa keputusan kamu? " Tambah Nyonya Sara yang ikut menatap dalam penuh harap.
" Dara menerima perjodohan ini...demi mama dan papa. Kalian udah berjasa dalam hidup Dara, jadi Dara nggak mau ngecewain kalian " Berusaha menerbitkan senyum termanis yang entah mengapa sangat susah diperlihatkan. Meski hatinya masih ada penolakan, tapi sekuat tenaga ia menutupinya guna menjaga perasaan keluarganya.
Semua orang pun terkejut dengan apa yang diutarakan gadis di hadapannya ini. Mereka semua menatapnya dengan mata yang membola.
" Kamu serius? " Ucap mereka bertiga bersamaan
" Iya, aku serius "
" Terimakasih Dara.. kamu memang anak yang baik" Wanita itu memeluk putrinya dengan kasih sayang.
" Alhamdulillah..makasih sayang" Tuan Ferdi turut berbahagia
Setelah memperoleh berita suka cita pagi ini, mereka semua makan dengan lahap terkecuali Arjuna. Pria 29 tahun itu masih ragu apakah ini keputusan adiknya murni atau hanya paksaan semata?.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Anna Aprilia
kq ayahe dara ferdi,,,,kn satya thor
2020-11-22
1